Mekanisme Pengelolaan Wakaf Uang Pada Tabung Wakaf

h Wakif dapat juga meminta kepada TWI untuk merealisasikan wakaf uang pada jumlah tertentu untuk dipindahkan dari rekening wakif di bank lain pada TWI. Dengan demikian, sebagai aset finansial Islam yang potensial untuk dikembangkan, wakaf khususnya wakaf uang harus dikelola oleh nazhir yang profesional. Dikelola dengan cara produktif yang ditujukan untuk kesejahteraan umat. Oleh karena itu, kontiniunitas kesinambungan peningkatan wakaf adalah penting untuk menjaga kesinambungan harta wakaf tersebut.

B. Mekanisme Pengelolaan Wakaf Uang Pada Tabung Wakaf

Indonesia 5. Program Wakaf Uang a. Progaram Sosial Yaitu program penyaluran wakaf langsung untuk sarana dan prasarana institusi pelayanan umat. Beberapa saran dan prasarana yang telah dibangun dari dana wakaf uang yang sebagian juga berasal dari dana yang terhimpun oleh Dompet Dhuafa antara lain: 1 Rumah Penyembuhan Terpadu Parung, rumah sakit khusus kaum dhuafa. 2 Layanan Kesehatan Cuma-Cuma, layanan kesehatan gratis khusus kaum dhuafa. 3 Smart ekselensia Indonesia, sekolah gratis unggulan untuk SMP- SMA khusus kaum dhuafa. b. Program Terpadu Yaitu program penyaluran wakaf untuk sarana dan prasana institusi pelayanan umat dikombinasikan dengan program wakaf dalam bentuk sarana niaga seperti: properti, perkebunan, perdagangan, pertanian dan lain-lain. Surflusnya dialirkan untuk kaum dhuafa untuk operasional institusi pelayanan umat dalam satu area program. Diantara progaram terpadu yaitu: 1 Rumah Cahaya, sarana perpustakaan dan pelatihan penulisan bagi masyarakat dengan aset properti yang disewakan dan surflusnya akan di gunakan untuk mendukung program perpustakaan dan pelatihan penulisan tersebut. 2 Wakaf Perkebunan Cokelat dan kelapa, saat ini TWI menjalankan program usaha perkebunan di kabupaten Banggai, Sul-Teng, untuk perkebunan coklat dan kelapa. Hasil dari perkebunan coklat dan kelapa ini digunakan untuk mendanai satu-satunya SMU yang ada di Sul-Teng, yaitu SMU Mansamat. c. Progaram Produktif Yaitu program wakaf dalam bentuk sarana niaga seperti properti, perkebunan, perdagangan, pertanian, peternakan dan lain-lain, surflusnya dialirkan untuk kaum dhuafa. Diantara progaram produktif yaitu: 1 Wakaf Sarana Niaga, dengan wakaf tunai atau non tunai TWI akan membangun atau mengadakan berbagai sarana niaga, seperti pertokoan, permesinan, kendaraan dan sebagainya untuk disewakan pada pihak ketiga. Hasil penyewaan sarana niaga ini akan dijariahkan untuk beragam kegiatan sosial sesuai dengan permintaan wakaifnya. 2 Wakaf Pertanian, TWI juga menjalankan program pertanian bermitra, antara lain, dengan Lembaga Pertanian SehatLPS, jejaring dompet dhuafa lain yang bergiat dalam pertaniian sehat.LPS juga menyiapkan sarana produksi pertanian dari bahan organik. 3 Wakaf Peternakan, TWI menginvestasikan dana wakaf untuk peternakan bekerja sama dengan jejaring Dompet Dhuafa lain, yakni kampung ternak. Lembaga ini telah sukses memperdayakan peternakan dan memiliki mitra diberbagai kota di Indonesia. Kampung ternak juga aktif dalam pendistribusian hewan kurban, serta melakukan serangkaian riset, Diklat dan pendampingan sektor peternakan. 4 Wakaf Perkebunan Karet, TWI juga menjalankan program pohon karet di Lahat, Sum-Sel. Disamping untuk mensejahterakan kaum papa, juga menjaga bumi tetap lestari. 