34
3.6 Pengolahan dan Analisa Data
Setelah dilakukan pengambilan data dari hasil eksperimen langsung pada tikus jantan strain Sprague dawley, selanjutnya data di olah dengan menggunakan
program SPSS versi 16.0. Uji yang digunakan adalah Uji Oneway Anova karena penelitian ini termasuk analitik kategorik numerik, yang membandingkan variabel
dengan skala pengukuran numerik pada lebih dari dua kelompok yang tidak berpasangan. Untuk melakukan uji Oneway Anova, terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas data dan uji homogenitas. Jika salah satu uji tersebut tidak terpenuhi maka dilakukan transformasi data. Ketika uji transformasi data tidak berhasil maka
dilakukan uji alternatif uji non -parametric Kruskal Wallis.
35
BAB IV PEMBAHASAN
4.1. Glukosa Darah
Data glukosa darah yang diambil adalah jumlah rerata dari glukosa darah pada awal penelitian hari ke-1, yaitu saat tikus dinyatakan DM dan normal, hari ke-7
dan akhir penelitian hari ke-14 masing-masing kelompok. Kelompok N merupakan kelompok tikus normal, kelompok D merupakan kelompok tikus diabetes tanpa
terapi, dan kelompok D + Cc adalah kelompok tikus diabetes yang diberikan terapi ekstrak kayu manis Cinnamomum cassia 300mgkgbb selama 14 hari. Data yang
didapatkan selama penelitian adalah :
Grafik 4.1 Rerata glukosa darah hari ke-1 hari ke-7 hingga hari ke-14 pada semua kelompok penelitian.
Keterangan : N, kelompok normal N= 4, D, kelompok diabetes N = 4, D + Cc, kelompok diabetes dengan terapi ekstrak Cinnamomum cassia N = 4.
100 200
300 400
500 600
700 800
Hari 1 Hari 7
Hari 14
Glukosa Da
ra h mgdL
Waktu Pemeriksaan Glukosa darah
N D
D + Cc
36
Pemberian aloksan sebagai agen diabetogenik dapat meningkatkan rerata glukosa darah pada kelompok DM dan kelompok uji melalui proses destruksi sel β
pankreas dibandingkan dengan rerata glukosa darah kelompok normal. Dari grafik 4.1 dapat dilihat bahwa kadar rerata glukosa darah pada kelompok
terapi lebih rendah dari kelompok DM terutama pada hari ke 14, meskipun kadar rerata glukosa kelompok terapi belum mencapai nilai glukosa darah pada kelompok
normal. Hal ini menunjukkan bahwa pemberian ekstrak Cinnamomum cassia dengan dosis 300mgkgbb selama 14 hari dapat menurunkan glukosa darah tikus.
Selanjutnya perbedaan rerata glukosa darah pada hari ke 14 di uji secara statistik dengan menggunakan Oneway Annova dan didapatkan p-value 0,001, yang
berarti bahwa pada signifikansi α 5 terdapat perbedaan kadar rerata glukosa yang bermakna di antara semua kelompok penelitian
Hal ini sesuai dengan studi yang membuktikan pemberian ekstrak kayu manis selama 30 hari dengan dosis 200mgkgbb dapat menurunkan glukosa darah tikus
secara signifikan.
23
Penelitian ini didasarkan pada penelitian yang dilakukan saima et al 2011, yang melihat penurunan glukosa darah dengan pemberian ekstrak Cinnamomum, sp
pada dosis 200mgkgbb selama 6 minggu. Hasil penelitian menunjukkan, penurunan glukosa darah baru signifikan pada minggu ke empat p0,05 dan minggu ke enam
p0,01. Sedangkan penurunan trigliserida sudah bermakna pada minggu kedua p0,05.
22
Dengan ini peneliti ingin melihat dan membuktikan sendiri apakah pada dosis 300 mgkgbb selama 2 minggu dapat menurunkan glukosa secara signifikan.
21
Sehingga pada studi ini akhirnya dapat dibuktikan bahwa pemberian ekstrak Cinnamomum cassia selama 14 hari dengan dosis 300 mgkgbb dapat menurunkan
glukosa darah secara signifikan p 0,05.
22