Terhadap Pegawai Yang Menerima Iuran Pensiun Terahadap Subjek Pajak Bukan Pegawai a. Peserta Kegiatan

PPh Pasal 21 sebulan : Rp 532.050,- : 12 bulan Rp 44.337,5,- Pembulatan Rp 44.300,-

2. Terhadap Pegawai Yang Menerima Iuran Pensiun

Ali seorang pegawai pada perusahaan PT.Candy land, menikah tanpa anak. Tn.Ali memperoleh gaji sebulan Rp 3.000.000,-. PT.Candy Land mengikuti program Jamsostek, Premi Jaminan Kecelakaan Kerja dan Premi Jaminan Kematian dibayar oleh pemberi kerja dengan jumlah masing-masing 0,50 dan 0,30 dari gaji pokok. Tn.Ali membayar Iuran Jaminan Hari Tua setiap bulan sebesar 2 dari gaji sebulan, sedangkan perusahaan memberi Iuran Jaminan Hari Tua sebesar 3,70 dari gaji sebulan. Disamping itu PT.Candy land juga mengikuti program Pensiun untuk pegawainya. PT.Candy land membayar Iuran Pensiun untuk Tn.Ali ke dana pensiunan, yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, sebulan sebesar Rp 100.000,- sedangkan Tn.Ali membayar Iuran Pensiun Pensiun sebesar Rp 50.000,-. Pada bulan juli 2013, Tn.Ali hanya menerima pembayaran berupa gaji. Penghitungan PPh Pasal 21 bulan juli 2013 adalah sebagai berikut : Gaji Rp 3.000.000,- Premi Jaminan Kecelakaan Kerja Rp 15.000,- Premi Jaminan Kematian Rp 9.000,- Universitas Sumatera Utara Penghasilan bruto Rp 3.024.000,- Pengurangan 1. Biaya Jabatan 5 x Rp 3.024.000,- Rp 151.200,- 2. Iuran Pensiun Rp 50.000,- 3. Iuran Jaminan Hari Tua Rp 60.000,- Total pengurang Rp 261.200,- Penghasilan neto sebulan Rp 2.762.800,- Penghasilan neto setahun 12 x Rp 2.762.800,- Rp 33.153.600,- PTKP: - Untuk WP sendiri Rp 24.300.000,- - Tambahan karena menikah Rp 2.025.000,- Total PTKP Rp 26.325.000,- Penghasilan Kena Pajak setahun Rp 6.828.600,- Pembulatan Rp 6.828.000,- PPh Pasal 21 terutang 5 x Rp 6.828.000,- = Rp 341.400,- PPh Pasal 21 terutang sebulan Rp 341.400.,- : 12 = Rp 28.450,- Universitas Sumatera Utara

3. Terahadap Subjek Pajak Bukan Pegawai a. Peserta Kegiatan

Lucky Sitinjak adalah salah satu pemenang lomba karaoke dalam sebuah ajang pencarian bakat yang dilakukan di Tangerang. Atas pencapaiannya tersebut, beliau mendapatkan fee sebesar Rp 50.000.000,-, dimana status Lucky adalah kawin dengan tanggungan satu orang anak K1. Hitunglah berapa besar Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yang harus dibayarkan Penghasilan Pasal 21 Tn.Lucky Sitinjak adalah sebagai berikut: Penghasilan Bruto Tn.Lucky Sitinjak Rp 50.000.000,- Maka atas penghasilan bruto tersebut, maka Tn.Lucky Sitinjak dikenakan PPh Pasal 21 sebesar 5 x Rp 50.000.000,- = Rp 2.500.000,- b. Penghasilan yang diterima oleh bukan pegawai yang menerima penghasilan yang tidak bersifat berkesinambungan Nashrun berdianto melakukan jasa perbaikan komputer kepada PT.Cahaya Kurnia dengan fee sebesar Rp 5.000.000,- berapakah besarnya Pajak Penghasilan PPh Pasal 21 yang dikenakan atas Tn. Nashrun Berdianto Diketahui Penghasilan Bruto : Rp 5.000.000,- Maka Penghasilan Kena Pajak adalah 50 x Rp 5.000.000,- : Rp 2.500.000,- Besarnya PPh Pasal 21 yang dikenakan atas Tn.Nashrun Berdianto adalah Sebesar 5 x Rp 2.500.000 Rp 125.000,- Universitas Sumatera Utara

BAB IV ANALISA DAN EVALUASI

A. Pengawasan Terhadap Pelunasan PPh Pasal 21 melalui Surat Pemberitahuan

Bentuk pengawasan terhadap kepatuhan dalam hal pelunasan PPh Pasal 21 merupakan suatu proses pengamatan yang dilakukan oleh KPP terhadap pelaporan pelaksanaan kewajiban perpajakan yang dilakukan oleh Wajib Pajak melalui SPT, sehingga dari laporan SPT tersebut dapat diketahui apakah Wajib Pajak telah melaksanakan kewajiban perpajakannya dengan benar, yaitu tentang perhitungan pajak terutang, pajak kurang bayar, lebih bayar atau nihil. Seperti telah kita ketahui bahwa sistem pemungutan pajak yang diterapkan di Indonesia khususnya PPh Pasal 21 adalah menganut prinsip self assestment system, dimana Wajib Pajak diberi kepercayaan dalam hal perpajakannya, yaitu Wajib Pajak bisa menghitung, memperhitungkan, membayar, dan melaporkan Pajak terutang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan. Kegiatan pengawasan terhadap Pelunasan SPT PPh Pasal 21 yang dilakukan oleh fiskus adalah melalui tahap sebagai berikut : 1. Seksi Pengawasan dan Konsultasi WASKON di KPP Pratama Medan Polonia melalui petugas yang bertugas menerima SPT PPh Pasal 21 akan menerima dan 41 Universitas Sumatera Utara