Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan

(1)

Fachri Rachman : Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan, 2010.


(2)

(3)

(4)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah Penulis ucapkan kehadirat Allah SWT karena berkat taufiq, rahmat, dan hidayah-Nya, Penulis menyelesaikan pendidikan pada Program Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Dalam karya tulis ini, Penulis mengangkat judul : “ PROSEDUR PENYUSUNAN

ANGGARAN LABA RUGI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN”. Dan tak lupa pula shalawat dan

salam kepada junjungan kita Nabi Besar Muhammad SAW yang telah membawa kita umatnya dari dunia kegelapan ke dunia terang benderang seperti yang kita rasakan sekarang ini.

Dalam proses penyelesaian tugas akhir ini, Penulis telah banyak mendapat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini Penulis dengan hati yang tulus menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi USU. 2. Bapak Drs. Hasan Sakti Siregar, M.Si, Ak selaku Ketua Program Studi

Diploma III Akuntansi Fakultas Ekonomi USU.

3. Iskandar Muda, SE, M.Si selaku Sekretaris Jurusan DIII Akuntansi Fakultas Ekonomi USU dan juga sebagai Dosen Pembimbing yang dengan sabar telah memberikan bimbingan dan bantuan serta mengarahkan Penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

4. Seluruh Pengurus Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan terutama kepada Bapak Muhammad Ayub, SE selaku Ketua I pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang telah memberi izin untuk mengadakan riset yang telah membantu peneliti untuk mendapatkan data riset.


(5)

5. Teristimewa untuk kedua Orang Tua (Ayahanda Ibnu Hajar dan Ibunda Rusmah), yang telah membesarkan , mendidik dan memberikan dukungan moril dan materil serta limpahan kasih sayang dan yang selalu memberikan doa setiap langkahku

Akhirnya semoga apa yang tertuang dalam tugas akhir ini dapat berguna bagi peneliti dan pihak lain yang memerlukan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Medan, Desember 2009 Penulis,

(Fachri Rachman) NIM : 062102122


(6)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR... i

DAFTAR ISI ... iii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ………... 1

B.Permasalahan ………... 3

C.Metode Penelitian ……… 4

1. Lokasi Penelitian ...………... 4

2. Data ……...………... 4

3. Sumber Data …...………... 4

D.Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

E. Sistematika Pembahasan ………... 6

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN A. Sejarah Singkat Koperasi ……….. 8

B. Struktur Organisasi Koperasi ………... 8


(7)

C. Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada

Koperasi ………...………... 22

C. 1. Penyusunan Anggaran Pendapatan Jasa Simpan Pinjam ... 23

C. 2. Penyusunan Anggaran Biaya Operasi ... 24

C. 3. Penyusunan Anggaran Laba Rugi ... 28

D. Fungsi Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Perencanaan... 30

D. 1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan ... 30

D. 2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Pengawasan ... 31

BAB III ANALISA DAN EVALUASI A. Analisa Terhadap Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi ………...……. 33

B. Analisa Terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi………... 38

B.1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Suatu Perenncanaan ... 30

B. 2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Pengawasan ... 38

B. 3. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Koordinasi ... 39

B. 4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja ... 40


(8)

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ………... 42

B. Saran ……… 43

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN


(9)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Dalam mendirikaan perusahaan, kelangsungan produktivitas perusahaan tersebut diharapkan dapat terus bertahan, karena tujuan utama didirikannyaa perusaahaan adalah kontinuitas perusahaan. Dan agar diperoleh kontinuitas tersebut maka perusahaan harus memperoleh laba. Dalam menjalankan aktivitasnya untuk memperoleh laba itu sering suatu perusahaan menghadapi hambatan dan permaasalahan. Untuk memecahkan perusahaan yang ada diperlukan informaasi yang lengkap, tepat dan cepat. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk mendapatkaan informasi yang lengkap, salah satu cara mendapatkan informaasi tersebut adalah dengan anggaran

Anggaran merupakan rencana yang mencakup seluruh kegiatan perusahaan yang dinyatakan dalam suatu uang dan berlaku untuk masa yang akan datang. Laba yang menjadi tujuan tersebut tercermin dalam anggaran. Anggaran diperlukaan oleh manajemen untuk dapat menjabarkaan perencanaan, koordinasi dan pengawasan secara sistematis dan tepat untuk mengetahui adanya penyimpangan-penyimpangan juga untuk meningkatkan tanggung jawab dari setiap karyawan, sebab seluruh unsur yang terkait dalam perusahaan mengetahui tujuan dan target yang harus dicapai oleh perusahaan. Dengan kata lain anggaran merupakan alat manajemen didalam menjalankan aktivitas. Perusahaan dalam fungsi perencanaan, koordinasi dan pengawasan.


(10)

Dengan demikian anggaran merupakan salah satu unsur dari sistem pengawasan, maka anggaran dapat digunakan sebagai alat untuk menciptakan pengawasan yang lebih baik. Kegagalan membuat anggaran yang lebih baik pada suatu perusahaan dapat mengakibatkaan terganggunya kegiaataan perusahaan sehingga sasaran yang telah ditetapkaan tidak dapat tercapai.

Koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-perorangan atau badan hukum yang melandasi kegiatannya berdasarkan prinsip kerja sama (cooperative) sekaligus sebagai bentuk gerakan rakyat yang berdasarkan atas azas kekeluargaan. Bentuk usaha inilah yang sebenarnya paling sesuai dengan prinsip demokrasi ekonomi. Prinsip demokrasi tersebut dimuat dalam Undang-undang Dasar 1945 Pasal 33 ayat 1 “ Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas azas-azas kekeluargaan.” Koperasi merupakan organisasi yang berwatak sosial dan ekonomi, berarti bukan hanya memperhatikan bisnisnya, tetapi juga memperhatikan aspek sosial.