6. Program Wakaf Produktif a. Foodcourt Zamrud Adalah sebuah area pusat jajanan yang berlokasi dipintu masuk perumahan Zamrud bekasi timur. Foodcourt Zamrud terdiri atas tujuh kios, dengan luas masing-masing 3x3,5m persegi. Dengan program ini, TWI ingin membuka ruang usaha bagi pedagang kecil, sekaligus mendayagunakan harta wakaf. Jadi, ada dua manfaat yang di dapat dari program ini. Pertama, para pedagang kecil memperoleh ruang usaha yang setrategis dan baik. Kedua, harta wakaf yang diamanahkan oleh para wakif kepada TWI akan mendatangkan surflus. Inilah yang nantinya disalurkan untuk mereka yang membutuhkan. Dengan demikian asset wakaf ini akan menghasilkan manfaat yang lestari, dan pahala yang abadi. Keterangan Foodcourt Zamrut yang berlokasi, RT.000 RW 00. Cimuning – Mustika Jaya. Kota bekasi. Luas tanah: 252 meter persegi. Nilai aset tanah Rp.154.728.000 Biaya Pembangunan Pendapatantahun Pengeluarantahun Surflustahun Rp. 202.000.000 Rp. 39.600.000 Rp.13.920.000 Rp.25.680.000 b. Countrywood Waqf Junction CWJ Merupakan kawasan ekonomi terpadu yang akan didirikan diatas tanah wakaf dari Ibu Eni Nuraini. CWJ terdiri dari area komersialdan area sosial. Area komersial berupa perkantoran, foodcourt, serta lahan parkit. Sedangkan area sosial berupa mushola, playgrond, serta lahan terbuka untuk berjualan para pedagang kaki lima. Keuntungan dari kegiatan produktif di JWC ini, otomatis akan menjadi sedekah jariah yang akan disalurkan sesuai amanat para waqif untuk program pendidikan, kesehatan, dan program pemberdayaan dhuafa lainya. Keterangan Countrywood Waqf Junction CWJ yang berlokasi, Jl. Menjangan Raya, RT. 00103 Pondok Ranji – Ciputat Timur, Kab. Tangerang. Luas tanah: 845 meter persegi. Nilai aset tanah: Rp. 453.765.000 Biaya Pembangunan Pendapatantahun Pengeluarantahun Surflustahun Rp. 1.850.000.000 Rp. 122.000.000 Rp.24.400.000 Rp.97.600.000 c. Rumah Cahaya Rumah Cahaya Rumah Baca dan Menghasilkan Karya yang bertempat di Jl. Keadilan, Depok, di atas tanah wakaf dari Bapak Agus Murdianto. Awalnya Rumah Cahaya adalah perpustakaan yang membuka program pelatihan menulis untuk masyarakat. Oleh TWI, Rumah Cahaya ini dipugar menjadi dua lantai yang dikombinasikan dengan aset properti. Lantai pertama dipugar menjadi 3 buah toko yang akan disewakan. Sedangkan lantai kedua diperuntukan untuk menjadi perpustakaan dan pelatihan menulis. Hasil sewa dari lantai pertama atau yang disebut dengan surflus wakaf inilah yang akan menjadi sumber pembiayaan program sosial Rumah Cahaya, serta program-program sosial lainya untuk kaum dhuafa. Keterangan Rumah Cahaya yang berlokasi di Jl. Keadilan, Kecamatan Sukamajaya- Depok. Nilai aset tanah: Rp. 495.000.000 Biaya Pembangunan Pendapatantahun Pengeluarantahun Surflustahun Rp. 850.000.000 Rp. 35.000.000 Rp.13.000.000 Rp.22.000.000 7. Bentuk-bentuk Pengelolaan Wakaf Uang Dalam Investasi a. Bentuk Investasi Wakaf Uang 36 Pada dasarnya pengelolaan wakaf uang dapat dilakukan oleh lembaga nazhir wakaf yang bergerak disektor sosial, pendidikan, kemasyarakatan, dan keagamaan Islam. Lembaga pengelola wakaf uang menyalurkan kepada sektor ril atau badan usaha lainnya secara mudhârabah. Kemudian, hasilnya diberikan kepada mauquf „alaih sesuai dengan tujuan wakaf. Hasil dari pengembangan itu dipergunakan untuk keperluan sosial, seperti untuk meningkatkan pendidikan Islam, 36 Fadilannisa, Fundraising staff, Hasil wawancara pribadi, 08 september 2010 pengembangan rumah sakit Islam, bantuan pemberdayaan ekonomi umat dan bantuan atas