Algoritma Genetika 1. Fungsi Optimasi

62

BAB IV ANALISA DATA

4.1. Algoritma Genetika 4.1.1. Fungsi Optimasi Fungi optimasi ditunjukan sebagai optimasi pemesinan dimana jika kecepatan potong V dinaikkan maka gerak makan f diturunkan begitu juga sebaliknya. Semakin tinggi perbandingan kecepatan potong V dengan gerak makan f maka pahat akan cepat mengalami keausan tepi VB yang berakibat kos total perproduk mahal, benda jadi yang dihasilkan sedikit dan waktu produksi menjadi lama karena seringnya penggantian pahat aus,[7] maka di cari nilai optimal perbandingan antara kecepatan potong V dengan gerak makan f , adapun caranya sebagai berikut :  Variabel keputusan Dua variabel masalah ini adalah gerak makan f dan kecepatan potong V. Variabel ini dapat dilambangkan sebagai berikut :[15] X 1 = Gerak makan f X 2 = Kecepatan potong V  Sistem kendala Dalam masalah ini kendalanya adalah batas gerak makan f dan kecepatan potong V yang sudah dibatasi untuk bahan baja ST-60 dengan pahat HSS, gerak makan f yang diperbolehkan dari 0,1 mmrev sampai 0,4 mmrev [16] dan kecepatan potong yang diperbolehkan dari 24 revmin sampai 44 revmin [4] sehingga sistem kendala dapat dinyatakan sebagai berikut : 24 ≤ X 1 ≤ 44 0,1 ≤ X 2 ≤ 0,8  Fungsi Optimasi Fungsi optimasi diturunkan dari persamaan waktu pemesinan t c sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 63 = . �� . �. − Dimana : l t = Panjang pemesinan = 97 mm V = Kecepatan potong mmin = X 1 d = Diameter rata – rata = 31,5 mm f = Gerak makan mmrev = X 2 Sehingga didapat persamaan sebagai berikut : � = . , . , ⁄ � ⁄ . � ……………4.1 Panjang kromosom atau jumlah bit dapat ditentukan dengan rumus : 2 mj-1 r a – r b x 10 z ≤ 2 mj -1 ................................4.2 Dimana Z adalah tingkat ketelitian atau angka di belakang koma, untuk perhitungan ini diambil Z = 2 Panjang bit X 1 : 2 mj-1 44 – 24 x 10 z ≤ 2 mj -1 2 10 2000 ≤ 2 11 n 1 = 11 Panjang bit X 2 : 2 mj-1 0,4 – 0,1 x 10 z ≤ 2 mj -1 2 4 30 ≤ 2 5 n 2 = 5 Total panjang bit, n = 11 + 5 = 16

4.1.2. Membangkitkan Populasi Awal

Untuk membangkitkan populasi dengan banyak populasi dalam suatu generasi yang diinginkan adalah 20 dengan jumlah bit atau gen 16 secara acak digunakan software MATLAB dengan perintah : Universitas Sumatera Utara 64 Banyak_populasi=20; Jumlah_bit=16; Populasi_awal=fix2randBanyak_populasi,Jumlah_bit Bit atau gen di atas yang berbentuk bilangan biner selanjutnya dikonversikan ke bilangan desimal. Selanjutnya dicari nilai riil X dari setiap bit atau gen dengan menggunakan persamaan sebagai berikut : � = + �� �� � � −� � − ............... 