karakteristik pengusaha perkebunan karet rakyat, terutama dalam
memilih produk pembiayaan modal kerja di desa Battuwinangun.
d. Bagi pelaku usaha perkebunan karet dan umum, hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan informasi dan wawasan mengenai produk pinjaman terutama yang berdasarkan prinsip syariah yang
dapat diakses oleh para pelaku usaha perkebunan dalam memenuhi
kebutuhan modal usaha.
D. Tinjauan Kajian Terdahulu
Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah melakukan tinjauan kajian terdahulu terhadap beberapa laporan penelitian dan skripsi yang telah ada.
Dari tinjauan kajian terdahulu yang telah penulis lakukan, pada dasarnya belum ada skripsi atau penelitian yang membahas secara khusus mengenai
produk murabahah untuk perkebunan. Karena sampai saat ini, pembahasan skripsi atau laporan penelitian yang berkaitan dengan perbankan atau sistem
ekonomi syariah dalam pertanian yang penulis temukan, hanya membicarakan mengenai sistem bagi hasil dalam pertanian bahan pangan, seperti padi,
dengan sistem yang digunakan dalam pertanian tersebut lebih dikenal dengan muzara’ah.
Sedangkan perkebunan karet, sangat berbeda dengan pertanian bahan pangan seperti padi baik secara siklus penanaman, teknik pengelolaan,
kuantitas panen, tingkat keuntungan, tingkat resiko dan sebagainya. Sehingga dengan perbedaan tersebut, maka akan berpengaruh pula terhadap sistem
pembiayaan yang dianggap lebih cocok oleh lembaga keuangan syariah untuk diterapkan pada sektor tersebut, apalagi mengingat potensi pengembangan
bisnis perkebunan yang sangat menggiurkan pada masa yang akan datang. Namun, jika hanya penelitian yang berkaitan tentang produk murabahah
pada bank syariah, maka penulis menemukan beberapa skripsi yang cukup berkaitan yang membahas mengenai permasalahan tersebut, diantaranya
adalah: 1.
Skripsi yang ditulis oleh saudari Ummu Sri Nurbaya tantang pengaruh pembiayaan modal kerja murabahah terhadap pendekatan nasabah UKM
studi kasus di PT. BPR Syariah Wakalumi Cikupa tahun 2008. Dengan pendekatan kuantitatif dan jumlah sampel yang digunakan oleh
saudari ummu adalah 66 nasabah dari 88 populasi dalam penelitian lapangannya, diketahui bahwa dari hasil pengujian hipotesa yang
dilakukan secara serentak dan individual, maka dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara jumlah pembiayaan terhadap
pendapatan. Faktor yang mempengaruhi tersebut sebesar 50,30, sedangkan sisanya 49,61 dipengaruhi oleh faktor lain.
2. Skripsi yang ditulis oleh saudari Fitri Siti Nurmaya Sari tentang korelasi
alokasi dana pembiayaan murabahah terhadap tingkat volume tenaga kerja dan pendapatan studi kasus BPRS Amanah Ummah Leuwiliang
kabupaten Bogor}tahun 2008 Dengan pendekatan kuantitatif dan sampel yang digunakan adalah
sembilan nasabah industri BPRS yang mendapatkan modal pembiayaan
murabahah, diketahui bahwa dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa secara keseluruhan tingkat volume tenaga kerja dan pendapatan
masing-masing industri tidak memiliki hubungan korelasi terhadap pengalokasian pembiayaan murabahah. Hal ini, terjadi karena BPRS
Amanah Ummah masih bersikap hati-hati akan resiko yang terjadi untuk mengalokasikan dananya di sektor industri. Sehingga BPRS amanah
ummah belum bisa memaksimalkan kinerjanya dalam peningkatan pembiayaan murabahah untuk diimplementasikan di sektor industri.
3. Skripsi yang ditulis oleh saudari Siti Arfah tentang Strategi pemasaran
produk pembiayaan murabahah dan pengaruhnya terhadap pendistribusian dana BMT el-Syifa Ciganjur Jagakarsa Jakarta Selatan, tahun 2006
Dengan pendekatan kualitatif dan metode wawancara terhadap para pengurus BMT el-Syifa, saudari Arfah memaparkan mengenai strategi
pemasaran yang baik yang dapat diterapkan dan digunakan oleh BMT el- Syifa dalam memasarkan produk murabahahnya. Namun dalam skripsi
tersebut penulis tidak menemukan mengenai bagaimana strategi yang telah digunakan oleh BMT el-Syifa dalam memasarkan produk murabahahnya
dan bagaiamana pengaruh strategi tersebut terhadap pendistribusian dana BMT el-Syifa.
4. Potensi, preferensi dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah di
wilayah Sumatera Selatan, laporan penelitian Bank Indonesia yang bekerjasama dengan IPB.
Dalam laporan penelitian tersebut, dijelaskan bahwa berdasarkan respon dan perilaku masyarakat terhadap bank syariah, maka pengembangan
perbankan syariah di Sumatera Selatan memiliki potensi yang cukup besar. Berdasarkan hasil penelitian tersebut diketahui bahwa secara lokasi yang
memiliki potensi pengembangan perbankan syariah tertinggi berturut-turut adalah kota Palembang, kabupaten OKU, Pangkal Pinang, dan Musi
Banyu Asin. Berdasarkan judul laporan penelitian tersebut, maka responden yang dipilih dalam penelitian tersebut adalah masyarakat secara
umum. Sedangkan pembahasan yang akan penulis angkat dalam skripsi ini
berbeda dengan skripsi-skripsi atau laporan penelitian yang telah penulis jelaskan di atas. Perbedaan tersebut dapat terlihat dari pembahasan yang
diangkat dalam skripsi ini yaitu mengenai persepsi pengusaha perkebunan karet rakyat terhadap produk pembiayaan bank syariah dalam memenuhi
kebutuhan modal kerja di desa Battuwinangun. Responden yang dipilih dalam penelitian ini hanya pihak-pihak yang memiliki kaitannya dengan usaha
perkebunan karet sebagaimana dijelaskan pada sub bab berikutnya. Selain itu, dalam pengembangan usaha perkebunan karet jumlah modal kerja yang
dibutuhkan cenderung lebih besar, sedangkan keuntungan baru akan didapat pada tahun kelima atau keenam.
E. Kerangka Teori dan Konseptual