sebagian harta yang kamu cintai, dan apa saja dari sesuatu yang kamu nafkahkan,
maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya”. Q.S .Ali Imran: 92
2. Al- Hadist
a. Hadist Riwayat Muslim
Dari abu hurairah ra., sesungguhnya rasulullah saw bersabda: “ apabila anak adam meninggal dunia, maka putuslah amalnya, kecuali tiga
perkara: shadaqah jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak sholeh yang mendoakan kedua orang tuanya”. HR. Muslim.
13
b. Hadist Riwayat Al- Nasa‟i
Diriwayatkan dari Ibnu Umar r.a., berkata Umar r.a. berkata kepada rosululloh saw, “saya mempunyai seratus saham tanah kebun di
Khaibar, belum pernah saya mendapatkan harta yang lebih saya kagumi melebihi tanah itu; saya bermaksud menyedekahkanya.” Nabi saw
berkata” tahanlah pokoknya dan sedekahkan buahnya pada sabilillah.” H.R. Al-
Nasa‟i
14
3. Ahli Fiqih
13
Sayyid Sabiq, Fiqh as-Sunnah, Beirut: Dar al-Fikr, 1983, cet ke-6, jilid 3., hal. 515
14
Ibid., hal. 515
Mazhab Hanafi memang berpendapat bahwa hukum yang ditetapkan berdasarkan
„urf adat kebiasaan mempunyai kekuatan yang sama dengan hukum yang ditetapkan berdasarkan nash teks.
15
Menurut mazhab Hanafi, cara melakukan wakaf uang ialah dengan menjadikan modal usaha dengan cara mudharabah. Sedang
keuntungannya disedekahkan kepada pihak wakaf. Selain ulama mazhab hanafi, sebagian ulama mazhab syafi‟I juga membolehkan wakaf tunai.
“Abu Tsaur meriwayatkan dari imam syafi‟I tentang dibolehkan wakaf dinar dan dirham uang.
4. Fatwa Majelis Ulama Indonesia MUI
Komisi fatwa majlis ulama Indonesia MUI juga membolehkan wakaf tunai. Fatwa komisi fatwa MUI itu di keluarkan pada tanggal 11
mei 2002. Argumentasi di dasarkan pada hadis ibnu umar seperti yang disebutkan di atas. Pada saat itu, komisi fatwa MUI juga merumuskan
definisi baru tentang wakaf uang, yaitu: “ Menahan harta yang dapat
dimanfaatkan tanpa lenyap bendanya atau pokonya, dengan cara tidak melakukan tindakan hukum terhadap benda tersebut menjual,
15
Wahbah al-Zuhaili, al Fiqh al-Islam wa Adillatuhu, Damsyiq: Dar al-Fikr, 1985, juz VIII, h. 162
memberikan, atau mewariskannya untuk disalurkan hasilnya pada suatu yang mubah tidak haram yang ada.
16
Pada tahun 2002 Komisi Fatwa Majelis Ulama Indonesia telah menetapkan Fatwa tentang Wakaf Uang. Isi fatwa tersebut adalah :
a. Wakaf uang cash wakafwaqf al-nuqud adalah wakaf yang
dilakukan seseorang, kelompok orang, lembaga atau badan hukum dalam bentuk uang tunai.
b. Termasuk ke dalam pengertian uang adalah surat-surat berharga.
c. Wakaf uang hukumnya jawaz boleh.
d. Wakaf uang hanya boleh disalurkan dan digunakan untuk hal-hal
yang dibolehkan secara syar‟iy. e.
Nilai pokok wakaf uang harus dijamin kelestariannya, tidak boleh dijual, dihibahkan, dan atau diwariskan.
Fatwa uang tersebut ditetapkan setelah memperhatikan : a.
Pendapat Imam Az-Zuhri bahwa mewakafkan dinar hukumnya boleh, dengan cara menjadikan dinar tersebut sebagai modal
usaha kemudian keuntungannya disalurkan kepada mauquf‟alaih.
16
httpwww.mui.co.idfatwawakafuang. Diakses 13mei201009:15.
b. Mutaqaddimin darai ulama mazhab Hanafi yang membolehkan
wakaf uang dinar dan dirham sebagai pengecualian, atas dasar istihsan bil „urf.
c. Pendapat sebagian ulama mazhab Syafii : Abu Tsaur
meriwayatkan dari Imam Syafii tentang kebolehan wakaf dinar dan dirham uang.
Apabila dilihat dari tata cara transaksi, maka wakaf uang dapat dipandang sebagai salah satu bentuk amal yang mirip dengan shadaqah.
Hanya saja diantara keduanya terdapat perbedaan. Dalam shadaqah, baik asset maupun hasil manfaat yang diperoleh dari pengelolaannya, seluruh
dipindah tangankan kepada yang berhak menerimanya. Sedangkan dalam wakaf, yang dipindahtangankan hanya hasil atau manfaatnya, sedangkan
assetnya tetap dipertahankan. Kemudian, juga ada perbedaan antara wakaf dan hibah. Dalam
hibah, assetnya dapat dipindahkantangankan dari seseorang kepada orang lain tanpa ada persyaratan. Sementara itu, dalam wakaf ada persyaratan
bahwa penggunaannya ditentukan oleh Wakif. Hukum wakaf uang telah menjadi perhatian para ahli hukum Islam. Beberapa sumber menyebutkan
bahwa wakaf uang telah dipraktekkan oleh masyarakat yang menganut mazhab hanafi. Terdapat perbedaan pendapat mengenai wakaf uang.
Imam Al-Bukhari mengungkapkan bahwa Imam Az-Zuhri berpendapat dinar dan dirham boleh diwakafkan. Caranya ialah dengan menjadikan
dinar dan dirham sebagai modal usaha dagang, kemudian menyalurkan keuntungannya sebagai wakaf. Kemudian Wahbah Az-Zuhaili
mengungkapkan bahwa mazhab hanafi membolehkan wakaf tunai atas dasar kebiasaan yang baik
istihsan bil „urf yang telah dilakukan oleh masyarakat.
17
5. Undang – Undang