Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas Di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar

(1)

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

FARMASI KOMUNITAS

di

Apotek Kimia Farma 162

Pematang Siantar

Disusun oleh :

Sumantri S., S. Farm. 073202100

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER

FAKULTAS FARMASI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2008

Sumantri S : Laporan Praktek Kerja Profesi Farmasi Komunitas di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar, 2008 USU e-Repository © 2008


(2)

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI

APOTEK KIMIA FARMA 162 PEMATANG SIANTAR

Disusun Oleh: Sumantri S, S. Farm.

073202100

Disetujui Oleh: Pembimbing,

Drs. Yudo Cahyanta, Apt. Apoteker Pengelola Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar

Disahkan Oleh : Dekan Fakultas Farmasi,

Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt. NIP 131 283 716


(3)

KATA PENGANTAR

Penulis mengucapkan Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis mampu menyelesaikan Praktek Kerja Profesi dan penyusunan Laporan Praktek Kerja Profesi di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar.

Penulis mengucapkan penghargaan dan terima kasih yang tak terhingga atas segala bimbingan dan arahan selama melakukan Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar. Penghargaan ini dipersembahkan kepada :

1. Bapak Hendra Farma Johar, M.Si., Apt., selaku Manager Bisnis PT. Kimia Farma Apotek Medan, yang telah berkenan memberikan fasilitas kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Profesi, dan Bapak Drs. Yudo Cahyanta, Apt., selaku pembimbing dan Apoteker Pengelola Apotek di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar, serta seluruh staf karyawan Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar yang telah memberi petunjuk dan bantuan selama melaksanakan Praktek Kerja Profesi.

2. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi USU Medan dan Bapak Drs. Wiryanto, MS., Apt. selaku koordinator Program Pendidikan Profesi Apoteker Fakultas Farmasi USU Medan yang telah memberikan fasilitas dan sarana kepada penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Profesi.


(4)

Akhir kata, penulis berharap semoga Tuhan Yang Maha Esa membalas budi baik Bapak dan Ibu, serta laporan ini dapat menjadi kontribusi yang bermanfaat bagi ilmu pengetahuan khususnya di bidang farmasi.

Medan, Juni 2008

Penulis


(5)

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PENGESAHAN... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI... v

RINGKASAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan ... 2

II TINJAUAN UMUM APOTEK... 3

2.1 Aspek Administrasi dan Perundang-undangan Pendirian Apotek 3

2.2 Aspek Manajerial ... 6

2.2.1 Administrasi ... 6

2.2.1.1 Administrasi Pembukuan ... 6

2.2.1.2 Laporan Keuangan ... 7

2.2.1.3 Pengelolaan Resep ... 7

2.2.2 Pengelolaan Perbekalan Farmasi ... 8

2.2.2.1 Perencanaan Pengadaan ... 8

2.2.2.2 Cara Pemesanan/Pengadaan ... 10

2.2.2.3 Penyimpanan/Pergudangan ... 10

2.2.2.4 Penjualan ... 10


(6)

2.2.2.5 Laporan Pemakaian Narkotika/Psikotropika... 12

2.2.2.6 Pengelolaan Obat Rusak dan Kadaluarsa ... 12

2.2.3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia ... 12

2.3 Aspek Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) ... 13

2.3.1 Pelayanan Resep ... 13

2.3.2 Promosi dan Edukasi ... 14

2.3.3 Pelayanan Residensial ... 14

2.4 Aspek Bisnis ... 15

2.4.1 Peluang Bisnis Ritel ... 15

2.4.2 Aspek Keuangan Ritel ... 15

2.4.3 Strategi Pengembangan Ritel (Apotek) ... 16

2.4.4 Perpajakan ... 17

III KIMIA FARMA ... 18

3.1 Sejarah Kimia Farma ... 18

3.2 Bisnis Kimia Farma ... 18

3.2.1 Holding ... 18

3.2.2 Anak Perusahaan ... 21

3.2.2.1 PT Kimia Farma Trading and Distribution ... 21

3.2.2.2 PT Kimia Farma Apotek ... 21

3.3 PT Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan ... 22

3.4 Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar ... 24

3.4.1 Lokasi Apotek ... 24

3.4.2 Pengadaan Perbekalan Farmasi dan Kelengkapan Produk 24


(7)

3.4.2.1 Pembuatan Buku Defekta Barang ... 24

3.4.2.2 Perencanaan Pembelian ... 24

3.4.2.3 Prosedur Pembelian ... 25

3.4.2.4 Prosedur Penerimaan Barang ... 25

3.4.2.5 Penyimpanan ... 26

3.4.3 Pelayanan ... 26

IV KONSULTASI DAN KONSELING ... 27

4.1 Komunikasi ... 27

4.1.1 Komunikasi Berbicara ... 27

4.1.2 Komunikasi Teknik ... 28

4.1.3 Komunikasi Mendengarkan ... 29

4.2 Berbicara dan Menulis ... 30

4.2.1 Berbicara dan Menulis Poin Utama ... 30

4.2.2 Berbicara dan Menulis-Penulisan ... 31

4.3 Petunjuk-petunjuk Umum ... 31

V PEMBAHASAN ... 32

VI KESIMPULAN DAN SARAN... 35

6.1 Kesimpulan ... 35

6.2 Saran... 35

DAFTAR PUSTAKA... 36

PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI ... 37


(8)

RINGKASAN

Penulis melakukan Praktek Kerja Profesi (PKP) Apotek BUMN di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar, Jalan Kartini No. 19 Pematang Siantar pada tanggal 26 Mei 2008 sampai 21 Juni 2008.

PKP ini bertujuan agar calon apoteker dapat melihat dan mengetahui secara langsung pengelolaan Apotek Kimia Farma baik dalam bidang manajemen maupun dalam hal pelayanan kefarmasian.

Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada PKP ini adalah mempelajari manajemen apotek, melakukan pelayanan resep dan swamedikasi. Dari hasil pelayanan resep dan swamedikasi, maka pada laporan ini diangkat 5 kasus untuk pelayanan resep dan 10 kasus swamedikasi.

Sebagai tugas khusus penulis pada PKP ini adalah melihat pelaksanaan konseling di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar yang dilaksanakan oleh Apoteker Pengelola Apotek di apotek tersebut.


(9)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

PT. Kimia Farma Tbk. adalah perusahaan publik sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-undang No. 19 tahun 2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk. merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir, yaitu: industri, marketing, distribusi, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

PT. Kimia Farma Apotek, adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh PT. Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada. Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

Untuk melihat dan mengetahui manajemen apotek Kimia Farma dan peran apoteker dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian di apotek Kimia Farma, maka Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara menyelenggarakan Praktek Kerja Profesi (PKP) bagi Mahasiswa Program Pendidikan Profesi Apoteker di apotek BUMN yaitu Apotek Kimia Farma dan penulis melakukannya di Apotek


(10)

Kimia Farma 162 Pematang Siantar. PKP ini memberikan pengalaman kepada calon apoteker untuk mengetahui pengelolaan suatu apotek BUMN yaitu apotek Kimia Farma dan pelaksanaan pengabdian profesi apoteker khususnya di apotek tersebut.

1.2 Tujuan

• Memahami manajemen PT. Kimia Farma Apotek.

• Mengetahui pelaksanaan pelayanan kefarmasian khususnya konsultasi dan konseling di Apotek Kimia Farma.

• Mengetahui permasalahan-permasalahan yang terjadi di apotek.


(11)

BAB II

TINJAUAN UMUM APOTEK

1.1 Aspek Administrasi dan Perundang-undangan Pendirian Apotek

Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 1027/Menkes/SK/IX/2004, apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya kepada masyarakat. Sediaan farmasi yang dimaksud adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan kosmetik.

Sebelum suatu apotek didirikan harus terlebih dahulu dilakukan studi kelayakan. Studi kelayakan adalah suatu kajian yang dilakukan secara menyeluruh mengenai suatu usaha dalam proses pengambilan keputusan yang mengandung resiko yang belum jelas. Studi kelayakan suatu apotek hanya berfungsi sebagai pedoman atau landasan pelaksanaan pekerjaan, karena dibuat berdasarkan data-data dari berbagai sumber yang dianalisis dari banyak aspek.

Tingkat keberhasilan pendirian sebuah apotek dapat dipengaruhi oleh: 1. Kemampuan sumber daya internal (kecakapan manajemen, kualitas pelayanan,

produk yang dijual, dan kualitas karyawan).

2. Lingkungan eksternal yang tidak dapat dipastikan (pertumbuhan pasar, pesaing, pemasok, dan perubahan peraturan).

Aspek-aspek yang menjadi bahan penilaian studi kelayakan terdiri dari analisis manajemen, analisis pasar, analisis teknis dan analisis keuangan.


(12)

Analisis Manajemen

Penilaian terhadap aspek manajemen meliputi:

- Strategi manajemen mengenai visi, misi, program kerja dan standar prosedur operasional suatu kegiatan.

- Bentuk dan tata letak bangunan. - Jenis produk yang akan dijual.

Analisis Pasar

Dalam menilai aspek pasar hal yang harus diperhatikan adalah potensi pasar yaitu sejumlah pembeli yang memiliki uang dan keinginan untuk membelanjakannya. Kemudian adalah target pasar yaitu jenis konsumen tertentu yang akan dilayani atau yang akan menjadi sasaran pemasaran.