Ciri utama koperasi yang membedakannya dengan bentuk usaha lain terletak pada posisi anggotanya. Melalui koperasi, para anggota ikut secara aktif memperbaiki kehidupannya dan kehidupan masyarakat di sekitarnya melalui karya dan jasa yang disumbangkan. Dalam usahanya, koperasi akan lebih banyak menekankan pada pelayanan terhadap kepentingan anggota. Kegiatan koparasi akan lebih banyak dilakukan kepada anggota dibandingkan dengan pihak luar. Oleh karena itu, dalam koperasi anggota bertindak sebagai pemilik sekaligus sebagai pengguna jasa dan usaha yang didirikan, dimiliki, dikelola, diawasi dan dimanfaatkan oleh para anggotanya.


(11)

Seperti umumnya badan usaha, koperasi juga membuat atau menyusun prosedur penyusunan anggaran laba rugi guna memberikan gambaran/ informasi yang menyeluruh mengenai keadaan harta, utang, modal/ pendapatan hasil dan biaya-biaya yang dikeluarkan oleh suatu koperasi agar dapat berguna bagi koperasi itu maupun pihak lain yang berkepantingan. Prosedur penyusunan anggaran laba rugi tersebut memperlihatkan aktivitas koperasi dalam suatu periode tertentu yang dinyatakan dalam bentuk uang . Namun demikian prosedur penyusunan anggaran laba rugi hanya menyajikan data yang bersifat umum yang merupakan suatu daftar atau laporan saja.atas dasar inilah penulis merasa tertarik untuk meneliti “ Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan” sebagai judul tugas akhir ini .

B. Permasalahan

Untuk dapat memperoleh gambaran secara jelas sifat dan perkembangan perubahan yang dialami koperasi dari waktu kewaktu maka dianjurkan agar koperasi menyusun Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi. Adapun prosedur penyusunan anggaran laba rugi biasanya menyajikan informasi yang bersifat historis dan umum, dengan tujuan utama penyajiannya adalah kepada berbagai pihak tersebut benar-benar merupakan suatu informasi, suatu ringkasan dan saling berhubungan antara satu dengan yang lain dari awal sampai akhir periode. Umumnya informasi yang disajikan berhubungan dengan kegiatan usaha pokok koperasi (Rugi/ Laba) yang relatif sama.


(12)

Adapun permasalahan yang dibahas penulis dalam tugas akhir ini adalah apakah prosedur penyusunan anggaran laba rugi yang disajikan sudah tepat sehingga benar-benar menjadi suatu informasi yang handal dan apakah informasi tersebut telah berfungsi dengan baik dalam pengambilan keputusan.

C. Metode Penelitian

Dalam penyusunan tugas akhir ini, penulis menggunakan lokasi penelitian, data, dan sumber data.

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penilitian yang dilakukan adalah di Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang beralamat di jalan H.M. Said No. 27 Medan.

2. Data

Data adalah hasil pencatatan peniliti baik yang berupa fakta atau pun angka. Dari sumber SK Menteri P dan K No. 0259/U/1977 disebutkan bahwa data adalah fakta dan angka yang dapat dijadikan bahan untuk menyusun suatu informasi, sedangkan informasi adalah hasil pengolahan data yang dipakai untuk suatu keperluan.

3. Sumber Data

Yang dimaksud dengan sumber data dalam penilitian adalah subjek dari mana data dapat diperoleh. Untuk memperoleh data penulisan tugas akhir ini, maka penulis melakukan penilitian-penelitian dengan melakukan pengumpulan data sebagai berikut :


(13)

a) Library Research (Penelitian Kepustakaan)

Dimaksudkan untuk memperoleh data ilmiah dengan cara membaca dan mempelajari literatur, text book, serta bacaan-bacaan ilmiah lainnya yang berhubungan dengan penulisan Tugas Akhir ini.

b) Field Research (Penelitian Lapangan)

Data diperoleh secara langsung dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan tentang prosedur penyusunan anggaran laba rugi. Pengumpulan data dilakukan dengan cara sebagai berikut:

 Observasi

Yaitu studi yang dilakukan dengan cara mengadakan pengamatan terhadap fenomena yang menjadi objek penelitian tugas akhir ini.

 Wawancara

Yaitu dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan langsung terhadap pokok perusahaan yang dianggap mampu memberikan masukan, data, dan informasi yang dibutuhkan serta dianggap perlu bagi penulisan tugas akhir ini.

D. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penulisan tugas akhir ini adalah merupakan syarat untuk menyelesaikan studi program D III pada jurusan Akuntansi di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.


(14)

Kegunaan penulisan tugas akhir ini adalah :

1. memberikan masukan pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan berupa saran yang mungkin dapat dipakai sebagai dasar dalam penyusunan aanggaran laba rugi koperasi

2. memberi masukan bagi rekan-rekkan mahasiswa yang akan membhas masalah yang sama. Dari penelitian dapat ditarik kesimpulan dan saran yang mungkin ada manfaatnya pada massa yang akan datang.

E. Sistematika Pembahasan

Agar pembahasan Tugas Akhir ini dapat lebih mudah dipahami maka penulis menguraikan isi tugas akhir ini sedemikian rupa, dan secara sistematis tulisan ini dibagi atas empat bab, dimana setiap bab terdiri dari bearapa sub bab. Adapun penulisan tugas akhir ini meliputi langkah-langkah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini merupakan pengantar dari penulis mengenai latar belakang masalah dan alasan pemilihan judul, perumusan masalah, tujuan dan kegunaan peniliatn serta sistematika pembahasan.

BAB II GAMBARAN UMUM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI IFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN


(15)

Bab ini berisi uraian mengenai hasil riset yang dilakukan pada koperasi tersebut, yang meliputi sejarah singkat perusahaan, struktur organisasi, prosedur penyusunan anggaran laba rugi.

BAB III ANALISA DAN EVALUASI

Pada bab ini penulis menguraikan mengenai prosedur penyusunan anggaran laba rugi yang dilakukan terhadap Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

BAB IV PENUTUP

Pada bab ini penulis memebrikan suatu kesimpulan atas pembahasan bab-bab terdahulu dan memberikan beberapa saran yang mungkin bermanfaat bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.


