Abu total terbagi atas dua, yang pertama abu fisiologis yaitu abu yang berasal dari jaringan tumbuhan itu sendiri dan abu non fisiologis yaitu sisa setelah
pembakaran yang berasal dari bahan-bahan dari luar seperti pasir dan tanah yang terdapat pada permukaan simplisia.
Dari informasi data tabel diatas, dapat dilihat bahwa penetapan kadar minyak atsiri yang diperoleh menggunakan alat Stahl pada simplisia kapulaga
yang ditanam adalah sebesar 5,86 dan kadar simplisia yang di pasar 5,43 yaitu sesuai pada MMI 5-8. Kadar minyak atsiri dari simplisia yang diambil dari
pasar lebih rendah disbanding simplisia yang ditanam, hal ini mungkin dikarenakan penyiapan sampel yang tidak benar dimana pengeringan simplisa
menggunakan sinar matahari langsung, waktu pengambilan sampel, asal sampel yang mungkin bervariasi dari beberapa daerah.
4.6 Isolasi Minyak Atsiri
Isolasi minyak atsiri dari simplisia buah kapulaga Amomi Fruktus dilakukan dengan cara destilasi air. Ciri khas dari metode destilasi air ini ialah
kontak langsung antara bahan dengan air mendidih Guenter, 1987. Dari isolasi minyak atsiri dengan metode destilasi air diperoleh rendemen minyak yang cukup
banyak 5- 8. Hasil isolasi minyak atsiri dari simplisia buah kapulaga yang ditanam
berwarna kuning terang dan berbau khas sedangkan minyak atsiri yang diisolasi dari simplisia buah kapulaga yang diambil dari pasar berwarna kuning muda,
sedikit lebih pucat dan sedikit lebih berbau menusuk dibandingkan dengan dari kapulaga yang ditanam. Gambar selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 4.
4.7 Identifikasi Minyak Atsiri
Universitas Sumatera Utara
Hasil penentuan indeks bias dan bobot jenis minyak atsiri hasil isolasi dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Hasil Penentuan Indeks Bias Dan Bobot Jenis Minyak Atsiri Hasil
Isolasi
No. Parameter
Kapulaga di tanam
Kapulaga yang di ambil dari pasar
1 Indeks bias
1,4610 1,4610
2 Bobot jenis
0,9130 0,9129
Data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 12. Pada pengujian minyak atsiri indeks bias minyak harus dijauhkan dari
panas dan cuaca lembab sebab udara dapat berkondensasi pada permukaan prisma yang dingin.
Akibatnya akan timbul kabut pemisah antara prisma gelap dan terang sehingga garis pembagi tidak terlihat jelas. Jika minyaknmengandung air,maka garis
pembantas akan kelihatan lebih tajam, tetapi nilai indeks biasnya akan menjadi rendah Gunther, 1987.
Bobot jenis merupakan perbandingan dari suatu volume minyak atsiri dengan berat air pada volume dan suhu yang sama. Menurut Sastrohamidjojo
2004 menyatakan minyak atsiri dengan air akan terpisah karena minyak atsiri akan larut dalam air disebabkan berbeda bobot jenisnya. Kedua cairan akan
membentuk dua lapisan yang terpisah, biasanya minyak atsiri lebih ringan, mengembang diatas air. Namun demikian bila minyak atsiri memiliki bobot jenis
lebih besar dari 1,0 maka minyak atsiri akan tenggelam di dasar alat pemisah. Bobot jenis merupakan salah satu kriteria penting dalam menentukan mutu
dan kemurnian minyak atsiri. Dari seluruh sifat fisikokimia, nilai bobot jenis
Universitas Sumatera Utara
sudah sering divacumkan berkisar 0,696-1,188 dan umumnya lebih kecil dari 1,000 Guenther, 1987
4.8 Analisis dengan GC-MS 4.8.1 Analisis Minyak Atsiri Buah Kapulaga Amomi Fruktus yang