3
BABII TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Hidrogen Peroksida
Hidrogen peroksida dikenal sebagai dihidrogen dioksida, hidrogen dioksida, oksidol dan peroksida, dengan rumus kimia H
2
O
2
, pH 4.5, cairan bening, tidak berwarna dan tidak berbau, dan lebih kental dari air. Memiliki sifat
oksidator yang sangat kuat dan digunakan sebagai bahan pemutih, juga sebagai desinfektan.Hidrogen peroksida mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:
a. Bukan asam, tetapi dapat mengubah warna lakmus menjadi merah.
b. Larutan pekat hidrogen peroksida dapat merusak kulit.
c. Memiliki daya desinfektan Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.1.1 Hidrogen Peroksida Pada Pewarna Rambut
Hidrogen peroksida sangat berguna dalam pembuatan kosmetika penataan rambut seperti yang tersebut berikut ini.
a Sebagai bahan penambah dalam larutan pengeriting dan bahan cat rambut
untuk memudahkan meresapnya bahan-bahan tersebut ke dalam korteks rambut.
b Sebagai bahan untuk menghilangkan atau memudakan warna pigmen
rambut bleaching. Di dalam bahan kosmetika untuk pengeritingan rambut, hidrogen peroksida digunakan untuk meregangkan hubungan
antara sirip-sirip kutikula rambut dan menghentikan daya kerja larutan
4 pengeriting dengan memulihkan ikatan antara molekul-molekul tanduk
Bariqina dan Ideawati, 2001.
2.1.2 Efek Hidrogen Peroksida
Kelainan-kelainan pada batang rambut yang tidak sampai mempengaruhi akar rambut, misalnya batang rambut yang terbelah ujungnya, kekeringan dan
kekusaman akibat berjemur disinar matahari, rapuh karena tindakan pengeringan dengan alat-alat yang panas blow-dry, pengeritingan, pelurusan, pewarnaan dan
sasakan. Sementara itu kelainan-kelainan rambut yang dapat sampai mempengaruhi akar rambut, misalnya rambut yang kusut sehingga waktu disisir
banyak yang putus atau tercabut dengan akar rambutnya, infeksi karena jamur dan kuman serta keracunan bahan-bahan kimia atau cat rambut yang sampai ke akar
rambut Tranggono dan Latifah, 2007.
2.1.3 Penetapan Kadar Hidrogen Peroksida Pada Titrasi Redoks
Larutan baku kalium permanganat dapat dipakai untuk menentukan beberapa zat yang bersifat sebagai reduktor Rivai, 2006. Menurut Farmakope
Edisi IV 1995 Larutan baku kalium permanganat hanya digunakan untukmenetapkan kadar hidrogen peroksida dengan cara titrasi. Dimana tiap ml
larutan kalium permanganat 0,1N setara dengan 1,701 mg hidrogen peroksida. Larutan baku kalium permanganat dapat dipakai untuk penentuan
beberapa zat yang bersifat sebagai reduktor. Pada penetapan kadarhidrogen
5 peroksida menggunakan kalium permanganat, reaksi yang terjadi adalah sebagai
berikut: 5H
2
O
2
+ 2MnO
- 4
+ 6H
+
= 5O
2 ↑
+ 2Mn
2+
+ 8H
2
O Rivai, 2006
2.2 Pewarnaan Rambut