(16)

BAB II

GAMBARAN UMUM KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN

INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN

A. Sejarah Singkat Koperasi

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan ini dulu bernama Departemen Penerangan (DEPPEN) dan dengan akte perubahan No. 518/BH/PAD/XI/2002, nama Departemen Penerangan (DEPPEN) diubah menjadi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan. Oleh sebab itu koperasi ini dinamakan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang beralamatkan dijalan H.M Said No. 27 Medan. Adapun mengenai keanggotaan KPRI ”Mediia” Medan sampai saat ini tercatat sebanyak 185 orang (tahun yang sedang berjalan tahun 2008).

B. Struktur Organisasi Koperasi

Organisasi adalah merupakan suatu alat untuk mencapai tujuan atas dasar kerjasama yang mempunyai bentuk atau susunan yang secara jelas dan formil merumuskan bidang tugas masing-masing unsur serta meneger hubungan antara yang satu dengan yang lain dalam rangkaian hirarki. Struktur organisasi


(17)

merupakan susunan dari jabatan-jabatan yang suda ditetapkan dan merupakan salah satu faktor yang mempengauhi orang yang tergabung didalamnya. Karena setiap pimpinan maupun bawahan yang ada dalam organisasi akan mengetahui dengan jelas sampai dimana kegiatan-kegiatan yang harus dilaksanakan, batas-batas serta kekuasaan yang ada padanya, kepada siapa ia harus bertanggung jawab kepadanya.

Keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai tujuannya dengan baik banyak dibantu atau dipengaruhi oleh mengerti atau tidaknya seseorang atau individu yang tergabung dalam organisasi itu. Dengan demikian struktur organisasi bukanlah menjadi tujuan perusahaan, tetapi merupakan alat yang dipergunakan dalam mencapai tujuan.

Satu kesatuan kerja dari setiap departemen harus dimiliki suatu perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya, karena tujuan dari suatu perusahaan hanya dapat dicapai dengan kerjasama yang baik dan terkoordinasinya para anggota.

Dalam rangka mencapai efisiensi dan efektivitas usaha diatur pembagian tugas masing-masing fungsi/ pelaksanaan penanggung jawab secara tertulis sebagai berikut :

Job Description (Uraian Tugas) 1. Dewan Penasehat (Pembina)

Dewan penasehat (Pembina) berfungsi memberikan saran-saran, pendapat, usul, dan pertimbangan-pertimbangan kepada pengurus atau rapat anggota mengenai masalah tertentu baik diminta maupun tidak, demi untuk kemajuan koperasi yang bersangkutan. Dewan penasehat tidak diberi gaji tetapi dapat dapat


(18)

diberi uang jasa yang disetujui oleh rapat anggota. Disamping itu Dewan penasehat (Pembina) tidak mempunyai hak dalam rapat anggota dan rapat pengurus.

Tanggung jawab dari Dewan penasihat (Pembina) secara lebih jelas adalah a) Memberikan nasehat yang berhubungan dengan kegiatan operasional

koperasi.

b) Mengkoordinir tugas-tugas perencanaan, pengorganisasian dan pemberian pengarahan kerja.

c) Pengawasan dan pelaksanaan yang berkaitan dengan pendayagunaan aktiva dan passiva untuk mencapai tujuan koperasi.

2. Pengurus

Jabatan yang memungkinkan mengangkat karyawan yang akan dituangkan dalam SK Pengurus.

3. Badan Pengawas

Untuk menghindari hal-hal yang bersifat negative, maka dibentuk suatu badan pengawas untuk melakukan pengawasan (Control) melalui audit secara periodik dengan frekuensi kegiatan sekurang-kurangnya tiga bulan sekali dengan pasal 38 UU No. 25 Thn 1992.

Adapun tugas dan kewajiban Badan Pengawas adalah :

a) Mengawasi pelaksanaan tata kehidupan organisasi dan usaha serta pelaksanaan kebijaksanaan dan tindakan-tindakan pengurus.

b) Memeriksa, meneliti kebenaran buku-buku dan catatan-catatan yang berhubungan dengan organisasi dan usaha koperasi.


(19)

c) Mengadakan pemeriksaan sewaktu-waktu mengenai:

 Bidang keuangan dengan membuat berita acara pemeriksaan kas

 Persediaan barang-barang serta kekayaan koperasi

 Laporan keuangan

4. Ketua I

Ketua I mempunyai tugas sebagai berikut :

1. Memimpin kegiatan Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan berdasarkan Anggaran Dasar, Anggaran Rumah Tangga dan Keputusan Rapat Anggota Tahunan serta kebijaksanaan yang ditetapkan oleh rapat pengurus.

2. Mewakili/ penanggung jawab Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan kedalam maupun keluar.

3. Memimpin rapat pleno (rapat pengurus lengkap) maupun rapat pengurus harian

4. Memimpin, mengarahkan serta mengawasi seluruh kegiatan pelaksanaan rencana kerja Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan Sebagai koordinator umum Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan


(20)

5. Ketua II

Ketua II mempunyai tugas sebagai berikut : a) Mewakili seluruh pelaksanaan tugas ketua

b) Mengadakan pembinaan terhadap departemen-departemen yang berada dibawah naungannya.

c) Mewakili ketua I dalam tugasnya.

1) Menandatangani seluruh bukti pengeluaran uang Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan jika ketua berhalangan.

2) Memimpin rapat pengurus jika mendapat pendelegasian dari ketua I. d) Mengkoordinir bidang organisasi Struktur organisasi Koperasi Pegawai

Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan .

6. Sekretaris I

Tugas sekretaris I sebagai berikut :

a) Mengkoordinir dari seluruh kegiatan administrasi . Struktur Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan Mengkoordinir kegiatan secretariat pengurus koperasi sehari-hari.

b) Membantu mempersiapkan rencana kegiatan Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan baik yang bersifat umum maupun bidang organisasi.


(21)

c) Mengkoordinir bidang pembelian barang konsumsi dan barang sandang.

