Formulasi Krim Fatmawaty, at al, 2012 Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol 50 Kulit Buah

29 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta 15 g mL . Dari beberapa konsentrasi tadi kemudian dipipet sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi, didalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM dengan rasio 1:1 kemudian tunggu 30 menit pada suhu ruang 25 o C. Selanjurnya diukur dengan menggunakan spekrofotometri UV-Vis pada panjang gelombang 515,5 nm.

3.3.2 Formulasi Krim Fatmawaty, at al, 2012

Tabel 1. Formulasi Krim Anti-aging Ekstral Etanol 50 Kulit Buah Manggis Garcinia mangostana L. Bahan Formula A B C Vaselin Album 15 15 15 Lanolin 13 13 13 Dimeticon 10 10 10 Asam Stearat 10 10 10 Nipagin 0,18 0,18 0,18 Nipasol 0,05 0,05 0,05 Span 60 10 HLB 4,95 10 HLB 5,7 10 HLB 6,8 Tween 80 Propilenglikol 8 8 8 Gliserin 10 10 10 Ekstrak Kulit buah Manggis Garcinia mangostana L. 2 2 2 Aquadest Add 100 Add 100 Add 100 30 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3.3.3 Pembuatan Sediaan Krim Ekstrak Etanol 50 Kulit Buah Manggis

Garcinia mangstana L. Sharon Nela, Aman Syariful, Yuliet.,2013 a. Fase minyak Vaselin, Lanolin, Dimeticon, Asam Stearat, Span 60, Nipasol dipanaskan hingga temperatur 70 o C Campuran pertama. b. Fase air Tween 80, Propilenglikol, gliserin, Aquadest. dipanaskan hingga temperatur 70 o C Campuran kedua c. Campuran kedua fase air sedikit demi sedikit dimasukkan kedalam campuran pertama fase minyak pada suhu 70 o C. Kemudian dihomogenkan dengan homogenizer dengan keceatan 2000 rpm selama 15 menit. Setelah 15 menit masukkan ekstrak etanol 50 kulit buah manggis Garcinia mangostana L.yang dilarutkan dengan etanol 50,kemudian homogenkan kembali menggunakan homogenizer selama 10 menit. 3.3.4 Evaluasi Sediaan Krim Anti-aging Sharon Nela, Aman Syariful, Yuliet., 2013. Evaluasi sediaan krim yang dilakukan meliputi pengamatan organoleptik krim, uji PH, uji viskositas, uji stabilitas dengan sentrifugasi dan pengukuran aktivitas antioksidan sediaan krim pada hari ke 1 dan setelah 10 hari disuhu 25, 30, dan 35 o C.

1. Pengamatan Organoleptis

Pengamatan organoleptis dapat dinilai dari tekstur sediaan yang stabil meliputi perubahan warna dan bau krim. Pengamatan dilakukan terhadap krim yang baru dibuat dan telah disimpan.

2. Homogenitas

Pengujian homogenitas ini dilakukan dengan cara mengoleskan krim yang telah dibuat pada kaca objek, kemudian dikatupkan dengan kaca objek yag lainnya dan dilihat apakah basis tersebut homogen dan apakah permukaannya halus merata. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan yang telah disimpan. 31 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

3. Pengukuran pH

Krim dimasukkan kedalam wadah, lalu diukur pHnya dengan pH meter yang sebelumnya telah dikalibrasi dengan dapar standar pH 4,5 dan pH 6,5. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan krim telah disimpan.

4. Uji Viskositas

Penentuan viskositas sediaan krim dilakukan dengan menggunakan alat viskometer Brookfield Haake digital dengan menggunakan spindel R7 dan dengan mengetahui adanya perubahan kekentalan pada tiap formula krim. Pembacaan hasil viskositas dalam Cp. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan krim telah disimpan.

5. Sentrifugasi

Pengujian dilakukan dengan cara memasukkan sediaan krim kedalam tabung sentrifugasi, kemudian diputar pada 5000 rpm selama 10 menit, kemudian diamati perubahan fisiknya apakah terjadi pemisahan. Pengukuran dilakukan pada krim yang baru dibuat dan krim telah disimpan.

6. Cycling Test

Tiga formula krim diletakkan pada refigerator suhu 4 o C selama 24 jam, kemudian ketiga formula krim dipindahkan ke dalam oven suhu 40 o C selama 24 jam 1 siklus. Pada penelitian ini pemeriksaan dilakukan selama 1 siklus dan diamati terjadinya perubahan fisik dari sediaan krim sebelum dan sesudah cycling test.

