Peringkat Komposit Tinjauan Teoritis 1. Pengertian Bank

keputusan investasinya secara bersamaan akan mempengaruhi permintaan dan penawaran saham di pasar modal yang pada akhirnya memepengaruhi haraga saham yang akhirnya berdampak pada pertumbuhan tingkat return saham bank. Tidak ada angka pasti untuk menentukan besarnya rasio yang menggambarkan tingkat likuiditas bank. Tetapi dari besarnya rasio yang diperoleh dapat diketahui seberapa besar pinjaman yang dibiayai oleh dana masyarakat oleh bank yang bersangkutan Santoso, 1995:104. f. Sensitivias Sensitivity Aspek ini mulai diberlakukan oleh Bank Indonesia sejak bulan Mei 2004. Seperti kita ketahui dalam melepaskan kreditnya, perbankan harus memerhatikan dua unsur, yaitu: tingkat perolehan laba yang harus dicapai dan risiko yang akan dihadapi. Pertimbangan risiko yang harus diperhitungkan berkaitan erat dengan sensitivitas perbankan. Sensitivitas terhadap risiko ini penting agar tujuan memperoleh laba dapat tercapai dan pada akhirnya kesehatan bank juga terjamin. Risiko yang dihadapi terdiri dari risiko lingkungan, risiko manajemen, risiko penyerahan, dan risiko keuangan.

6. Peringkat Komposit

Berdasarkan hasil penilaian peringkat masing-masing faktor ditetapkan lima peringkat komposit composite rating sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara a. Peringkat komposit 1 PK-1, mencerminkan bahwa bank tergolong sangat baik dam mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan. b. Peringkat komposit 2 PK-2, mencerminkan bahwa bank tergolong baik dan mampu mengatasi pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan namun bank masih memiliki kelemahan- kelemahan minor yang dapat segera diatasi oleh tindakan rutin. c. Peringkat komposit 3 PK-3, mencerminkan bahwa bank tergolong cukup baik namun terdapat beberapa kelemahan yang dapat menyebabkan peringkat kompositnya memburuk apabila bank tidak segera melakukan tindakan korektif. d. Peringkat komposit 4 PK-4, mencerminkan bahwa bank tergolong kurang baik dan sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan atau bank memiliki kelemahan keuangan yang serius atau kombinasi dari kondisi beberapa faktor yang tidak memuaskan, yang apabila tidak dilakukan tindakan korektif yang efektif berpotensi mengalami kesulitan yang menyebabkan kelangsungan usahanya. e. Peringkat komposit 5 PK-5, mencerminkan bahwa bank tergolong tidak baik dan sangat sensitif terhadap pengaruh negatif kondisi perekonomian dan industri keuangan serta mengalami kesulitan yang membahayakan kelangsungan usahanya. Universitas Sumatera Utara Tabel 2.1 Kriteria penetapan peringkat komposit Camels No. Faktor Komponen Peringkat Komposit PK 1 sangat sehat 2 sehat 3 cukup sehat 4 kurang sehat 5 tidak sehat 1. Capital CAR KPMM 10 9 KPMM ≤ 10 8 ≤ KPMM ≤ 9 7 ≤ KPMM ≤ 8 KPMM 7 2. Asset NPL 0 rasio 2 2 ≤ rasio 5 5 ≤ rasio ≤ 8 8 rasio ≤ 11 Rasio 11 APYD terhadap Aktiva Produktif Rasio sangat rendah atau sangat tidak signifikan Rasio rendah atau tidak signifikan 3 ≤ rasio ≤ 6 Rasio relatif tinggi atau di atas rasio peringkat 3 Rasio sangat tinggi

3. Earning

ROA 2 ROA 1,25 ROA ≤ 2 0,5 ≤ ROA ≤ 1,25 ≤ ROA 0,5 ROA 0 ROE 20 ROE 12,5 ROE ≤ 20 5 ≤ ROE ≤ 12,5 ≤ ROE 5 ROE 0 NIM 2,5 NIM 2 NIM ≤ 2,5 1,5 ≤ NIM 2 1 ≤ NIM 1,5 NIM 1 BOPO BOPO 92 92 ≤ BOPO 94 94 ≤ BOPO ≤ 96 96 BOPO ≤ 98 BOPO 98 4. Liquidity LDR 50 rasio ≤ 75 75 rasio ≤ 85 85 rasio ≤ 100 100 rasio ≤ 120 rasio 120 Sumber: Surat Edaran Peraturan Bank Indonesia Nomor 610PBI2004 tanggal 12 April 2004 Universitas Sumatera Utara

B. Tinjauan Penelitian Terdahulu

Tinjauan penelitian terdahulu disajikan pada tabel 2.2 sebagai berikut : Tabel 2.2 Tinjauan Penelitian Terdahulu No Peneliti Judul Penelitian Variabel Penelitian Hasil Penelitian 1. Ade Syahputra Pane 2010 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Melalui Analisis Rasio pada Perusahaan Perbankan yang Terdaftar di BEI Rasio Likuiditas LDR, Rasio Solvabilitas CAR, dan Rasio Profitabilitas ROA dan BOPO Tidak ada perbedaan tingkat kesehatan bank, baik bank pemerintah maupun bank swasta nasional, apabila dilihat dari rasio likuiditas dan rasio solvabilitas, tetapi dari rasio profitabilitas terdapat perbedaan. 2. Chatrin C.M.Siregar 2008 Penilaian Tingkat Kesehatan Bank dengan Analisa CAMELS Studi Kasus PT. Bank Sumut Faktor Permodalan, Faktor Kualitas Aset, Faktor Rentabilitas, dan Faktor Likuiditas. Kesimpulan bahwa PT. Bank Sumut termasuk salah satu bank yang sehat 3. Luciana Spica Almilia dan Winny Herdiningty as 2005 Analisis Rasio CAMELS Terhadap Prediksi Kondisi Bermasalah Pada Lembaga Perbankan Periode 2000-2002 CAR, ATTM, APB, NPL, PPAP terhadap AP, Pemenuhan PPAP, ROA, ROE, NIM, BOPO, LDR. Rasio yang memiliki perbedaan yang signifikan antara bank-bank kategori bermasalah dan tidak bermasalah periode 2000- 2002 adalah CAR, APB, NPL, PPAP, ROA, NIM, BOPO, dimana CAR mempunyai pengaruh yang negatif dan signifikan, APB, ROA, dan NIM mempunyai pengaruh yang negatif dan tidak Universitas Sumatera Utara