pada kondisi pemukiman di sekitar lokasi apotek dan obat-obat bebas yang sering diiklankan di media elektronik.
c. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli, ditentukan berdasarkan data historis jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan, kebutuhan apotek setiap bulan,
kondisi diskon, dan ukuran gudang. d. Jarak apotek dengan pemasok.
Jarak apotek yang jauh dari supplier, lamanya waktu pengiriman dan resiko kehabisan barang dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah
pembelian. e. Kondisi sosial politik
Kondisi sosial politik yang tidak stabil dapat menyebabkan turunnya nilai uang, oleh karena itu membeli dalam jumlah besar dapat dipertimbangkan.
f. Kondisi gudang Pembelian barang harus disesuaikan dengan kapasitas gudang dan sarana
tempat penyimpanan obat seperti lemari pendingin. g. Tanggal daluarsa
Batas tanggal daluarsa yang pendek memiliki resiko kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari supplier tentang batas maksimal
daluarsa paling lambat daluarsa, misalnya paling lambat 6 bulan sebelum batas tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan obat yang baru Umar, 2004.
2.2.2.2 Cara Pemesananpengadaan
Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi Kepmenkes No. 1027MENKESSKIX2004.
Chairunnisya Arief : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma di Apotek Kimia Farma 29…, 2008 USU e-Repository © 2008
Pada saat menerima barang, petugas memeriksa dan menerima fisik barang dari supplier sesuai dengan Surat Pesanan dan faktur barang. Kemudian
membuat tanda terima barang di faktur stempel dan tanda tangan berdasarkan fisik barang yang diterima. Petugas pembelian memeriksa jumlah, jenis, harga dan
diskon serta masa pembayaran hasil negosiasi dengan supplier. Lalu mengirimkan seluruh faktur pembelian barang yang telah diperiksa ke fungsi Tata Usaha
Umar,2004.
2.2.2.3 Penyimpananpergudangan
Obat bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka
harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru, wadah sekurang-kurangnya memuat nomor batch dan tanggal
kadaluarsa. Semua obat dan bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak
dan menjamin kestabilan obatbahan obat tersebut.
2.2.2.4 Penjualan
Penjualan atau pengeluaran obat memakai sistem FIFO First In First Out dan FEFO First Expire First Out Kepmenkes No.
1027MENKESSKIX2004. Desain apotek yang baik akan menarik keinginan konsumen untuk
mengetahui lebih dalam segala sesuatu yang ditawarkan oleh apotek tersebut. Suasana apotek dapat dibangun melalui sistem pencahayaan, pengaturan tata
letak, dan penataan atau pengaturan barang dagangan yang baik yang akan menarik pelanggan Utami, 2006.
Chairunnisya Arief : Laporan Praktek Kerja Profesi Apotek Kimia Farma di Apotek Kimia Farma 29…, 2008 USU e-Repository © 2008
Tata cara penataan perbekalan farmasi obat di apotek dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
a. Di ruang peracikan atau penyiapan obat ethical counter Dalam menata perbekalan farmasi di ethical counter perlu diperhatikan
peraturan yang berlaku yaitu obat-obat golongan narkotika dan psikotropika harus dipisahkan dan disimpan pada lemari tersendiri, sedangkan untuk obat ethical
lainnya disimpan dalam lemari yang didesain khusus sehingga dapat memberikan kemudahan dan kecepatan kepada petugas dalam menyiapkan obat yang
dibutuhkan konsumen. b. Di ruang penjualan obat bebas OTC counter
Dalam menata perbekalan farmasi di OTC counter yang perlu diperhatikan antara lain adalah estetika yaitu seni keindahan dalam menata dan mendesain rak
atau lemari obat bebas, bebas terbatas OTC agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan membeli bagi setiap konsumen yang datang ke apotek. Lay out juga
harus diperhatikan yaitu tata letak, susunan barang yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam memperoleh obat yang
dibutuhkan Umar, 2004.
2.2.2.5 Laporan Pemakaian Narkotika Psikotropika