4.3 Maka digunakan MATLAB untuk mempermudah dengan perintah sebagai berikut : Input ra= ; batas atas interval rb= ; batas bawah interval bil_desimal= ; nilai desimal masing-masing bit variabel n= ; jumlah bit dari masing-masing variabel Output x=rb+bil_desimalra-rb2n-1; x Semua bit atau gen dievaluasi untuk mencari nilai fitness-nya, maka bit atau gen di atas di masukkan ke persamaan 4.1 dengan program perintah sebagai berikut : Input x1= ; nilai bit atau gen X1 x2= ; nilai bit atau gen X2 Output yx=ltphid10001x1x2; sehingga didapat populasi awal sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 65 Tabel 4.1 Populasi awal Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 1 11010001111 00000 40.4045 0.1 2.3746 V 2 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 3 01010001010 10101 30.3508 0.3032 1.0426 V 4 11111010100 10101 43.5799 0.3032 0.7261 V 5 11010010010 10101 40.4888 0.3032 0.7815 V 6 01010101010 10011 30.6634 0.2839 1.1021 V 7 11110100010 01010 43.0914 0.1968 1.1313 V 8 11000100100 10011 39.3591 0.2839 0.8586 V 9 10101001010 01000 37.2291 0.1774 1.4527 V 10 11000100111 11101 39.3884 0.3806 0.64 V 11 01010101000 11000 30.6439 0.3323 0.9422 V 12 11100100011 11111 41.8505 0.4 0.5731 V 13 10001010101 00101 34.8354 0.1484 1.8559 V 14 11100011100 11001 41.7821 0.3419 0.6716 V 15 10101000010 11111 37.1510 0.4 0.6456 V 16 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 17 11101111100 10000 42.7201 0.2548 0.8814 V 18 11110001000 10011 42.8373 0.2839 0.7889 V 19 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 20 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 Fitness Total = 20.8635

4.1.3. Seleksi

Selanjutnya dilakukan seleksi dengan menggunakan metode roulette wheel adapun caranya sebagai berikut : 1. Hitung fitness relative P K untuk masing – masing kromsom pada setiap individu dengan menggunakan rumus : Universitas Sumatera Utara 66 � = � � ............................................ 4.4 Kita dapat menggunakan MATLAB dengan perintah sebagai berikut : input f= ; masukan nilai fitnes F= ; masukan nilai total fitness Output Pk=fF; Pk Didapat hasil esekusi sebagai berikut : Tabel 4.2 Nilai fitness relative P k Kromosom ke - P k V 1 0.113816 V 2 0.043574 V 3 0.049972 V 4 0.034802 V 5 0.037458 V 6 0.052824 V 7 0.054224 V 8 0.041153 V 9 0.069629 V 10 0.030676 V 11 0.04516 V 12 0.027469 V 13 0.088954 V 14 0.03219 V 15 0.030944 V 16 0.052436 V 17 0.042246 V 18 0.037812 Universitas Sumatera Utara 67 V 19 0.069667 V 20 0.044992 2. Hitung fitness kumulatif q k untuk masing – masing kromosom pada setiap individu dengan menggunakan rumus : = ∑ = = .......................................... 4.5 Tabel 4.3 Nilai fitness kumulatif q k Kromosom ke - q k V 1 0.113816 V 2 0.15739 V 3 0.207362 V 4 0.242165 V 5 0.279622 V 6 0.332447 V 7 0.386671 V 8 0.427824 V 9 0.497452 V 10 0.528128 V 11 0.573288 V 12 0.600757 V 13 0.689712 V 14 0.721902 V 15 0.752846 V 16 0.805282 V 17 0.847528 V 18 0.88534 V 19 0.955008 V 20 1 Universitas Sumatera Utara 68 3. Memutar roda roulette 20 kali, dan pada masing – masing waktu kita pilih satu kromosom sebagai anggota populasi baru. Kita asumsikan sebarisan 20 angka – angka acak yang telah dipilih pada interval [0,1]. Untuk mencari nilai r dapat menggunakan MATLAB dengan perintah