Perencanaan Agregat dengan Metode Programma Linier

2. Gambarkan grafik permintaan kumulatif terhadap waktu serta grafik permintaan rata-rata kumulatif terhadap waktu. Identiflkasikan periode- periode tempat terjadinya kekurangan barang back order dan periode- periode adanya kelebihan barang inventory. 3. Tentukan strategi yang akan digunakan untuk menanggulangi kekurangan dan kelebihan barang tersebut. 4. Hitung ongkos yang ditimbulkan oleh setiap strategi dan pilih yang memberikan ongkos terkecil.

2.3.3.2. Perencanaan Agregat dengan Metode Tabular Model Transportasi

Metode transportasi merupakan metode linear programming yang disederhanakan. Metode ini memberikan hasil yang optimal jika kasus yang diselesaikan sesuai dengan asumsi atau persyaratan masalah transportasi. Asumsi metode transportasi adalah sebagai berikut: 1. Kapasitas produksi dan permintaan dinyatakan dalam satuan yang sama. 2. Total kapasitas sama dengan total permintaan dalam horizon yang sama. Jika keadaan ini tidak terpenuhi, maka harus dibuat kapasitas atau permintaan buatan atau dummy dengan biaya nol per unit, sehingga sistem jadi seimbang. 3. Semua hubungan biaya linier. Sasarannya metode transportasi adalah meminimumkan biaya total produksi reguler, subkontrak, lembur, menganggur, dan penyimpanan. Metode matematis untuk menyelesaikan masalah transportasi ini ada banyak, di antaranya metode northwest corner rule NCR, metode vogels approximated methods VAM, metode least cost, dan Iain-lain.

2.3.3.3. Perencanaan Agregat dengan Metode Programma Linier

Metode transportasi melakukan perhitungan dengan variabel yang relatif kecil. Jika variabel penambahan pengurangan tenaga kerja dilibatkan, maka model transportasi akan menggunakan biaya denda penalty cost akibat aktifitas tersebut. Dengan menggunakan programma linier, biaya-biaya tersebut dapat dihitung secara eksplisit. Programma linier memberi solusi strategi hibrid sehingga biaya total minimum. Asumsi yang digunakan untuk menggunakan model ini yaitu: 1. Laju permintaan demand rate Dt diketahui dan diasumsikan deterministi. 2. Biaya produksi pada jam kerja normal linier dan asumsikan biaya produksi normal, biaya produksi lembur dan biaya subkontrak secara berturut memiliki besaran C3C2C1. 3. Biaya perubahan biaya produksi berfungsi linier. 4. Batas atas dan batas bawah mempresentasikan ketersediaan kapasitas produksi dan tempat penyimpanan 5. Biaya yang timbul berkaitan dengan adanya persediaanbacklog Dalam model ini diasumsikan bahwa yang menjadi fungsi tujuan adalah minimisasi biaya produksi, penambahan-pengurangan tenaga kerja, lembur menganggur dan persediaan .

2.4. Disagregasi

Pada perencanaaan produksi tidak dibahas produk yang diproduksi secara rinci melainkan dalam bentuk agregat yaitu satuan yang mempresentasikan kumpulan beberapa produk. Agar rencana tersebut dapat diimplementasikan, perlu dilakukan disagregasi dalam jumlah produksi masing-masing produk individu item. Hasil disegregasi ini menjadi jadwal induk produksi dan merupakan masukan untuk perencanaan kebutuhan material. Ada beberapa metode yang mencoba untuk memecahkan permasalahan disagregasi. Berikut ini akan dibahas suatu metode yang dikembangkan Hax dan Bitran. Metode ini terdiri dari 2 algoritma yaitu: 1. Algoritma untuk memecahkan rencana agregat dalam jumlah produk famili. 2. Algoritma untuk memecahkan jumlah produksi famili dalam jumlah produk individu item. Sebelum melanjutkan prosedur di atas, terlebih dahulu akan dibahas istilah- istilah yang digunakan dalam campuran produk product mix. Famili didefenisikan sebagai sekumpulan produk sejenis yang layak diproduk bersama, dipandang dari sudut ekonomi dan teknologi. Dengan kata lain, karena biaya