Ekstraksi Faktor Perhitungan Analisis Faktor

35

3.2.2 Ekstraksi Faktor

Pada tahap ini akan dilakukan proses inti dari analisis faktor, yaitu melakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada pada KMO 0,5 sehingga terbentuk satu atau lebih variabel. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah Principal Component Analysis Analisis Komponen Utama karena tujuan dari analisis komponen faktor adalah mereduksi. Secara sederhana, sebuah variabel akan mengelompok ke suatu faktor yang terdiri atas variabel-variabel lain jika variabel tersebut berkorelasi dengan sejumlah variabel lain yang masuk ke dalam kelompok faktor tertentu. Ketika sebuah variabel berkorelasi dengan variabel lain, variabel tersebut berbagi varian dengan variabel tersebut, dengan jumlah varian yang dibagikan adalah besar korelasi pangkat 2 . Sebagai contoh jika variabel 1 dengan variabel 2 mempunyai korelasi sebesar 0,4 maka variabel 1 membagi 16 atau dari variannya dengan variabel 2. Tabel 3.5 Komunalitas No Variabel Initial Extraction 1 = Pencurian dengan kekerasan 1,000 0,645 2 = Pencurian kendaraan bermotor 1,000 0,693 3 = Penganiayaan 1,000 0,489 4 = Perjudian 1,000 0,895 5 = Pemerasan 1,000 0,747 6 = Pembunuhan 1,000 0,731 7 = Penggelapan 1,000 0,707 8 = Penipuan 1,000 0,547 9 = Pencabulan 1,000 0,675 Extraction Method: Principal Component Analysis 36 Menurut Santoso 2002, komunalitas adalah besarnya varian yang dapat dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Semakin besar nilai komunalitas, semakin erat pula hubungan variabel yang bersangkutan dengan faktor yang terbentuk. Untuk variabel pencurian dengan kekerasan, nilai komunalitasnya adalah 0,645. Hal ini berarti sekitar 64,5 varian dari variabel tersebut bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Untuk variabel pencurian kendaraan bermotor, nilai komunalitasnya adalah 0,693. Hal ini berarti sekitar 69,3 varian dari variabel tersebut bisa dijelaskan oleh faktor yang terbentuk. Demikian seterusnya untuk variabel lainnya, dengan ketentuan bahwa semakin besar komunalitas sebuah variabel, berarti semakin erat hubungannya dengan faktor yang terbentuk. Nilai komunalitas diperoleh dari jumlah kuadrat masing-masing factor loading sebuah variabel. Dari Tabel 3.5 menunjukkan bahwa 9 variabel diuji memenuhi persyaratan komunalitas, yaitu lebih besar dari 0,5. Tahap selanjutnya adalah melihat nilai eigenvalue. Perhitungan nilai komunalitas dapat dilihat pada Lampiran 3. Tabel 3.6 Nilai Eigenvalue untuk Setiap Faktor FaktorKomponen Initial Eigenvalues Total of Variance Cumulative 1 2,557 28,406 28,406 2 1,353 15,032 43,438 3 1,181 13,128 56,566 4 1,039 11,542 68,108 5 0,933 10,361 78,470 6 0,687 7,632 86,102 7 0,525 5,834 91,936 8 0,416 4,624 96,559 9 0,310 3,441 100,000 37 Dari Tabel 3.6 menunjukkan bahwa terdapat 9 variabel yang akan di masukkan ke dalam analisis faktor. Dengan masing-masing variabel mempunyai varian 1, maka total varian adalah 9 × 1 = 9. Jika dalam 9 variabel tersebut dapat diringkas menjadi 1 faktor, maka varian yang dapat dijelaskan oleh 1 faktor tersebut adalah : 100 = 28,41. Jika 9 variabel dapat di ekstrak menjadi 4 faktor, maka varian yang dapat dijelaskan oleh 4 faktor tersebut adalah sebagai berikut: Varian faktor pertama adalah 28,41 Varian faktor kedua adalah 100 = 15,03 Varian faktor ketiga adalah 100 = 13,12 Varian faktor keempat adalah 100 = 11,54 Total keempat faktor yang dapat menjelaskan adalah: 28,41+15,03+13,12+11,54 = 68,10 atau 68,10 dari variabelitas 9 variabel asli tersebut, sehingga dari Tabel 3.5 di atas terlihat 4 faktor yang akan terbentuk.

3.2.3 Penentuan Jumlah Faktor