34 Tabel 2.1 Lanjutan
No Judul Peneliti
Metodologi Hasil
X
1
X
2
X
3
X
4
Y
7 Analisis Empiris
Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah
Ada Kewajiban Rotasi Audit Andayani dan
Suparlan, 2010 Jenis data: Sekunder
Responden: Perusahaan non-keuangan dan
investasi yang terdaftar di BEI tahun 2006-2008
Metode analisis data: Analisis regresi logistik
Variabel lain: Kepemilikan
institusional, kepemilikan publik, share growth,
dewan komisaris, leverage, dan ROE
Kepemilikan publik, share
growth, dan ukuran perusahaan
memiliki pengaruh terhadap auditor
switching. √
- √
- √
8 Faktor-faktor yang
Mempengaruhi Perusahaan Berpindah
Kantor Akuntan Publik Damayanti dan Sudarma,
2007 Jenis data: Sekunder
Responden: Perusahaan go public yang terdaftar
di BEJ tahun 2003-2005 Metode analisis data:
Analisis regresi logistik Variabel lain: kesulitan
keuangan perusahaan, ukuran KAP, dan ROA
Fee audit dan Ukuran KAP
berpengaruh terhadap auditor
switching. √
√ -
√ √
35
C. Kerangka Berpikir
Kerangka berpikir merupakan model konseptual tentang bagaimana teori berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai masalah
penting. Faktor-faktor tersebut yaitu pergantian manajemen, opini audit, ukuran perusahaan klien, dan perubahan fee audit yang dianggap dapat mempengaruhi
perusahaan dalam melakukan auditor switching. Penelitian ini menguji pengaruh pergantian manajemen X
1
, opini audit X
2
, ukuran perusahaan klien X
3
, serta perubahan fee audit X
4
terhadap auditor switching Y. Berdasarkan teori yang telah dikemukakan di atas, gambaran menyeluruh
penelitian ini yang mengangkat tentang pengaruh yang terjadi pada pergantian KAP dapat disederhanakan dalam bentuk kerangka berpikir sebagai berikut:
36
Gambar 2.1 Skema Kerangka Pemikiran
Variabel Independen Variabel Dependen
Variabel Independen Variabel Dependen
Pergantian Manajemen
Auditor Switching
Ukuran Perusahaan Klien Opini Audit
Perubahan Fee Audit “Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching”
Adanya tingkat kedekatan antara auditor dengan klien yang menyebabkan skandal akuntansi yang dilakukan oleh Akuntan Publik.
Dikeluarkannya The Sarbanes-Oxley Act tahun 2002 dan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423KMK.062002 tentang pembatasan praktik jasa akuntan
publik yang diperbaharui dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17PMK.012008 tentang jasa akuntan publik
Basis Teori
Metode Analisis: Regresi Logistik
Hasil Pengujian dan Pembahasan
Kesimpulan, Implikasi, Keterbatasan, dan Saran
37
D. Keterkaitan Antar Variabel dan Perumusan Hipotesis
1. Pergantian Manajemen dengan Auditor Switching
Pergantian manajemen perusahaan terjadi jika perusahaan mengubah
jajaran dewan direksinya. Damayanti dan Sudarma 2007:9 menyatakan bahwa pergantian manajemen merupakan pergantian direksi perusahaan yang dapat
disebabkan karena keputusan rapat umum pemegang saham atau direksi berhenti
karena kemauan sendiri. Apabila perusahaan mengubah dewan direksi, baik
direktur maupun komisaris akan menimbulkan adanya perubahan dalam
kebijakan perusahaan. Setiap manajemen memiliki gaya kepemimpinan dan tujuan masing-masing. Jadi, jika terdapat pergantian manajemen secara langsung
atau tidak langsung mendorong auditor switch karena manajemen perusahaan yang baru cenderung akan mencari KAP yang sesuai dengan kebijakan-kebijakan
manajemen.
Berdasarkan teori agensi yang mengasumsikan bahwa manusia itu
memiliki sifat self interest, maka pihak agen lebih cenderung memilih KAP yang sesuai dengan keinginan agen. Schwartz dan Menon 1985 dalam Chadegani
et.al. 2011:161, serta Wahyuningsih dan Suryanawa 2012:7 menyatakan bahwa perusahaan yang melakukan pergantian manajemen akan mengganti KAP-
nya karena manajemen akan mencari KAP yang sesuai dengan keinginan
perusahaan.
38
Berdasar statistik tersebut bahwa ketika terjadi pergantian CEO di dalam perusahaan, maka pihak CEO cenderung memilih KAP yang sesuai dengan
keinginannya. Penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Zadeh dan Roohi 2010, Wijayani dan Januarti 2011, Wahyuningsih dan Suryanawa 2012,
Sulistiarini dan Sudarno 2012 menemukan bukti bahwa pergantian manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap auditor switching. Sedangkan penelitian
yang dilakukan oleh Damayanti dan Sudarma 2007 serta Chadegani et al., 2011 tidak menemukan pengaruh yang signikan antara pergantian manajemen
dengan auditor switching. Berdasarkan hasil yang berbeda-beda tersebut, maka
dirumuskan hipotesa sebagai berikut:
Ha
1
: Pergantian manajemen berpengaruh positif terhadap auditor switching. 2.
Opini Audit dengan Auditor Switching
Setelah mengaudit laporan keuangan klien, auditor memberikan opininya terhadap laporan keuangan tersebut. Opini yang diberikan oleh auditor dapat
mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan oleh para pihak yang berkepentingan, misalnya investor. Investor akan merasa lebih yakin untuk
menanamkan modalnya pada perusahaan yang memiliki opini WTP pada laporan keuangan.
Jika auditor tidak dapat memberikan opini wajar tanpa pengecualian tidak dengan harapan perusahaan, perusahaan akan berpindah KAP yang mungkin
dapat memberikan opini sesuai dengan yang diharapkan perusahaan
39 Tandirerung, 2006 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007:5. Manajemen akan
memberhentikan auditornya atas opini yang tidak diharapkan perusahaan atas laporan keuangannya dan berharap untuk mendapatkan auditor yang lebih
lunakmore pliable Carcello dan Neal, 2003 dalam Damayanti dan Sudarma, 2007:5. Divianto 2011 mendapatkan bukti empiris bahwa perusahaan
cenderung berpindah KAP setelah menerima qualified opinion atas laporan keuangannya.
Jadi dapat disimpulkan bahwa klien yang mendapat opini audit yang
tidak diharapkan atas laporan keuangannya akan cenderung mengganti KAP.
Hal ini didukung oleh penelitian Chow dan Rice 1982, Hudaib dan Cooke 2005 dan Divianto 2011 menemukan bukti empiris bahwa opini audit
meningkatkan tingkat auditor switching, sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Chadegani, Mohamed, dan Jari 2011 menemukan bahwa opini audit tidak
berpengaruh secara signifikan pada perusahaan go public di Malaysia. Dengan adanya hasil penelitian yang beragam tersebut, maka dirumuskan hipotesa sebagai
berikut: Ha
2
: Opini audit berpengaruh positif terhadap auditor switching.
3. Ukuran Perusahaan Klien dengan Auditor Switching
Ukuran perusahaan klien merupakan suatu skala di mana dapat
diklasifikasikan besar kecilnya perusahaan yang dihubungan dengan keadaan
keuangan perusahaan. Perusahaan yang besar dipercayai dapat menyelesaikan kesulitan-kesulitan keuangan yang dihadapinya daripada perusahaan kecil
Mutchler, 1985. Untuk mengukur ukuran perusahaan dapat diproyeksikan pada