Spektrometri massa Analisis Komponen Minyak atsiri dengan GC-MS

Detektor harus cukup panas sehingga cuplikan dan air atau hasil samping yang terbentuk pada proses pengionan tidak mengembun McNair and Bonelli,1988.

2.7.1.6 Detektor

Menurut McNair dan Bonelli 1988 ada dua detektor yang popular yaitu detektor hantar-thermal DHB dan detektor pengion nyala DPN.

2.7.2 Spektrometri massa

Spektrometri massa adalah suatu teknik analisis yang didasarkan pada pemisahan berkas-berkas ion yang sesuai dengan perbandingan massa dengan muatan dan pengukuran intensitas dari berkas-berkas ion tersebut. Molekul senyawa organik pada spectrometer massa ditembak dengan berkas elektron dan menghasilkan ion bermuatan positif yang mempunyai energi yang tinggi karena lepasnya elektron dari molekul yang dapat pecah menjadi ion yang lebih kecil. Spectrum massa merupakan gambar antara limpahan relatif lawan perbandingan massamuatan Sastrohamidjojo, 1985. Spektrometer massa terdiri dari sistem pemasukan cuplikan, ruang pengion dan percepatan, tabung analisis, pengumpul ion dan penguat, dan pencatat.Keuntungan utama spektrometri massa sebagai metode analisis yaitu metode ini lebih sensitif dan spesifik untuk identifikasi senyawa yang tidak diketahui atau untuk menetapkan keberadaan senyawa tertentu. Hal ini disebabkan adanya pola fragmentasi yang khas sehingga dapat memberikan informasi mengenai bobot molekul dan rumus molekul. Puncak ion molekul penting Universitas Sumatera Utara dikenali karena memberikan bobot molekul senyawa yang diperiksa. Puncak paling kuat pada spektrum, disebut puncak dasar base peak, dinyatakan dengan nilai 100 dan kekuatan puncak lain, termasuk puncak ion molekulnya dinyatakan sebagai persentase puncak dasar tersebut Silverstein, 1985. Universitas Sumatera Utara

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Metodologi penelitian meliputi penyiapan sampel, karakterisasi simplisia, isolasi dan analisis komponen minyak atsiri dari simplisia buah kapulaga secara GC-MS dan IR.

3.1 Alat-alat

Alat-alat yang digunakan pada penelitian adalah Gas Chromatography- Mass Spectrometer GC-MS model Shimadzu QP 2010 S, Infra Red Spectrometer IR model Shimadzu FTIR – 8201 PC, lemari penggering, alat Refraktometer Abbe, Piknometer, seperangkat alat Stahl, seperangkat alat destilasi air, oven, mikroskop, alat-alat gelas laboratorium antara lain neraca kasar ohaus, neraca listrik mettler Toledo, objek glass dan cover glass.

3.2 Bahan-bahan

Bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini adalah buah kapulaga Amomi Fructus, air suling, dan bahan-bahan E. Merck antara lain natrium sulfat anhidrat, toluen, kloroform, etanol 96, dan asam klorida encer, kloralhidrat.

3.3 Penyiapan Sampel

Penyiapan sampel meliputi pengambilan sampel, identifikasi tanaman, pemeriksaan makroskopik tanaman dan sampel, serta pengolahan sampel.

3.3.1 Pengambilan Sampel

Sampel buah kapulaga yang ditanam berasal dari Desa Perteguhen Kecamatan Munte, Kabupaten Tanah Karo. Kapulaga yang diambil pada umur 5 tahun dan waktu pengambilannya dilakukan pada pagi hari. Sedangkan buah Universitas Sumatera Utara