- Ditambahkan 1 bungkus bleaching reagent powder pillow ke dalam kuvet
blanko. -
Ditekan “ENTER” lalu kuvet yang berisi larutan blanko diaduk selama 30 detik.
- Ditekan kembali “ENTER” dan diamkan selama 15 menit.
- Dimasukkan kuvet blanko ke tempat sel kolorimeter dan tutup.
- Ditekan “ZERO” kemudian layar akan menunjukkan 0,000 mgl Al.
- Dikeluarkan kuvet blanko dan dimasukkan kuvet sampel ke tempat sel dan
ditutup. -
Ditekan “READ” lalu dicatat hasil analisa aluminium yang ditunjukkan pada layar.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil analisa kadar aluminium dalam sampel air reservoir I dan II dilakukan di Laboratorium Pengendalian Mutu Instalasi Pengolahan Air IPA
PDAM Tirtanadi Sunggal Jl. Pekan Sunggal pada tanggal 25 Februari 2015 dapat dilihat pada tabel 4.1 berikut:
Tabel 4.1 Hasil Analisa Kadar Aluminium Dalam Air Reservoir I dan II
No. Sampel
Satuan Hasil Analisa
1. Air reservoir I
mgl 0,099
2. Air reservoir II
mgl 0,194
4.2 Pembahasan
Dari hasil analisis kadar aluminium di atas dapat dilihat adanya perbedaan kadar aluminium pada air reservoir I dan II.
Perbedaan kadar aluminium dalam air reservoir I dan II ini bisa saja terjadi karena adanya kontaminasi aluminium dari pipa yang digunakan untuk
mengalirkan air menuju reservoir I dan II, mengingat aluminium juga merupakan bahan untuk pembuatan pipa selain besi dan kromium. Kemungkinan pipa-pipa
yang menuju reservoir juga sudah sangat lama digunakan oleh pihak Instalasi Pengolahan Air IPA PDAM Sunggal sehingga bagian dalam pipa tersebut
mengalami korosi karena pengaruh dari keasaman air dan kemudian mengontaminasi air yang melewati pipa tersebut.
Selain pipa, aluminium yang terdapat dalam air reservoir I dan II ini mungkin diakibatkan karena tidak semua aluminium dalam tawas yang
diinjeksikan di clarifier mengikat partikel-partikel halus dalam air baku untuk membentuk flok, sehingga masih ada aluminium yang tersisa dan terlarut dalam
air kemudian terbawa melewati filter dan akhirnya masuk ke dalam reservoir. Kebanyakan perusahaan penguji air permukaan menggunakan aluminium
dalam bentuk alum aluminum sulfat untuk membantu menghilangkan mikroorganisme berbahaya yang dibawa oleh air dan partikel-partikel lain.
Pemberian alum ini mengakibatkan partikel-partikel menggumpal menjadi partikel-partikel yang lebih besar yang kemudian lebih mudah dihilangkan dengan
sedimentasi dan filtrasi Nainggolan, dkk., 2011.