Kegiatan apotek dilakukan setiap hari kerja mulai pukul 08.00 WIB sampai dengan pukul 22.00 WIB kecuali hari Minggulibur, dimana pengaturan
tenaga kerja dibagi dalam dua shift yaitu shift pagi dan shift malam.
3.3. Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan perbekalan farmasi pada apotek Sarana Medan meliputi perencanaan pembelian, pelaksanaan pembelian dan pemeriksaan hasil pembelian.
3.3.1. Perencanaan Pembelian
Perencanaan pembelian dilakukan dengan menetapkan jumlah barang yang akan dibeli dengan mernperhatikan kebutuhan penjualan resep dan penjualan bebas,
menentukan pemasok dengan memperhatikan legalitasnya, kondisi pembelian dan pembayaran yang diberikan dan juga kecepatan pengiriman barang.
3.3.2. Pelaksanaan Pembelian
Pelaksanaan pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Pemeriksaan stok barang atau perbekalan farmasi di ruang peracikan dan gudang. Item barang yang habis atau kurang dicatat dalam suatu buku barang kosong.
2. Menetapkan item dan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan sifat barang
apakah slow moving atau fast moving. 3.
Barang yang sudah ditetapkan untuk dibeli diperiksa dan disetujui oleh APA, selanjutnya dicatat dalam buku pesanan.
4. Pada pagi hari, buku pesanan barang diberikan pada salesman agar dapat
mengetahui dan mencatat kebutuhan apotek. 5.
Bila ada barang yang tidak dapat disediakan oleh salesman, maka apotek akan
Desi Hernita: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi KomunitasApotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
menghubungi pemasok lain melalui telepon. Untuk pembelian narkotika, dilakukan dengan cara khusus dimana pemesanan
langsung kepada Pedagang Besar Farmasi PBF Kimia Farma Medan dengan menggunakan surat pesanan narkotika formulir N-9 rangkap 5 yang ditandatangani
oleh Apoteker Pengelola Apotek APA. Pemesanan dan penerimaan barang dilakukan langsung oleh APA.
3.3.3. Penerimaan dan Pemeriksaan Hasil Pembelian
Prosedur penerimaan barang adalah sebagai berikut: 1.
Petugas pembelian menerima barang dari pemasok disertai dengan surat pengantar barang faktur rangkap 4 dan surat pesanan.
2. Pemeriksaan secara visual kondisi fisik dan jumlah barang dengan surat
pesanan barang. Bila sesuai, petugas menandatangani faktur dan membubuhkan stempel apotek. Satu lembar copy faktur sebagai pertinggal untuk apotek dan
faktur asli beserta 2 copy faktur lainnya dikembalikan pada petugas pengantar barang.
Pemeriksaan hasil pembelian dilakukan dengan cara sebagai berikut: 1.
Menyesuaikan faktur dengan barang yang diterima meliputi jumlah, jenis, keadaan, kebenaran harga dan kondisi yang disepakati.
2. Meminta penjelasan pemasok apabila keadaan barang tidak sesuai dengan yang
diinginkan sebagaimana tertulis dalam faktur untuk segera dikoreksi. 3.
Membukukan setiap pembelian yang dilakukan setiap hari.
Desi Hernita: Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi KomunitasApotek Di Apotek Sarana Medan, 2008. USU e-Repository © 2008
3.4. Penyimpanan dan Penataan