Definisi Diabetes Mellitus DM Klasifikasi DM Patofisiologi DM

9 10 11 12

2.1.5 Komplikasi DM

Komplikasi pada DM dapat digolongkan menjadi dua kategori mayor: 1 komplikasi metabolik akut, dan 2 komplikasi-komplikasi vaskular jangka panjang. 33  Komplikasi metabolik akut Komplikasi ini disebabkan oleh perubahan akut dari glukosa plasma. Komplikasi yang paling parah pada DM tipe 1 adalah ketoasidosis diabetik KAD. Ketika kadar insulin sangat rendah, pasien akan mengalami hiperglikemia dan glikosuria yang sangat berat, peningkatan lipolisis dan oksidasi asam lemak bebas yang berujung pada pembentukan benda keton asetoasetat, hidroksibutirat, dan aseton. Peningkatan keton ini akan menimbulkan ketosis, sedangkan penambahan beban ion hidrogennya akan menimbulkan asidosis. 33 Glikosuria dan ketonuria juga nantinya dapat menyebabkan diuresis osmotik, dimana pasien akan mengalami dehidrasi dan gangguan elektrolit sehingga dapat jatuh pada kondisi hipotensi dan syok. Jika perfusi ke otak menurun, pasien akan mengalami koma dan meninggal. 33 Komplikasi metabolik akut yang lain adalah Hiperglikemia, Hyperosmolar, Koma Nonketotik HHNK yang sering terjadi pada DM tipe 2 yang lebih tua. Hal ini disebabkan oleh hiperglikemia yang berat glukosa darah 600mgdL yag menyebabkan hiperosmolalitas, diuresis osmotik, dan dehidrasi berat. Pasien bisa kehilangan kesadaran dan meninggal bila tidak cepat ditangani. 33 Komplikasi tersering yang lain adalah hipoglikemia. Gejala-gejalanya disebabkan oleh pelepasan epinefrin berkeringat, gemetar, sakit kepala, dan palpitasi, juga bisa diakibatkan kurangnya glukosa ke otak koma, tingkah laku yang aneh, dan sensorium yang tumpul. 33 13  Komplikasi Kronik Jangka Panjang Komplikasi vaskular jangka panjang ini meliputi mikroangiopati pembuluh darah kecil, dan makroangiopati pembuluh darah sedang dan besar. Mikroangiopati merupakan lesi spesifik diabetes yang menyerang glomerulus ginjal nefropati diabetik, kapiler dan arteriola retina retinopati diabetik, dan saraf-saraf perifer neuropati diabetik, kulit serta otot-otot. 33 Dalam keadaan hiperglikemia, yang terjadi adalah penebalan dari lapisan membran dasar pembuluh darah. Hal ini dapat terjadi karena glukosa sebagai salah satu komponenya dapat masuk pada sel-sel membran dasar tanpa insulin. 33 Keadaan ini dapat mengakibatkan timbulnya mikroaneurisma pada arteriola retina yang bisa berakhir dengsn neovaskularisasi, perdarahan, bahkan jaringan parut. Selain itu, hiperglikemia juga dapat meningkatkan sorbitol melalui jalur poliol. Sehingga dapat menimbulkan katarak pada lensa mata. Jika terjadi penimbunan sorbitol dalam jaringan saraf, maka kegiatan metabolik sel-sel schwan akan terganggu dan menyebabkan neuropati. 33 Makroangiopati diabetikum yang umum terjadi adalah aterosklerosis. Gangguannya berupa 1 penimbunan sorbitol dalam intima vaskular, 2 hiperlipoproteinemia, dan 3 kelainan pembekuan darah. Akhirnya yang terjadi adalah penyumbatan aliran darah. 33 Jika mengenai arteri-arteri perifer maka dapat menyebabkan insufisiensi vaskular perifer yang ditandai dengan klaudikasio intermiten dan gangren pada ekstremitas. Jika mengenai otak, maka dapat terjadi insufisiensi serebral dan stroke. Jika mengenai arteri koronaria, maka dapat terjadi angina dan infark miokardium. 33 14

