Metode Aktivitas Radikal Bebas Nitrogen Monoksida Metode Aktivitas Radikal Bebas Ion Ferro Pembentukan Logam Metode Tiosianat

19 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Benzie dan Strain 1996, menggunakan FeTPTZ 2 3+ kompleks besi-ligan 2,4,6-tripiridil-triazin sebagai pereaksi. Kompleks biru FeTPTZ 2 3+ akan berfungsi sebagai zat pengoksidasi dan akan mengalami reduksi menjadi FeTPTZ 2 2+ yang berwarna kuning dengan reaksi berikut:

2.8.3 Metode Aktivitas Radikal Bebas Nitrogen Monoksida

Metode Garrat telah diadopsi untuk menentukan aktivitas radikal bebas dari ekstrak air H. pedunculatum.Sodium Nitroprusside di dalam pelarut air pada pH psikologis secara spontan menghasilkan nitrogen monoksida yang berinteraksi dengan oksigen untuk membentuk ion nitrit yang ditentukan dengan pereaksi Grisses. Selanjutnya dianalisis nilai absorbansinya dengan menggunakan spektrofotometri ultraviolet dan sinar tampak pada panjang gelombang 540 nm. Jumlah radikal bebas nitrogen monoksida yang dihitung berdasarkan nilai absorbansinya yaitu : inhibisi = Ao-A1 X 100 Ao Dimana inhibisi merupakan persentase hambat antioksidan,Ao merupakan absorbansi sebelum reaksi dan A 1 merupakan absorbansi sesudah reaksi Aiyegoro, 2009.

2.8.4 Metode Aktivitas Radikal Bebas Ion Ferro Pembentukan Logam

Kelat Aktivitas pembentukan khelat pada ion ferro diukur menurut Zao . Campuran pereaksi yang mengandung ekstrak, air destilasi, FeCl 2 dan ferrozine yang kemudian diinkubasi selama 10 menit pada suhu 40 o C dan diukur absorbansinya pada panjang gelombang 562 nm. Setelah itu aktivitas pembentukan khelat dihitung menggunakan rumus : FeTPTZ 2 3+ + A R OH → FeTPTZ 2 2+ + H + + A R =O FeCN 6 3- + A- OH → FeCN 6 4- + H + + A=O 20 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Rata-rata Khelat = [1- A1-A2 ] X 100 Ao dimana Ao merupakan nilai absorbansi kontrol positif tanpa tambahan eksrak, A 1 merupakan nilai absorbansi campuran reaksi, A 2 merupakan nilai absorbansi tanpa penambahan FeCl 2 Arora, 2011.

2.8.5 Metode Tiosianat

Pengujian aktivitas antioksidan dengan metode ini didasarkan pada kemampuan senyawa antioksidan dalam menghambat terbentuknya radikal yang reaktif.Pembentukan radikal bebas disebabkan oleh oksidasi asam linoleat.Oksidasi lipid sering disebut autooksidasi karena reaksi tetap berlangsung walaupun tidak ada zat pengoksidasi. Hasil oksidasi asam linoleat adalah malonaldehida dan radikal peroksida yang reaktif. Radikal bebas yang terbentuk akan berubah menjadi senyawa karbonil, yaitu aldehida dan keton. Oksidasi asam linoleat membentuk malonaldehid merupakan indikasi adanya oksidasi lemak Fardiaz, 1996. Selain itu, asam linoleat yang mengalami kerusakan akan menghasilkan senyawa peroksida yang sangat reaktif dan bersifat radikal bebas. Penambahan antioksidan menyebabkan oksidasi asam linoleat terhenti Schulz, 1985. Aktivitas antioksidan yang ditentukan dengan metode tiosianat membutuhkan suatu kontrol positif, pembanding ini biasanya merupakan senyawa yang telah diketahui sifat antioksidannya seperti vitamin C, butil hidroksi toluen BHT atau tokoferol vitamin E. Oksidasi asam linoleat dalam kondisi buffer yang diinkubasi pada suhu 37 o C menggunakan FeCl 2 dan amonium tiosianat sebagai pereaksi oksodator dapat mengoksidasi Fe 2+ menjadi Fe 3+ sehingga menghasilkan warna merah darah yang menyerap sinar tampak pada panjang gelombang 500 nm. Intensitas warna dinyatakan sebagai nilai absorbansi dengan pengukuran menggunakan spektrofotometer UVVis. Peroksida lemak meningkatkan bilangan oksidasi Fe 2+ menjadi Fe 3+ yang kemudian bereaksi dengan ligan CNS - membentuk kompleks berwarna merah darah [FeCSN 6 3- . 21 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.8.6 Metode Deoksiribosa

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Hambat Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) Terhadap Bakteri Enterococcus faecalis Sebagai Alternatif Bahan Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 289 97

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Efek Ekstrak Kulit Manggis(Garcinia mangostana L.) Sebagai Anti-Aging Dalam Sediaan Krim

5 65 162

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana.L) Terhadap Perubahan Makroskopis, Mikroskopis dan Tampilan Immunohistokimia Antioksidan Copper Zinc Superoxide Dismutase (Cu Zn SOD) Pada Ginjal Mencit Jantan (Mus Musculus.L) Stra

3 48 107

Formulasi dan Uji Antioksidan Gel Masker Peel-Off Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.)

8 134 96

Formulai dan Uji Aktivitas Antioksidan Krim Anti-Aging Ekstrak Etanol 50% Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L.) dengan Metode DPPH (1,1 Dipenil-2 PicrilHidrazil).

1 17 93

FORMULASI LIPSTIK EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia Mangostana L ) DAN UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN DENGAN METODE DPPH SKRIPSI

0 0 16