7. Sekretaris II

Tugas sekretaris II sebagai berikut :

a) Membantu sekretaris sebelum melaksanakan tugas kesekretariatan Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

1) Membuat buku notulen rapat. 2) Membuat buku daftar anggota.

3) Membuat buku agenda surat masuk dan surat keluar. 4) Membuat buku tamu.

b) Mempersiapkan surat-surat yang dibutuhkan.

8. Bendahara

Tugas bendahara sebagai berikut :

a) Membantu ketua dalam merumuskan kebijaksanaan dalam bidang keuangan sesuai dengan keputusan rapat pengurus dan rapat anggota. b) Menandatangani cheque/ giro dan sebagian orang pertama yang berhak

menandatangani cheque/ giro Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

c) Mengupayakan mencari sumber dana dari anggota yang dapat digunakan untuk pelaksanaan rencana kerja.


(22)

d) Menyimpan dan mengadministrasikan keuangan Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

Menghadiri rapat anggota tahunan dan pertemuan yang dilaksanakan dalam rangka pengembangan dan pembinaan unit-unit Struktur organisasi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan.

C. Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi pada Koperasi

Anggaran yang dapat dipergunakan dalam suatu koperasi ternyata terdiri dari berbagai macam jenis dan ragam. Pertaanyaan yang kemudian timbul adalah dari mana manajemen koperasi akan menyusun anggaran tersebut, karena masing-masing anggaran mempunyai keterkaitan dan hubungan antara satu dengan yang lainnya. Untuk menyusun anggaran yang lengkap yang akan dapat dipergunakan didalam koperasi secara sekaligus tidak lah mungkin. Dengan demikian perlu diketahui bagaimana penyusunan anggaran dalam koperasi tersebut harus dilaksanakan ditinjau dari anggaran yang akan disusun tersebut. Perlu diketahui bahwa anggaran yang dalam koperasi adalah saling berhubungan antara anggaran yang satu dengan anggaran yang lain

Untuk keperluan penyusunan anggaran ini, manajemen perusahaan dapat mendassarkaan diri kepada permalan penjualan produk perusahaan. Di dalam hal pemilihan model yang menajemen.


(23)

C.1. Penyusunan anggaran Pendapatan Jasa Simpan Pinjam

Sumber pendapatan dari Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat diklasifikanya dalam dua bagian dari usaha dan pendapatan dari luar usaha. Anggaran pendapatan-pendapatan tersebut beserta jumlahnya yang diambil dari data laporan keuangan tahun 2008. dapat dilihat pada berikut :

Tabel 2.1

Anggaran Pendapatan

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

PENDAPATAN USAHA

a. Jasa Simpan Pinjam 2.655.000

b. Jasa Alat Terapi 12.800.000

c. Jasa Kaca Mata 360.000

d. Jasa Handphone (HP) 340.000

e. Jasa Usaha PKPRI Ko. Medan Tahun 2008

851.617.421

TOTAL 128.189.354

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran pendapatan pada tahun 2007 adalah Rp. 128.189.354


(24)

Tabel 2.2

Anggaran Pendapatan Diluar Usaha

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

Honorarium Pengurus/ BAPEM 11.700.000

Jasa Simpanan Berjangka 3.660.000

Jasa Sukarela 2.938.680

TOTAL 18.298.680

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran pendapatan diluar usaha adalah Rp. 18.298.680

C.2. Penyusunan Anggaran Beban Operasi

Dalam menyusun anggaran untuk masing-masing pusat tanggung jawab, manajer yang bersangkutan harus bertindak sesuai dengan petunjuk-petunjuk umum yang ditetapkan oleh manajer lenih tinggi, program-program kerja yang direncanakan dan pertimbangan mereka sendiri.

Pada umumnya anggaran biaya didasarkan pada rencana-rencana dan program-program tertentu. Pengalaman yang lalu disesuaikan dengan perubahan-perubahan yang diharapkan dalam kebijakan manajemen dan kondisi-kondisi umum perekonomian, sangat membantu dalam menyusun anggaran biaya. Setelah kita memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka anggaran biaya telah dapat disusun. Anggaran biaya dibuat berdasarkan biaya yang dikeluarkan untuk penghasilan tersebut ditambah dengan biaya yang dikeluarkan bukan untuk


(25)

mendapatkan penghasilan yakni biaya overhead. Untuk itu biaya dalam Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan adalah sebagai berikut :

1. Biaya Usaha 2. Biaya Diluar Usaha 3. Biaya Overhead

Prosedur Penyusunan Anggaran Biaya Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dimulai dari pembuatan anggaran yang dirincikan dalam tabel-tabel berikut :

Tabel 2.3

Anggaran Biaya Usaha

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

Biaya Usaha :

a. Biaya Publikasi 150.000

b. Alat Tulis Kantor 504.000

c. Beli Kalkulator 105.500

d. Biaya Cetak Buku 2.000.000

e. Cetak Blanko 876.000

Sub Total 3.635.500

Biaya Usaha Sampingan 0

TOTAL 3.635.500


(26)

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya usaha adalah Rp. 3.635.500

Tabel 2.4

Anggaran Biaya Diluar Usaha

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

a. Diambil Dana Cadangan 5.000.000

b. Dana Sosial 2.000.000

c. Dana Pendidikaan 3.000.000

d. Biaya Rapat 140.000

TOTAL 10.140.000

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya diluar usaha adalah Rp. 10.140.000

Tabel 2.5 Anggaran Overhead

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

1. BIAYA PEGAWAI

a. Insentif Bendahara Gaji 180.000

b. Transport Anggota 9.600.000

c. Transport tamu,undangan dan Honor Pembantu

1.650.000


(27)

Untuk Anggota (189 x @ Rp. 100.000)

Sub Total 30.330.000

2. BIAYA BARANG DAN JASA

a. Beli Kipas Angin 185.000

b. Cleanning Service: untuk Adm. Transport + Bingkisan THR/ Natal

330.000

c. Biaya Transport 160.000

d. Pembellian Snack 2.300.000

e. Pembelian Nasi 3.296.000

f. Buku, Hekter, Tip-Ex 45.000

g. Fotocopy 45.125

Sub Total 6.361.125

TOTAL 36.691.125

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran Overhead adalah Rp. 36.691.125