Dalam suatu studi kelayakan, pemilihan target pasar akan mempengaruhi penyiapan pemilihan produk, pemilihan lokasi apotek, desain interior dan exterior gedung, penampilan karyawan dan kualitas pelayanan (Umar, 2004)

Untuk mengembangkan efektivitas biaya apotek, maka apotek sebaiknya mengelompokkan pelanggan dalam beberapa segmen. Pendekatan dalam segmentasi pasar ini antara lain adalah segmentasi geografis, segmentasi demografis dan segmentasi gaya hidup. Kemudian adalah penentuan target (targetting), yaitu menetapkan segmen pasar tertentu sebagai sasaran program pemasaran apotek. Terdapat dua macam upaya penentuan target yaitu target pasar utama dan target pasar sekunder. Apotek yang telah memutuskan segmen tertentu yang akan dilayani, perlu menindaklanjuti dengan menetapkan bagaimana


(13)

seharusnya apotek tersebut dipersepsikan di benak pelanggannya. Penentuan posisi (positioning) adalah membentuk citra apotek tersebut (Utami, 2006).

Analisis Teknis

Hal penting yang menjadi pertimbangan pada penilaian aspek teknis antara lain adalah mengenai lokasi dan lingkungan sekitarnya yang meliputi jarak lokasi dengan supplier harus relatif dekat dan mudah dicapai, jarak lokasi dengan domisili konsumennya harus relatif dekat dan mudah dicapai dengan berbagai macam jenis alat transportasi, bentuk dan luas lahan (bangunan), kenyamanan dan keamanan daerah tersebut, serta prospek pertumbuhan pasarnya harus relatif cepat dan besar.

Analisis Keuangan

Pertimbangan dalam menilai aspek keuangan meliputi: a. Modal minimal

Modal minimal adalah modal minimum yang diperlukan untuk pengadaan sarana dan prasarana sebagai syarat untuk diperolehnya izin apotek. Modal minimal digunakan untuk tujuan pengadaan aktiva tetap, aktiva lancar, biaya awal yang dibutuhkan untuk pendirian dan kas yang berupa uang kontan baik di tangan maupun di bank dalam bentuk rekening yang sewaktu-waktu dapat dipergunakan. b. Sumber modal, dapat diperoleh dari:

1. Modal sendiri yaitu modal yang tidak mempunyai jangka waktu

pengembalian, misalnya modal milik apoteker sendiri atau keluarga.

2. Modal kredit yaitu modal yang diperoleh dari pembeli kredit (kreditur) kepada penerima kreditur (debitur). Dalam hal ini ada hubungan


(14)

kepercayaan antara kedua pihak bahwa dimasa mendatang debitur akan sanggup memenuhi segala sesuatu sesuai perjanjian. Sumber-sumber modal kredit ini antara lain adalah bank, teman sejawat, dan PBF.

Berdasarkan pada penggunaannya, modal dapat dibagi atas:

1. Modal tetap (aktiva tetap), yaitu modal yang keadaannya relatif tetap misalnya gedung, tanah, mesin-mesin, kendaraan.

2. Modal lancar (aktiva lancar) yaitu modal yang sewaktu-waktu dapat berubah misalnya uang tunai (kas/bank), piutang, barang dagangan, uang muka (Umar, 2004).

Perubahan tata cara dalam mengurus Surat Izin Apotek ditetapkan oleh Kepmenkes RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan Permenkes RI No. 922/Menkes/Per/X/1992 mengenai Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek. Dengan demikian, maka tata cara mengurus izin apotek saat ini adalah:

• Yang berwenang memberi izin SIA adalah Kadinkes Kabupaten/ Kota.

• Yang berhak memperoleh izin adalah Apoteker.

2.2 Aspek Manajerial 2.2.1 Administrasi

2.2.1.1 Administrasi pembukuan

Administrasi pembukuan di apotek meliputi: 1. Administrasi umum

Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotika, psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.


(15)

2. Administrasi pelayanan

Pengarsipan resep, pengarsipan catatan pengobatan pasien, pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.

(Kepmenkes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).

2.2.1.2 Laporan Keuangan

Laporan keuangan adalah suatu proses pencatatan, pengukuran, dan pengkomunikasian informasi keuangan yang dibuat dalam berbagai bentuk antara lain berupa laporan laba rugi, aliran kas (cash flow) dan neraca.

Laporan laba rugi adalah laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang jumlah penjualan (sales), biaya variable (variable cost), biaya tetap (fix cost) dan laba (earning).

Laporan aliran kas dibuat untuk menggambarkan tentang perkiraan rencana jumlah penerimaan dan jumlah pengeluaran uang kas apotek selama periode waktu tertentu. Unsur-unsur yang terdapat pada laporan aliran kas adalah saldo awal, penerimaan kas dari hasil operasi dan investasi, pengeluaran kas dari kegiatan operasi dan investasi, dan saldo akhir.

Neraca adalah laporan akuntansi keuangan yang menggambarkan tentang kondisi harta (aktiva), hutang (pasiva) dan modal sendiri (ekuity) yang dimiliki apotek pada tanggal tertentu.

2.2.1.3 Pengelolaan Resep

Apotek wajib menyimpan resep minimal selama 3 tahun dan dapat memberikan informasi kembali tentang resep tersebut apabila konsumen atau dokter penulis resep tersebut memerlukannya (Umar, 2004).


(16)

2.2.2 Pengelolaan Perbekalan Farmasi

Pengelolaan persediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku.

2.2.2.1 Perencanaan pengadaan

Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan farmasi perlu

diperhatikan:

a. Pola penyakit.

b. Kemampuan masyarakat.

c. Budaya masyarakat (Kepmenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004). Perencanaan pengadaan memberi gambaran pada bagian pembelian dan perencana mengenai berapa banyak uang yang harus dihabiskan pada beberapa bagian dari kategori barang dagangan dalam setiap bulannya sehingga prediksi penjualan dan prediksi objek keuangan lain dapat terpenuhi.

Bagian perencanaan pengadaan membagi seluruh rencana keuangan ke dalam berapa banyak item yang dibeli dan bagaimana sistem yang digunakan untuk perencanaan barang dagangan dan keberagamannya (Utami, 2006).

Faktor-faktor yang harus diperhatikan pada pembelian barang yaitu: a. Kondisi keuangan

Kondisi likuiditas keuangan yang baik, selalu tepat waktu membayar hutang, memberikan peluang untuk memperoleh diskon yang lebih besar.

b. Jenis sediaan farmasi yang dibutuhkan.

Dalam menentukan jenis sediaan farmasi yang akan dibeli apotek, harus berdasarkan data yang dibutuhkan oleh konsumen. Data ethical dapat diperoleh


(17)

dari resep-resep yang masuk ke apotek, sedangkan data OTC dapat didasarkan pada kondisi pemukiman di sekitar lokasi apotek dan obat-obat bebas yang sering diiklankan di media elektronik.

c. Untuk menentukan jumlah yang harus dibeli.

Ditentukan berdasarkan data historis jumlah sediaan farmasi yang dibutuhkan, kebutuhan apotek setiap bulan, kondisi diskon, dan ukuran gudang. d. Jarak apotek dengan pemasok.

Jarak apotek yang jauh dari supplier, lamanya waktu pengiriman dan resiko kehabisan barang dapat dijadikan dasar dalam menentukan jumlah pembelian.

e. Kondisi sosial politik

Kondisi sosial politik yang tidak stabil dapat menyebabkan turunnya nilai uang, oleh karena itu membeli dalam jumlah besar dapat dipertimbangkan.

f. Kondisi gudang

Pembelian barang harus disesuaikan dengan kapasitas gudang dan sarana tempat penyimpanan obat seperti lemari pendingin.

g. Tanggal daluarsa

Batas tanggal daluarsa yang pendek memiliki resiko kerugian barang rusak yang tinggi. Oleh sebab itu harus ada garansi dari supplier tentang batas maksimal daluarsa (paling lambat) daluarsa, misalnya paling lambat 6 bulan sebelum batas tanggal daluarsa, dapat ditukar dengan obat yang baru (Umar, 2004).


(18)

2.2.2.2 Cara Pemesanan/pengadaan

Untuk menjamin kualitas pelayanan kefarmasian maka pengadaan sediaan farmasi harus melalui jalur resmi (Kepmenkes No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).

Pada saat menerima barang, petugas menerima dan memeriksa fisik barang dari supplier sesuai dengan Surat Pesanan dan faktur barang. Kemudian membuat tanda terima barang di faktur (stempel dan tanda tangan) berdasarkan fisik barang yang diterima. Petugas pembelian memeriksa jumlah, jenis, harga dan diskon serta masa pembayaran hasil negosiasi dengan supplier. Lalu mengirimkan seluruh faktur pembelian barang yang telah diperiksa ke fungsi Tata Usaha (Umar,2004).

2.2.2.3 Penyimpanan/pergudangan

Obat / bahan obat harus disimpan dalam wadah asli dari pabrik. Dalam hal pengecualian atau darurat dimana isi dipindahkan pada wadah lain, maka harus dicegah terjadinya kontaminasi dan harus ditulis informasi yang jelas pada wadah baru, wadah sekurang-kurangnya memuat nomor batch dan tanggal daluarsa.

Semua obat dan bahan obat harus disimpan pada kondisi yang sesuai, layak dan menjamin kestabilan obat/bahan obat tersebut.

2.2.2.4 Penjualan

Penjualan atau pengeluaran obat memakai sistem FIFO (First In First

Out) dan FEFO (First Expire First Out) (Kepmenkes No.

1027/MENKES/SK/IX/2004).


