penderitaan lain pada tubuh Arrest Hoge,1929. Dalam Kamus Bahasa Indonesia W.J.S Poerwadinata, 1994:48 mengatakan bahwa penganiayaan adalah
perlakuan sewenang-wenang penyiksaan, penindasan dan sebagainya.
2.3.4 Variabel Perjudian
Perjudian adalah pertaruhan dengan sengaja, yaitu mempertaruhkan satu nilai atau sesuatu yang dianggap bernilai, dengan menyadari adanya risiko dan harapan-
harapan tertentu pada peristiwa-peristiwa permainan, pertandingan, perlombaan dan kejadian-kejadian yang tidak atau belum pasti hasilnya Dra. Kartini
Kartono,1992. Kitab Undang-Undang Hukum Pidana Pasal 303 ayat 3 mengartikan judi adalah tiap-tiap permainan yang mendasarkan pengharapan buat
menang pada umumnya bergantung kepada untung-untungan saja dan juga kalau pengharapan itu jadi bertambah besar karena kepintaran dan kebiasaan permainan.
2.3.5 Variabel Perusakan
Perusakan adalah melakukan perbuatan terhadap barang orang lain secara merugikan tanpa mengambil barang itu. Jenis tindak pidana diatur dalam Pasal
406 sampai dengan Pasal 412 KUHP yang pada hakikatnya tidak dikualifikasikan secara jelas dalam KUHP. Menurut KUHP, tindak pidana perusakan dibedakan
menjadi lima macam yaitu: perusakan dalam bentuk pokok, perusakan ringan, perusakan bangunan, perusakan tidak sengaja, perusakan terhadap bangunan dan
alat pelayaran. Seseorang yang melakukan tindakan pengrusakan terhadap barang milik orang lain tetap dikenakan pidana meski barang yang dirusak telah
diperbaharui. 2.3.6
Variabel Pembunuhan
Pembunuhan berarti perkosa, membunuh atau perbuatan bunuh Purwadamita, 1976:169. Pembunuhan adalah suatu tindakan untuk menghilangkan nyawa
seseorang dengan cara yang melanggar hukum maupun yang tidak melawan
hukum. Pembunuhan biasanya dilatarbelakangi oleh bermacam-macam motif misalnya politik, kecemburuan, dendam, membela diri dan sebagainya.
2.3.7 Variabel Penggelapan
Penggelapan diatur dalam pasal 372 KUHP. Yang termasuk penggelapan adalah perbuatan mengambil barang milik orang lain sebagian atau seluruhnya di mana
penguasaan atas barang itu sudah ada pada pelaku, tapi penguasaan itu terjadi secara sah. Misalnya, penguasaan suatu barang oleh pelaku terjadi karena
pemiliknya menitipkan barang tersebut. Atas penguasaan barang oleh pelaku terjadi karena tugas atau jabatannya, misalnya petugas penitipan barang. Tujuan
dari penggelapan adalah memiliki barang atau uang yang ada dalam penguasannya yang mana barang atau uang tersebut pada dasarnya adalah milik
orang lain.
2.3.8 Variabel Penipuan