sebagai berikut : rand1,20 Didapat hasil sebagai berikut : Tabel 4.4 Bilangan acak untuk seleksi r no Bil acak no Bil acak no Bil acak no Bil acak no Bil acak 1 0.8147 2 0.9058 3 0.127 4 0.9134 5 0.6324 6 0.0975 7 0.2785 8 0.5469 9 0.9575 10 0.9649 11 0.1576 12 0.9706 13 0.9572 14 0.4854 15 0.8003 16 0.1419 17 0.4218 18 0.9157 19 0.7922 20 0.9595 4. Membangkitkan individu baru dengan kondisi sebagai berikut : i Jika r lebih kecil atau sama dengan q 1 r ≤ q 1 maka yang dipilih adalah kromosom K 1 ii Jika r berada di antar q k-1 sampai dengan q k q k-1 r q k maka yang dipilih adalah K qk iii Kromosom terpilih diambil dari tabel 4.1 Tabel 4.5 Kromosom baru hasil seleksi Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx Asal V 1 11101111100 10000 42.7201 0.2548 0.8814 V 17 V 2 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 V 3 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 2 V 4 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 V 5 10001010101 00101 34.8354 0.1484 1.8559 V 13 V 6 11010001111 00000 40.4045 0.1 2.3746 V 1 V 7 11010010010 10101 40.4888 0.3032 0.7815 V 5 V 8 01010101000 11000 30.6439 0.3323 0.9422 V 11 Universitas Sumatera Utara 69 V 9 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 20 V 10 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 20 V 11 01010001010 10101 30.3508 0.3032 1.0426 V 3 V 12 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 20 V 13 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 20 V 14 10101001010 01000 37.2291 0.1774 1.4527 V 9 V 15 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 16 V 16 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 2 V 17 11000100100 10011 39.3591 0.2839 0.8586 V 8 V 18 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 V 19 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 16 V 20 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 20

4.1.5. Crossover

Selanjutnya dilakukan crossover, crossover yang digunakan di sini adalah dengan menggunakan pendekatan one-cut-point dengan menukarkan satu bagian dari kedua parent dengan kata lain kromosom saling menukar bagian kromosom adapun prosedur crossover sebagai berikut : 1. Pemilihan induk Untuk induk kita ambil probabilitas crossover P c 0,25 ini bermaksud berharap bahwa pada rata – rata 25 kromosom – kromosom akan melalui crossover. Untuk itu kita harus membangkitkan secara acak angka r k untuk setiap kromosom baru dengan interval [0,1] dengan kondisi, jika r k lebih kecil dari probabilitas crossover r k P c maka kromosom dipilih untuk di crosover. Kita dapat menggunakan MATLAB dengan perintah sebagai berikut : rand1,20 Universitas Sumatera Utara 70 Maka kita dapat hasil sebagai berikut sebagai berikut : Tabel 4.6 Bilangan acak untuk crossover no Bil acak no Bil acak no Bil acak no Bil acak no Bil acak 1 0.6557 2 0.0357 3 0.8491 4 0.934 5 0.6787 6 0.7577 7 0.7431 8 0.3922 9 0.6555 10 0.1712 11 0.706 12 0.0318 13 0.2769 14 