Taman Nasional Bromo Tengger Semeru Potensi Obyek Wisata Alam

30

I. Tinjauan Tentang Remaja

Remaja adalah manusia muda yang sedang beranjak dari dunia kanak-kanak ke alam kedewasaan Soekamto, 1996: 6,. Masa remaja yang disebut juga masa adolesensi atau masa pubertas berkisar antara umur 11-21 tahun. Manusia mengalami perkembangan sejak pranatal yaitu dalam bentuk embrio. Perkembangan tersebut berlanjut tahap demi tahap dan menjadi sangat pesat pada masa remaja sehingga semakin terbentuk kematangan fisik, seksual, emosi, dan sosial. Masa remaja merupakan salah satu periode dari perkembangan manusia. Masa ini merupakan masa perubahan atau peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa yang meliputi perubahan biologik, perubahan psikologik, dan perubahan sosial. Di sebagian besar masyarakat dan budaya masa remaja pada umumnya dimulai pada usia 10-13 tahun dan berakhir pada usia 18-22 tahun. Notoatdmojo, 2007.

J. Tinjauan Tentang Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

1. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru

Taman Nasional Bromo Tengger Semeru adalah taman nasional di Jawa Timur, Indonesia, yang terletak di wilayah administrative Kabupaten Pasuruan, Kabupaten Malang, Kabupaten Lumajang dan Kabupaten Probolinggo. Taman ini ditetapkan sejak tahun 1982 dengan luas wilayahnya sekitar 50.276,3 ha. Taman Nasional Bromo Tengger Semeru memiliki tipe ekosistem sub- montana, montana dan sub-alphin dengan pohon-pohon yang besar dan berusia ratusan tahun. 31 Taman Nasional Bromo Tengger Semeru merupakan satu-satunya kawasan konservasi di Indonesia yang memiliki keunikan berupa laut pasir seluas 5.250 hektar, yang berada pada ketinggian ± 2.100 meter dari permukaan laut. Di laut pasir ditemukan tujuh buah pusat letusan dalam dua jalur yang silang-menyilang yaitu dari timur-barat dan timur laut-barat daya. Dari timur laut-barat daya inilah muncul Gunung Bromo yang termasuk gunung api aktif yang sewaktu-waktu dapat mengeluarkan asap letusan dan mengancam kehidupan manusia di sekitarnya ± 3.500 jiwa. Gunung Bromo mempunyai sebuah kawah dengan garis tengah ± 800 meter utara-selatan dan ± 600 meter timur-barat. Sedangkan daerah bahayanya berupa lingkaran dengan jari-jari 4 km dari pusat kawah Bromo. Suku Tengger yang berada di sekitar taman nasional merupakan suku asli yang beragama Hindu.