3.3.5 Uji Aktivitas Antioksidan Krim Ekstrak Etanol 50 Kulit Buah

Manggis Garcinia mangostana L. 1 Pembuatan larutan DPPH 0,1 mM Ditimbang seksama lebih kurang 1,98 mg DPPH BM 394,32. Lalu dilarutkan dengan metanol pro analisis hingga 50 mL, kemudian ditempatkan dalam botol gelap. Cukupkan pelarutnya hingga tanda batas kemudian kocok hingga homogen 2 Pembuatan larutan blanko dan optimasi panjang gelombang DPPH Dipipet 2 mL larutan DPPH 0,1 mM ke dalam tabung reaksi. Lalu ditambahkan metanol sebanyak 2 ml. Dan homogenkan dengan vortex. 32 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Mulut tabung ditutup dengan alumunium foil. kemudian diinkubasi dalam ruangan gelap selama 30 menit Molyneux, 2004. Tentukan spektrum serapannya menggunakan spektrofotometer UV-Vis pada panjang gelombang 400-800 nm dan tentukan pajang gelombang maksimumnya. 3 Pembuatan larutan uji krim Ditimbang lebih kurang 2,5 gram krim, lalu dilarutkan dalam 50 ml metanol pro analisis konsentrasi 1000 ppm, larutan ini merupakan larutan induk. Kemudan dibuat beberapa seri konsentrasi 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15 g mL . Dari beberapa konsentrasi tadi kemudian dipipet sebanyak 2 ml kedalam tabung reaksi, didalam masing-masing tabung reaksi ditambahkan larutan DPPH 0,1 mM dengan rasio 1:1 kemudian tunggu 30 menit dalam pada suhu ruang 25 o C. Selanjutnya diukur menggunakan spektofotometri UV-Vis. 4 Pengukuran serapan Larutan uji dan kontrol positif dengan beberapa konsentrasi diinkubasi pada suhu ruang selama 30 menit, selanjutnya diukur serapannya pada panjang gelombang maksimum 515,5 nm menggunakan spektrofotometer cahaya tampak. Sebagai kontrol positif digunakan vitamin C. Hal ini dilakukan sebanyak tiga kali triplo 5 Penentuan persen inhibisi, nilai IC 50 dan AAI Presentasi inhibisi adalah presentasi yang mennujukan aktivitas radikal tersebut. Persentasi inhibisi terhadap radikal DPPH dari masing-masing konsentrasi larutan sampel dapat dihitung dengan rumus: Inhibisi = Setelah didapatkan presentase inhibisi dari masing-masing konsentrasi, konsentrasi sampel dan persen inhibisi yang didapat diplotkan masing- masing pada sumbu x dan y dalam persamaan regresi linear y = a ± bx. Persamaan tersebut digunakan untuk menentukan nilai IC 50 dari masing- masing sampel Marinova. G Batchvarov. V, 2011.. 33 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta NilaiIC 50 adalaah konsentrasi sampel yang dapat meredam radikal DPPH sebanyak 50 konsentraasi awal. Nilai IC 50 didapatkan dari nilai x setelah mengganti nilai y dengan 50 Murni, 2012 Perhitungan nilai AAI Antioxidant Activity Index digunakan untuk mengetahui index aktivitas antioksidan dengan rumus: Nilai AAI: Menurut Scherer dan Godoy 2009 aktivitas antioksidan berdasarkan nilai AAI Antioxidant Activity Index, dikatakan lemah sebagai antioksidan jika nilai AAI 0.5, aktivitas antioksidan sedang jika 0,5 AAI 1.0, aktivitas antioksidan kuat 1.0 AAI 2.0 dan aktivitas antioksidan sangat kuat jika nilai AAI 2.0 Faustino, et al, 2010. 34 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Kulit Buah Manggis

Garcinia mangostana L. dan Vitamin C dengan metode DPPH. Dilakukan uji aktivitas antioksidan terhadap ekstrak etanol 50 kulit buah manggis Garcinia mangostana L. yang telah dikarakterisasi oleh Narulita 2014 dapat dilihat pada lampiran 1. Uji aktivitas antioksidan ini dilakukan menggunakan metode perendaman radikal bebas DPPH. Metode perendaman radikal bebas DPPH dipilih karena sederhana, cepat dan tidak memerlukan banyak reagen Juniarti, et al, 2009. Pemeriksaan antioksidan ekstrak etanol 50 kulit buah manggis Garcinia mangostana L. dilakukan untuk mengetahui aktivitas antioksidan yang ada pada ekstrak etanol 50 kulit buah manggis, dalam hal ini menggunakan vitamin C sebagai kontrol positif. Pengujian absorbansi peredaman radikal bebas DPPH dilakukan dengan cara ekstrak dibuat pada beberapa seri konsentrasi yakni 5; 7,5; 10; 12,5 dan 15 g mL , Lalu dikukur pada panjang gelombang 515,5 nm. Hasil absorbansi, inhibisi dan IC 50 dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hasil Absorbansi, Inhibisi dan IC 50 Ekstrak dan Vitamin C Sampel Konsentrasi ppm Absorbansi Inhibisi IC50 ppm 5 0.525 27.686 9.725 Ekstrak etanol 7.5 0.426 41.322 50 Kulit Buah 10 0.354 51.239 Manggis 12.5 0.285 60.744 15 0.174 73.344 Vitamin C 2.5 0.44 22.398 6.0258 5 0.326 42.504 7.5 0.219 61.375 10 0.105 81.481 12.5 0.007 98.765

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Efek Ekstrak Kulit Manggis(Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Krim

5 65 162

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Formulasi dan Uji Antioksidan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

8 134 96

Formulai dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode DPPH (1,1 Dipenil-2 PicrilHidrazil).

1 17 93

FORMULASI LIPSTIK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L ) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH SKRIPSI

0 0 16