Sedangkan Proyek Pengembangan PTP VI, PTP VII dan PTP VIII yang ada diluar Sumatera Utara diserahkan kepada PTPN yang dibentuk di masing-
masing provinsi.
Visi dan Misi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan memiliki visi dan misi sebagai berikut:
a. Visi PT. Perkebunan Nusantara IV
“Menjadi perusahaan yang unggul dalam usaha agroindustri yang terintegrasi”.
b. Misi PT. Perkebunan Nusantara IV
Adapun yang menjadi misi perusahaan adalah: 1.
Menjalankan usaha dengan prinsip-prinsip usaha terbaik, inovatif, dan berdaya saing tinggi.
2. Menyelenggarakan usaha agroindustri berbasis kelapa sawit, teh dan
karet. 3.
Mengintegrasikan usaha agroindustri hulu, hilir, dan produk baru, pendukung agroindustri dan pendayagunaan aset dengan preferensi
pada teknologi terkini yang teruji proven dan berwawasan lingkungan.
B. Struktur Organisasi PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Perusahaan dalam melaksanakan aktifitasnya sehari-hari terdiri dari beberapa bagian yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan erat.Untuk
memperjelas kedudukan dan bagian personalia dibutuhkan adanya Struktur
Organisasi yang jelas. Secara umum, dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 2.1 Struktur Organisasi Perusahaan PT. Perkebunan Nusantara IV Medan
Sumber : www.ptpn4.co.id
C. Job Description
Berikut ini adalah Uraian Tugas Job Description dari setiap unit pada
PT. Perkebunan Nusantara IV Medan yang terdiri dari : 1.
Pemegang Saham
Pemegang Saham adalah organ perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan kepada Direksi atau Dewan Komisaris, dalam batas yang
ditentukan dalam peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar. Hak Pemegang Saham :
a. Hak untuk menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
b. Hak untuk memperoleh informasi material mengenai pengelolaan
perusahaan baik dari Dewan Komisaris maupun Direksi secara lengkap, tepat waktu, dan teratur.
c. Hak untuk memperoleh pembagian laba perusahaan dividen.
d. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi atau Komisaris lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan RUPS Luar Biasa.
Wewenang Pemegang Saham
a. Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Anggota Dewan
Komisaris sesuai dengan ketentuan yang berlaku. b.
Menyetujui atau menolak Rencana Jangka Panjang Perusahaan RJPP dan RKAP.
c. Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris.
d. Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris.
e. Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan
keuangan. f.
Menetapkan remunerasi Dewan Komisaris dan Direksi sesuai ketentuan yang berlaku.
g. Menetapkan anggaran dasar dan perubahannya. Pelaksanaan Rapat
Umum Pemegang Saham Tahunan RUPS yang diadakan selama tahun 2012 adalah RUPS mengenai Persertujuan Laporan Tahunan untuk
Tahun Buku 2011 yang dilaksanakan pada tanggal 7 Juni 2012.
2. Dewan Komisaris
Dewan Komisaris adalah organ perseroan yang bertugas melakukan pengawasan secara umum atau khusus sesuai dengan Anggaran Dasar serta
memberi nasihat kepada Direksi.Berdasarkan Anggaran Dasar PTPN IV No. 11 Tanggal 04 Agustus 2008 dan Peraturan Menteri BUMN No. PER-
12MBU2012 tentang organ Dewan KomisarisDewan Pengawas BUMN
adapun tugas dan wewenang Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Tugas Dewan Komisaris
a. Melakukan pengawasan terhadap kebijakan Direksi dalam melaksanakan
pengurusan Perseroan serta member nasehat kepada Direksi termasuk pelaksanaan Rencana Jangka Panjang Perusahaan, rencana kerja dan
anggaran perusahaan serta ketentuan Anggaran Dasar dan Rapat Umum
Pemegang Saham dan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
b. Melakukan evaluasi terhadap laporan atas pencapaian target dari masing-
masing Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator
KPI dan melakukan tindakan yang diperlukan dalam rangka pencapaian
target yang telah ditetapkan.
c. Memantau efektivitas praktek Good Corporate Governance yang
diterapkan oleh perusahaan. Wewenang Dewan Komisaris :
a. Melihat buku-buku, surat-surat, serta dokumen-dokumen lainnya,
memeriksa kas untuk keperluan verifikasi dan lain-lain surat berharga dan memeriksa kekayaan Perusahaan.
b. Memasuki pekarangan, gedung, dan kantor yang dipergunakan oleh
Perusahaan. c.
