Elemen Dasar Pemesinan Optimasi Pemesinan Pada Mesin Bubut Tipe M-300 Horrison Dengan Metode Optimasi Algoritma Genetika

10 peralatan yang ada dengan mengurangi tingkat kesalahan dan kecelakaan. TPM adalah inisiatif manufaktur kelas dunia World Class Manufacturing - WCM yang bertujuan untuk mengoptimalkan keefektivitasan peralatan pabrik Shirose, 1995. Dimana departemen pemeliharaan secara tradisional adalah pusat dari pengelolaan program pemeliharaan preventif PM, disisi lain TPM merangkul pekerja dari semua departemen dan tingkatan, dari pekerja pabrik hingga eksekutif senior, dalam upaya memastikan pengoperasian peralatan yang efektif.[3]

2.3 Elemen Dasar Pemesinan

Berdasarkan gambar teknik, dimana dinyatakan spesifikasi geometrik suatu produk komponen mesin, salah satu atau beberapa jenis proses pemesinan harus dipilih sebagai sesuatu proses atau urutan proses yang digunakan untuk membuat benda kerja. Bagi suatu tingkat proses, ukuran obyektif ditentukan dan pahat harus membuang sebagian material benda kerja sampai ukuran obyektif tersebut tercapai. Hal ini dapat dilaksanakan dengan cara menentukan penampang geram sebelum terpotong. Selain itu, setelah berbagai aspek teknelogi ditinjau, kecepetan pembuangan geram dapat dipilih supaya waktu pemotongan sesuai dengan yang dikehendaki. Pekerjaan seperti ini akan ditemui dalam setiap perencanaan proses pemesinan. Untuk itu perlu dipahami lima elemen dasar proses pemesinan yaitu : [4] 1. Kecepatan potong Cutting speed : v mmin 2. Kecepatan makan Feeding speed : v f mmmin 3. Kedalaman potong Depth of cut : a mm 4. Waktu pemotongan Cutting time : t c min 5. Kecepatan penghasilan geram Rate of metal removal : Z cm 3 min Elemen proses pemesinan tersebut v, v f , a, t c , dan Z dihitung berdasarkan dimensi kerja benda kerja danatau pahat serta besaran dari mesin perkakas. Besaran mesin perkakas yang dapat diatur ada bermacam – macam tergantung pada jenis mesin perkakas. Oleh sebab itu, rumus yang Universitas Sumatera Utara 11 dipakai untuk menghitung setiap elemen proses pemesinan dapat berlainan. Pertama – tama akan ditinjau proses pemesinan yang umum di kenal yaitu proses bubut. Ddengan memahami proses bubut dapatlah hal ini dipakai sebagai acuanreferensi untuk membandingkannya dengan proses pemesinan yang lain yaitu proses sekrap, proses gurdi, proses freis. Proses pemesinan yang lain tidak perlu ditinjau karena mereka serupa. Untuk setiap proses yang ditinjau akan diperkenalkan dua sudut pahat yang penting yaitu sudut potong utama principal cutting edge angle dan sudut geram rake angle . Kedua sudut tesebut berpengaruh antara lain pada penampang geram, gaya pemotongan, serta umur pahat. Dengan memperhatikan dua sudut ini pada setiap proses pemesinan yang ditinjau dapatlah disimpulkan bahwa sesungguhnya semua proses pemesinan adalah serupa.[5]

2.4 Mengenal Proses Pemesinan