pengembangan sarana dan prasarana ibadah. Wakaf akan lebih produktif jika pengelolaan ditingkatkan melalui investasi ijârah, mudhârabah, Musyârakah, dan lain sebagainya. Dengan demikian, pengembangan wakaf akan lebih bermakna bagi umat. Investasi harta wakaf dalam tatanan Islam merupakan sesuatu yang sangat unik yang berbeda dengan investasi di sektor pemerintah public sector maupun sektor swasta private sector. Begitu uniknya, sektor wakaf ini bahkan kadang- kadang disebut sebagai „sektor ketiga‟ third sector yang berbeda dengan sektor pemeritah dan sektor swasta. Keunikan itu, tampak bahwa pengembangan harta melalui wakaf tidak didasarkan pada target pencapaian keuntungan bagi pemodal saja, baik pemerintah maupun swasta, tetapi lebih didasarkan pada unsur kebaikan dan kerja sama. Berdasarkan hal ini, ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam menginvestasikan dana wakaf uang untuk sektor ril yaitu investasi mudhârabah , Musyârakah, muzara‟ah, Murâbahah dan ijârah. Berikut ini akan diuraikan bentuk-bentuk investasi yang dapat dilakukan TWI terhadap wakaf uang. 1 Investasi Mudhârabah Investasi mudhârabah merupakan salah satu alternatif yang ditawarkan oleh TWI guna mengembangkan harta wakaf. Salah satu contoh yang dapat dilakukan oleh pengelola wakaf dengan sistem ini adalah membangkitkan sektor usaha kecil dan menengah dengan memberikan modal usaha kepada petani, pedagang kecil, dan menengah UKM. Dalam hal ini pengelola wakaf uang nazir berperan sebagai shahibulmal yang menyediakan modal 100 dari usahaproyek dengan sistem bagi hasil. Pengusaha adalah sebagai mudharib yang memutarkan dana wakaf tersebut. Hasil keuntungan yang diperoleh dibagi bersama antara pengusaha dengan shahibulmal nazhir wakaf. Model ini juga dapat digunakan oleh pengelola wakaf dengan berperan sebagai entrepreneur mudhârib yang menerima dana cash dari lembaga wakaf TWI untuk mengelola suatu usaha dengan prinsip bagi hasil. Dalam model ini manajemen tetap berada di tangan nazhir secara ekslusif. Dana wakaf yang diinvestasikan ke sektor mikro dapat ditarik kembali oleh nazhir apabila tidak menguntungkan. Selain itu apabila return investasi pada sektor ini lebih kecil dari return yang diharapkan maka dana dapat ditarik untuk diinvestasikan ke sektor lain. 2 Investasi Musyârakah Berwakaf dalam bentuk uang, membuka peluang bagi aset wakaf untuk memasuki berbagai macam usaha investasi, seperti syirkah, dan lainnya. Investasi ini hampir sama dengan investasi mudhârabah. Hanya saja pada investasi musyârakah risiko yang ditanggung oleh pengelola wakaf lebih sedikit karena modal ditanggung bersama oleh pemilik modal. Investasi ini memberi peluang bagi pengelola wakaf untuk menyertakan modalnya pada sektor usaha kecil menengah yang dianggap memiliki kelayakan usaha. 3 Investasi Murâbahah Dalam investasi murâbahah, pengelola wakaf berperan sebagai pengusaha entrepreneur yang membeli peralatan dan material yang diperlukan melalui suatu kontrak murâbahah. Pengelola wakaf dalam investasi ini dapat mengambil keuntungan dari selisih harga pembelian dan penjualan. Dari investasi ini, pengelola wakaf dapat membantu pengusaha-pengusaha kecil yang membutuhkan alat-alat produksi. 