2. Potensi Obyek Wisata Alam

2.1 Komplek Gunung Semeru

Gunung Semeru merupakan gunung berapi tertinggi 3.676 m dpl di Pulau Jawa. Mahameru adalah nama lain dari Puncak Gunung Semeru yang merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa 3.676 m dpl dengan kawahnya yang menganga lebar yang disebut Jonggring Saloko. Karena merupakan gunung tertinggi, maka dari puncak Gunung Semeru dapat dinikmati pemandangan alam yang mempesona. Dikalangan pecinta alam baik pendaki lokal, regional, nasional, bahkan pendaki dari luar negeri terutama Perancis Gunung Semeru merupakan sasaran 32 pendakian sepanjang tahun. Bahkan pada beberapa tahun terakhir setiap tanggal 17 Agustus Gunung Semeru dikunjungi ribuan pendaki. Beberapa obyek disepanjang rute menuju Gn. Semeru yang biasa dilalui pendaki adalah: a. Ranu Kumbolo Ranu Kumbolo 8 ha terletak pada ketinggian 2390 m dpl antara Ranu Pani dan Gn. Semeru. Secara historis geologis, Ranu Kumbolo terbentuk dari massive kawah G. Jambangan yang telah memadat sehingga air yang tertampung secara otomatis tidak mengalir ke bawah secara gravitasi. Ranu Kumbolo hingga saat ini merupakan potensi obyek wisata yang menarik. Daya tariknya antara lain bahwa pada lapangan yang relatif tinggi dari permukaan laut terdapat danautelaga dengan airnya yang jernih sehingga banyak menarik wisatawan untuk mengunjungi tempat ini. Bagi para pendaki, Ranu Kumbolo, merupakan tempat pemberhentian istirahat sambil mempersiapkan perjalanan berikutnya. b. Kalimati Kalimati merupakan tempat berkemah terakhir bagi para pendaki sebelum melanjutkan perjalanannya menuju puncak Mahameru. Tempat ini biasa digunakan beristirahat dikarenakan terdapat sumber air Sumber Mani yang berjarak sekitar 500 Km dari Kalimati. Disamping terdapat tanah lapang yang relatif datar juga sudah dibangun fasilitas Pondok Pendaki dan MCK. Suhu udara di Kalimati relatif dingin jika dibanding tempat lainnya, dikarenakan daerah kalimati merupakan lembah dari beberapa bukitgunung-gunung di sekitarnya. 33 c. Arcopodo ArcopodoRecopodo terletak pada pertengahan Kalimati dan Gunung Semeru. Di tempat ini terdapat dua buah arca kembar yang dalam bahasa Jawa dinamakan arco podoreco podo. Disamping itu juga terdapat beberapa monumen korban meninggal atau hilang pada saat pendakian G. Semeru. Tempat ini sering pula dimanfaatkan pendaki untuk beristirahat sejenak sebelum melanjutkan perjalanannya ke puncak Mahameru. d. Padang Rumput Jambangan Daerah padang rumput ini terletak di atas 3200 m dpl, merupakan padang rumput yang diselang-selingi tumbuhan cemara, mentigi dan bunga Edelwis. Topografi relatif datar pada jalur pendakian ini, beberapa tempat yang teduh menampakkan sebagai tempat istirahat yang ideal untuk menikmati udara yang sejuk. Dari tempat ini terlihat G. Semeru secara jelas menjulang tinggi dengan kepulan asap menjulang ke angkasa serta guratanalur lahar pada seluruh tebing puncak yang mengelilingi berwarna perak. e. Oro - Oro Ombo Daerah ini merupakan padang rumput yang luasnya sekitar 100 ha berada pada sebuah lembah yang dikelilingi bukit-bukit gundul dengan type ekosistem asli tumbuhan rumput. Lokasinya berada di bagian atas tebing yang bersatu mengelilingi Ranu Kumbolo. Padang rumput ini mirip sebuah mangkok berisikan hamparan rumput yang berwarna kekuning-kuningan, kadang-kadang pada beberapa tempat terendam air hujan. f. Cemoro Kandang 34 Kelompok hutan cemoro kandang termasuk gugusan Gunung Kepolo 3.095 m, terletak di sebelah selatan dari padang rumput Oro-Oro Ombo. Merupakan hutan yang didominasi pohon cemara Casuarina junghuniana dan paku-pakuan. g. Pangonan Cilik Pangonan cilik merupakan kawasan padang rumput yang terletak di lembah Gunung Ayek-Ayek yang letaknya tidak jauh dari Ranu Gumbolo. Asal usul nama tersebut oleh masyarakat setempat dikarenakan kawasan ini mirip padang penggembalaan ternak pangonan. Daya tarik dari kawasan ini adalah merupakan lapangan yang relatif datar di tengah-tengah kawasan yang di sekitarnya dengan konfigurasi berbukit-bukit gundul yang bercirikan rumput sebagai type ekosistem asli, sehingga memberikan daya tarik tersendiri untuk dikunjungi.