Meminta penjelasan dari Direksi danatau pejabat lainnya mengenai segala persoalan yang menyangkut pengelolaan Perusahaan.
d. Mengetahui segala kebijakan dan tindakan yang dan akan dijalankan oleh
Direksi. e.
Meminta Direksi atau pejabat lainnya di bawah Direksi dengan sepengetahuan Direksi untuk menghadiri rapat Dewan Komisaris.
f. Mengangkat dan memberhentikan sekretaris Dewan Komisaris, jika
dianggap perlu. g.
Memberhentikan sementara anggota Direksi sesuai dengan ketentuan Anggaran dasar.
h. Membentuk komite-komite lain selain Komite Audit, jika dianggap perlu
dengan memperhatikan kemampuan Perusahaan.
i. Menggunakan tenaga ahli untuk hal tertentu dan dalam jangka waktu
tertentu atas beban Perseroan, jika dianggap perlu. j.
Melakukan tindakan pengurusan Perusahaan dalam keadaan tertentu untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar.
k. Menghadiri rapat Direksi dan memberikan pandangan-pandangan
terhadap hal-hal yang dibicarakan
3. Tugas Direktur Utama
a. Mengelola Perusahaan sesuai amanat RUPS untuk mewujudkan sasaran
Perusahaan. b.
Menjalankan segala tindakan yang berkaitan dengan pengurusan Perusahaan untuk kepentingan Perusahaan dan sesuai dengan maksud
dan tujuan Perusahaan serta mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan tentang segala hal dan segala kejadian dengan
memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan Anggaran Dasar dan Keputusan RUPS.
c. Memimpin, mengkoordinasikan dan mensikronisasikan pelaksanaan
program kegiatan Direktur Produksi, Direktur SDM dan Umum, Direktur Keuangan dan Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha, Manajer
Grup dan Manajer Unit. d.
Menjalankan arahan dari Dewan Komisaris dan RUPS. e.
Mengatur pembagian tugas dan wewnang masing-masing anggota Direksi.
f. Mengadakan dan memimpin rapat Direksi secara berkala, untuk
mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Unit Usaha, dan Unit Usaha.
g. Memberi penjelasan kepada Dewan Komisaris atau Rapat Umum
Pemegang Saham, mengenai Rencana Jangka Panjang Perusahaan, Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan serta Laporan Tahunan.
h. Melaksanakan pemenuhan aspek legal dan kepatuhan Perusahaan
terhadap Anggaran Dasar, keputusan RUPS dan peraturan perundang- undangan.
i. Mengkoordinir penyelenggaraan akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
verifikasi dan administrasi aset. j.
Mengkoordinir Direksi melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key Performance
Indicator KPI serta merumuskan tindakan perbaikan yang diperlukan. k.
Mengkoordinir pembuatan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan yang akan disampaikan kepada Dewan Komisaris dan
Pemegang Saham. l.
Melakukan pembinaan dan monitoring tugas-tugas dibidang Satuan Pengawasan Intern dan Sekretaris Perusahaan termasuk P2BJ.
m. Mengkoordinir pelaksanaan dan pemantauan terhadap implementasi
Good Corporate Governance dan Manajemen Resiko. n.
Mengkoordinir perumusan program kegiatan masing-masing Direktorat, Grup Perusahaan serta SPI yang dijabarkan dari RKAP dan RJPP.
o. Mengkoordinir penyusunan RJPP, RKAP dan rencana-rencana lainnya
untuk disampaikan kepada Dewan Komisaris dan RUPS. p.
Penanggung jawab pelaksanaan pengadaan tanah untuk kepentingan pengembangan usaha Perusahaan.