4 Investasi Ijârah Sewa-menyewa Investasi ijarah dapat dilakukan dengan terlebih dahulu menginvestasikan wakaf uang ke bentuk wakaf property seperti membangun real estate, pusat-pusat bisnis. Kemudian menyewakannya kepada masyarakat. Menyewakan harta wakaf karena dapat mendatangkan keuntungan pasti fix of return dan tidak ada pihak yang melarangnya. Hasilnya dapat digunakan untuk membiayai biaya pemeliharaan harta wakaf atau disalurkan kepada mustahik. b. Investasi Wakaf Uang Secara Langsung 37 Dalam melakukan pengelolaan wakaf uang untuk sektor produktif, TWI lebih cenderung melakukan investasi secara langsung direct investment ke objek wakaf, Di samping ke sektor ril dengan menggunaka akad mudhârabah, muzara‟ah, dan ijârah. Pada masa sekarang pada umumnya manajer wakaf nazhir menanamkan wakaf uang dalam bentuk investasi langsung direct investment seperti real eastate, agriculture perkebunan. Seperti yang dilakukan Tabung Wakaf Indonesia TWI yang cenderung menginvestasikan dana wakaf uang secara langsung seperti ke rumah sakit, lembaga pendidikan, perkebunan, peternakan, perdagangan dan lain sebagainya. Jenis usaha tersebut selain berorientasi profit juga memberikan banyak kemudahan bagi rakyat kecil untuk mendapat kesempatan mengecap pendidikan dengan mendirikan perguruan tinggi Islam maupun pendidikan dasar dan menengah. 37 Fadilannisa, Fundraising staff, Hasil wawancara pribadi, 08 september 2010 Di samping itu, pengelolaan wakaf uang tetap memperhatikan prinsip tetapnya nilai harta wakaf sehingga secara terus-menerus dapat menghasilkan sesuatu yang dapat diberikan kepada mauquf „alaih. Sebagai salah satu instrumen wakaf produktif, untuk pengembangan wakaf ini dilakukan tidak hanya dengan peningkatan mutu pengelola, tetapi juga peningkatan pemahaman konsepsi fiqih wakaf. Di samping mempunyai kemampuan melakukan investasi harta wakaf. Di antara bentuk-bentuk pengelolaan wakaf uang dan produktif yang dilakukan TWI adalah dengan menyalurkan dana wakaf ke berbagai sektor yakni wakaf peternakan, pertanian, perkebunan, perdagangan, wakala penjualan dinar dan dirham, dan sarana niaga. 1 Wakaf Peternakan Menempatkan dana wakaf ke lembaga produktif adalah upaya TWI mengelola dana wakaf agar lebih berkembang manfaat sosialnya. Serta lebih mendekati penerapan asas-asas wakaf sebagaimana yang digariskan oleh syariat. TWI menginvetasikan dana wakaf untuk peternakan bekerja sama dengan jejaring Dompet Dhuafa lain, yakni Kampoeng Ternak di Bogor dan Sukabumi. Lembaga ini telah sukses memberdayakan peternak dan memiliki mitra di berbagai kota di Indonesia. 2 Wakaf Perkebunan Saat ini TWI menjalankan program usaha perkebunan di dua daerah. Pertama, di Kabupaten Lahat, Sumatra Selatan, untuk perkebunan karet. Kedua, di Kabupaten Banggai, Sulawesi Tengah, untuk perkebunan cokelat dan kelapa. Program wakaf pohon karet di Desa Lubuk Tuba Lahat Sumatera Selatan, kerjasama TWI dengan LPEU Insan Kamil dimulai penanamannya pada September 2007 sampai Januari 2008. Saat ini lahan karet seluas 20 ha yang berasal dari lahan pertanian masyarakat di danai oleh TWI. Program wakaf pohon produktif ini dilakukan dengan cara menghimpun kelompok tani yang berada di kawasan tersebut. Pada program itu terjaring sebanyak 39 orang miskin yang memiliki lahan perkebunan. Masing-asing mereka mendapat hak pengelolaan ½ ha dengan akad muzara‟ah. Para petani di sini dalam usaha mereka mendapatkan pendampingan dan pembinaan dari lembaga tempat mereka bernaung. Baik pembinaan kewirausahaan maupun pembinaan mental spritual untuk berusaha secara halal dan motivasi untuk berwakaf. 