Metode Penyulingan Cara Isolasi Minyak Atsiri

termasuk dalam golongan ini adalah persenyawaan alkohol, aldehid, keton, ester, eter, dan fenol. Ikatan karbon yang terdapat dalam molekulnya dapat terdiri dari ikatan tunggal, ikatan rangkap dua dan ikatan rangkap tiga.Terpen mengandung ikatan tunggal dan ikatan rangkap dua. Senyawa terpen memiliki aroma kurang wangi, sukar larut dalam alkohol encer dan jika disimpan dalam waktu lama akan membentuk resin. Golongan hidrokarbon teroksigenasi merupakan senyawa yang penting dalam minyak atsiri karena umumnya aroma yang lebih wangi Ketaren, 1985.

2.6 Cara Isolasi Minyak Atsiri

Isolasi minyak atsiri dapat dilakukan dengan beberapa cara yaitu: 1 penyulingan distillation, 2 pengepresan pressing, 3 ekstraksi dengan pelarut menguap solvent extraction, 4 ekstraksi dengan lemak.

2.6.1 Metode Penyulingan

Minyak atsiri dapat diproduksi melalui tiga metode penyulingan, yaitu penyulingan dengan air, penyulingan dengan uap dan penyulingan dengan air dan uap. a. Penyulingan dengan air Pada metode ini, bahan tanaman yang akan disuling mengalami kontak langsung dengan air mendidih. Bahan dapat mengapung di atas air atau terendam secara sempurna, tergantung pada berat jenis dan jumlah bahan yang disuling. Penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan Universitas Sumatera Utara banyaknya rendemen minyak yang hilang tidak tersuling dan terjadi pula penurunan mutu minyak yang diperoleh Lutony dan Rahmayati, 1994 b. Penyulingan dengan uap. Model ini disebut juga penyulingan uap atau penyulingan tak langsung. Pada prinsipnya, model sama dengan penyulingan langsung. Hanya saja , air penghasil uap tidak diisikan bersama- sama dalam ketel penyulingan. Uap yang digunakankan berupa uap jenuh atau kelewat panas dengan tekanan lebih dari 1 atmosfer Lutony dan Rahmayati, 1994 . c. Penyulingan dengan air dan uap Pada model penyulingan ini, bahan tanaman yang akan disuling diletakan di atas rak- rak atau saringan berlubang. Kemudian ketel penyulingan diisi dengan air sampai permukannya tidak jatuh dari bagian bawah saringan Lutony Rahmayati, 1994. Kelebihan dan kekurangan metode penyulingan Sebenarnya tidak terdapat perbedaan yang mendasar pada prinsip ketiga metode penyulingan tersebut. Namun, dalam praktek hasilnya akan berbeda bahkan kadang- kadang dengan perbedaan yang sangat berarti karena masing- masing metode mempunyai kekurangan dan kelebihan. 1 Penyulingan dengan air Meskipun dalam proses pengerjaannya sangat mudah, tetapi penyulingan dengan cara langsung ini dapat menyebabkan banyak rendemen minyak yang hilang tidak tersuling, terjadi pula penurunan mutu minyak yang diperoleh. Penyulingan langsung juga bisa mengakibatkan terjadinya Universitas Sumatera Utara pengasaman oksidasi serta persenyawaan zat ester yang dikandung dengan air dan timbulnya berbagai hasil sampingan yang tidak dikehendaki Lutony rahmayati, 1994. Suatu keuntungan dari penggunaan sistem penyulingan ini adalah baik digunakan untuk menyuling bahan yang berbentuk tepung dan bunga-bungaan yang mudah membentuk gumpalan jika kena panas. Selain itu keuntungan yang lain dari destilasi air: sederhana, murah, alat penyuling dapat dipindahkan, mudah dipasang di daerah-daerah produksi, hasil minyak terbaik diperoleh dari bahan-bahan yang berupa bubuk halus Ketaren, 1985. 2 Penyulingan dengan uap Salah satu metode ini antara lain sebuah ketel uap dapat melayani beberapa buah ketel penyulingan yang dipasang seri sehingga proses proses produksi akan berlangsung lebih cepat. Namun sayangnya, proses penyulingan dengan model ini memerlukan konstruksi ketel yang lebih kuat, alat-alat pengaman yang lebih baik dan sempurna, biaya yang diperlukan mahal Lutony Rahmayati, 1994. Sistim penyulingan ini baik digunakan untuk mengekstrasi minyak dari biji-bijian, akar, dan kayu-kayuan yang umumnya mengandung komponen minyak yang bertitik didih tinggi, misalnya minyak cengkeh, kayu manis, akar wangi, ketumbar, sereh, dan jenis minyak lainnya yang bertitik didih tinggi. Sistem penyulingan ini tidak baik dilakukan terhadap bahan yang mengandung minyak atsiri yang mudah rusak oleh pemanasan dan air. Minyak yang dihasilkan dengan cara penyulingan, baunya akan sedikit berubah dari bau asli alamiah, terutama minyak atsiri yang berasal dari bunga Ketaren , 1985 . Universitas Sumatera Utara 3 Penyulingan dengan air dan uap Dari segi komersial, peyulingan dengan air dan uap memang cukup ekonomis sehingga model penyulingan ini paling banyak digunakan di berbagai negara, khususnya di negara-negara yang sedang berkembang. Selain biaya yang diperlukan relatif murah, rendemen minyak atsiri yang dihasilkan juga cukup baik, mutunya pun dapat diterima dengan baik oleh konsumen Lutony Rahmayati 1994.

2.6.2 Metode Pengepresan