2.2 Komplek Bromo Tengger

a. Kaldera Tengger Daya tarik utama TN-BTS adalah gejala alam yang unik dan spektakuler yang dapat dinikmati dan didekati dengan mudah. Kaldera Tengger dengan 5 lima buah gunung yang berada didalamnya merupakan daya tarik tersendiri, termasuk kisah geologi terbentuknya gunung-gunung tersebut. Kaldera Tengger ini secara administrasi pemerintahan terdapat di Kab. Probolinggo. Desa terdekat dari Kaldera Tengger adalah Cemorolawang ±45 Km dari Probolinggo, dapat ditempuh dengan menggunakan kendaraan umum atau carter jeep. Sedangkan dari Cemorolawang apabila ingin turun dan menyusuri lautan pasir Kaldera Tengger dapat menggunakan kuda, jeep atau jalan kaki. 35 Fasilitas yang tersedia di Cemorolawang relatif lengkap antara lain shelter, plasa, penginapan hotel, homestay, dll, rumah makan, wartel, souvenir shop, MCK umum, dll. b. Gunung Bromo Gunung Bromo merupakan salah satu gunung dari lima gunung yang terdapat di komplek Pegunungan Tengger di laut pasir. Daya tarik gunung ini adalah merupakan gunung yang masih aktif dan dapat dengan mudah didakidikunjungi. Obyek wisata Gunung Bromo ini merupakan fenomena dan atraksi alami yang merupakan salah satu daya tarik pengunjung. Kekhasan gejala alam yang tidak ditemukan di tempat lain adalah adanya kawah di tengah kawah creater in the creater dengan hamparan laut pasir yang mengelilinginya. Bagi pengunjung yang ingin melihat lebih dekat dan menghirup aroma asap vulkanik wisatawan dapat naik ke puncak Bromo. Untuk sampai di puncak G. Bromo telah disediakan tangga dari beton. Bila kita sampai di puncak maka tampak kawah Bromo yang menganga lebar dengan kepulan asap yang keluar dari dasarnya yang menandakan gunung ini masih aktif. Dari puncak inilah pengunjung dapat menikmatimenyaksikan kawah Bromo dengan kepulan- kepulan asapnya yang relatif tipis, serta ke arah belakang dapat menyaksikan keindahan panorama hamparan laut pasir dengan siluet alamnya yang mempesonakan. Daya tarik lainnya, adalah bahwa gunung ini merupakan tempat bagi berlangsungnya acara puncak upacara ritual masyarakat Tengger Kasada yakni berupa pelemparan hasil bumi sebagai persembahan ke kawah Gunung 36 Bromo. Upacara inilah yang menarik wisatawan untuk menyaksikan acara yang hanya berlangsung satu tahun sekali. c. GuaGunung Widodaren GunungGua Widodaren ini letaknya di sebelah Gunung Batok dan merupakan potensi obyek wisata yang mempunyai daya tarik tersendiri. Salah satu daya tarik obyek ini adalah bahwa lokasi ini merupakan tempat keramat berupa gua dan sumber air suci. Menurut kepercayaan masyarakat Tengger air dari sumber tersebut merupakan air suci yang mutlak diperlukan bagi peribadatan mereka, misalnya sebagai contoh dalam Upacara Kasada pasti didahului dengan Upacara pengambilan air suci dari Gua Widodaren Medhak Tirta. Untuk dapat mencapai obyek ini, telah dibuat jalan setapak yang sempit dengan kemiringan yang agak curam. Untuk itu kepada pengunjung disarankan untuk berhati-hati pada saat berjalan melalui jalan ini. Daya tarik lainnya, bila kita sudah tiba di gua, kita akan dapat menyaksikan pemandangan alam yang indah kebagian bawah yakni laut pasir dan sekitarnya. Suasana indah yang lebih mengagumkan lagi manakala kita menikmati panorama ini disaat fajar dengan kemilau mentari kekuning- kuningan tampak di hadapan kita. d. Gunung Batok Gunung Batok terletak di sebelah Gn. Bromo dan menjadi pemandangan yang menyatu dengan Gn. Bromo. Daya tarik utama adalah gunung ini merupakan habitat edelwis. e. Gunung Pananjakan 37 Puncak G. Pananjakan merupakan tempat yang tertinggi bila dibandingkan dengan tempat-tempat lainnya di Komplek Pegunungan Tengger. Oleh karenanya di kawasan ini kita dapat menyaksikan keindahan alam di bagian bawah seperti panorama laut pasir dengan komplek Gunung Bromo Dsk. yang dilatarbelakangi G. Semeru dengan kepulan asapnya yang tebal. Dari puncak Pananjakan ini dapat disaksikandinikmati pula indahnya matahari terbit di ufuk timur berwarna kekuning-kuningan muncul dari balik perbukitan. Kita dapat menikmati suasana tersebut di atas dalam suasana hening dan tenteram tanpa kebisingan dan kegaduhan.

K. Landasan Teori

Dokumen yang terkait

STUDI POTENSI BAMBU (Bambusa sp) DI BLOK IRENG – IRENG TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

0 19 1

KAJIAN PERAN MASYARAKAT TERHADAP PEMBANGUNAN HUTAN DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (TNBTS) (Studi Kasus: Desa Ranu Pane Kec.Senduro Kab.Lumajang)

0 13 14

INVENTARISASI TANAMAN MENTIGI GUNUNG (Vaccinium varingiaefolium (Bl.) Miq) DI BLOK ARGOWULAN KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

6 34 32

ANALISA VEGETASI HUTAN ALAM RESORT TRISULA TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (TNBTS)

0 4 2

ANALISA VEGETASI TEGAKAN HUTAN ALAM TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (TNBTS) BLOK IRENG IRENG

0 7 2

PENGARUH LINGKUNGAN FISIK TERHADAP LALAT HIJAU (CHRYSOMYA) DAN PARASIT YANG DITEMUKAN PADA BAGIAN LUAR TUBUHNYA DI DESANGADAS KAWASAN TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU PADA KETINGGIAN 2000 METER DIATAS PERMUKAAN AIR LAUT

0 4 2

ANALISIS VEGETASI PADA TINGKAT POHON DAN TIANG DIKAWASAN HUTAN SEMERU TIMUR BLOK WATU TULIS IRENG-IRENG TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU

0 7 1

PENGARUH TERPAAN IKLAN POLITIK PARTAI NASDEM DI TELEVISI TERHADAP SIKAP POLITIK PEMILIH PEMULA (Studi Pada Siswa/siswi Jurusan IPA dan IPS di SMA Negeri 3 Bandar Lampung & SMA Negeri 9 Bandar Lampung)

5 38 9

PENGARUH FILM 5CM TERHADAP MINAT REMAJA WISATA KE TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU (Studi Pada Siswa/siswi SMA Negeri 9 Bandar Lampung)

16 115 65

RANCANG BANGUN SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN UNTUK MENENTUKAN PRIORITAS PERBAIKAN SARPRAS WISATA ALAM DI TAMAN NASIONAL BROMO TENGGER SEMERU MENGGUNAKAN METODE SAW

0 0 6