3 Wakaf Usaha Perdagangan Dalam usaha perdagangan TWI bermitra dengan para pedagang, baik kecil maupun menengah. TWI mengelola kemitraan dagang dengan menerapkan kontrak qirad atau mudhârabah, yakni kerjasama dalam bentuk modal ventura yang diberikan kepada mitra terpilih sebagai pinjaman tanpa bunga, tanpa agunan, dan tanpa syarat ekuitas. Ketentuan bagi hasil hanya berlaku bagi usaha kemitraan dagang yang sukses dan memberikan surplus. Bila usaha gagal dan merugi, bukan disebabkan oleh kecerobohan mitra, risiko sepenuhnya ditanggung oleh TWI sebagai penyandang dana. Di antara program-program produktif yang dikembangkan TWI adalah dengan menggandeng entrepreneur yang sukses di bidang ini. Di antaranya Bakmi Langgara yang dipimpin oleh Wahyu Saidi. Bakmi Langgara merupakan salah satu mitra TWI yang berjalan dengan baik sejak tahun 2007. 4 Wakaf Sarana Niaga Di samping menerima wakaf uang, TWI juga diamanahi wakaf dalam bentuk property. Seperti tanah, rumah, kendaraan, dan wakaf nontunai lainnya. Dengan wakaf uang atau nontunai TWI membangun atau mengadakan berbagai sarana niaga, seperti pertokoan, permesinan, kendaraan, untuk disewakan kepada pihak ketiga. Hasil penyewaan sarana niaga ini disalurkan untuk beragam kegiatan sosial sesuai dengan permintaan wakifnya. Untuk program wakaf sarana niaga, TWI menyediakan rumah dan toko ruko untuk disewakan kepada masyarakat yang berlokasi di Mekar Sari Bekasi Barat dan di Graha Harapan Tambun Bekasi Timur. Aset wakaf non tunai lain yang disewakan adalah ruko di jalan Keadilan Depok. Ruko ini juga dimanfaatkan untuk perpustakaan Rumah Cahaya. Namun, keadaan toko berada dalam kondisi rusak sehingga cukup lama terbengkalai dan tidak ada penyewanya. TWI memperbaikinya dengan dana wakaf uang yang ada. Hasil sewa yang diperoleh dari penyewaan ruko di Rumah Cahaya Depok ini digunakan untuk membiayai biaya operasional Rumah Cahaya itu sendiri, seperti biaya listrik, dan perawatan rumah. 5 Wakala Wakala merupakan produk pengelolaan mata uang dinar dan dirham yang berada dalam jaringan TWI. Produk ini diluncurkan sejak Juli 2008. Wakala merupakan salah satu infrastruktur mendasar dalam sistem ekonomi Islam yang bebas dari sistem ribawi. Wakala adalah salah satu usaha TWI dalam mengembangkan nilai wakaf uang. Dari wakala ini nilai pokok dari wakaf uang semakin banyak menghasilkan “buah” yang pada gilirannya bisa dinikmati oleh masyarakat banyak. Selain itu, produk wakala ini diluncurkan sebagai respon atas penggunaan mata uang dinar dan dirham yang semakin memasyarakat di Indonesia. 8. Pendistribusian dana wakaf uang Dalam mendistribusikan wakaf uang TWI menyalurkan untuk kegiatan pendidikan, kesehatan, dan sosial. Hal ini dapat dilihat dari program-program wakaf untuk kepentingan umum yakni sarana pendidikan seperti Smart Ekselensia, kesehatan seperti LKC, dan sosial seperti wisma mualaf. 38 a. Sarana Pendidikan Program pendidikan gratid di sekolah smart ekselensia yang dibeli dari wakaf uang tahin 2003 ini cenderung dikelola dalam bentuk wakaf sosial. Untuk itu bentuk pengelolaan wakaf seperti ini lebih tepat disebut sebagai wakaf sekolah melalui uang, bukan wakaf uang karena wakaf uang pengelolaannya harus produktif, menghasilkan keuntungan yang akan disalurkan ke mauquf alaih. Di samping Smart Ekselensia, TWI dengan surplus yang didapatkan dari program wakaf produktifnya, seperti perkebunan kakao dan kelapa di kecamatan Tinanggung Selatan Kab. Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah juga mendirikan SMA I Mansamat Terunggul. Itu merupakan SMA pertama dan masih satu-satunya, yang dimiliki warga kecamatan ini. Hasil kebun itu dapat meringankan biaya operasional sekolah. Namun dengan berkembang dan berjumlahnya siswa, biaya operasional sekolah ini semakin meningkat. Akhirnya area kebun diperluas dari 1,5 ha menjadi 5 ha kebun kakao dan kelapa, dari seorang 38 Fadilannisa, Fundraising staff, Hasil wawancara pribadi, 08 september 2010 wakif yang mengamanahkan dananya untuk wakaf produktif yang hasilnya didayagunakan sebagai penopang biaya pendidikan. aset wakaf benar-benar memberi manfaat panjang di tangan pengelola yang amanah. b. Lembaga Pelatihan Institut Kemandirian adalah jaringan Dompet Dhuafa Republika yang merupakan lembaga pendidikan nonformal yang bergerak dibidang pelatihan kewirausahaan dan teknis secara gratis dirancang khusus untuk mencetak para pengusaha dari kaum dhuafa dengan sistem pelatihan short course. Institute itu bertujuan untuk mengubah pola pikir peserta pelatihan dari pola pikir dan mental pekerja menjadi pengusaha sekaligus memberi bekal usaha yang diminati seperti pelatihan elektro, pelatihan otomotifmekanik motor, menjahit, dan membuat mainan anak. Dari program tersebut, alumni yang dihasilkan diharapkan mampu menjadi wirausahawan entrepreneur. Lembaga ini dibiayai dari wakaf uang maupun wakaf non tunai dalam bentuk peralatan latihan seperti mesin yang disalurkan melalui TWI. Bentuk-bentuk pelatihan yang dilakukan adalah perbengkelan, percetakan, tata busana, bisnis, dan tata boga. Wakaf untuk sarana pendidikan ini membuktikan bahwa wakaf mempunyai peranan penting dalam menunjang proses pembangunan secara menyeluruh termasuk dalam pembangunan sumber daya manusia. Setiap orang termasuk orang tidak mampu diberi kesempatan untuk mengecap pendidikan. Semua itu didanai dari wakaf. c. Layanan Kesehatan Cuma-cuma LKC Layanan kesehatan gratis ini didirikan tanggal 6 November 2001 bertempat di Ciputat Tanggerang Banten. Klinik kesehatan ini dibangun Dompet Dhuafa bertujuan untuk membantu kaum dhuafa di bidang layanan kesehatan tanpa memungut biaya sepersen pun. Klinik kesehatan yang dibeli dari wakaf uang ini sampai bulan Mei 2009 LKC sudah mempunyai peserta lebih dari 11.638 kepala keluarga yang memperoleh layanan kesehatan gratis. Setiap harinya, LKC melayani 70-200 orang perhari. Dalam hal wakaf uang, LKC berperan sebagai objek wakaf uang, berapapun nilainya, dikelola untuk membantu kaum miskin di bidang kesehatan. Disamping itu, LKC juga bertindak sebagai fundraiser untuk biaya operasional dalam bentuk infak dan program-program lainnya sebagai dana cadangan dan kesejahteraan karyawan. Pada tahap selanjutnya, TWI Dompet Dhuafa merancang program pendirian Rumah Sehat Terpadu RST sebagai model pelayanan kesehatan masyarakat dhuafa terpadu. Sehingga dalam jangka panjang, Dompet Dhuafa Republika berencana untuk terus memperluas layanan kesehatan bagi masyarakat miskin di Indonesia. Investasi wakaf untuk pengadaan sarana layanan kesehatan yang dilakukan TWI ini hampir sama dengan yang dilakukan oleh negara-negara Islam lainnya seperti di Mesir dan Arab Saudi, Yordan, dan Bangladesh, kementrian wakaf di negera- negara ini mendirikan sarana pendidikan, asrama mahasiswa, dan rumah sakit. Semua itu dilakukan dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Dari program wakaf uang untuk sarana pendidikan dan layanan