(19)

Desain apotek yang baik akan menarik keinginan konsumen untuk mengetahui lebih dalam segala sesuatu yang ditawarkan oleh apotek tersebut. Suasana apotek dapat dibangun melalui sistem pencahayaan, pengaturan tata letak, dan penataan atau pengaturan barang dagangan yang baik yang akan menarik pelanggan (Utami, 2006).

Tata cara penataan perbekalan farmasi (obat) di apotek dapat dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:

a. Di ruang peracikan atau penyiapan obat (ethical counter)

Dalam menata perbekalan farmasi di ethical counter perlu diperhatikan peraturan yang berlaku yaitu obat-obat golongan narkotika dan psikotropika harus dipisahkan dan disimpan pada lemari tersendiri, sedangkan untuk obat ethical lainnya disimpan dalam lemari yang didesain khusus sehingga dapat memberikan kemudahan dan kecepatan kepada petugas dalam menyiapkan obat yang dibutuhkan konsumen.

b. Di ruang penjualan obat bebas (OTC counter)

Dalam menata perbekalan farmasi di OTC counter yang perlu diperhatikan antara lain adalah estetika yaitu seni keindahan dalam menata dan mendesain rak atau lemari obat bebas, bebas terbatas (OTC) agar dapat menimbulkan rasa ingin tahu dan membeli bagi setiap konsumen yang datang ke apotek. Lay out juga harus diperhatikan yaitu tata letak, susunan barang yang dapat memberikan kenyamanan dan kemudahan bagi konsumen dalam memperoleh obat yang dibutuhkan (Umar, 2004).


(20)

2.2.2.5 Laporan Pemakaian Narkotika / Psikotropika

Apotek membuat laporan pemakaian narkotik dan psikotropik berdasarkan dokumen penerimaan dan pengeluarannya setiap bulan. Untuk obat-obat golongan narkotika, pelaporan dilakukan sekali dalam sebulan, selambat-lambatnya tanggal 10 setiap bulannya. Sedangkan untuk obat-obat psikotropika, pelaporannya dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu tiap 6 bulan. Laporan-laporan ini ditandatangani oleh APA lalu diberi stempel apotek, difoto kopi rangkap 4, 1 lembar untuk pertinggal. Laporan ini ditujukan kepada:

a. Kepala Kantor Dinas Kesehatan Kota Medan. b. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. c. Kepala Balai Besar POM Medan.

2.2.2.6 Pengelolaan Obat Rusak dan Kadaluarsa

Obat rusak atau kadaluarsa dapat dimusnahkan dengan cara: membuat berita yang ditandatangani oleh saksi dari pemerintah (balai POM atau Dinkes) dan dilaporkan kepada Direktorat Jenderal pengawasan Obat dan Makanan dengan tembusan kepala Dinas Kesehatan Dati II (Umar, 2004).

2.2.3 Pengelolaan Sumber Daya Manusia

Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku Apotek harus dikelola oleh seorang apoteker yang profesional. Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus memiliki kemampuan menyediakan dan memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat, kemampuan berkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan


(21)

membantu memberi pendidikan dan memberi peluang untuk meningkatkan pengetahuan.

2.3 Aspek Pelayanan Kefarmasian (Pharmaceutical Care) 2.3.1 Pelayanan resep

Skrining resep

Apoteker melakukan skrining resep yang meliputi persyaratan administrasi, kesesuaian farmasetik dan pertimbangan klinis. Jika ada keraguan terhadap resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.

Penyiapan obat

Penyiapan obat meliputi peracikan, etiket, kemasan obat yang diserahkan, penyerahan obat, informasi obat, konseling, dan monitoring penggunaan obat.

Sebelum obat diserahkan kepada pasien harus dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dengan resep. Penyerahan obat dilakukan oleh apoteker disertai pemberian informasi obat dan konseling kepada pasien.

Apoteker harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, etis dan bijaksana kepada pasien. Informasi obat kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi.


(22)

Apoteker juga harus memberikan konseling, mengenai sediaan farmasi, pengobatan dan perbekalan kesehatan lainnya, sehingga dapat memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan terhindar dari bahaya penyalahgunaan atau penggunaan yang salah sediaan farmasi atau perbekalan kesehatan lainnya.

Setelah penyerahan obat kepada pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan (monitoring) penggunaan obat terutama untuk pasien tertentu seperti TBC, diabetes, kardiovaskular dan penyakit kronis lainnya.

2.3.2 Promosi dan Edukasi

Dalam rangka pemberdayaan masyarakat, apoteker harus berpartisipasi secara aktif dalam promosi dan edukasi. Apoteker ikut membantu memberikan informasi, antara lain dengan penyebaran leaflet/brosur, poster, penyuluhan, dan lain-lainnya.

2.3.3 Pelayanan residensial (Home Care)

Apoteker sebagai care giver diharapkan juga dapat melakukan pelayanan kefarmasian yang bersifat kunjungan rumah, khususnya untuk kelompok lansia dan pasien dengan pengobatan penyakit kronis lainnya. Untuk aktivitas ini apoteker harus membuat catatan berupa catatan pengobatan (medication record) (Kepmenkes RI No. 1027/MENKES/SK/IX/2004).


(23)

2.4 Aspek Bisnis

2.4.1 Peluang Bisnis Ritel

Usaha atau bisnis ritel seperti apotek di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat. Hal ini sebagai akibat dari adanya perkembangan usaha manufaktur dan peluang pasar yang cukup terbuka, maupun upaya pemerintah untuk mendorong perkembangan bisnis ritel. Pemerintah berperan dalam melakukan perlindungan terhadap ritel nasional melalui peraturan dan undang-undang. Investasi perusahaan ritel asing tetap berinvestasi ke Indonesia adalah dengan tiga cara yaitu kemitraan sistem waralaba, kerja sama operasi (KSO) dan kemitraan bersama pengusaha kecil (joint venture).

2.4.2 Aspek Keuangan Ritel

Metode dalam menjalankan operasional bisnis ritel akan berdampak pada penjualan dan akhirnya berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh perusahaan ritel. Oleh karena itu keputusan di bidang keuangan juga merupakan hal yang penting dalam bisnis ini. Keputusan keuangan adalah komponen integral pada setiap aspek ritel.

Terdapat beberapa indikator yang dapat digunakan dalam mengukur kinerja keuangan dalam bisnis ritel antara lain:

1. Margin kotor

• Persentase margin kotor.

• Kerusakan.

• Persediaan barang.


(24)

2. Biaya operasional sebagai persentase penjualan

• Gaji.

• Biaya sewa.

• Listrik.

• Total biaya operasi.

2.4.3 Strategi Pengembangan Ritel (Apotek)

Empat tipe kesempatan pertumbuhan yang diusahakan oleh ritel yaitu penembusan pasar, perluasan pasar, pengembangan format ritel, dan diversifikasi.

Kesempatan penembusan pasar (market penetration) meliputi usaha-usaha langsung terhadap konsumen yang ada, dengan menggunakan format ritel yang telah ada. Ritel dapat mencapai strategi pertumbuhan ini dengan menarik konsumen pada target pasar sekarang yang tidak berbelanja di apoteknya untuk lebih sering mengunjungi apotek tersebut atau untuk membeli lebih banyak barang pada tiap kunjungan.

Kesempatan perluasan pasar (market expansion) menggunakan format ritel yang ada dalam segmen pasar baru. Kesempatan pengembangan format ritel meliputi penawaran format ritel baru, atau format dengan gabungan ritel yang berbeda pada target pasar yang sama..

Kesempatan diversifikasi dilakukan pada saat ritel memperkenalkan format ritel baru secara langsung pada segmen pasar yang tidak sedang dilayani.

Empat ciri ritel yang menggunakan kesempatan-kesempatan pertumbuhan adalah keunggulan bersaing yang bisa dipertahankan secara global, kemampuan untuk menyesuaikan, budaya global dan kemampuan finansial (Utami, 2006).


(25)

2.4.4 Perpajakan

Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan sebagian kekayaannya atau penghasilannya kepada negara menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.

Berdasarkan UU RI No. 17 tahun 2000 tentang Pajak Penghasilan, PPh pasal 21 adalah tentang pembayaran pajak atas penghasilan yang diterima oleh orang pribadi (pegawai) atau badan (laba usaha perusahaan) yang berdomisili di dalam negeri. Dan berdasarkan UU RI No. 18 tahun 2000 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang/ Jasa dan Pajak Penjualan Barang Mewah, pada pasal 7 dijelaskan bahwa besarnya tarif Pajak Pertambahan Nilai adalah 10% (sepuluh persen) untuk semua barang kena pajak.


(26)

BAB III KIMIA FARMA

3.4 Sejarah Kimia Farma

Kimia Farma merupakan pioneer dalam industri farmasi Indonesia. Cikal bakal perusahaan dapat dirunut balik ke tahun 1917, ketika NV Chemicalien Handle Rathkamp & Co, perusahaan farmasi pertama di Hindia Timur didirikan. Sejalan dengan kebijakan nasionalisasi bekas perusahaan-perusahaan Belanda, pada tahun 1958 pemerintah melebur sejumlah perusahaan farmasi menjadi Bhinneka Kimia Farma (PNF). Selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 1971, bentuk hukumnya diubah menjadi Perseroan Terbatas (PT), menjadi PT. Kimia Farma (Persero). Sejak tanggal 4 Juli 2001, Kimia Farma tercatat sebagai perusahaan publik di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.

Berbekal tradisi industri yang panjang selama lebih dari 187 tahun dan nama yang identik dengan mutu, saat ini Kimia Farma telah berkembang menjadi sebuah perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang memainkan peranan penting dalam pengembangan dan pembangunan bangsa dan masyarakat.