Setelah kita memperhatikan faktor-faktor tersebut, maka anggaran biaya telah dapaat disusun. Anggaran biaya untuk tahun 2008 dapat dilihat pada tabel berikut :


(28)

Tabel 2.6

Anggaran Biaya Tahun 2008

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN

(Rp)

Biaya Usaha 3.635.500

Biaya Diluar Usaha 10.140.000

Biaya Overhead 36.691.125

TOTAL 50.466.625

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran biaya tahun 2008 adalah Rp. 50.466.625

C.3. Penyusunan Anggaran Laba rugi

Setelah anggaran pendapatan disusun maka disusun pula anggaran biaya yang menjadi unsur dalam anggaran laba rugi. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan dalam menyusun anggaran laba rugi juga dibagi menjadi tiga bagian laba rugi yakni sebagai berikut :

1. Anggaran Laba Rugi Usaha

Anggaran ini di dapat dari hasil pengurangan pendapatan usaha dengan biaya usaha. Berikut data anggaran laba rugi tahun 2008 :


(29)

Tabel 2.7

Anggaran Laba Rugi Usaha Tahun 2008

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN

(Rp)

Pendapatan Usaha 128.189.354

Biaya Usaha 3.635.500

TOTAL 124.553.854

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi usaha tahun 2008 adalah Rp. 124.553.854

2. Anggaran Laba Rugi Diluar Usaha

Anggaran ini didapat dari hasil pengurangan pendapatan diluar usaha dengan biaya diluar usaha. Berikut data anggaran laba rugi diluar usaha tahun 2008.

Tabel 2.8

Anggaran Laba Rugi Di Luar Usaha Tahun 2008

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN

(Rp)

Pendapatan Diluar Usaha 18.298.680


(30)

TOTAL 8.158.680

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi diluar usaha tahun 2008 adalah Rp. 8.158.682

3. Anggaran Laba Rugi Usaha Penunjang

Anggaran ini didapat dari penambahan anggaran laba rugi usaha dan anggaran laba rugi diluar usaha yang dikurangkan dengan biaya overhead. Berikut data anggaran laba rugi usaha penunjang tahun 2008.

Tabel 2.9

Anggaran Laba Rugi Usaha Penunjang Tahun 2008

KODE URAIAN ANGGARAN 1 TAHUN (Rp)

Laba Rugi Usaha 124.553.854

Laba Rugi Diluar Usaha 8158.80

Sub Total 132.712.534

Biaya Overhead 36.691.125

Laba Rugi Usaha Penunjang 169.403.659

Sumber : Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan

Dari tabel diatas dapat diketahui total anggaran laba rugi usaha penunjang tahun 2008 adalah Rp. 169.403.659

D. Fungsi Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan D.1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan


(31)

Dalam bidang perencanaan anggaran akan membantu manajemen dalam bidang penentuan aktivitas yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Disamping itu dengan penyusunan anggaran maka aktivitas perusahaan akan lebih terarah ketujuan yang akan dapat dicapai. Karena dengan adanya anggaran akan memaksa manajemen untuk berfikir jauh kedepan dn mendasarkan kepada penelitian yang jauh lebih cermat. Anggaran juga akan membantu manajemen dalam mengarahkan sumber daya yang ada secara efektif.

Perencanaan dalam organisasi adalah penting, karena dalam kenyataannya perencanaan memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan. Perencanaan yang baik dicapai dengan mempertimbangkan kondisi waktu yang akan datang dimana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode berjalan pada saat rencana dibuat.

D.2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Pengawasan

Sebagaimana dijelaskan pada sub bab terdahulu bahwa perusahaan melalui devisi keuangan telah menyusun anggaran untuk periode yang bersangkutan. Setelah anggaran selesai disusun kemudian disahkan dan selanjutnya dibagi-bagikan keseluruh bagian yang ada dalam perusahaan, maksudnya agar semua bagian-bagian mengetahui apa yang menjadi tujuan perusahaan dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut. Sebab dengan diketahuinya apa yang menjadi tujuan perusahaan dan bagaimana cara untuk mencapai tujuan tersebut,


(32)

maka setiap bagian dan karyawan yang terlibat dalam operasi perusahaan akan dapat mengerjakan apa yang menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan yang digariskan. Dengan kata lain semua bagian yang melakukan tugasnya dalam rangka kegiatan operasi perusahaan harus berpedoman kepada anggaran operasional.

Penyusunan dilakukan setiap bulan dengan membuat laporan pelaksanaan maka tindakan pengawasan terhadap pelaksanaan apa yang telah dianggarkan telah dilakukan. Laporan ini berfungsi sebagai alat informasi bagi manajemen mengenai perkembangan yang terjadi dalam perusahaan. Setelah dianalisa laporan perbandingan antara anggaran dan realisasinya disampaikan kepada kepala cabang. Kemudian kepala cabang mangambil keputusan bagaimana mangatasi penyimpangan tersebut sehingga diharapkan tidak terulang pada bulan-bulan berikutnya. Dengan demikian penyempurnaan terhadap kekurangan yang ada dapat dilakukan secara terus menerus sehingga tujuan yang ingin dicapai perusahaan semakin mudah tercapai. Fungsi anggaran laba rugi sebagai alat pengawasan bagi Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan. Adalah :

a. Untuk mengawasi kegiatan-kegiatan operasi tertentu. Meskipun tujuan utama penganggaran adalah untuk menetapkan kegiatan yang paling menguntungkan bagi perusahaan yang harus dilaksanakan menyusun serta mengkoordinasi program, anggaran juga berfungsi sebagai alat pengawas kegiatan operasi perusahaa.


(33)

b. Mencegah pemborosan-pemborosan. Sebenarnya ini adalah tujuan utama dari pengawasan. Pengawasan terhadap pelaksanaan diharapkan dapat mengurangi pemborosan-pemborosan.