kesehatan yang dilakukan TWI, nampaknya TWI lebih cenderung menginvestasikan dana wakaf uang dalam bentuk direct investment investasi secara langsung. Bentuk investasi ini memang lebih aman dan lebih menjamin keutuhan harta wakaf. Pengelolaan wakaf dalam bentuk layanan pendidikan dan kesehatan tersebut merupakan wakaf sosial yang ditujukan untuk membantu kehidupan masyarakat miskin dalam rangka meningkatkan kesejahteraan mereka. Namun sejatinya bentuk investasi ini cenderung bersifat konsumtif, sehingga tidak dapat menutupi biaya operasionalnya secara mandiri. Berdasarkan kebijakan pengelolaan wakaf uang seperti ini, nampaknya lebih tepat disebut sebagai wakaf rumah sakit melalui uang, karena pengelolaan wakaf ini bersifat konsumtif, sedangkan wakaf tunai harus dikelola secara produktif, menghasilkan keuntungan yang akan disalurkan ke mauquf „alaih d. Sarana Layanan Sosial Untuk pelayanan di bidang sosial, TWI menyalurkan wakaf uang untuk wisma mualaf, rumah cahaya, pembangunan masjid dan zona madina. 1 Wisma Mualaf Wisma Mualaf didirikan di Bintaro Utara, merupakan wakaf nontunai yang dipercayakan seorang wakif kepada TWI. Program ini bertujuan ini untuk membantu para mualaf, yang diresmikan tanggal 30 Agustus 2008 bertepatan dengan tanggal 1 Ramadhan 1429 H. Program ini merupakan kerja sama Dompet Dhuafa dengan TWI dan Yayasan Ariematea. Sejak diresmikan, wisma ini telah berfungsi sepenuhnya sebagai tempat tinggal sekaligus pembinaan bagi para mualaf. Para mualaf yang tinggal ditanggung kebutuhan rohani dan jasmaninya oleh wisma. Sekeluar dari wisma diharapkan mereka menjadi diri dan da‟iyah yang mandiri, kokoh akidah, teguh menegakkan syari‟at, dan mulia dalam berakhlak. 2 Rumah Cahaya Rumah Cahaya Depok RCD berdiri tahun 2004 atas kerja sama Dompet Dhuafa dengan Forum Lingkar Pena FLP. RCD didedikasikan bagi masyarakat umum untuk mendapatkan sumber bacaan bermutu dan bermanfaat. Perpustakaan sekaligus pusat karya tulis. Anak-anak dan remaja kaum tak berpunya bisa menikmati bacaan berkualitas sekaligus mengasah kemampuan menulisnya. TWI menjadikan Rumah Cahaya sebagai salah satu program pengembangan wakaf terpadu. yakni program wakaf dengan memadukan aset sosial dan aset produktif. Aset sosial yakni Rumah Baca yang dikelola oleh FLP yang posisinya berada di lantai dua dan aset produktifnya adalah properti berupa ruko yang disewakan kepada pihak ketiga. Kemudian surplusnya digunakan untuk menyokong aset sosial yang ada di atasnya. 3 Pembangunan Masjid Program Wakaf untuk masjid di TWI dilakukan dengan menyalurkan dana wakaf yang diterima dari masyarakat yang meminta dana wakafnya disalurkan untuk rumah ibadah. Pada dasarnya, TWI tidak menghimpun dana wakaf secara khusus untuk wakaf masjid karena hal itu dapat dilakukan oleh masyarakat secara mudah. TWI hanya menyalurkan dana wakaf kepada masyarakat yang benar-benar membutuhkan pembangunan masjid tetapi sangat kesulitan mencari sumber dana. Namun, program itu tidak mendapat persetujuan dari Dompet Dhuafa, sehingga program masjid mandiri tidak dapat dilaksankan. Penyaluran wakaf uang untuk pembangunan masjid yang dilakukan TWI, sebetulnya kurang tepat, karena wakaf uang harus disalurkan untuk kegiatan produktif, yang disalurkan untuk pembangunan masjid adalah hasil keuntungan investasi untuk sektor produktif. Untuk itu pengelolaan wakaf seperti ini lebih tepat disebut sebagai wakaf masjid melalui uang. e. Wakaf City