0.0462 15 0.0971 16 0.8235 17 0.6948 18 0.3171 19 0.9502 20 0.0344 Dari tabel di atas terlihat V 2 ’, V 10 ’ , V 12 ’, V 14 ’, V 15 ’, dan V 20 ’ yang dapat di-crossover Tabel 4.7 Kromosom-kromosom yang akan di-crossover Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 2 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 10 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 12 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 14 10101001010 01000 37.2291 0.1774 1.4527 V 15 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 20 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 2. Crossover Untuk crossover kita menggunakan pendekatan single point, jadi hanya satu bagian kromosom yang di crossover. Kromosom kita bagi menjadi 2 dimana pos awal diambil secara acak dari bit ke-1 sampai bit ke-16 dengan menukar bagian kanan dari kedua induk. Individu V 2 ’ : 1010100100001000 → 101010 1010010100 Individu V 10 ’ : 1000101010010100 → 100010 0100001000 Universitas Sumatera Utara 71 Individu V 12 ’ : 1000101010010100 → 100010101 1001000 Individu V 14 ’ : 1010100101001000 → 101010010 0010100 Individu V 15 ’ : 0011111100010101 → 001 0101010010100 Individu V 20 ’ : 1000101010010100 → 100 1111100010101 Maka didapat populasi baru sebagai berikut : Tabel 4.8. Kromosom setelah dilakukan crossover Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 1 11101111100 10000 42.7201 0.2548 0.8814 V 2 101010 10100 10100 37.3268 0.2935 0.8758 V 3 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 4 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 5 10001010101 00101 34.8354 0.1484 1.8559 V 6 11010001111 00000 40.4045 0.1 2.3746 V 7 11010010010 10101 40.4888 0.3032 0.7815 V 8 01010101000 11000 30.6439 0.3323 0.9422 V 9 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 10 100010 01000 01000 34.7084 0.1774 1.5582 V 11 01010001010 10101 30.3508 0.3032 1.0426 V 12 100010101 10 01000 34.8451 0.1774 1.5521 V 13 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 14 101010010 00 10100 37.2096 0.2935 0.8785 V 15 001 01010100 10100 27.3219 0.2935 1.1964 V 16 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 17 11000100100 10011 39.3591 0.2839 0.8586 V 18 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 20 100 11111000 10101 36.4279 0.3032 0.8687 Universitas Sumatera Utara 72

4.1.6 Mutasi

Selanjutnya dilakukan mutasi pada semua kromosom yang telah di- crossover, adapun caranya sebagai berikut : 1. Pemilihan kromosom Mutasi berlaku untuk semua kromosom. Probabilitas mutasi P m yang diambil adalah 0,01. Ini bermaksud agar pada rata – rata 1 dari total bit atau gen dalam populasi dimana ada n x pop_size = 16 x 20 = 320 bit di dalam keseluruhan populasi dengan harapan ada 3,2 bit = 3 bit yang mengalami mutasi . Mutasi dapat dilakukan jika memenuhi syarat r k P m , dimana r k adalah nilai yang dibangkitkan secara acak dengan menggunakan perintah matlab rand 1,320. Pemilihan kromosom