Pencemaran Logam Logam Aluminium Al
termasuk oksida besi, silikon dioksida, dan titanium dioksida. Bauksit sebenarnya mengandung salah satu dari berbagai aluminium oksida terhidrasi sebagai
Al
2
O
3
.xH
2
O. Proses pemurnian aluminium dari bijinya yaitu dengan melarutkan bauksit dengan larutan natrium hidroksida. Konsentrasi, suhu, dan tekanan yang
digunakan tergantung pada sumber bauksit dan apa bentuk aluminium oksida yang dikandungnya. Suhu biasanya dari 140
o
C sampai 240
o
C, tekanan bisa sampai sekitar 35 atmosfer Riyanto, 2013.
Aluminium merupakan unsur terbanyak ketiga dalam kerak bumi. Kebanyakan aluminium yang dibawa air terdapat sebagai partikel-partikel,
mineral mikroskopik yang tersuspensi. Konsentrasi dari aluminium yang terlarut dalam kebanyakan air kemungkinan kurang dari 1,0 mgl. Aluminium bersifat
amfoter dan pada perairan alami dengan pH kurang lebih 10, terbentuk ion aluminat yang larut Achmad, 2006.
Konsentrasi aluminium yang tinggi bisa mengendap sebagai aluminium hidroksida yang mempengaruhi kehidupan air. Perannya tidak bisa dihindari
karena senyawa-senyawa aluminium ditambahkan bukan hanya ke suplai air tetapi juga ke banyak makanan dan obat yang diproses. Sifat-sifat kimia dan
fisiknya membuatnya ideal untuk berbagai jenis pemakaian, misalnya dalam produk-produk konsumen alat-alat masak dan aluminium foil dan dalam
pengujiam air minum koagulan Nainggolan, dkk., 2011. Kebanyakan perusahaan penguji air permukaan menggunakan aluminium
dalam bentuk alum aluminum sulfat untuk membantu menghilangkan mikroorganisme berbahaya yang dibawa oleh air dan partikel-partikel lain.
Pemberian alum ini mengakibatkan partikel-partikel menggumpal menjadi partikel-partikel yang lebih besar yang kemudian lebih mudah dihilangkan dengan
sedimentasi dan filtrasi Nainggolan, dkk., 2011. Tawas merupakan koagulan yang paling banyak digunakan karena bahan
ini paling ekonomis, mudah diperoleh dipasaran, serta mudah penyimpanannya. Jumlah pemakaian tawas tergantung kepada turbidity kekeruhan air baku.
Semakin tinggi turbidity air baku semakin besar jumlah tawas yang dibutuhkan. Pemakaian tawas juga tidak terlepas dari sifat-sifat kimia yang dikandung oleh air
baku tersebut. Semakin banyak dosis tawas yang ditambahkan maka pH akan semakin turun karena dihasilkan asam sulfat sehingga perlu dicari dosis tawas
yang efektif antara 5,8 ‒7,4 Nainggolan, dkk., 2011.
Koagulan yang berbasis aluminium seperti aluminium sulfat digunakan pada pengolahan air minum untuk memperkuat penghilangan materi partikulat,
koloidal, dan bahan-bahan terlarut lainnya melalui proses koagulasi. Pemakaian alum sebagai koagulan dalam pengolahan air sering menimbulkan konsentrasi
aluminium yang lebih tinggi dalam air mentah itu sendiri Nainggolan, dkk., 2011.