Di antara program yang dicanangkan TWI adalah proyek Wakaf City di Parung, Bogor Jawa Barat. Program ini menjadi bagian program Kawasan Pengembangan Masyarakat Terpadu Dompet Dhuafa Zona Madina. Pemilihan wilayah Parung, selain memadukan program yang sudah ada, seperti Lembaga Pengembangan Isani LPI dan program lain. Wilayah tersebut juga punya perilaku sosial yang bersumber dari kemiskinan, baik moral maupun ekonomi. Di dalamnya terdapat program pemberdayaan yang dilakukan secara terpadu, sekaligus sebagai wahana edukasi dan rekreasi sosial masyarakat. Kawasan yang merupakan Integrated Islamic Community Development ini merupakan lahan yang diperoleh dari wakaf uang, dirancang memiliki masjid, rumah sakit, sekolah menengah ungggulan, komplek rumah susun sederhana, area bisnis bagi UKM, perpustakaan digital, gedung pelatihan, arena outbond, sarana oleh raga, gedung pertemuan, pusat perkantoran, lembaga pemberdayaan, guest house, pom bensin, dan foodcourt. Wakaf City didesain sebagai area komersial yang akan mensuplai surplusnya untuk program-program sosial di wilayah Zona Madina. Kawasan ini adalah model pemberdayaan zakat dengan kombinasi wakaf uang dengan upaya pengembangan sektor ril, direncanakan selesai tahun 2013. Dari program-program wakaf sosial yang dilaksanakan TWI, sebagai bentuk pendisribusian peruntukan wakaf yang disalurkan oleh wakif maupun pendistribusian dari hasil investasi wakaf. Setidaknya ada tiga sektor utama yang menjadi sasaran utama TWI, yaitu bidang pendidikan, bidang layanan sosial, dan bidang ekonomi. Untuk lebih jelasnya bagaimana penghimpunan dan penyaluran dana wakaf uang oleh TWI dapat digambarkan pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 LAPORAN PEROLEHAN SURFLUS KEUANGAN TWI SD APRIL 2010 No ASET WAKAF JUMLAH SURFLUS 1 Wakaf Saham 1.300.000,00 2 Ternak Kambing 4.972.600,00 3 Wakaf Rumah Bapak Hirawan 4.000.000,00 4 Kompontren Nusya 9.781.689,00 5 Kebun Coklat Kelapa 14.175.000,00 6 Ruko Mekarsari 20.000.000,00 Jumlah 54.229.289,00 Sumber: Laporan Keuangan TWI, April 2010 Tabel 4.2 LAPORAN KEUANGAN TABUNG WAKAF INDONESIA Laporan Sumber dan Penggunaan Dana Per 2 Juni 2010 Penerimaan Wakaf Wakaf tidak terikat Wakaf SMART Ekselensia Indonesia Wakaf produktif Wakaf Rumah Cahaya Wakaf Masjid Wakaf LKC Wakaf Terpadu Wakaf Wisma Mualaf Wakaf Sarana Niaga 2.566.174.645 2.550.641.615 3.061.551.507 57.200.000 359.217.200 1.616.864.600 7.000.000 198.700.000 100.000 Wakaf Peternakan Wakaf Pertanian Wakaf Perkebunan Karet Wakaf Zona Madina Wakaf Sosial Wakaf Country Wood Junction 2.400.000 1.500.000 600.000 5.914.954.083 17.500.000 34.337.000 Total 16.388.740.659 Penyaluran Wakaf Wakaf SMART Ekselensia Indonesia Pembelian Tanah dan Bangunan Bea Pajak, Sertifikat, dan Balik Nama 6.800.000.000 474.732.700 Wakaf Produktif BMT Nusa Tuban Wakala al wakif Food Court Zamrud Wakaf Perkebunan Coklat dan Kelapa Renovasi Gedung Wardah 22.000.000 85.000.000 230.000.000 141.000.000 222.827.700 Wakaf Rumah Cahaya Renovasi Rumah Cahaya Tahun 2003 Pembangunan Rumah Cahaya Tahun 2009 Term I 50.325.200 818.740.000 Wakaf Masjid Masjid al Wafa Jogja Masjid NTT Masjid 14301431 Wakaf LKC Wakaf Wisma Mualaf Wakaf Perkebunan Karet Wakaf Coutry Wood Junctin 154.767.200 37.512.000 140.500.000 1.578.238.175 200.900.000 315.648.000 12.955.000 Total 11.285.207.975 Sumber: Laporan Keuangan,TWI per Juni 2010

C. Resiko Dan Penyelesaian Dalam Pengelolaan Wakaf Uang