dapat dilakukan sebagai berikut : Tabel 4.9 Bilangan acak untuk mutasi no Bil acak no Bil acak no Bil acak no Bil acak Kromosom ke-1 1 0.8147 2 0.9058 3 0.127 4 0.9134 5 0.6324 6 0.0975 7 0.2785 8 0.5469 9 0.9575 10 0.9649 11 0.1576 12 0.9706 13 0.9572 14 0.4854 15 0.8003 16 0.1419 Kromosom ke-2 1 0.4218 2 0.9157 3 0.7922 4 0.9595 5 0.6557 6 0.0357 7 0.8491 8 0.934 9 0.6787 10 0.7577 11 0.7431 12 0.3922 13 0.6555 14 0.1712 15 0.706 16 0.0318 Kromosom ke-3 1 0.2769 2 0.0462 3 0.0971 4 0.8235 5 0.6948 6 0.3171 7 0.9502 8 0.0344 9 0.4387 10 0.3816 11 0.7655 12 0.7952 13 0.1869 14 0.4898 15 0.4456 16 0.6463 Kromosom ke-4 1 0.7094 2 0.7547 3 0.276 4 0.6797 Universitas Sumatera Utara 73 5 0.6551 6 0.1626 7 0.119 8 0.4984 9 0.9597 10 0.3404 11 0.5853 12 0.2238 13 0.7513 14 0.2551 15 0.506 16 0.6991 Kromosom ke-5 1 0.8909 2 0.9593 3 0.5472 4 0.1386 5 0.1493 6 0.2575 7 0.8407 8 0.2543 9 0.8143 10 0.2435 11 0.9293 12 0.35 13 0.1966 14 0.2511 15 0.0068 16 0.4733 Kromosom ke-6 1 0.3517 2 0.8308 3 0.5853 4 0.5497 5 0.9172 6 0.2858 7 0.7572 8 0.7537 9 0.3804 10 0.5678 11 0.0759 12 0.054 13 0.5308 14 0.7792 15 0.934 16 0.1299 Kromosom ke-7 1 0.5688 2 0.4694 3 0.0119 4 0.3371 5 0.1622 6 0.7943 7 0.3112 8 0.5285 9 0.1656 10 0.602 11 0.263 12 0.6541 13 0.6892 14 0.7482 15 0.4505 16 0.0838 Kromosom ke-8 1 0.229 2 0.9133 3 0.1524 4 0.8258 5 0.5383 6 0.9961 7 0.0782 8 0.4427 9 0.1067 10 0.9619 11 0.0046 12 0.7749 13 0.8173 14 0.8687 15 0.0844 16 0.3998 Kromosom ke-9 1 0.2599 2 0.8001 3 0.4314 4 0.9106 5 0.1818 6 0.2638 7 0.1455 8 0.1361 9 0.8693 10 0.5797 11 0.5499 12 0.145 13 0.853 14 0.6221 15 0.351 16 0.5132 Kromosom ke-10 1 0.4018 2 0.076 3 0.2399 4 0.1233 5 0.1839 6 0.24 7 0.4173 8 0.0497 9 0.9027 10 0.9448 11 0.4909 12 0.4893 Universitas Sumatera Utara 74 13 0.3377 14 0.9001 15 0.3692 16 0.1112 Kromosom ke-11 1 0.7803 2 0.3897 3 0.2417 4 0.4039 5 0.0965 6 0.132 7 0.9421 8 0.9561 9 0.5752 10 0.0598 11 0.2348 12 0.3532 13 0.8212 14 0.0154 15 0.043 16 0.169 Kromosom ke-12 1 0.6491 2 0.7317 3 0.6477 4 0.4509 5 0.547 6 0.2963 7 0.7447 8 0.189 9 0.6868 10 0.0035 11 0.3685 12 0.6256 13 0.7802 14 0.0811 15 0.9294 16 0.7757 Kromosom ke-13 1 0.4868 2 0.4359 3 0.4468 4 0.3063 5 0.5085 6 0.5108 7 0.8176 8 0.7948 9 0.6443 10 0.3786 11 0.8116 12 0.5328 13 0.3507 14 0.939 15 0.8759 16 0.5502 Kromosom ke-14 1 0.6225 2 0.587 3 0.2077 4 0.3012 5 0.4709 6 0.2305 7 0.8443 8 0.1948 9 0.2259 10 0.1707 11 0.2277 12 0.4357 13 0.3111 14 0.9234 15 0.4302 16 0.1848 Kromosom ke-15 1 0.9049 2 0.9797 3 0.4389 4 0.1111 5 0.2581 6 0.4087 7 0.5949 8 0.2622 9 0.6028 10 0.7112 11 0.2217 12 0.1174 13 0.2967 14 0.3188 15 0.4242 16 0.5079 Kromosom ke-16 1 0.0855 2 0.2625 3 0.801 4 0.0292 5 0.9289 6 0.7303 7 0.4886 8 0.5785 9 0.0073 10 0.4588 11 0.9631 12 0.5468 13 0.5211 14 0.2316 15 0.4889 16 0.6241 Kromosom ke-17 Universitas Sumatera Utara 75 1 0.6791 2 0.3955 3 0.3674 4 0.988 5 0.0377 6 0.8852 7 0.9133 8 0.7962 9 0.0987 10 0.2619 