Metode Pengumpulan Data Metode Analisis

70

C. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan penggabungan data pooling data. Data yang digunakan pada penelitian ini adalah data sekunder yang umumnya berupa bukti, catatan atau laporan historis yang telah tersusun dalam arsip data dokumenter yang dipublikasikan atau tidak dipublikasikan Indriantoro dan Supomo, 2002 : 147 dalam Rajafi dan Irianto, 2007. Penelitian dilakukan dengan cara pengambilan data berupa laporan keuangan tahunan annual report dan harga saham historis perusahaan yang go publik yang terdaftar di BEI dengan mendatangi Pusat Referensi Pasar Modal Capital Market Reference Center.

D. Metode Analisis

Untuk membahas permasalahan yang diteliti, penelitian ini menggunakan metode content analysis yaitu metode analisis data melalui teknik observasi dan analisis terhadap isi atau pesan dari satu dokumen Indroantoro dan Supomo, 2002:159 Rajafi dan Irianto, 2007. Dengan menggunakan instrumen penelitian laporan tahunan perusahaan sampel edisi 2004 sd 2007 ditelusuri untuk mencari item-item yang diungkapkan oleh perusahaan tersebut. Untuk pengujian variabel-variabel dalam penelitian ini menggunakan statistik deskriptif, uji asumsi klasik, dan uji hipotesis sebagai berikut : 71

1. Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas data,, dan uji heteroskedastisitas, serta menggunakan uji autokolerasi karena data yang digunakan lebih dari satu tahun. Penelitian ini tidak menggunakan uji multikolonieritas, karena variabel bebas independen hanya satu, sedangkan uji multikolonieritas digunakan untuk menguji apakah adanya korelasi antara variabel bebas independen Ghozali, 2005.

a. Uji Normalitas Data

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independen mempunyai distribusi data normal atau tidak dengan menggunakan Normal P-P Plot. Model regresi yang baik adalah adalah mempunyai distribusi normal atau mendekati normal. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal menunjukkan pola distribusi normal, sehingga model regresi memenuhi asumsi normalitas Ghozali, 2005 : 112

b. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varians dari residual atau pengamatan ke pengamatan yang lain dengan menggunakan grafik Scatterplot. Model 72 regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas Ghozali, 2005:105. Dasar pengambilan keputusannya, jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang tertatur bergelombang, melebar, kemudian menyempit, maka mengindikasikan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Jika tidak ada pola yang jelas, serta titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2005 : 105

c. Uji Aotokorelasi

Autokorelasi adalah adanya korelasi antara data pada suatu waktu tertentu dengan nilai data tersebut pada waktu satu periode sebelumnya atau lebih pada data runtut waktu. Penggunaan uji DW Durbin- Waston untuk mendeteksi tidak adanya korelasi antar error, maka nilai DW diharapkan berada di sekitar angka 2 dari 1,5 sampai 2,5 Setiaji, 2004:13. Panduan mengenai angka D-W Durbin-Watson untuk mendeteksi autokorelasi bisa dilihat dengan pengambilan keputusan berikut : a Jika nilai d lebih rendah dari dl atau lebih tinggi dari 4-dl, maka signifikan terdapat autokorelasi; b Jika nilai d berada lebih besar dari du atau lebih kecil dari 4- du,berarti tidak terdapat autokorelasi; 73 c Jika nilai d berada antara du dan dl atau berada diantara 4-du dan 4-dl, maka dinyatakan sebagai daerah tidak dapat diambil kesimpulan atau ragu-ragu.

2. Uji Hipotesis

Uji Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan model regresi sederhana untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antar variabel independen, yaitu : return saham. Untuk menguji Hipotesis digunakan model sebagai berikut : Y = + 1 X 1 + e Keterangan : Y = Return Saham = Konstanta = Koefisien Regresi X 1 = Pengungkapan Sosial e = error

a. Uji koefisien determinasi R

2 Nilai R 2 digunakan untuk mengukur tingkat kemampuan model dalam menerangkan variabel independen. Tapi, karena R 2 mengandung kelemahan mendasar di mana adanya bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan dalam model. Oleh karena itu, pada penelitian ini yang digunakan adjusted R 2 berkisar antar nol dan satu. 74 Jika nilai adjusted R 2 makin mendekati satu maka makin baik kemampuan model tersebut dalam menjelaskan variabel dependen dan sebaliknya.

b. Uji Regresi Simultan Uji F

Uji F dilakukan dengan tujuan untuk menguji apakah keseluruhan variabel independen mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap 1 variabel dependen. Menurut Ghozali 2005:84 dapat disimpulkan bahwa jika nilai signifikan 0,05 maka H 1 ditolak, namun jika nilai signifikasi 0,05 maka H 1 diterima.

c. Uji Beda T-Test

Di dalam analisis dependen kita sering dihadapkan dengan analisis data yang ingin melihat hubungan antara variabel independen yang bersifat kategori atau skala nonmetrik dan variabel dependen yang bersifat kontinyu, metrik, atau berskala interval dan ratio. Alat uji statistik yang cocok untuk masalah ini tergantung dari jumlah kategori dari variabel independen. Jika variabel independen berkategori dua, maka uji statistik yang digunakan adalah uji beda t-test Ghozali, 2005:55. Karena penelitian ini hanya berkategori dua, yakni high profile dan low profile maka digunakan uji beda t-test. Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak saling berhubungan memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji 75 beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standar error dari perbedaan rata-rata dua sampel atau secara rumus dapat ditulis sebagai berikut : Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Jadi tujuan uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang lain. Apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang sama ataukah tidak sama secara signifikan Ghozali, 2005:56.

E. Operasional Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

PENGARUH ROI, ROE, EPS DAN EVA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Pengaruh ROI, ROE, EPS Dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 1 13

PENGARUH ROI, ROE, EPS DAN EVA TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA Pengaruh ROI, ROE, EPS Dan EVA Terhadap Return Saham Pada Perusahan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011.

0 2 18

Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) (Studi Empiris pada Perusahaan High Profile yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia).

0 0 6

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

1 4 97

PENGARUH RISK PROFILE, EARNINGS, DAN CAPITAL TERHADAP PERTUMBUHAN LABA PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI).

3 7 124

ANALISA PENGARUH KARAKTERISTIK PERUSAHAAN TERHADAP TINGKAT PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN PADA PERUSAHAAN HIGH PROFILE YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA PADA TAHUN 2005-2007

0 0 13

PENGARUH PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY TERHADAP CITRA PERUSAHAAN HIGH PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TERESIA OVILDA

1 2 26

PENGARUH EARNINGS MANAGEMENT TERHADAP NILAI PERUSAHAAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 55

PENGARUH PROFITABILITAS TERHADAP NILAI PERUSAHAN DENGAN PROFILE PERUSAHAAN SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Repository - UNAIR REPOSITORY

0 0 15

PENGARUH LEVERAGE, PROFITABILITAS, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN MODAL INTELEKTUAL PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR : HIGH DAN LOW PROFILE YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA (BEI)

0 0 25