3.2Bisnis Kimia Farma

3.2.1 Holding

PT. Kimia Farma Tbk

Dibentuk : 16 Agustus 1971 Jalur Usaha : Pelayanan Kesehatan


(27)

Visi : Menjadi perusahaan pelayanan kesehatan utama di Indonesia yang berdaya saing global.

Misi : 1. Menyediakan produk dan jasa pelayanan kesehatan yang

unggul untuk memenuhi kebutuhan masyarakat dan meningkatkan mutu kehidupan.

2. Mengembangkan bisnis pelayanan kesehatan untuk meningkatkan nilai perusahaan bagi pemegang saham, karyawan, dan pihak-pihak lain yang berkepentingan, tanpa meninggalkan prinsip-prinsip pengelolaan usaha yang baik. 3. Meningkatkan kompetensi dan komitmen sumber daya

manusia untuk guna pengembangan perusahaan serta dapat berperan aktif dalam pengembangan industri farmasi nasional. Sebagai perusahaan publik sekaligus Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Kimia Farma berkomitmen penuh untuk melaksanakan tata kelola perusahaan yang baik sebagai suatu kebutuhan sekaligus kewajiban sebagaimana diamanatkan Undang-Undang No. 19/2003 tentang BUMN.

PT. Kimia Farma Tbk, merupakan sebuah perusahaan pelayanan kesehatan yang terintegrasi, bergerak dari hulu ke hilir yaitu: industri, marketing, ritel, laboratorium klinik dan klinik kesehatan.

Hasil produksi yang dibuat oleh Pabrik Farmasi perusahaan baik produk obat-obat kimia, Formulasi dan herbal, dibagi dalam 6 (enam) lini produksi yaitu etikal, obat bebas, generik, narkotika, lisensi dan bahan baku.


(28)

Hampir semua kelas terapi diakomodasi oleh produk perusahaan yang terdiri lebih dari 260 item produk dan dipasarkan keseluruh Indonesia serta di ekspor ke beberapa negara melalui jaringan distribusi perseroan atau yang memiliki perjanjian dengan perseroan.

Sebagai bagian dari tanggung jawab sosialnya Kimia Farma berkomitmen untuk memastikan pasokan obat generik yang tetap ke pasar dalam negeri sesuai dengan misi perusahaan.

Budaya perusahaan mengandung tiga nilai utama : 1. Profesionalisme

Profesionalisme merupakan nilai intelektual yang terwujud dalam bekerja lebih giat, cerdik dan kreatif serta jeli mengamati dan memanfaatkan peluang bisnis. Senantiasa meningkatkan pengetahuan dan keterampilan untuk diterapkan secara profesional dalam melaksanakan tugas menjadi komitmen untuk mencapai hasil tersebut.

2. Integritas

Totalitas dalam berkarya adalah budaya kerja kami, integritas merupakan nilai spiritual yang mempunyai makna kepercayaan, menekankan integritas sebagai landasan utama dalam menerapkan totalitas kerja dengan didukung ketulusan hati dan semangat untuk mempersembahkan yang terbaik bagi kesehatan masyarakat.

3. Kerja Sama

Kerja sama merupakan nilai emosional yang melandasi semangat kerja sama melalui keterbukaan dan kepercayaan, serta mensinergikan kemampuan tiap


(29)

individu untuk saling melengkapi dalam membangun tim yang tangguh untuk mencapai sukses.

3.2.2 Anak Perusahaan

3.2.2.1 PT. Kimia Farma Trading and Distribution

Dibentuk : 4 Januari 2003

Jalur usaha : Distribusi Obat dan Alat Kesehatan

PT. Kimia Farma Trading & Distribution, yang memiliki 40 cabang yang mendistribusikan obat-obatan dan alat-alat kesehatan yang diproduksi sendiri maupun yang diproduksi oleh pihak ketiga dengan berpegang pada prinsip untuk memenuhi kepuasan dan kebutuhan pelanggannya.

Dalam operasionalnya didukung dengan fasilitas pergudangan yang besar dan peralatan yang efisien serta armada transportasi yang terintegrasi dengan sistem informasi untuk mendukung kelancaran pengiriman barang ke seluruh Indonesia.

3.2.2.2 P.T. Kimia Farma Apotek

Dibentuk : 4 Januari 2003 Jalur Usaha : Farmasi

P.T. Kimia Farma Apotek adalah anak perusahaan yang dibentuk oleh Kimia Farma untuk mengelola apotek-apotek milik perusahaan yang ada, dalam upaya meningkatkan kontribusi penjualan untuk memperbesar penjualan konsolidasi PT. Kimia Farma Tbk.


(30)

PT. Kimia Farma Apotek mengelola sebanyak 340 Apotek yang tersebar diseluruh tanah air, yang memimpin pasar dibidang perapotekan dengan penguasaan pasar sebesar 19% dari total penjualan apotek di seluruh Indonesia.

Apotek Kimia Farma melayani penjualan langsung dan melayani resep dokter dan menyediakan pelayanan lain, misalnya praktek dokter, optik, dan pelayanan OTC (swalayan) serta pusat pelayanan informasi obat. Apotek Kimia Farma dipimpin oleh tenaga Apoteker yang bekerja full timer sehingga dapat melayani informasi obat dengan baik.

Penambahan jumlah apotek merupakan bagian dari strategi perusahaan dalam memanfaatkan momentum pasar bebas AFTA, dimana pihak yang memiliki jaringan luas seperti Kimia Farma akan diuntungkan.

1.1 PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manager Medan

PT. Kimia Farma Apotek bergerak di bidang ritel farmasi dan jasa layanan kesehatan. Fokus utama layanan PT. Kimia Farma Apotek Bisnis Manajer Medan meliputi:

• Apotek.

• Klinik umum/gigi, spesialis.

• Laboratorium klinik.

• Optik.

• Praktek dokter bersama.

Apotek Kimia Farma Medan memiliki 23 store yang tersebar diseluruh Sumatera Utara yaitu :


(31)

3. Kimia Farma Pelengkap No. 2 Rumah Sakit Inalum

4. Kimia Farma Pelengkap No. 14 Rumah Sakit Pirngadi Medan 5. Kimia Farma 27 Palang Merah (Pusat)

6. Kimia Farma 28 Belawan

7. Kimia Farma 29 Pematang Siantar 1 8. Kimia Farma 30 Tebing Tinggi

9. Kimia Farma 39 Sei Sikambing Medan 10. Kimia Farma 41 Kabanjahe

11. Kimia Farma Pelengkap No. 54 Rumah Sakit Rantau Prapat 12. Kimia Farma 84 Tanjung Balai

13. Kimia Farma 85 Pematang Siantar 2 14. Kimia Farma 90 Kisaran

15. Kimia Farma 106 Aksara Medan

16. Kimia Farma 107 Gatot Subroto 72 C Medan 17. Kimia Farma 160 Setia Budi Medan

18. Kimia Farma 162 Pematang Siantar 3 19. Kimia Farma 255 Sisingamangaraja Medan 20. Kimia Farma Basri Medan

21. Kimia Farma Pelengkap No. 41 Rumah Sakit Tebing Tinggi. 22. Kimia Farma Namso Pematang Siantar 4.

23. Kimia Farma 312 Rantau Prapat. 24. Kimia Farma 313 Padang Sidimpuan. 25. Kimia Farma 314 Binjai.


(32)

1.2Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar

1.2.1 Lokasi Apotek

Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar bertempat di Jalan Kartini No. 19 Pematang Siantar. Lokasi apotek ini sangat strategis karena berada di dalam lingkungan yang dekat dengan praktek-praktek dokter dan berada diantara pemukiman penduduk dan pusat perbelanjaan.

Apotek kimia farma 162 ini merupakan apotek pelayanan, pengelolaannya dipimpin oleh seorang apoteker dan karyawan yang terdiri dari asisten apoteker dan non asisten apoteker.

3.4.2 Pengadaan Perbekalan Farmasi dan Kelengkapan Produk

3.4.2.1 Pembuatan Buku Defekta Barang

Pembuatan buku defekta barang dilakukan sebagai berikut: setiap hari petugas memeriksa barang yang kosong atau hampir habis, lalu melakukan pencatatan dalam buku defekta meliputi nama barang, dosis, satuan, dan jumlah yang dibutuhkan, kemudian menyerahkan buku defekta ke petugas pembelian.

1.1.1.1Perencanaan Pembelian

Perencanaan pembelian dilakukan seminggu dua kali, kecuali barang-barang yang dibeli secara mendesak karena adanya permintaan pasien. Perencanaan pembelian dilakukan sebagai berikut: petugas pengadaan menerima informasi mengenai kebutuhan perbekalan farmasi melalui defekta barang, kemudian petugas menetapkan jumlah barang yang akan dibeli berdasarkan defekta dengan memperhatikan jumlah kebutuhan per bulan.


(33)

1.1.1.2Prosedur Pembelian

Prosedur pembelian di apotek Kimia Farma 162 Pematang siantar dilakukan sebagai berikut: petugas membuat defekta mengenai kebutuhan perbekalan farmasi dan menyerahkannya ke bagian pengadaan, lalu bagian pengadaan merekapitulasi defekta dan membuatnya dalam bentuk Bon Permintaan Barang Apotek (BPBA) dan dikirim kepada bagian Pengadaan di apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar, dan kemudian apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar mengirim ke BM Palang Merah, lalu bagian pengadaan di BM Palang Merah mengirim Surat Pemesanan (SP) kepada Pedagang Besar Farmasi (PBF), kemudian PBF mengirim barang dan faktur kepada Apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar sebagai apotek induk di Pematang Siantar, dan barang diterima dan dicocokkan oleh petugas Kimia Farma, kemudian Apotik Kimia Farma 29 Pematang siantar mengirim barang (dropping) ke apotik Kimia Farma 162 Pematang Siantar sesuai dengan bon penerimaan barang apotek (BPBA).

