Sprite Gula TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Sprite

Sprite adalah minuman berkarbonasi yang diproduksi oleh Coca Cola Company. Pertama kali diperkenalkan di Amerika Serikat pada tahun 1961 dan sejak ini transparan minuman lemon-limau telah menarik imajinasi publik Amerika. Sprite pada awalnya diperkenalkan sebagai sebuah alternatif untuk 7-Up, yang dihasilkan oleh pesaing. Namun, dengan cerdik pemasaran dan produksi kecerdikan, sprite mendahului 7-Up sebagai pemimpin dalam minuman rasa lemon pada akhir 1970- an. Bahan soda sprite sangat mirip dengan minuman berkarbonasi lainnya. Mengandung air yang berkarbonasi, asam posfat, kalium sitrat, kalium benzoate, asam sitrat, rasa alami, aspartam, dan acesulfeme kalium. Juga mengandung fructose corn syrup dan warna karamel. Seperti semua soda, sprite juga merupakan kalori tinggi, kandungan gula dan natrium. Namun, diyakini bahwa konten natrium lebih rendah daripada minuman berkarbonasi lainnya. Sprite mengandung 11 kalori, 3,2 gram krbohidrat, 3,2 gram gula hingga 5,8 miligram natrium. Ini tidak berarti bahwa sprite sehat. Bahkan penelitian telah menunjukkan berulang kali bahwa ada hubungan antara konsumsi soda dan berat badan. Menurut peneliti, setiap kali Anda minum sprite atau soda lainnya, resiko obesitas meningkat 1,6 Universitas Sumatera Utara kali. Selain itu ada resiko kesehatan lainnya seperti kerusakan gigi, melemahnya tulang, kerusakan hati dan ginjal, dehidrasi, diabetes dan tekanan darah tinggi.

2.2. Softdrink

Di Amerika Serikat istilah softdrink digunakan untuk membedaka minuman dari liquor minuman beralkohol, sehingga minuman yang tidak beralkohol disebut softdrink. Di Australia yang disebut dengan softdrink adalah minuman yang tidak beralkohol baik yang ditambah CO 2 berkarbonasi maupun yang tidak. Jadi minuman kemasan lain yang siap diminum seperti teh, jus buah, bahkan air kemasan termasuk softdrink. Sedangkan di Indonesia istilah softdrink lebih popular untuk minuman berkarbonasi. Minuman yang tidak berkarbonasi tidak termasuk softdrink, seperti teh botol, jus buah dan sebagainya. Kini telah banyak varian produk baru dari softdrink, namun pada umumnya minuman ringan itu kita bagi menjadi minuman ringan “jernih” clear softdrink yakni yang tidak berwarna semisal Sprite, 7-Up dan sejenisnya. Ada pula yang ditambah dengan zat pewarna seperti Fanta, Mirinda dan sejenisnya. Ada yang tergolong jenis Cola, serta ada pula berbentuk “minuman ringan diet” seperti Diet Coke, Pepsi Diet yang diperuntukkan bagi mereka yang sedang berdiet atau mengurangi kalori dalam makanannya. Softdrink dapat menyebabkan obesitas, penyebab kerusakan gigi bahkan diabetes. Zat gizi utama softdrink adalah gula. Tingkat kalori gula pada softdrink regular dengan volume 300 ml setara dengan 7 sendok makan gula. Gula kita kenal sebagai makanan minuman yang memiliki nilai “kalori kosong” yang berarti isinya hanya berupa kalori tanpa adanya kandungan zat gizi lainnya. Konsumsi gula atau makanan dengan “kalori kosong” dalam jumlah berlebihan adalah tidak sehat. Konsumsi gula akan meningkatkan Universitas Sumatera Utara kadar gula darah yang pada gilirannya akan merangsang pengeluaran hormon insulin. Hormon insulin berfungsi memasukkan gula ke dalam jaringan serta mengubah gula menjadi glikogen, trigliserida cadangan lemak, dan akhirnya juga akan membentuk kolesterol.

