V. IMPLIKATUR JENIS TUTURAN KOMISIF 5.1 Implikatur Komisif Menawarkan
Data 66
Tanggal : 13 Maret 2014
Tempat : Kolam Renang Marcopollo
Waktu : Pagi hari 10.00 WIB
Jenis Olahraga : Renang gaya punggung
Peristiwa tutur : Peristiwa tutur terjadi ketika guru sedang memberikan
pengarahan sebelum olahraga renang dimulai.
Siswa : “Sampai ujung sana Bu?”
Guru : “Kalo bisa sampai sana.”
Siswa : “Males Bu baliknya.”
Guru : “Apa?” tidak terdengar
“Sampai sana, sampai ujung.” Siswa  :
“Setengah Bu Setengah Ibu setengah aja.”  IDM 1 meminta
setengah  kolam Guru  :
“Kalo misal gak  sanggup, maksudnya belum sampai udah berenti. Lanjutin lagi boleh.” IKTwr 1 tidak boleh setengah
“Yo, baris yang nomor satu”
Catatan Reflektif :
1. Pada  data  ini  terdapat  tindak  tutur  komisif  jenis  menawarkan.  Terlihat
pada  tuturan    yang  bercetak  miring “Kalo misal ga sanggup, maksudnya
belum sampai udah berenti. Lanjutin lagi boleh.”
2. Jika diklasifikasikan pada ketidaklangsungan tuturan, maka pada data ini
terdapat  implikatur  dengan  tindak  tutur  tidak  langsung  dan  tidak  literal, terlihat  pada  tuturan
“Kalo misal ga sanggup, maksudnya belum sampai udah  berenti.
Lanjutin lagi boleh.” Jelas terlihat ketika guru menyatakan
tuturan  tersebut  tidak  sesuai  dengan  apa  yang  dimaksud.  Guru  tersebut sebenarnya  memiliki  maksud  bahwa  siswa  tidak  boleh  berenang  hanya
setengah kolam, siswa harus berenang sampai batas finis kolam meskipun ada  toleransi  jeda  untuk  berhenti  bagi  yang  tidak  sanggup  langsung
berenang sampai finis. 3.
Pemanfaatan konteks pada data tuturan ini menggunakan konteks situasi, terlihat  pada  tuturan
“Kalo misal ga sanggup, maksudnya belum sampai udah  berenti.
Lanjutin  lagi  boleh.”  Situasi  yang  digunakan  berupa keadaan banyak siswa yang kurang menguasai renang gaya punggung.
4. Tindak  perlokusi  terhadap  implikatur  tersebut  merupakan  perlokusi
responsif  positif.  Pada  peristiwa  tutur  ini  siswa  mitra  tutur  melakukan tindakan yang sesuai dengan instruksi yang disampaikan sang guru.
Data 67
Tanggal : 27 Maret 2014
Tempat : Lapangan Olahraga SMA Negeri 2 Bandar Lampung
Waktu : Pagi hari 09.00 WIB
Jenis Olahraga : Lari jarak jauh
Peristiwa tutur : Peristiwa tutur terjadi ketika guru menanyakan apakah ada
siswa yang sakit sebelum olahraga lari jarak jauh dimulai.
Guru Yd : “Dengarkan, jadi nanti kalian silahkan secepat mungkin ya.
Semakin kecil waktunya, semakin bagus nilai kalian. Yang sakit angkat tangan?”
Siswa xx : serempak “Sayaa” beberapa siswa yang pura-pura sakit
Guru Tr :
“Ya udah, gak papa, sakit kan hari ini. Masih ada hari berikutnya.” IKTwr 2 ada pengambilan nilai susulan dan
bertujuan supaya siswa tidak beralasan lagi
Catatan Reflektif :
1. Pada  data  ini  terdapat  tindak  tutur  komisif  jenis  menawarkan.  Terlihat
pada tuturan  yang bercetak miring “Ya udah, gak papa, sakit kan hari ini.
Masih ada hari berikutnya.”
2.
Jika diklasifikasikan pada ketidaklangsungan tuturan, maka pada data ini
terdapat  implikatur  dengan  tindak  tutur  tidak  langsung  dan  tidak  literal, terlihat  pada  tuturan
“Ya  udah,  gak  papa,  sakit  kan  hari  ini.  Masih  ada hari
berikutnya.”  Jelas  terlihat  ketika  guru  menyatakan  tuturan  tersebut tidak  sesuai  dengan  apa  yang  dimaksud.  Guru  tersebut  sebenarnya
memiliki  maksud  supaya  semua  siswa  mengikuti  olahraga  lari  jarak  jauh dan tidak berpura-pura sakit.
3. Pemanfaatan konteks pada data tuturan ini menggunakan konteks waktu,
terlihat  pada  tuturan “Ya  udah,  gak  papa,  sakit  kan  hari  ini.  Masih  ada
hari berikutnya.”  Konteks  waktu  yang  digunakan  berupa  pemberian
kesempatan  kepada  siswa  pada  hari  berikutnya  untuk  mengikuti  olahraga lari jarak jauh.
4. Tindak  perlokusi  terhadap  implikatur  tersebut  merupakan  perlokusi
responsif  positif.  Pada  peristiwa  tutur  ini  siswa  mitra  tutur  melakukan tindakan sesuai dengan apa yang diharapkan oleh guru tersebut.
Data 68
Tanggal : 27 Maret 2014
Tempat : Lapangan Olahraga SMA Negeri 2 Bandar Lampung
Waktu : Pagi hari 09.00 WIB
Jenis Olahraga : Kasti
Peristiwa tutur : Peristiwa tutur terjadi ketika siswa pelempar bola
mengarahkan bola kepada siswa pemukul bola.
Siswa Pel
: “Jantung, paru-paru, ginjal, pilih mana?” IKTwr 3
mengarah pada  siswa 8 Siswa 8
: “Udah cepetan” sambil memukul Siswa 12
: “Zulfaaa” Siswa 9
: “Eza ngamuk” mengarah siswa 12 Siswa Pel
: “Za mengaum tah lo?”
Catatan Reflektif :
1. Pada  data  ini  terdapat  tindak  tutur  komisif  jenis  menawarkan.  Terlihat
pada  tuturan    yang  bercetak  miring “Jantung,  paru-paru,  ginjal,  pilih
mana?”
2.
Jika  diklasifikasikan  pada  ketidaklangsungan  tuturan,  maka  pada  data  ini terdapat  implikatur  dengan  tindak  tutur  tidak  langsung  dan  tidak  literal,
terlihat  pada  tuturan
“Jantung,  paru-paru,  ginjal,  pilih  mana?”  Jelas
terlihat  ketika  siswa  pelempar  bola  menyatakan  tuturan  tersebut  tidak sesuai  dengan  apa  yang  dimaksud.  Siswa  tersebut  sebenarnya  memiliki
maksud  supaya  siswa  pemukul  bola  memberikan  tinggi  posisi  lemparan bola kasti.