1.1.1.3Prosedur Penerimaan Barang

Penerimaan barang di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar dilakukan sebagai berikut: petugas menerima barang di apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar disertai dengan surat pengiriman barang (dropping) dari apotek Kimia Farma 29 Pematang Siantar. Petugas memeriksa kesesuaian permintaan barang yang ada, kemudian petugas memberikan nomor urut barang, lalu petugas mencatat barang masuk pada kartu stok masing-masing barang.

3.4.2.5 Penyimpanan


(34)

Penyimpanan dapat dilakukan di etalase atau ruang peracikan. Penyimpanan perbekalan farmasi di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar dilakukan berdasarkan bentuk sediaan dan efek farmokologinya yang disusun menurut abjad dengan menggunakan prinsip FIFO (first in first out), yaitu obat yang lebih awal masuk dikeluarkan lebih dahulu.

Untuk obat generik penyimpanannya disusun berdasarkan abjad. Untuk obat golongan narkotika dan psikotropika disimpan dalam lemari khusus. Obat-obat yang penyimpanannya harus dibawah suhu kamar, disimpan dalam lemari pendingin.

1.1.3 Pelayanan

Pelayanan di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah cukup baik karena melayani konsumen dengan ramah, sopan, santun, dan siap membantu selama konsumen berada di apotek. Pelayanan di Apotek ini telah memakai sistem komputerisasi sehingga memudahkan dalam pelayanan dan pengadaan barang. Sistem komputerisasi yang digunakan sekaligus berperan sebagai mesin kasir.


(35)

BAB IV

KONSULTASI DAN KONSELING

1.1 Komunikasi

4.1.1 Komunikasi Berbicara.

Untuk melakukan komunikasi diperlukan beberapa hal yang perlu diketahui yaitu: ketahuilah apa yang ingin kita katakan, dengan mendengarkan, memikirkan, dan merumuskan gagasan-gagasan kita sebelum berbicara, kita akan meningkatkan efektivitas kita sebagai seorang komunikator andal, contohnya yaitu : berpikirlah sebelum kita berbicara, ketahuilah pesan kita, rencanakan sebelumnya apa yang ingin kita katakan.

Kendalikan rasa takut. Rasa takut adalah mekanisme pertahanan untuk melindungi diri kita. Rasa takut mengarah pada hal paling buruk yang dapat terjadi. ”Saya akan gagal. Saya nanti lupa mengenai apa yang akan saya katakan. Saya akan dipermalukan.” Sebaliknya, gantilah fokus anda dengan petunjuk-petunjuk yaitu : tarik napas dalam-dalam, rileks, dan jadilah diri sendiri, pahamilah apa yang ingin kita sampaikan.

Berhentilah berbicara dan dengarkanlah. Seni yang sesungguhnya dari percakapan adalah berbicara dan mendengarkan, contohnya : Berilah kesempatan rekan bincang kita untuk berbicara, pusatkan pikiran pada perbincangannya.

Berpikirlah sebelum kita berbicara. Jika kita berhati-hati dengan memberi perhatian pada apa yang akan kita katakan, kita memperbesar peluang untuk meyakinkan orang lain terhadap sudut pandang kita. Kita juga akan mengurangi


(36)

kemungkinan melakukan kekeliruan atau kesalahan yang besar, contohnya : pilihlah kata-kata yang tepat, yang secara jelas mengungkapkan pesan kita. Diam sebentar, pikirkanlah dan pertimbangkan apa yang kita ingin katakan.

Yakinlah akan pesan kita, karena inilah yang terpenting pada komunikasi yang berhasil. Apabila kita dengan penuh gairah percaya pada pesan kita, maka komunikasi lisan dan tertulis akan dengan bebas mengalir, contohnya : berbicaralah dengan keinginan keras dan keyakinan. Biarkan pesan kita mengalir alamiah.

Ulangi poin-poin utama. Pengulangan akan memperkuat poin-poin utama pembicaraan dan membantu ingatan pendengar, contohnya : ajukan pertanyaan yang akan mengungkapkan apakah pendengar memahami poin-poin utama. Mintalah umpan balik dari para pendengar kita.

Ketahuilah apa yang diinginkan oleh pendengar kita. Untuk memperoleh sebanyak mungkin hal yang diinginkan dari suatu percakapan, pusatkan perhatian pada pendengar kita. Ajukan pertanyaan dan dengarkan jawabannya. Ajukan pertanyaan, banyak pertanyaan. Gunakan pertanyaan-pertanyaan terbuka, ajukan pertanyaan-pertanyaan yang tidak mudah dijawab dengan ”ya” atau ”tidak”.

4.1.2 Komunikasi Teknik.

Defenisi akronim, akronim dapat mempunyai beberapa arti. Arti tersebut bergantung pada masyarakat di mana akronim digunakan. Untuk itu dalam komunikasi sebaiknya digunakan akronim secara hemat karena akronim tidak dapat dipahami dengan jelas oleh setiap orang.


(37)

Kurangi jargon ( kosa kata yang digunakan dalam kehidupan / lingkungan tertentu). Gunakan humor, gunakan humor spontan dengan memanfaatkan kesempatan dari situasi yang ada, gunakan humor untuk menyampaikan poin pembicaraan. Tertawa merupakan nilai lebih.

Mintalah umpan balik. Pertanyaan-pertanyaan kita dapat membingungkan. Umpan balik dari pendengar kita memberikan penjelasan. Mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang bersifat umum kepada pendengar, ”Apakah hal-hal yang saya utarakan bisa dipahami?” atau ”Apakah penjelasan saya mudah dipahami?”. Tambah perbendaharaan kata kita. Lingkarilah kata-kata yang kita tidak mengerti waktu kita sedang membaca kemudian carilah arti kata-kata tersebut di dalam kamus dan perbanyaklah membaca

Lakukan kontak mata. Saat berbicara kepada seseorang, penting sekali mengadakan kontak mata yang baik untuk mendapatkan umpan balik seksama atas isyarat-isyarat nonverbal. Gerakan isyarat. Gerak isyarat termasuk ekspresi wajah, gerakan tangan dan tubuh. Perhatikan nada suara kita. Nada suara mengungkapkan perasaan-perasaan misalnya ketidak sabaran, kemarahan, atau penolakan. Lembutkan nada suara kita untuk menunjukkan rasa hormat dan kasih sayang.

4.1.3 Komunikasi Mendengarkan.

Bersiaplah untuk mendengarkan. Mendengarkan secara aktif berarti memberikan umpan balik nonverbal dan kadang-kadang verbal kapada pembicara. Mendengarkan mengharuskan kita untuk memusatkan pikiran dan mengambil bagian dalam percakapan. Sediakan waktu untuk mendengarkan, dengarkan


(38)

dengan mata dan telinga, pusatkan pada mendengarkan secara aktif. Abaikan gangguan. Pusatkan diri pada orang yang sedang berkomunikasi dengan kita, matikan semua gangguan seperti televisi, radio, penghasil bunyi, dan abaikan dering telepon.

Ajukan pertanyaan. Apakah kita pembicara atau pendengar, mengajukan pertanyaan memudahkan pertukaran informasi. Tunjukkan perhatian dengan mengajukan pertanyaan mengenai ide-ide dan pengalaman pembicara. Jangan melamun. Dengarkan pembicara kita dan berinteraksilah dengan memberikan umpan balik verbal dan nonverbal kepada pembicara. Gunakan isyarat nonverbal seperti mengangguk atau tersenyum.

1.2 Berbicara dan Menulis

1.2.1 Berbicara dan Menulis Poin Utama

Gunakan garis besar. Garis besar membantu kita mengatur pikiran-pikiran kita sebelum berbicara atau menulis. Di saat pikiran-pikiran kreatif kita mengalirkan ide-ide, catatlah mereka dengan cepat, kemudian kembalilah ke garis besar dan sortirlah ide-ide tersebut. Mintalah apa yang kita inginkan. Mintalah informasi, Nyatakan permintaan kita sejelas mungkin. Dukung pertanyaan dengan rincian. Sampaikan pertanyaan kita yang paling penting terlebih dahulu dan ikutilah dengan bahan-bahan pendukung, berilah fakta-fakta tambahan serta angka-angka untuk menambah kreadibilitas.


(39)

1.2.2 Berbicara dan Menulis-Penulisan

Catatan harian adalah rekaman harian mengenai pikiran, ide, dan perasaan secara tertulis. Dengan berlalunya waktu catatan tersebut akan menjadi sejarah pribadi dan referensi untuk meninjau ulang kemajuan kita ke suatu sasaran. Catatan ini bisa membantu kita memisahkan dan menarik kesimpulan terhadap hal-hal yang terjadi pada kita.

