Faktor-Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

posisi, perkembangan, dan proyeksi rasio-rasio keuangan perbankan. Penilaian kualitatif adalah penilaian terhadap faktor-faktor yang mendukung hasil penilaian kuantitatif, penerapan manajemen resiko, dan kepatuhan bank.

b. Faktor-Faktor Penilaian Tingkat Kesehatan Bank

Pentingnya arti tingkat kesehatan bank bagi pembentukan kepercayaan dalam dunia perbankan serta untuk melaksanakan prinsip kehatia-hatian prudential banking dalam dunia perbankan, maka Bank Indonesia perlu menerapkan aturan tentang kesehatan bank. Di Indonesia, kinerja perbankan diukur sesuai dengan tata cara penilaian kesehatan bank yang mengacu pada Bank for International Settelment BIS yang dikeluarkan oleh Komisi Basic Swiss. Ada enam aspek yang dinilai yaitu capital, asset, management, earning, liquidity, dan sensitivity CAMELS. Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 kepada semua bank umum yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensioanl perihal sistem penilaian tingkat kesehatan bank umum mencakup penilaian terhadap faktor-faktor CAMELS yang terdiri dari: 1 Permodalan Capital, untuk rasio kecukupan modal a kecukupan penmenuhan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum KPMM terhadap ketentuan yang berlaku, b komposisi permodalan, c trend ke depanproyeksi KPMM, d aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan modal bank, e kemampuan bank memelihara kebutuhan penambahan modal yang berasal dari keuntungan laba ditahan, f rencana permodalan bank untuk mendukung pertumbunhan usaha, Universitas Sumatera Utara g akses kepada sumber permodalan, dan h kinerja keuangan pemegang saham untuk meningkatkan permodalan bank. 2 Asset Asset, untuk rasio kualitas aktiva a aktiva produktif yang diklasifikasikan dibandingkan dengan total aktiva produktif, b debitur inti kredit di luar pihak terkait dibandingkan dengan total kredit, c perkembangan aktiva produktif bermasalahnon performing assets dibandingkan dengan aktiva produktif, d tingkat kecukupan pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva Produktif PPAP, e kecukupan kebijakan dan prosedur aktiva produktif, f sistem kaji ulang review internal terhadap aktiva produktif, g dokumentasi aktiva produktif, dan h kinerja penanganan aktiva produktif bermasalah. 3 Manajemen Management, umtuk menilai kualitas manajemen a manajemn umum, b penerapan sistem manajemen risiko, c kepatuhan bank terhadap ketentuan yang berlaku serta komitmen kepada Bank Indonesia dan atau pihak lainnya. 4 Rentabilitas Earning, untuk rasio rentabilitas bank a return on asssets ROA, b return on equity ROE, c net interest margin NIM, d biaya operasional dibandingkan dengan pendapatan operasional BOPO, e perkembangan laba operasional, f komposisi portofolio aktiva produktif dan diversifikasi pendapatan, g penerapan prinsip akuntansi dalam pengakuan pendapatan dan biaya, h prospek laba operasional. 5 Likuiditas Liquidity, untuk rasio likuiditas bank a aktiva likuid kurang dari 1 bulan dibandingkan dengan passiva likuid kurang dari 1 bulan, b 1 month naturity mismatch ratio, c loan to deposit ratio LDR, d proyeksi cash flow 3 bulan mendatang, e ketergantungan pada dana antar bank dan deposan inti, f kebijakan dan pengelolahan likuiditas Assets and liabilities managementALMA, g kemampuan bank untuk memperoleh akses kepada pasar uang, pasar modal, atau sumber-sumber pendanaan lainnya, h stabilitas dana pihak ketiga DPK. Universitas Sumatera Utara 6 Sensitivitas terhadap resiko pasar a modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi suku bunga dibandingkan dengan potential loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement suku bunga, b modal atau cadangan yang dibentuk untuk mengcover fluktuasi nilai tukar dibandingkan dengan potensial loss sebagai akibat fluktuasi adverse movement nilai tukar, c kecukupan penerapan sistem manajemen resiko pasar.

c. Aturan Kesehatan Bank