Rudi Anto Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, 2009.
USU Repository © 2009
4. Hasil penelitian ini menambah wawasan dan meningkatkan kemampuan
penulis dalam melakukan penelitian.
BAB II URAIAN TEORITIS
2.1. Perdagangan Internasional
2.1.1. Pandangan Merkantilis Mengenai Perdagangan
Teori perdagangan internasional adalah teori-teori yang mencoba memahami mengapa sebuah negara mau melakukan kerjasama perdagangan dengan negara lain.
Filsafat ekonomi yang dikenal sebagai merkantilisme popular dari abad keenambelas sampai pertengahan abad kedelapan belas di Negara-negara seperti Inggris, Spanyol,
Perancis, dan Nederland menyatakan bahwa cara yang terpenting bagi suatu Negara untuk menjadi kaya dan berkuasa adalah mengekspor lebih banyak daripada mengimpor.
Selisihnya akan diselesaikan dengan pemasukan logam-logam mulia sebagian besar emas. Semakin banyak Negara memiliki emas, semakin kaya dan semakin berkuasa
Negara tersebut. Dengan demikian para merkantilisme berpendapat bahwa pemerintah seharusnya merangsang setiap ekspor dan membatasi impor. Karena tidak semua Negara
dapat mempunyai surplus ekspor dalam waktu yang bersamaan dan jumlah emas yang ada pada suatu waktu adalah tetap maka suatu Negara hanya dapat memperoleh
keuntungan atas pengorbanan Negara-negara lain Dominiick, 1994.
a. Adam Smith : Keunggulan Absolut Absolute Advantages
Rudi Anto Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, 2009.
USU Repository © 2009
Dalam tahun 1776, Adam Smith menerbitkan bukunya yang terkenal, An Inguiry into the Nature and Causes of The Wealth of Nation atau disingkat The Wealth
of Nations, yang menyerang pandangan orang-orang merkantilis, dan sebaliknya menganjurkan perdagangan bebas sebagai suatu kebijaksanaan yang paling baik untuk
Negara-negara di dunia. Smith membuktikan bahwa dengan perdagangan bebas, setiap Negara dapat berspesialisasi dalam produksi komoditi yang mempunyai keunggulan
absolut atau dapat memproduksi lebih efisien dibanding Negara-negara lain dan mengimpor komoditi yang mengalami kerugian absolut atau memproduksi dengan cara
yang kurang efisien. Spesialisasi internasional dari faktor-faktor produksi ini akan menghasilkan pertambahan produksi dunia yang akan di pakai bersama-sama melalui
perdagangan antar Negara. Dengan demikian kebutuhan suatu Negara tidak diperoleh dari pengorbanan Negara-negara lain semua Negara dapat memperolehnya secara
serentak. Teori Smith mengenai keunggulan absolut nampaknya benar, akan tetapi
hanya menerangkan bagian kecil dari perdagangan internasional. Ricardolah, yang menulis 40 tahun kemudian, yang menerangkan bagian terbesar dari perdagangan dunia
dengan hukum keunggulan komparatifnya.
b. David Ricardo: Keunggulan Komparatif Comperative Advantage
Ricardo menyatakan bahwa sekalipun suatu Negara mengalami kerugian atau ketidakunggulan disadvantage absolut dalam memproduksi kedua komoditi jika di
bandingkan dengan Negara lain, namun perdagangan yang saling menguntungkan masih dapat berlangsung. Negara yang kurang efisien akan berspesialisasi dalam produksi
ekspor pada komoditi yang mempunyai kerugian absolut lebih kecil. Dari komoditi 6
Rudi Anto Sinaga : Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penawaran Ekspor Kopi Sidikalang Kabupaten Dairi, 2009.
USU Repository © 2009
inilah Negara tadi mempunyai keunggulan komparatif comparative advantage. Dipihak lain, Negara tersebut sebaliknya mengimpor komoditi yang mempunyai kerugian
absolut lebih besar. Dari komoditi inilah Negara tersebut mengalami kerugian komparatif. Hal ini dikenal sebagai Hukum Keunggulan Komparatif Law of
Comparative Advantage salah satu hukum ekonomi yang paling terkenal dan masih belum dapat ditandingi.
Komoditi adalah sama dengan atau dapat diperoleh dari jumlah waktu buruh yang digunakan dalam memproduksi komoditi tersebut. Sekarang kita menolak teori
nilai tenaga kerja tersebut. Dengan demikian, kita juga harus menolak penjelasan Ricardo mengenai keunggulan komparatif, akan tetapi kita tidak perlu menolak hukum
keunggulan komparatif itu sendiri. Hukum keunggulan komparatif adalah sah valid dan dapat di jelaskan dalam pengertian biaya alternatif opportunity cost.
c. Konsep Opportunity Cost