1.3Petunjuk-petunjuk Umum

Petunjuk-petunjuk umumnya seperti: Kita harus banyak membaca, jadikan membaca sebagai suatu kebiasaan, luangkan waktu setiap hari untuk membaca. Ikutilah perkembangan peristiwa sekarang, bacalah sesuatu yang mendatangkan ilham, buku-buku seperti Alkitab dan Qur’an tidak hanya memberikan garis pedoman untuk hidup, buku-buku tersebut juga menyejukkan jiwa. Buku tersebut menyajikan sumber-sumber informasi dan penghiburan.Gunakan internet karena internet menyediakan begitu banyak informasi. Berpakaianlah yang pantas, Kenakan pakaian yang sesuai dengan pesan lisan kita misalnya kita wanita pengusaha dalam situasi bisnis, baju tipis, berenda tidak akan memberikan pesan serius. Hormatilah sudut pandang orang lain, Cobalah memahami mengapa orang berpikir dengan cara mereka. Pengalaman atau pembelajaran apa yang telah terjadi sehingga mempengaruhi cara pikir mereka. Tampilkan citra diri yang baik, orang memperoleh persepsi awal tentang diri kita sebelum kita mengucapkan sepatah kata pun. Pakaian, penampilan, dan sikap kita menyampaikan sinyal-sinyal pertama.


(40)

BAB V

PELAYANAN RESEP DAN SWAMEDIKASI

5.1 Pelayanan Resep RESEP 1


(41)

1. Resep dari drg. Editha E. Siregar

R/ Mefinal mg 500 No. X S p r n

R/ Forinfec gargle 1% 200 ml fls I S 2 dd pro ga C 2

Pro : P. Pardede Umur : 45 tahun

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat pada resep dapat diguga pasien menderita sakit gigi.

3. Three Prime Questions

• Penjelasan dokter tentang Obat: Obat ini untuk mengurangi rasa sakit dan mencegah infeksi.

• Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Jika rasa sakit tidak ada lagi pemakaian mefinal dihentikan

• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat : Setelah minum obat diharapkan rasa sakit yang dialami pasien akan berkurang dan lekas sembuh.

4. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Mefinal® (Sanbe Farma)

Asam Mefenamat 500 mg

Ponstan®(Pfixer) Pondex®(Dexa Medica)

G Analgetik, antipiretik


(42)

Forinfec

gargle®(Lapi) Povidone iodine 1% x 200 ml

Septadine® (Prafa) Sterox® (Mecosin) W

Antiinfeksi topical

5. Pelayanan Informasi Obat

Mefinal®

Kegunaan : nyeri ringan sampai sedang, sakit kepala, sakit gigi Bentuk sediaan : kaplet

Cara pakai : 3 kali sehari 1 kaplet atau jika sakit Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• obat diminum sesudah makan

• hentikan pemakaian obat jika sakit telah hilang

• jika terjadi efek merugikan segera hubungi dokter

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

Forinfec®

Kegunaan : antiinfeksi topikal (mulut/tenggorokan) Bentuk sediaan : obat kumur

Cara pakai : 2 kali sehari 2 sendok makan untuk dikumur Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• obat untuk dikumur,

• dijaga kebersihan mulut,

• obat disimpan di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari langsung.


(43)

RESEP 2


(44)

1. Resep dari dr. Fitrianti, Sp.OG

R/ Folamil Genio No. XXX S1 dd tab 1

R/ Cavid D3 No. XX S1 dd tab 1 Pro: Ny. Dian

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat di atas diduga pasien kekurangan nutrisi dan vitamin ibu hamil.

3. Three Prime Questions

• Penjelasan dokter tentang Obat: Obat ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral selama kehamilan.

• Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat : Tidak ada.

4. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

(Pabrik) Komposisi

Produk

Lain Gol Khasiat

Folamil Genio® (Dexa Medica)

-karoten 10000 iu, Ca laktat 250 mg, Ca pantotenat 7,5 mg, CuSO4 0,1 mg, folic acid 1 mg,

Fe fumarat 90 mg, nikotinamid 20 mg, KI 100 mcg, NaF 1 mg, vit B1 monohidrat 10 mg, vit

B12 4 mcg, vit B6HCl 15 mg,

vit C 100 mg, vit D 400 iu

- B Nutrisi dan vitamin tambahan selama kehamilan

Cavid D3® (Merck)

Ca hydrogen pospat dihidrat

500 mg, kolekalsiferol 133 iu - W

Suplemen Kalsium


(45)

5. Pelayanan Informasi Obat Folamil®

Kegunaan : nutrisi dan vitamin tambahan untuk ibu hamil Bentuk sediaan : kaplet

Cara pakai : 1 kali sehari 1 kaplet Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• obat diminum setelah makan

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

Cavid D3®

Kegunaan : suplemen Kalsium

Bentuk sediaan : tablet

Cara pakai : 1 kali sehari 1 tablet Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• minum obat sesuai dosis

• simpan obat pada tempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari langsung


(46)

RESEP 3


(47)

1. Resep dari dr. Fitrianti, Sp.OG

R/ Nufagrabion GM No. XX S1 dd tab 1

R/ Cal 95 No. XX S1 dd tab 1

Pro : Ny. Yusningsih Umur : 28 tahun

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat di atas diduga pasien mengalami kekurangan vitamin dan kalsium.

3. Three Prime Questions

• Penjelasan dokter tentang Obat: Obat ini digunakan untuk mencukupi kebutuhan vitamin dan mineral selama kehamilan.

• Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat : Tidak ada.

4. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

(Pabrik) Komposisi

Produk

Lain Gol Khasiat

Nufagrabion® (Nufarindo)

Vit A 6000 iu, vit D 400 iu, vit B1 20 mg, vit B2 2,5 mg, vit B6

20 mg, Ca pantotenat 7,5 mg, nikotinamid 20 mg, vit B12 4

mcg, folic acid 250 mg, vit C 100 mg, Fe fumarat 90 mg, iodine 0,1 mg, fluoride 1 mg.

- B Multivitamin

dan mineral

Cal- 95® (Lapi)

Coral Ca 500 mg, natural soy isoflavon 20 mg, vit D3 200 iu,

vit K1 25 mcg, Mg 100 mg,

Zn 5 mg, boron 1 mg.

- B Suplemen Kalsium dan vitamin


(48)

5. Pelayanan Informasi Nufagrabion®

Kegunaan : multivitamin dan mineral

Bentuk sediaan : kaplet

Cara pakai : 1 kali sehari 1 kaplet Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• pemakaian obat harus sesuai dengan anjuran dokter

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

Cal-95®

Kegunaan : suplemen kalsium dan vitamin

Bentuk sediaan : kaplet

Cara pakai : 1 kali sehari 1 kaplet Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• obat diminum sesuai dosis yang dianjurkan

• simpan obat di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari langsung, banyak minum air putih


(49)

RESEP 4


(50)

1. Resep dari dr. Fitrianti, Sp.OG

R/ Hemobion No. XXX S2 dd tab 1

Pro : Ny.Suprapti

Umur : 38 tahun

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat di atas diduga pasien mengalami kurang darah.

3. Three Prime Questions

• Penjelasan dokter tentang Obat: Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat : Tidak ada.

4. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

(Pabrik) Komposisi

Produk

Lain Gol Khasiat

Hemobion® (Merck)

Fe fumarat 360 mg, folic acid 1,5 mg, vit C 75 mg, Ca karbonat 200 mg, kolekalsiferol 400 iu

- B Antianemia

5. Pelayanan Informasi

Hemobion®

Kegunaan : antianemia

Bentuk sediaan : kapsul

Cara pakai : 1 kali sehari 1 kapsul


(51)

Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• pemakaian obat harus sesuai dengan anjuran dokter

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

• menyebabkan tinja berwarna kehitaman


(52)

RESEP 5


(53)

1. Resep dari dr. Fitrianti, Sp.OG

R/ Hystolan tab No.V S1 dd tab ½

R/ Folavit tab No. XXX S1 dd tab 1

Pro : Ny. Mona Umur : 22 tahun

2. Kasus

Berdasarkan komposisi obat di atas diduga pasien mengalami gangguan kehamilan.

3. Three Prime Questions

• Penjelasan dokter tentang Obat: Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang cara pakai obat : Tidak ada.

• Penjelasan dokter tentang harapan setelah minum obat : Tidak ada.

4. Spesialite Obat pada Resep

Nama Obat

(Pabrik) Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Hystolan® (Dexa Medica)

Isoxsuprine HCl 20 mg

Duvadilan® (Solvay

Pharmaceuticals) G

Relaksasi uterus

Folavit®

(Sanbe Farma) Folic acid 400 mcg

Folac® (Otto)

Folacite® (Erlimplex) B

Defisiensi asam folat


(54)

5. Pelayanan Informasi Hystolan®

Kegunaan : relaksasi uterus

Bentuk sediaan : tablet

Cara pakai :1 kali sehari ½ tablet Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• pemakaian obat harus sesuai dengan anjuran dokter

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

• jika terjadi efek samping yang merugikan segera hubungi dokter

Folavit®

Kegunaan : defisiensi asam folat

Bentuk sediaan : tablet

Cara pakai : 1 kali sehari 1 tablet Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• obat diminum sesuai dengan dosis

• simpan obat di tempat sejuk dan terlindung dari cahaya matahari langsung


(55)

5.2 SWAMEDIKASI KASUS 1

1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek dengan keluhan selera makan anaknya berkurang sejak 3 hari yang lalu. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Curcuma Plus®

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Curcuma Plus®

Tiap 5 ml: Vit B1 3mg Vit B2 2mg Vit B6 5mg VitB12 5mcg ß-caroten 4mg Dexpanthenol 3mg Curcuminoid 2mg Kuminta® (Nufarindo) Curfos® (Interbat) B Perangsang nafsu makan

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Perangsang nafsu makan 2. Bentuk obat : Larutan

3. Aturan pakai : Tiga kali sehari 1 sendok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• konsumsilah makanan yang bergizi seperti sayur dan buah-buahan guna menambah vitamin alami buat tubuh

• sebaiknya dicari akar permasalahan penyebab hilangnya nafsu makan agar selera makan timbul dengan sendirinya