2.1.6 Tatalaksana Pada Diabetes Mellitus

Penatalaksanaan DM didasarkan pada 1 rencana diet, 2 latihan fisik dan pengaturan aktifitas fisik, 3 agen-agen hipoglikemik oral, 4 terapi insulin, 5 pengawasan glukosa dirumah, dan 6 pengetahuan tentang diabetes dan perawatan diri. Pasien-pasien DM perlu mengetahui cara-cara pengobatan dan penyesuaiannya untuk mencapai keadaan metabolik yang stabil dan optimal, dikarenakan penyakit diabetes ini tergolong penyakit kronik. 33 Pada pasien DM tipe 1 yang mengalami defisiensi insulin absolut, terapi satu- satunya adalah dengan terapi insulin. Terdapat tiga jenis insulin, yaitu insulin masa kerja pendek, masa kerja sedang, dan masa kerja panjang. Insulin masa kerja pendek digunakan untuk mengontrol hiperglikemia postprandial karena masa kerjanya mencapai pucaknya pada beberapa menit hingga enam jam setelah penyuntikan. Selain itu insulin masa kerja pendek juga digunakan sebagai terapi pada pasien dengan ketoasidosis. 33 Insulin masa kerja sedang digunakan untuk mengontrol kadar glukosa harian pasien diabetes mellitus karena dapat bekerja maksimal pada enam hingga delapan jam pasca penyuntikan. Sedangkan insulin masa kerja panjang mencapai kerja maksimal dalam waktu 14 hingga 20 jam setelah pemberian sehingga jarang digunakan untuk pemakaian rutin. 33 Lain halnya dengan DM tipe 1, pada DM tipe 2 terapi yang diberikan adalah dengan obat-obat oral hipoglikemi. Salah satu obat yang dapat diberikan sebagai terapi tunggal pertama adalah metformin. Metformin merupakan biguanid yang bekerja menurunkan produksi gula hepatik, menurunkan absorbsi gula oleh usus, dan meningkatkan sensitifitas insulin terutama di hepar. 33 Obat yang lain adalah Tiazolidinedion yang bekerja meningkatkan kepekaan insulin perifer dan menurunkan produksi gula hepatik. Obat ini merupakan agonis Peroxisome Proliferator-Activated Reseptor PPAR yang banyak terdapat pada 15

Dokumen yang terkait

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 15 61

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 16 51

Program Studi Pendidikan Dokter. Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 3 69

Pengaruh Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, serta HDL Tikus Diabetes (Sprague dawley) yang Diinduksi Aloksan

2 25 65

Efek Ekstrak Daun Yakon “Smallanthus Sonchifolius” terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Berat Organ Pankreas, Ginjal, dan Jantung pada Tikus Jantan Strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014.

0 9 51

Efek ekstrak kayu manis (cinnamomun cassia) terhadap kadar glukosa darah, berat badan, berat organ pankreas, ginjal dan jantung tikus diabetes mellitus strain sprague dawley yang diinduksi aloksan

0 6 64

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum Cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Trigliserida Tikus strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 5 69

Efek Ekstrak Kayu Manis (Cinnamomum cassia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan dan Low Density Lipoprotein (LDL) pada Tikus yang Diinduksi Streptozotosin. 2015

0 6 72

Efek Ekstrak Kulit Kayu Manis (Cinnamomum cassia) terhadap Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kolestrol Tikus yang Diinduksi Streptozotosin(STZ)

1 15 66

Efek Ekstrak Daun Insulin (Smallanthus sonchifolia) Terhadap Kadar Glukosa Darah, Berat Badan, dan Kadar Trigliserida pada Tikus Diabetes strain Sprague dawley yang Diinduksi Aloksan. 2014

0 3 61