Analisis Konsep TINJAUAN PUSTAKA

F. Kerangka Pemikiran

Pendekatan ilmiah membelajarkan siswa untuk dapat menemukan kebenaran se- cara ilmiah. Pada pendekatan ilmiah, siswa akan mempelajari ilmu kimia ber- dasarkan fakta yang terdapat didalam kehidupan sehari-hari yang dapat dijelaskan dengan penalaran tertentu. Pendekatan ilmiah menggunakan langkah pembelajar- an mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomuni- kasikan. Pada tahap awal pembelajaran, siswa diajak untuk membaca wacana mengenai kegunaan air aki pada kehidupan sehari-hari, dari wacana tersebut siswa akan me- nemukan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan fenomena. Selanjutnya, siswa akan mencoba memecahkan masalah yang ada berdasarkan fenomena yang terjadi dengan melakukan praktikum mengenai uji daya hantar listik larutan elektrolit dan non-elektrolit. Kemudian siswa diminta untuk menalar. Pada ke- giatan ini, siswa berdiskusi dengan teman kelompok untuk mencari jawaban atas fakta yang telah ditemukan. Kegiatan selanjutnya yaitu mengkomunikasikan. Pada tahap ini siswa diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi yang telah dilakukan di depan kelas. Pembelajaran kimia yang demikian memberikan pemahaman kepada siswa untuk berpikir secara kritis. Berdasarkan uraian dan langkah-langkah di atas dengan di- terapkannya pembelajaran menggunakan pendekatan saintifik pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit akan dapat meningkatkan keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi. 19

G. Anggapan Dasar

Anggapan dasar dalam penelitian ini adalah: 1. Faktor-faktor lain yang mempengaruhi peningkatan keterampilan siswa kelas X semester genap SMA Negeri 5 Bandar Lampung Tahun Pelajaran 20142015 diabaikan. 2. Perbedaan n-Gain keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi di kelas kontrol dan di kelas eksperimen pada materi larutan elektrolit dan non elektrolit semata-mata karena perbedaan perlakuan dalam proses pembelajaran.

H. Hipotesis Umum

Hipotesis dalam penelitian ini adalah pendekatan saintifik efektif dalam mening- katkan keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi pada pembelajaran larutan elektrolit dan non elektrolit.

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas X SMA Negeri 5 Bandar Lampung tahun pelajaran 2014-2015 yang berjumlah 350 siswa dan tersebar da- lam sepuluh kelas. Diambil 2 kelas dari populasi yang akan dijadikan sampel penelitian. Satu kelas sebagai kelas eksperimen dan satu kelas lagi sebagai kelas kontrol. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Berdasarkan pertimbangan kemampuan kognitif siswa yang relatif sama, peneliti dengan ban- tuan guru mitra menentukan dua sampel, yaitu kelas X 1 dan X 2 sebagai sampel penelitian. Kelas X 1 sebagai kelas eksperimen yang menggunakan pembelajaran pendekatan saintifik dan kelas X 2 sebagai kelas kontrol yang menggunakan pembelajaran konvensional.

B. Data Penelitian

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data hasil pretes, postes, afektif siswa, psikomotor siswa dan respon siswa. Data pretes adalah data hasil tes pen- capaian keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi sebelum pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan dan data postes adalah data hasil tes pencapaian keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi setelah pembelajaran dengan pendekatan saintifik diterapkan.

C. Metode dan Desain Penelitian

Metode penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan desain penelitian ini menggunakan Non Equivalence Pretes-Postest Control Group Design Creswell, 1997, seperti yang ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4. Desain penelitian Pretes Perlakuan Postes Kelas eksperimen O 1 X O 2 Kelas kontrol O 1 - O 2 Sebelum diberikan perlakuan kedua kelompok sampel diberikan pretes O 1 . Ke- mudian pada kelas experimen diterapkan pembelajaran dengan pendekatan saintifik X dan pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran konvensional. Selanjutnya, kedua kelompok sampel diberikan postes O 2 .

D. Variabel Penelitian

Penelitian ini terdiri dari variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebas adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan saintifik dan pembelajaran konvensional. Variabel terikat adalah keterampilan menjawab pertanyaan klarifikasi pada materi larutan elektrolit dan non-elektrolit.

Dokumen yang terkait

EFEKTIVITAS MODEL SIKLUS BELAJAR PDEODE PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN PREDIKSI SISWA

1 30 58

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR EMPIRIS INDUKTIF DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERKOMUNIKASI PADA MATERI POKOK LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

2 28 54

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING PADA MATERI POKOK LARUTAN NON ELEKTROLIT DAN ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENYIMPULKAN

0 6 42

EFEKTIVITAS MODEL PROBLEM SOLVING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGELOMPOKKAN DAN MENGKOMUNIKASIKAN

1 17 48

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DASAR DAN MEMBERIKAN PENJELASAN LANJUT PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT

0 3 43

EFEKTIVITAS MODEL PLGI PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN MENGKOMUNIKASIKAN DAN MENYIMPULKAN

1 14 49

EFEKTIVITAS MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING PADA MATERI LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON-ELEKTROLIT DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN BERPIKIR ORISINIL

6 28 47

Efektivitas Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Non-elektrolit dalam Meningkatkan Keterampilan Menganalisis Argumen

4 55 58

Efektivitas Pendekatan Saintifik pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit dalam Meningkatkan Keterampilan Menginduksi dan Mempertimbangkan Hasil Induksi

0 16 55

Materi Larutan Elektrolit dan Non Elektr

0 0 3