(56)

KASUS 2

1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek ingin mencari obat demam untuk anaknya yang berumur 4 tahun. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Tempra®

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Tempra® (Bristol-Myers Squibb)

Paracetamol Termorex® (Konimex) Xepamol® (Metiska Farma)

G Analgetik-antipiretik

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Analgetik-antipiretik 2. Bentuk obat : Larutan

3. Aturan pakai : 2 kali sehari 2 sendok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

• segeralah ke dokter bila demam tidak sembuh dalam 3 hari

• perbanyak konsumsi sayur, buah dan air putih guna mempercepat penyembuhan


(57)

KASUS 3

1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek mencari vitamin dan penambah nafsu makan untuk anaknya yang berumur 2 tahun. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Apialys®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Apialys® (Lapi)

Per 5 ml sirup: Vit A 5000iu Vit B1 3mg Vit B2 2mg Vit B6 6mg Vit B12 5mcg Vit C 50mg Vit D 400iu Nikotinamid 20mg Lysine HCl 250 mg (d)-pantothenol 5mg Asam glutamat Biolysin® (Bernofarm) Biokid® (Medikon) B Penambah nafsu makan, mengatasi kekurangan vitamin dan membantu pertumbuhan

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Penambah nafsu makan, mengatasi kekurangan vitamin dan membantu pertumbuhan

2. Bentuk obat : Larutan

3. Aturan pakai : 1 kali sehari 1 sendok teh 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• simpan obat pada suhu kamar dan terlindung dari cahaya

• diberikan makanan yang bergizi dan bervariasi guna menambah selera makan anak serta membantu pertumbuhannya


(58)

KASUS 4

1. Keluhan

Seorang bapak akan melakukan perjalanan dengan bus, ia mengeluh sering mengalami mual dan muntah jika melakukan perjalanan jauh. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Antimo®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Antimo® Tiap tablet:

Dimenhidrinat 50 mg

Contramo® (Erlimpex) Dramasine® (Pharmacia)

W Mengatasi mabuk dan

muntah di perjalanan

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Mengobati mabuk dan muntah di perjalanan 2. Bentuk obat : Tablet

3. Aturan pakai : 1 tablet diminum ½ jam sebelum bepergian 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• jika mengemudikan kendaraan bermotor dan operator mesin berat jangan menggunakan obat ini


(59)

KASUS 5

1. Keluhan

Seorang ibu mengeluh, anaknya mengalami penyakit kulit berupa gatal-gatal yang disertai bercak putih (panu). Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Daktarin®

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Daktarin® Miconazole

nitrat

Fungares® (Guardian Pharmatama)

W Antijamur

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Anti jamur 2. Bentuk obat : Krim

3. Aturan pakai : 1-2 kali sehari dioleskan pada tempat yang sakit 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• gunakan obat secara teratur pada tempat yang sakit setelah sebelumnya dibersihkan

• jaga kebersihan diri dan pakaian

• jangan menggunakan pakaian yang basah ataupun lembab

• jangan menggunakan pakaian orang lain terutama yang terinfeksi jamur


(60)

KASUS 6

1. Keluhan

Seorang bapak mengeluh staminanya yang tidak begitu baik dalam waktu seminggu ini. Berdasarkan keluhan di atas, maka obat yang dianjurkan adalah Hemaviton Jreng®

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk

lain

Gol Khasiat 1. Hemaviton

Jreng®

Tiap tablet: Taurine 1000 mg Nicotinamide 18mg

Caffeine 50 mg Ginseng extr 250 mg

Royal jelly 2mg

- B Suplemen/pemul

ih stamina

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Suplemen/pemulih stamina 2. Bentuk obat : Puyer yang dilarutkan dalam air 3. Aturan pakai : 3 kali sehari 1 sachet

4. Hal-hal yang perlu diinformasikan :

• sebaiknya pasien beristirahat dengan cukup untuk memulihkan stamina

• konsumsilah makanan yang bergizi seperti sayur dan buah-buahan guna menambah vitamin alami buat tubuh


(61)

KASUS 7

1. Keluhan

Seorang ibu mengeluh anaknya yang berusia 9 tahun mengalami gatal-gatal pada anusnya dan selera makannya berkurang. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Combantrin tablet®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Combantrin® (Pfizer)

Tiap tablet: Pirantel pamoat

Helmintrin® (Erlimpex)

W antelmintik

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : menimbulkan depolarisasi pada otot cacing dan

menimbulkan frekuensi, implus sehingga cacing mati dalam keadaan spastis

2. Bentuk obat : Tablet 125 mg dan 250 mg 3. Aturan pakai : 1 kali sehari 2 tablet 250 mg 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• diminum sebelum tidur pada malam hari, perhatikan dan ikuti dengan cermat aturan pakainya


(62)

KASUS 8

1. Keluhan

Seorang gadis datang ke apotek mengeluhkan bahwa dia mengalami batuk yang berdahak. Berdasarkan keluhan tersebut, maka obat yang dianjurkan adalah Woods Expectorant®.

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Woods Expectorant®

Tiap5ml:

Bromheksine HCl 4mg Guaiphensin 100mg

- B Obat batuk

(Ekspektoran)

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Obat batuk berdahak/ ekspektoran 2. Bentuk obat : Larutan

3. Aturan pakai : 3 kali sehari 10 ml (2 sendok teh) 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• sebaiknya obat diminum sesudah makan, jangan mengkonsumsi

makanan yang dapat merangsang tenggorokan


(63)

KASUS 9

1. Keluhan

Seorang ibu datang ke apotek ingin mencari suplemen untuk matanya karena lelah selalu menggunakan komputer dikantornya. Berdasarkan keluhan tersebut, obat yang dianjurkan adalah Biovision®

2. Spesialite Obat

No. Nama Obat Komposisi Produk lain Gol Khasiat

1. Biovision® Ekstrak kering

bilberi 80 mg Betakaroten 3 mg, vit-C 60 mg, vit-B12 1,5 mg.

Berry Vision® (Sanbe Farma)

B Menjaga kesehatan fungsi mata

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : Menjaga kesehatan fungsi mata 2. Bentuk obat : Kapsul

3. Aturan pakai : 2 kali sehari 1 kapsul 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• konsumsi buah dan sayur yang kaya kan vitamin A seperti rimbang, tomat, dan sayur-sayuran hijau lainnya

• jangan bekerja dengan komputer, televisi tanpa beristirahat, sebaiknya dalam jangka waktu 1 jam mata diistirahatkan dengan memandang pemandangan yang hijau guna menyegarkan mata


(64)

KASUS 10

1. Keluhan

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan istrinya mengalami demam dan sakit kepala. Berdasarkan keluhannya maka pasien diberi Panadol® kaplet.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat

Panadol® (Sterling)

Paracetamol 500 mg/ kaplet

Biogesic® (Biomedis) Sanmol® (Sanbe Farma) Pamol® (Interbat)

B Meringankan rasa

nyeri pada sakit kepala dan

menurunkan demam

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : meringankan rasa nyeri pada sakit kepala dan menurunkan demam

2. Bentuk obat : kaplet

3. Aturan pakai : 3-4 kali sehari 1 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• bila sakit telah sembuh segera hentikan pemakaian obat

• simpan obat di tempat yang kering dan tertutup rapat serta ditaruh di tempat gelap karena peka terhadap cahaya


(65)

BAB VI PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar adalah Apotek yang berada di Jalan Kartini No. 19 Pematang Siantar. Di dalam Apotek Kimia Farma ini ada 3 tempat praktek dokter yaitu dokter spesialis kandungan, dokter spesialis saraf, dan dokter gigi. Apotek ini mempunyai citra yang baik karena item obatnya yang cukup lengkap dan juga menyediakan alat-alat kesehatan yang diperlukan oleh pasien. Kemampuan menyediakan produk yang lengkap merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan.

Sasaran utama dari apotek ini adalah pasien yang berobat dari dokter yang ada di apotek tersebut dan beberapa praktek dokter yang ada disekitarnya.

Manajemen Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar ini sudah baik. Dari segi manajemen operasional, apotek ini telah mampu menyediakan produk yang sesuai dengan target pasarnya, dan juga telah melaksanakan pelayanan kefarmasian. Dari segi manajemen keuangan semuanya telah berjalan rapi dan teratur. Laporan keuangan Apotek ini selanjutnya akan dilaporkan ke Bisnis Manajer yang berada di Apotek Kimia Farma 27 Jalan Palang Merah Medan. Manajemen sumber daya manusianya juga sudah cukup baik, dimana apotek ini dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek yang profesional dan dibantu oleh para karyawan yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Pelayanan yang diberikan oleh apotek ini sudah cukup baik, yaitu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah kepada pasien. Pelayanan


(66)

yang dilakukan apotek ini terdiri dari pelayanan resep, obat bebas, obat wajib apotek dan alat-alat kesehatan. Konseling dan pelayanan informasi obat dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek dan Asisten Apoteker yang telah berpengalaman. Pelayanan konseling dilakukan secara sederhana karena belum tersedianya ruangan tertutup untuk konseling di apotek ini.