11 0.3354 12 0.6797 13 0.1366 14 0.7212 15 0.1068 16 0.6538 Kromosom ke-18 1 0.4942 2 0.7791 3 0.715 4 0.9037 5 0.8909 6 0.3342 7 0.6987 8 0.1978 9 0.0305 10 0.7441 11 0.5 12 0.4799 13 0.9047 14 0.6099 15 0.6177 16 0.8594 Kromosom ke-19 1 0.8055 2 0.5767 3 0.1829 4 0.2399 5 0.8865 6 0.0287 7 0.4899 8 0.1679 9 0.9787 10 0.7127 11 0.5005 12 0.4711 13 0.0596 14 0.682 15 0.0424 16 0.0714 Kromosom ke-20 1 0.5216 2 0.0967 3 0.8181 4 0.8175 5 0.7224 6 0.1499 7 0.6596 8 0.5186 9 0.973 10 0.649 11 0.8003 12 0.4538 13 0.4324 14 0.8253 15 0.0835 16 0.1332 Tabel 4.10 kromosom dan posisinya yang terkena mutasi Kromosom ke- Bit ke- 5 15 8 11 12 10 16 9 2. Mutasi V5 ’ = 10001010101 0010 1 → 10001010101 00111 V 8 ’ = 01010101000 11000 → 01010101001 11000 Universitas Sumatera Utara 76 V 12 ’ = 10001010110 01000 → 10001010100 01000 V 16 ’ = 10001010010 10101 → 10001010110 10101 Maka kita dapat hasil mutasi sebagai berikut : Tabel 4.11 Kromosom setelah dilakukan mutasi Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 1 11101111100 10000 42.7201 0.2548 0.8814 V 2 10101010100 10100 37.3268 0.2935 0.8758 V 3 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 4 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 5 10001010101 00111 34.8354 0.1677 1.6423 V 6 11010001111 00000 40.4045 0.1 2.3746 V 7 11010010010 10101 40.4888 0.3032 0.7815 V 8 01010101001 11000 30.6536 0.3323 0.9419 V 9 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 10 10001001000 01000 34.7084 0.1774 1.5582 V 11 01010001010 10101 30.3508 0.3032 1.0426 V 12 10001010100 01000 34.8256 0.1774 1.5530 V 13 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 14 10101001000 10100 37.2096 0.2935 0.8785 V 15 00101010100 10100 27.3219 0.2935 1.1964 V 16 10001010110 10101 34.8451 0.3032 0.9081 V 17 11000100100 10011 39.3591 0.2839 0.8586 V 18 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 20 10011111000 10101 36.4279 0.3032 0.8687 Populasi akhir setelah dilakukan mutasi ini akan dijadikan sebagai populasi awal untuk generasi kedua Universitas Sumatera Utara 77 Tabel 4.12 Populasi awal generasi kedua Kromosom ke- Bentuk Biner X1 X2 Fitness F = fx V 1 11101111100 10000 42.7201 0.2548 0.8814 V 2 10101010100 10100 37.3268 0.2935 0.8758 V 3 10001010010 10101 34.8061 0.3032 0.9091 V 4 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 5 10001010101 00111 34.8354 0.1677 1.6423 V 6 11010001111 00000 40.4045 0.1 2.3746 V 7 11010010010 10101 40.4888 0.3032 0.7815 V 8 01010101001 11000 30.6536 0.3323 0.9419 V 9 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 10 10001001000 01000 34.7084 0.1774 1.5582 V 11 01010001010 10101 30.3508 0.3032 1.0426 V 12 10001010100 01000 34.8256 0.1774 1.5530 V 13 10001010100 10100 34.8256 0.2935 0.9387 V 14 10101001000 10100 37.2096 0.2935 0.8785 V 15 00101010100 10100 27.3219 0.2935 1.1964 V 16 10001010110 10101 34.8451 0.3032 0.9081 V 17 11000100100 10011 39.3591 0.2839 0.8586 V 18 10101001000 