BAB III

ANALISA DAN EVALUASI

Sewaktu anggaran laba rugi sudah dijalankan dalam jangka waktu yang ditentukan laporan realisasi dibuat secara khusus. Laporan realisasi ini dibuat oleh divisi akuntansi setiap bulan yang mulanya untuk :

a. Membandingkan antara anggaran dengan realisasinya.

b. Menunjukkan, apakah penyimpangan terjadi yakni penyimpangan yang menguntungkan atau penyimpangan yang merugikan.

Kedua hal yang dilkuakan sebagai pengawasan anggaran yang sangat penting untuk pencapaian sasaran. Selanjutnya melalui pengawasan anggaran dapat segera diambil tindakan koreksi jika terjadi antara anggaran dan realisasinya dapat dianalisa langsung oleh masing-masing bagian yang bertanggung jawab.

Pada Bab III, analisa dan evaluasi ini penulis membagi penganaliaannya atas tiga bagian yaitu :

a. Analisa terhadap prosedur penyusunan anggaran laba rugi. b. Analisa terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi

c. Analisa Penyimpangan


(34)

Ketepatan waktu dalam penyusunan anggaran laba rugi sangat menentukan keberhasilan penyusunan serta pelaksanaannya. Ketepatan waktu membutuhkan adanya urutan-urutan waktu (time schedule) dalam penyusunan anggaran. Dengan adanya time schedule dapat diketahui bila dilakukan penyusunan anggaran serta bila anggaran itu harus dirampungkan. Sejalan dengan fungsinya sebagai pedoman dalam pelaksanaan kegiatan, ketepatan penyelesaian penyusunan angggaran akan membantu pelaksanaan kegiatan untuk mencapai tujuan perusahaaan. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Medan meyusun anggaran laba rugi pada saat akhir periode yang sedang berjalan, sehingga pada saat periode baru yang sedang berjalan maka anggaran yang telah disusun sebelumnya dapat dipakai sebagai pedoman dalam merealisasikannya.

Agar administrasinya anggaran dapat disusun secara teratur, maka perlu diperhatikan hal-hal berikut :

1. Siapa yang akan melaksanakan administrasi angggaran 2. Wewenang dan kewajiban administrasi tersebut

3. Sistem dan prosedur yang diperlukan

Dalam penyusunan anggaran laba rugi pada langkah-langkah yang harus dilakukan, yakni sebagai berikut :

1. Manajemen puncak mengirim prinsip-prinsip penyusunan angggaran (termasuk tujuan umum perusahaan) ke masing-masing bagian serta membentuk komite anggaran, jika belum miliki komite.

2. Masing-masing bagian menyusun anggaran operasional (rencana laba) dimulai dengan membuat ramalan penjualan dan anggaran penjualan itu


(35)

untuk dijadikan dasar penyusunan anggaran operasionalnya sendiri. Konsultasi dengan komite anggaran atau meanajemen yang lebih tinggi sering dilakukan pada tahap ini.

3. Negoisasi antara bagian dan komunikasi dengan pihak atasan.

4. koordinasi dan pembahasan kembali terhadap rancangan anggaran yang diajukan masing-masing departemen oleh komite anggaran. Beberapa revisi mungkin dilakukan supaya terjadi keharmonisan antara anggaran dari departemen yang satu dengan anggaran departemen yang lain. Konsultasi dengan pihak-pihak yang terlibat dilakukan untuk membahas revisi itu.

5. Persetujuan akhir dari manajemen puncak. Anggaran induk kemudian dinagi-bagikan kesetiap departemen.

Tahap-tahap yang di uraikan diatas tentu saja bukan satu-satunya alternatif yang dapat digunakan untuk menyusun anggaran. Adapun tahap-tahap penyusunan anggaran harusnya disesuaikan dengan bidang usaha masing-masing perusahaan, dan karena dalam tugas akhir ini penulis hanya membatasi untuk membahas anggaran laba rugi saja, maka berikut ini diuraikan tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan jasa saja, dagang, dan sejenis industri.

a. Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan jasa.


(36)

Gambar 3.1

b. Tahap-tahap penyusunan anggaran laba rugi pada perusahaan dagang.

Gambar 3.2

c. Tahap-tahap penyusunana anggaran laba rugi pada perusahaan sejenis industri

Anggaran Penjualan

Anggaran Pembeliaan Barang Dagangan

Anggaran Biaya Pemasaran

Anggaran Biaya Adm/ Umum

Anggaran Persediaan Barang Dagangan

Anggaran Biaya Penjualan

Anggaran Produksi Kebijaksanaan Pers Awal/ Akhir Barang

Jadi Anggaran Biaya Upah Langsung Anggaran Biaya Produksi Tidak Langsung Angggaran Biaya Pemasaran Anggaran Biaya Adm/ Umum Anggaran Biaya Lainnya


(37)

Gambar 3.3

Sesuai dengan yang dijelaskan sebelumnya bahwa ada tiga jenis usaha, yaitu perusahaan jasa, perusahaan dagang dan perusahaan industri atau sejenisnya, dimana masing-masing jenis usaha tersebut menyusun laba/ rugi masing-masing jenis usaha tersebut berbeda-beda, disesuaikan dengan jenis usahanya.

Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan perusahaan/ koperasi jasa seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa perusahaan jasa dalam menyusun anggaran laba rugi melalui prosedur penyusunan anggaran pendapatan dan anggaran biaya terlebih dahulu, setelah itu anggaran laba rugi dapat disusun berdasarkan dua anggaran tersebut.

Dalam penyusunan laba-rugi, Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan, jika ditinjau dalam hal pendapatan, dinilai cukup beik pengklasifikasiannya yakni dalam menyusun anggaran pendapatan usaha, terlebih dahulu disusun anggaran biaya yang dibuat pengklasifikasiannya antara anggaran biaya usaha, diluar usaha dan anggaran biaya overhead. Setelah unsur anggaran pendapatan dan biaya disusun maka anggaran laba rugi dapat disusun selanjutnya berdasarkan anggaran pendapatan dan anggaran biaya yang disusun sebelumnya. Dapat dikatakan bahwa Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dalam


(38)

menyusun anggaran laba rugi telah mengikuti prosedur penyusunan anggaran laba rugi.