Bidang konseling saat ini telah menjadi topik besar yang sangat relevan dengan kondisi dunia modern. Bahkan kini konseling semakin diakui sebagai karier yang amat menjanjikan. Dalam buku ini memaparkan berbagai studi, aliran pemikiran konseling, dan metode konseling yang berbeda-beda secara sistematis. Buku ini juga mengetengahkan semua inti pendekatan konseling dan menggunakan pendekatan kritis dalam memaparkan isu-isu profesional di bidang konseling, walaupun dalam ringkasan ini tidak dipaparkan semua bab-bab yang ada di dalam buku tersebut karena tidak semuanya berkaitan dengan konseling di bidang kesehatan. Pada dasarnya, buku ini memaparkan tentang konseling dalam dunia psikologi dan tidak terlalu relevan dengan kebutuhan psikologi di bidang kesehatan, terutama bidang perapotekan. Buku ini lebih mengacu bagaimana menjadi seorang konselor yang profesional secara umum dan khususnya di bidang psikologi. Namun, buku ini tetap penting dibaca, terutama bagi pembaca yang berniat menjadi konselor di masa depannya pada bidang apapun karena buku ini akan memberikan pemikiran yang luas di bidang konseling.

Apoteker harus menguasai teknik-teknik konseling sehingga tujuan konseling itu dapat tercapai. Konseling bukan hanya pelayanan informasi obat kepada pasien tetapi juga merupakan pendekatan secara psikologis kepada pasien.


(67)

Sehingga terjalin kedekatan antara apoteker dengan pasien, hal ini sangat penting demi kelancaran proses konseling dan tercapainya tujuan konseling itu sendiri yaitu meningkatkan kualitas hidup pasien. Konseling ini juga penting terhadap kehidupan sebuah apotek karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apotek dan profesi apoteker sendiri. Dengan dilaksanakannya konseling ini berarti apotek telah melaksanakan Standar Pelayanan Kefarmasian yang berorientasi kepada pasien (patient oriented).


(68)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar memiliki lokasi yang

strategis, yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan dan dekat dengan beberapa praktek dokter disekitarnya.

2. Manajemen Apotek Kimia Farma162 Pematang Siantar sudah baik. 3. Produk yang ada di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah

cukup lengkap dan sesuai dengan obat-obat yang biasa diresepkan oleh dokter yang ada disekitarnya.

4. Pelayanan di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah cukup baik.

5. Konseling dan pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah terlaksana tetapi belum maksimal.

7.2 Saran

Agar apotek membuat ruangan khusus untuk konseling.


(69)

lxix

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M dkk,. (2000). Panduan Pelayanan Informasi Obat. PT. Kimia Farma, Jakarta.

Bough Bennie, Ph.D & Condrill JO,. (2005), Techniques and Tips of Power Communicating. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004

Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002

Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No.

922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin

Apotek.

Djuanda, A, dkk,. (2006), MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi VI. Jakarta : PT. InfoMaster Lisensi CMP Medica.

Tjay,T.H & Rahardja, K, (2002), Obat-Obat Penting,Edisi V, Cetakan II, Jakarta : PT.Gramedia.

Umar, M. (2004). Manajemen Apotek Praktis. Cetakan I. Solo: Penerbit Ar- Rahman.

Utami, C.W. (2006). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Winotopradjoko, M, dkk (2006), Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume III, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta.


(1)

KASUS 10 1. Keluhan

Seorang bapak datang ke apotek dengan keluhan istrinya mengalami demam dan sakit kepala. Berdasarkan keluhannya maka pasien diberi Panadol® kaplet.

2. Spesialite Obat

Nama Obat Komposisi Produk Lain Gol Khasiat Panadol®

(Sterling)

Paracetamol 500 mg/ kaplet

Biogesic® (Biomedis) Sanmol® (Sanbe Farma) Pamol® (Interbat)

B Meringankan rasa nyeri pada sakit kepala dan

menurunkan demam

3. Pelayanan Informasi

1. Kegunaan : meringankan rasa nyeri pada sakit kepala dan menurunkan demam

2. Bentuk obat : kaplet

3. Aturan pakai : 3-4 kali sehari 1 tablet 4. Hal-hal yang perlu diinformasikan:

• bila sakit telah sembuh segera hentikan pemakaian obat

• simpan obat di tempat yang kering dan tertutup rapat serta ditaruh di tempat gelap karena peka terhadap cahaya


(2)

BAB VI PEMBAHASAN

Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar adalah Apotek yang berada di Jalan Kartini No. 19 Pematang Siantar. Di dalam Apotek Kimia Farma ini ada 3 tempat praktek dokter yaitu dokter spesialis kandungan, dokter spesialis saraf, dan dokter gigi. Apotek ini mempunyai citra yang baik karena item obatnya yang cukup lengkap dan juga menyediakan alat-alat kesehatan yang diperlukan oleh pasien. Kemampuan menyediakan produk yang lengkap merupakan salah satu faktor yang menentukan kepuasan pelanggan.

Sasaran utama dari apotek ini adalah pasien yang berobat dari dokter yang ada di apotek tersebut dan beberapa praktek dokter yang ada disekitarnya.

Manajemen Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar ini sudah baik. Dari segi manajemen operasional, apotek ini telah mampu menyediakan produk yang sesuai dengan target pasarnya, dan juga telah melaksanakan pelayanan kefarmasian. Dari segi manajemen keuangan semuanya telah berjalan rapi dan teratur. Laporan keuangan Apotek ini selanjutnya akan dilaporkan ke Bisnis Manajer yang berada di Apotek Kimia Farma 27 Jalan Palang Merah Medan. Manajemen sumber daya manusianya juga sudah cukup baik, dimana apotek ini dipimpin oleh seorang Apoteker Pengelola Apotek yang profesional dan dibantu oleh para karyawan yang berpengalaman di bidangnya masing-masing.

Pelayanan yang diberikan oleh apotek ini sudah cukup baik, yaitu memberikan pelayanan yang cepat, tepat dan ramah kepada pasien. Pelayanan


(3)

yang dilakukan apotek ini terdiri dari pelayanan resep, obat bebas, obat wajib apotek dan alat-alat kesehatan. Konseling dan pelayanan informasi obat dilakukan oleh Apoteker Pengelola Apotek dan Asisten Apoteker yang telah berpengalaman. Pelayanan konseling dilakukan secara sederhana karena belum tersedianya ruangan tertutup untuk konseling di apotek ini.

Bidang konseling saat ini telah menjadi topik besar yang sangat relevan dengan kondisi dunia modern. Bahkan kini konseling semakin diakui sebagai karier yang amat menjanjikan. Dalam buku ini memaparkan berbagai studi, aliran pemikiran konseling, dan metode konseling yang berbeda-beda secara sistematis. Buku ini juga mengetengahkan semua inti pendekatan konseling dan menggunakan pendekatan kritis dalam memaparkan isu-isu profesional di bidang konseling, walaupun dalam ringkasan ini tidak dipaparkan semua bab-bab yang ada di dalam buku tersebut karena tidak semuanya berkaitan dengan konseling di bidang kesehatan. Pada dasarnya, buku ini memaparkan tentang konseling dalam dunia psikologi dan tidak terlalu relevan dengan kebutuhan psikologi di bidang kesehatan, terutama bidang perapotekan. Buku ini lebih mengacu bagaimana menjadi seorang konselor yang profesional secara umum dan khususnya di bidang psikologi. Namun, buku ini tetap penting dibaca, terutama bagi pembaca yang berniat menjadi konselor di masa depannya pada bidang apapun karena buku ini akan memberikan pemikiran yang luas di bidang konseling.

Apoteker harus menguasai teknik-teknik konseling sehingga tujuan konseling itu dapat tercapai. Konseling bukan hanya pelayanan informasi obat kepada pasien tetapi juga merupakan pendekatan secara psikologis kepada pasien.


(4)

Sehingga terjalin kedekatan antara apoteker dengan pasien, hal ini sangat penting demi kelancaran proses konseling dan tercapainya tujuan konseling itu sendiri yaitu meningkatkan kualitas hidup pasien. Konseling ini juga penting terhadap kehidupan sebuah apotek karena dapat meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap apotek dan profesi apoteker sendiri. Dengan dilaksanakannya konseling ini berarti apotek telah melaksanakan Standar Pelayanan Kefarmasian yang berorientasi kepada pasien (patient oriented).


(5)

BAB VII

KESIMPULAN DAN SARAN

7.1 Kesimpulan

1. Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar memiliki lokasi yang strategis, yaitu dekat dengan pusat perbelanjaan dan dekat dengan beberapa praktek dokter disekitarnya.

2. Manajemen Apotek Kimia Farma162 Pematang Siantar sudah baik. 3. Produk yang ada di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah

cukup lengkap dan sesuai dengan obat-obat yang biasa diresepkan oleh dokter yang ada disekitarnya.

4. Pelayanan di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah cukup baik.

5. Konseling dan pelayanan informasi obat di Apotek Kimia Farma 162 Pematang Siantar sudah terlaksana tetapi belum maksimal.

7.2 Saran


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M dkk,. (2000). Panduan Pelayanan Informasi Obat. PT. Kimia Farma, Jakarta.

Bough Bennie, Ph.D & Condrill JO,. (2005), Techniques and Tips of Power Communicating. Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

Depkes RI. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek.

Djuanda, A, dkk,. (2006), MIMS Indonesia Petunjuk Konsultasi. Edisi VI. Jakarta : PT. InfoMaster Lisensi CMP Medica.

Tjay,T.H & Rahardja, K, (2002), Obat-Obat Penting,Edisi V, Cetakan II, Jakarta : PT.Gramedia.

Umar, M. (2004). Manajemen Apotek Praktis. Cetakan I. Solo: Penerbit Ar- Rahman.

Utami, C.W. (2006). Manajemen Ritel: Strategi dan Implementasi Ritel Modern. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Winotopradjoko, M, dkk (2006), Informasi Spesialite Obat Indonesia, Volume III, Ikatan Sarjana Farmasi Indonesia. Jakarta.