2.2.1. Komposisi Softdrink

Adapun komposisi softdrink itu adalah : 1. Air : komponen utama softdrink 2. CO 2 : Berguna untuk memperbaiki flavor minuman. Menghasilkan rasa masam yang enak dan rasa “krenyes-krenyes” dan “menggelitik” di kerongkongan. 3. Gula atau pemanis : - Softdrink regular : sukrosa gula tebu, sirup fruktosa atau HFCS High Fructose Corn Syrup. - Softdrink diet : pemanis sintetis aspartam, sakarin atau siklamat. 4. Kafein terutama pada jenis cola dan coffe cream : kadarnya cukup tinggi, membantu seseorang tetap terjaga tidak mengantuk, jantung dapat berdegub kencang sehingga tidak direkomendasikan bagi mereka yang hipertensi, berpotensi serangan jantung koroner atau stroke. 5. Zat pengawet : Umumnya softdrink diawetkan dengan sodium benzoat, suatu bahan pengawet sintetis. Aman untuk bahan pangan namun ada batas maksimal yang harus diperhatikan. 6. Zat pewarna : Ditemukan pada beberapa jenis softdrink, tidak terdapat pada softdrink jernih. Ada zat pewarna alamiah seperti karamel pada softdrink cola Universitas Sumatera Utara tetapi yang banyak digunakan adalah zat pewarna sintetis seperti karmoisin dan tartrazin. 7. Flavor buatan : seperti rasa jeruk, rasa strawberry, rasa nanas dan sebagainya merupakan flavor sintetik, bukan hasil ekstraksi buah-buahan. Jadi jangan harapkan mengandung vitamin dan mineral seperti yang ada pada buah-buahan http:www.untag-sby.ac.id, diakses bulan Juni 2008 .

2.3. Gula

Gula adalah suatu karbohidrat sederhana yang menjadi sumber energi dan komoditi perdagangan utama. Gula paling bayak diperdagangkan dalam bentuk kristal sukrosa padat. Gula digunakan untuk mengubah rasa menjadi manis pada makanan dan minuman. Gula sederhana, seperti glukosa yang diproduksi dari sukrosa dengan enzim atau hidrolis asam, menyimpan energi yang akan digunakan oleh sel. Gula sebagai sukrosa diperoleh dari nira tebu, bit gula atau aren. Meskipun demikian terdapat sumber-sumber gula minor lainnya, seperti kelapa. Sumber-sumber pemanis lain, seperti umbi dahlia, jagung, juga menghasilkan semacam gula pemanis namun bukan tersususn dari sukrosa. Proses untuk menghasilkan gula mencakup tahap ekstraksi pemerasan diikuti dengan pemurnian melalui distilasi penyulingan http:id.wikipedia.orgwikiGula, diakses 20 April 2010. Tujuan dari proses pengolahan tebu adalah untuk memisahkan gula atau sukrosa yang terkandung di dalam batang tanaman tebu atau umbi tanaman bit gula tersebut sebanyak-banyaknya. Universitas Sumatera Utara Gula atau sukrosa secara kimia termasuk dalam golongan karbohidrat disakarida, dengan rumus umum C 12 H 22 O 11 . Rumus bangun dari sukrosa terdiri atas satu molekul glukosa C 6 H 12 O 6 yang berikatan dengan molekul fruktosa C 6 H 12 O 6 . Kedua jenis gula sederhana monosakarida ini juga terdapat dalam bentuk molekul bebas di dalam batang tanaman tebu, tetapi tidak di dalam umbi bit gula. Di dalam proses asimilasi atau fotosintesa, air dan karbondioksida disintesa menjadi glukosa di dalam bagian-bagian tanaman yang mengandung hijau daun khlorofil. Secara sederhana reaksi tersebut dapat dituliskan sebagai berikut: CO 2 + 6 H 2 O C 6 H 12 O 6 + O 2 P.S.T. Adikoesoemo dan A.S. Baktir, 1984

2.4. Brix