01000 37.2096 0.1774 1.4535 V 19 00111111000 10101 28.9243 0.3032 1.094 V 20 10011111000 10101 36.4279 0.3032 0.8687 Dengan cara yang sama, proses 4.1.3 sampai 4.1.6 dilakukan pada generasi kedua sampai ke-seratus. Didapat hasil generasi pertama sampai ke-seratus adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 78 Tabel 4.13 Nilai fitness masing – masing generasi Generasi ke - X1 X2 Fitness Tertinggi X1 X2 Fitness Terendah 1 40.4045 0.1 2.3746 40.4888 0.3032 0.7815 2 43.4998 0.1 2.2056 39.7659 0.28974 0.8327 3 43.4998 0.1 2.2056 39.7659 0.28974 0.8327 4 43.4998 0.1 2.2056 38.2676 0.3 0.8357 5 28.5778 0.1899 1.7679 28.5778 0.3 1.1191 6 28.5778 0.1899 1.7679 27.2097 0.2988 1.1801 7 28.5778 0.1899 1.7679 27.2097 0.2988 1.1801 8 28.5778 0.1899 1.7679 27.2097 0.2988 1.1801 9 28.5778 0.1899 1.7679 29.8845 0.3778 0.8498 10 28.5778 0.1899 1.7679 29.8845 0.3778 0.8498 11 30.8256 0.1484 2.0973 41.7821 0.1484 1.5473 12 30.8256 0.1484 2.0973 41.7821 0.4 0.5731 13 30.8256 0.1484 2.0973 41.7821 0.4 0.5731 14 24.9243 0.1774 2.1699 40.4045 0.3032 0.7832 15 24.9243 0.1774 2.1699 40.4045 0.3032 0.7832 16 37.4888 0.1 2.5592 37.2096 0.2935 0.8785 17 37.4888 0.1 2.5592 39.3591 0.2839 0.8586 18 37.4888 0.1 2.5592 37.3268 0.2935 0.8758 19 37.4888 0.1 2.5592 42.7201 0.2548 0.8814 20 25.8256 0.1677 2.2153 40.4888 0.3032 0.7815 21 25.8256 0.1677 2.2153 40.4888 0.3032 0.7815 22 25.8256 0.1677 2.2153 37.3268 0.3677 0.699 23 40.1097 0.1 2.392 37.3268 0.3677 0.699 24 40.1097 0.1 2.392 37.3268 0.3677 0.699 25 40.1097 0.1 2.392 34.7084 0.1774 1.5582 26 37.2096 0.1118 2.3063 34.8256 0.2935 0.9387 27 37.2096 0.1118 2.3063 43.353 0.4 0.5532 28 37.2096 0.1118 2.3063 43.353 0.4 0.5532 29 37.2096 0.1118 2.3063 42.7201 0.3548 0.633 Universitas Sumatera Utara 79 30 34.8354 0.1677 1.6423 40.4888 0.3032 0.7815 31 34.8354 0.1677 1.6423 40.4888 0.3032 0.7815 32 34.8354 0.1677 1.6423 40.4888 0.3032 0.7815 33 34.8354 0.1677 1.6423 41.8505 0.4 0.5731 34 28.5778 0.1548 2.1688 41.8505 0.4 0.5731 35 28.5778 0.1548 2.1688 42.1209 0.3005 0.758 36 40.4045 0.1 2.3746 42.1209 0.3005 0.758 37 40.4045 0.1 2.3746 42.1209 0.3005 0.758 38 40.4045 0.1 2.3746 34.7865 0.3995 0.6904 39 40.4045 0.1 2.3746 34.7865 0.3995 0.6904 40 25.8256 0.1677 2.2153 34.7865 0.3995 0.6904 41 25.8256 0.1677 2.2153 43.7865 0.3875 0.5655 42 35.5778 0.1484 1.8172 43.7865 0.3875 0.5655 43 35.5778 0.1484 1.8172 43.7865 0.3875 0.5655 44 35.5778 0.1484 1.8172 43.7865 0.3875 0.5655 45 35.5778 0.1484 1.8172 43.2117 0.4 0.5551 46 28.9243 0.2032 1.6324 43.2117 0.4 0.5551 47 28.9243 0.2032 1.6324 43.2117 0.4 0.5551 48 28.5778 0.1899 1.7679 40.4888 0.3032 0.7815 49 28.5778 0.1899 1.7679 40.4888 0.3032 0.7815 50 34.7084 0.1774 1.5582 40.4888 0.3032 0.7815 51 34.7084 0.1774 1.5582 40.4888 0.3032 0.7815 52 27.9243 0.2115 1.6245 40.4888 0.3032 0.7815 53 37.2096 0.1118 2.3063 40.4888 0.3032 0.7815 54 37.2096 0.1118 2.3063 36.4279 0.3032 0.8687 55 37.2096 0.1118 2.3063 36.4279 