B. Analisa Terhadap Fungsi Anggaran Laba Rugi

Peranan anggaran pada suatu perusahaan merupakan alat untuk membantu manajemen dalam pelaksanaan, fungsi perencanaan, koordinasi, pengawasan dan juga sebagai pedoman kerja dalam menjalankan perusahaan untuk tujuan yang telah ditetapkan.

B.1. Anggaran Laba Rugi Sebagai Suatu Alat Perencanaan

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen dan fungsi ini merupakan dasar pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Anggaran juga akan membantu manajemen dalam mengarahkan sumber daya yang ada secara efektif. Pada dasarnya perencanaan terjadi pada semua kehiatan. Perencanaan meruapakan proses dasar dimana manajemen menentukan tujuan dan cara mencapainya.

Dari kalimat diatas disimpulkan bahwa sebelum perusahaan melakukan operasinya, pimpinan dari perusahaan tersebut harus lebih dahulu merumuskan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilaksanakan dimasa yang akan datang dan hasil yang akan dicapai dari kegiatan-kegiatan tersebut, serta bagaimana melaksanakannya. Dengan adanya perencanaan tersebut, maka aktivitas akan dapat terlaksana dengan baik. Adapun fungsi anggaran laba rugi sebagai suatu alat perencanaan.


(39)

B.2. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Pengawasan

Anggaran merupakan salah satu cara mengadakan pengawasan dalam perusahaan. Pengawasan itu merupakan usaha-usaha yang ditempuh agar rencana yang telah disusun sebelumnya dapat dicapai. Dengan demikian pengawasan adalah mengevaluasi prestasi kerja dan tindakan perbaikan apabila perlu.

Aspek pengawasan yaitu dengan membandingkan antara prestasi dengan yang dianggarkan, apakah dapat ditemukan efisiensi atau apakah para manajer pelaksana telah bekerja dengan baik dalam mengelola perusahaan.

Untuk itu semua bagian melakukan tugasnya dalam rangka kegiatan operasi perusahaan harus berpedoman kepada anggaran operasional agar tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan yang melebar.

B.3. Anggaran Laba Rugi Sebagai Alat Koordinasi

Fungsi koordinasi menuntut adanya keselarasan tindakan bekerja dari setiap individu atau bagian dalam perusahaan untuk mencapai tujuan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa untuk menciptakan adanya koordinasi diperlukan perencanan yang baik, yang dapat menunjukkan keselarasan rencana antara satu bagian dengan bagian yang lainnya.

Anggaran yang berfungsi sebagai perencanaan harus dapat menyesuaikan rencana yang dibuat untuk berbagai bagian dalam perusahaan, sehingga rencana


(40)

kegiatan yang satu akan selaras dengan lainnya. Untuk itu anggaran dapat dipakai sebagai alat koordinasi untuk seluruh bagian yang ada dalam perusahaan, karena semua kegiatan yang saling berkaitan antara satu bagian dengan bagian lainnya sudah diatur dengan baik.

B.4. Anggaran Sebagai Pedoman Kerja

Anggaran merupakan suatu rencana kerja yang disusun sistematis dan dinyatakan dalam unit moneter. Lazimnya penyusunan anggaran berdasarkan pengalaman masa lalu dan taksiran-taksiran pada masa yang akan datang, maka ini dapat menjadi pedoman kerja bagi setiap bagian dalam perusahaan/ untuk menjalankan kegiatannya. Rencana laba harus sebagai pedoman untuk melakukan tindakan, tujuan dan sasaran yang realistis ditetapkan dan didukung dengan strategi dan kebijakan.

C. Analisa Penyimpangan

Analisa penyimpangan dilakukan dengan membandingkan anggaran yang disajikan dengan laporan realisasinya. Untuk melihat apakah penyimpangan tersebut menguntungkan atau merugikan.

Dalam analisis penyimpangan seperti ini keyakinan terhadap keakuratan informasi akuntansi harus kuat, tepat waktu, dan relevan. Keselarasan dalam ukuran atau data akuntansi akan dapat menimbulkan kesalahan dalam angka variance atau penyimpangan.


(41)

Namun analisa penyimpangan juga dapat dievaluasi dengan mengetahui penyebab penyimpangan tersebut, oleh karena itu manajemen harus mengambil tindakan yang bersifat korektif karena analisa penyimpangan merupakan bagian penting dari proses anggaran. Untuk mengevaluasi penyimpangan, perlu dipertimbangkan hal-hal yang disebut dibawah ini :

- Apakah penyimpangan itu material atau tidak

- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak membuat anggaran

- Apakah penyimpangan itu terjadi karena kesalahan pihak akuntansi akan melaporkan informasi keuangan intern

- Apakah penyimpangan itu terjadi karena adanya keputusan manajemen yang mendadak, dalam rangka meningkatkan efisiensi kerja

- Apakah penyimpangan-penyimpangan itu disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak dapat diramalkan.


(42)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan koperasi/ perusahaan jasa yang bidang usahanya simpan pinjam.

2. Struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat dinilai baik karena memiliki internal control. 3. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan penyusunan anggaran

antara lain : struktur organisasi yang sehat, keterlibatan dan keterkaitan manajemen, harapan yang realistis, tepat waktu, pengakuan terhadap hasil kerja, tindak lanjut, dan lain-lain.

4. Prosedur penyusunan anggaran pada Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan secara umum telah berjalan dengan baik perencanaan dilakukan denngan cukup matang karena dalam menyusun anggaran berdasarkan atas realisasi dan anggaran tahun sebelumnya dan disesuaikan dengan keadaan ekonomi tahun berjalan.


(43)

5. Elemen-elemen anggaran laba rugi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang merupakan koperasi/ perusahaan jasa adalah anggaran pendapatan dan anggaran biaya.

