30
Alat-alat yang digunakan meliputi Kandang tikus, timbangan BB tikus, tenpat makan dan tempat minum tikus, sonde, glukosameter dengan lancet dan strip, minor set,
tabung EDTA, valcon tube, eppendorf, kulkas - 80˚C, kulkas 4 ˚C, vortex, sentrifuge,
spektrofotometer, dan kit trigliserida. 3.4.2 Bahan Penelitian
Bahan utama yang digunakan dalam penelitian adalah kulit kayu manis Cinnamomum cassia yang diperoleh dari pusat konservasi Kebun Raya Bogor
sebanyak 2 kg. Kulit kayu manis yang didapat selanjutnya di ekstraksi di Institut Pertanian Bogor dan didapatkan hasil ± 1.100 gr ekstrak kering kayu manis.
Bahan-bahan kimia yang digunakan pada penelitian ini alloxan monohydrate 5, ethanol 70, dextrose 40, ether, destilation water, dan reagen lipid Sclavo.
3.4.3 Adaptasi Hewan Sampel
Sebelum dilakukan percobaan, dilakukan adaptasi dahulu pada semua hewan sampel di laboratorium Animal House selama 3 minggu hari 0-21. Hewan
diadaptasikan dengan lingkungan barunya, makanan dan minumannya. Tujuan dari proses ini adalah untuk mengkondisikan semua tikus dalam kondisi yang sama
sebelum diberikan perlakuan.
3.4.4 Induksi Tikus Dengan Aloksan
Setelah proses adaptasi, dilakukan penginduksian tikus dengan aloksan 150mgKgBB tikus melalui injeksi intraperitoneal.
33
Kemudian tikus diberikan makanan yang cukup dan tambahan 40 larutan D-glukosa monohidrat pada
minumannya pada 72 jam pertama terhirung dari setelah penginduksian. Hal ini dilakukan untuk mencegah timbulnya hipoglikemi. Tujuh hari kemudian dilakukan
pengukuran gula darah pada tikus.
33
Sebelum induksi tikus tidak dipuasakan karena menghindari efek hipoglikemik yang parah.
13
Tikus dianggap diabetes dan dapat dipakai pada percobaan ini jika gula darah sewaktu 200mgdL.
5
31
3.4.5 Pemberian Ekstrak Kayu Manis Terhadap Tikus
Setelah didapatkan tikus DM, kelompok tikus uji diberkan terapi ekstrak kayu manis 300mgKgBB peroral dengan menggunakan alat sonde. Pemberian ini
dilakukan sekali dalam sehari selama 14 hari.
3.4.6 Pengukuran Sampel 3.4.6.1 Gula Darah
Pengukuran gula darah dilakukan sebelum pemberian ekstrak kayu manis, hari ke 1 sebelum diberikan perlakuan, hari ke 7 dan 14 pemberian. Darah tikus
didapatkan dengan cara pemotongan ekor tikus terlebih dahulu yang sebelumnya dibius dengan ether. Kemudian darah diteteskan pada strip glukosa dan dilihat pada
glukosameter.
3.4.6.2 Berat Badan
Pengukuran berat badan dilakukan setiap hari selama proses pemberian ekstrak 14 hari. Walaupun studi ini hanya akan melihat perbedaan berat badan pada
hari terakhir, namun pengukuran setiap hari tetap perlu dilakukan untuk menentukan dosis pemberian ekstrak setiap harinya.
3.4.6.3 Trigliserida Darah
Pada akhir minggu kedua, dilakukan sacrifice pada tikus dengan cara pembiusan dengan larutan ether sampai mati. Kemudian tikus dibedah dan diambil
darahnya secara langsung dari vena cava inferior lalu dinasukkan kedalam tabung EDTA sebanyak 3mL pada masing-masing tikus. Setelah itu dilakukan sentrifugasi
dengan kecepatan 5000rpm selama 15 menit. Plasma yang terbentuk dipisahkan dalam tabung effendorf kemudian disimpan dalam kulkas dengan suhu -80º. Plasma
ini yang nantinya akan periksa kadar TG dengan kit TG.