0.3032 0.8687 56 25.8256 0.1677 2.2153 36.4279 0.3032 0.8687 57 25.8256 0.1677 2.2153 36.4279 0.3032 0.8687 58 25.8256 0.1677 2.2153 36.4279 0.3032 0.8687 59 25.8256 0.1677 2.2153 28.5778 0.3 1.1191 60 40.8736 0.2987 0.7858 43.2117 0.4 0.5551 61 40.8736 0.2987 0.7858 43.2117 0.4 0.5551 Universitas Sumatera Utara 80 62 40.8736 0.2987 0.7858 43.2117 0.4 0.5551 63 40.1209 0.1005 2.3794 40.4888 0.3032 0.7815 64 40.1209 0.1005 2.3794 40.4888 0.3032 0.7815 65 34.7084 0.1774 1.5582 40.4888 0.3032 0.7815 66 34.7084 0.1774 1.5582 40.4888 0.3032 0.7815 67 35.5778 0.1484 1.8172 40.4888 0.3032 0.7815 68 35.5778 0.1484 1.8172 36.4279 0.3032 0.8687 69 35.5778 0.1484 1.8172 36.4279 0.3032 0.8687 70 42.7201 0.2548 0.8814 37.3268 0.3677 0.699 71 42.7201 0.2548 0.8814 37.3268 0.3677 0.699 72 42.7201 0.2548 0.8814 41.2117 0.3778 0.6162 73 34.8256 0.2935 0.9387 41.2117 0.3778 0.6162 74 34.8256 0.2935 0.9387 41.2117 0.3778 0.6162 75 34.8256 0.2935 0.9387 41.2117 0.3778 0.6162 76 34.8256 0.2935 0.9387 41.8505 0.4 0.5731 77 34.8256 0.2935 0.9387 41.8505 0.4 0.5731 78 35.5778 0.1484 1.8172 40.4888 0.3032 0.7815 79 35.5778 0.1484 1.8172 40.4888 0.3032 0.7815 80 35.5778 0.1484 1.8172 40.4888 0.3032 0.7815 81 25.8256 0.1677 2.2153 31.2117 0.3668 0.838 82 25.8256 0.1677 2.2153 31.2117 0.3668 0.838 83 30.6536 0.3323 0.9419 31.2117 0.3668 0.838 84 30.6536 0.3323 0.9419 31.2117 0.3668 0.838 85 30.6536 0.3323 0.9419 30.2117 0.4 0.7939 86 37.2096 0.1774 1.4535 30.2117 0.4 0.7939 87 37.2096 0.1774 1.4535 30.2117 0.4 0.7939 88 37.2096 0.1774 1.4535 43.7632 0.4 0.5481 89 37.2096 0.1774 1.4535 43.7632 0.4 0.5481 90 37.2096 0.1774 1.4535 43.7632 0.4 0.5481 91 28.5778 0.1548 2.1688 38.2676 0.3 0.8357 92 28.5778 0.1548 2.1688 38.2676 0.3 0.8357 93 28.5778 0.1548 2.1688 29.8845 0.3778 0.8498 Universitas Sumatera Utara 81 0.5 1 1.5 2 2.5 3 1 4 7 10 13 16 19 22 25 28 31 34 37 40 43 46 49 52 55 58 61 64 67 70 73 76 79 82 85 88 91 94 97 100 F IT N E S S GENERASI Hasil Algoritma Genetika fitness tertinggi fitness terendah 94 37.2096 0.1118 2.3063 29.8845 0.3778 0.8498 95 25.8256 0.1677 2.2153 41.9632 0.3765 0.6073 96 25.8256 0.1677 2.2153 41.9632 0.3765 0.6073 97 25.8256 0.1677 2.2153 41.9632 0.3765 0.6073 98 35.5778 0.1484 1.8172 37.3268 0.3677 0.699 99 35.5778 0.1484 1.8172 37.3268 0.3677 0.699 100 35.5778 0.1484 1.8172 41.7821 0.4 0.5731 Gambar 4.1 Grafik hasil algoritma genetika Dari tabel dan grafik di atas terlihat bahwa generasi ke-16, ke-17, ke-18 dan ke-19 memiliki fitness tertinggi yaitu 2.5592 dan generasi ke-27 dan ke-28 memiliki fitness terendah yaitu 0.5532 Untuk optimasi ini fitness terpilih adalah yang paling besar dikarenakan perbandingan kecepatan potong V dengan gerak makan f yang sesuai dengan kriteria pemesinan yang diinginkan sehingga didapat hasil pemesinan adalah sebagai berikut : Kecepatan potong V = 37.4888 mmin Gerak makan f = 0,1 revmin Universitas Sumatera Utara 82

4.2 Optimasi Proses Pemesinan