B. Saran

1. Agar realisasi dari anggaran laba rugi yang disusun lebih akurat, maka penjumlahan sub-sub totalnya harus lebih teliti lagi sebab apabila hasil penjumlahan subtotal terlalu besar atau terlalu kecil akan mengakibatkan laba atau rugi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Penyajian nama perkiraan pada realisasi (laporan laba rugi) sebaiknya sama dengan nama perkiraan yang ada pada penyusunan anggaran sehingga dalam mencari variansnya tidak mengalami kesulitan karena perbedaan penyajian nama perkiraan

3. Agar tidak terjadi penyimpangan peramalan anggaran yang terlalu besar, maka pengawasan harus dibuat sebaik mungkin yaitu dengan membuat laporan tiap bulannya serta evaluasi agar dapat dilkukan perbaikan secepat mungkin.


(44)

DAFTAR PUSTAKA

Welsch, G. A., Hilton, R. W., Gordon, P. N, 2000, Anggaran Perencanaan dan

Pengendalian laba, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Hansen, Dor. R., Mowen, Maryanne. M, 2006, Akuntansi Manajemen, -Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Hadibroto S, 2004, Masalah Akuntansi, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta

Baswir, Revrisond, 2001, Koperasi Indonesia, Edisi Dua, penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta

Harahap, Sofyan Syafri, 1996, Budgetting penganggaran perencanaan


(45)

STRUKTUR ORGANISASI

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA

(DISKOMINFO) MEDAN

PEMBINA

PENGURUS

BADAN

PENGAWAS

KETUA I

KETUA II

SEKRETARIS I

SEKRETARIS II

BENDAHARA

KARYAWAN

KETUA

SEKRETARIS

ANGGOTA


(46)

(47)

(1)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan merupakan koperasi/ perusahaan jasa yang bidang usahanya simpan pinjam.

2. Struktur organisasi yang dimiliki oleh Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan dapat dinilai baik karena memiliki internal control. 3. Ada beberapa faktor yang mendukung keberhasilan penyusunan anggaran

antara lain : struktur organisasi yang sehat, keterlibatan dan keterkaitan manajemen, harapan yang realistis, tepat waktu, pengakuan terhadap hasil kerja, tindak lanjut, dan lain-lain.

4. Prosedur penyusunan anggaran pada Koperasi Pegawai Republik

Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan secara umum telah berjalan dengan baik perencanaan dilakukan denngan cukup matang karena dalam menyusun anggaran berdasarkan atas realisasi dan anggaran tahun sebelumnya dan disesuaikan


(2)

5. Elemen-elemen anggaran laba rugi pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) ”Media” Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan yang merupakan koperasi/ perusahaan jasa adalah anggaran pendapatan dan anggaran biaya.

B. Saran

1. Agar realisasi dari anggaran laba rugi yang disusun lebih akurat, maka penjumlahan sub-sub totalnya harus lebih teliti lagi sebab apabila hasil penjumlahan subtotal terlalu besar atau terlalu kecil akan mengakibatkan laba atau rugi yang tidak sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

2. Penyajian nama perkiraan pada realisasi (laporan laba rugi) sebaiknya sama dengan nama perkiraan yang ada pada penyusunan anggaran sehingga dalam mencari variansnya tidak mengalami kesulitan karena perbedaan penyajian nama perkiraan

3. Agar tidak terjadi penyimpangan peramalan anggaran yang terlalu besar, maka pengawasan harus dibuat sebaik mungkin yaitu dengan membuat laporan tiap bulannya serta evaluasi agar dapat dilkukan perbaikan secepat mungkin.


(3)

DAFTAR PUSTAKA

Welsch, G. A., Hilton, R. W., Gordon, P. N, 2000, Anggaran Perencanaan dan

Pengendalian laba, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Hansen, Dor. R., Mowen, Maryanne. M, 2006, Akuntansi Manajemen, -Edisi Tujuh, Penerbit Salemba Empat, Jakarta

Hadibroto S, 2004, Masalah Akuntansi, Buku Dua, Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi UI, Jakarta

Baswir, Revrisond, 2001, Koperasi Indonesia, Edisi Dua, penerbit BPFE-Yogyakarta, Yogyakarta

Harahap, Sofyan Syafri, 1996, Budgetting penganggaran perencanaan


(4)

STRUKTUR ORGANISASI

KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) “MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA

(DISKOMINFO) MEDAN

PEMBINA

PENGURUS

BADAN

PENGAWAS

KETUA I

KETUA II

SEKRETARIS I

SEKRETARIS II

BENDAHARA

KARYAWAN

KETUA

SEKRETARIS

ANGGOTA


(5)

(6)

Dokumen yang terkait

Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komunikasi Dan Informatika (Dikominfo) Provinsi Sumatera Utara

1 67 47

Analisa Laporan Keuangan Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) “Media” Dinas Komunikasi Informasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Medan

0 46 62

Pengawasan Intern Aktiva Tetap Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Media Dinas Komunikasi Informasi dan Informatika (Diskominfo) Medan

0 23 47

Analisis Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada PT. PP. London Sumatera Indonesia Tbk Medan

0 23 68

Analisa Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Studi Kasus pada PT.(persero) Pelabuhan Indonesia I

1 24 112

Sistem Informasi Administrasi Surat Dinas Pada Dinas Komunikasi Dan Informatika (DISKOMINFO) Pemerintahan Kota Bandung

1 17 1

Sistem Informasi Absensi dan Penggajian Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung

5 52 134

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ( Survey pada KPRI di Surakarta ).

0 0 9

ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ANALISIS PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN KOPERASI PADA KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) DI KABUPATEN BOYOLALI.

0 1 13

BAB II KOPERASI PEGAWAI REPUBLIK INDONESIA (KPRI) ”MEDIA” DINAS KOMUNIKASI INFORMASI DAN INFORMATIKA (DISKOMINFO) MEDAN A. Sejarah Singkat Koperasi - Prosedur Penyusunan Anggaran Laba Rugi Pada Koperasi Pegawai Republik Indonesia (KPRI)"Media" Dinas Komun

0 0 17