Wewenang Direktur Utama
a. Menetapkan kebijakan kepengurusan Perusahaan yang sejalan dengan
RUPS.
b. Bertindak untuk dan atas nama Direksi serta mewakili Perusahaan
dengan ketentuan semua tindakan Direktur Utama tersebut telah disetujui
dalam Rapat Direksi.
c. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa
anggota Direksi untuk mengambil keputusan atas nama Direksi atau
mewakili Perusahaan di dalam dan di luar pengadilan.
d. Mengatur penyerahan kekuasaan Direksi kepada seseorang atau beberapa
orang pekerja. Perusahaan baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama atau kepada orang lain, untuk mewakili Perusahaan didalam dan diluar
Pengadilan.
e. Mengangkat dan memberhentikan pekerja Perusahaan setelah
mendengarkan saran dari Direktur SDM dan Umum.
f. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka kebutuhan
operasional Perusahaan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang
berlaku.
4. Tugas Direktur Produksi
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas dibawah Direktorat
Produksi.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat
Produksi.
c. Melaksanakan dan mengendaikan program kegiatan di Bidang Tanaman,
Pengolahan termasuk P3TBS dan Teknik.
d. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
e. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat
Produksi untuk mengevaluasi pelaksanaan program kegiatan.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator
Kerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI yang berkaitan
dengan aspek operasional.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Tanaman,
Teknik dan Pengolahan termasuk P3TBS.
h. Menindaklanjutin temuan hasil audit SPI dan auditor eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
i. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran, dan tahunan
dibidang Tanaman, Teknik dan Pengolahan termasuk P3TBS.
j. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Tanaman Teknik
dan Pengolahan temasuk P3TBS yang didasarkan kepada penjabaran
dari RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
k. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan di
lingkungan Direktorat Produksi dan selanjutnya disampaikan kepada
Direktur Utama untuk ditetapkan. Wewenang Direktur Produksi
a. Menetapkan kebijakan pengelolaan Perusahaan pada Direktorat Produksi.
b. Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku. c.
Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari Direktur Utama.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat
kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas- tugas Direktur Produksi.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Produksi dengan batasan nilai seesuai ketentuan yang berlaku.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan
memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Produksi sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
5. Tugas Direktur Keuangan
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Keuangan.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat
Keuangan. c.
Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan yang telah dirumuskan, meliputi Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
d. Menjalankan arahan-arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris, dan
RUPS. e.
Mengadakan rapat internal secara berkala guna membahas masalah- masalah dibidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
f. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator
Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI yang berkaitan dengan aspek operasionalnya.
g. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Keuangan, Akuntansi dan Pemasaran.
h. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya. i.
Menyiappkan laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Laporan Tahunan serta Laporan Keuangan untuk dibahas bersama-sama dengan
Anggota Direksi sebelum disampaikan kepada Dewan Komisaris dan Pemegang Saham.
j. Menyelenggarakan dan memelihara akuntansi keuangan, akuntansi biaya,
verifikasi dan akuntansi aset.
k. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
keuangan, akuntansi, dan pemasaran dan sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan untuk selanjutnya mengkoordinir penyusunan RKAP, RJPP
dan rencana lainnya secara korporasi. l.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian Keuangan, Akuntansi dan Bagian Pemasaran yang didasarkan kepada RKAP dan
RJP yang telah disahkan. m.
Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan dilingkungan Direktorat Keuangan dan selanjutnya disampaikan kepada
Direktur Utama yang ditetapkan. n.
Melaksanakan dan mengendalikan kegiatan penjualanpemasaran dan persediaan produk.
Wewenang Direktur Keuangan
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat
Keuangan.
b. Mewakili Perusahaan baik di dalam maupun di luar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat
kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-
tugas Direktur Keuangan.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran daam rangka operasional
Direktorat Keuangan dengan batasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan
memberhentikan karyawan dilingkungan Direktorat Keuangan sesuai dengan peraturan kepegawaian dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku. 6.
Tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
b. Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan dibawah Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
c. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan di Bidang
Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha tidak termasuk pengembangan di Bidang Tanaman dan Program Kemitraan dan Bina
Lingkungan PKBL.
d. Menyusun dan melaksanakan kegiatan Perusahaan dalam pengembangan
industri hilir dan industri pendukung.
e. Pengelolaan dan pengurusan Anak Perusahaan dan Perusahaan
Penyertaan tidak termasuk aspek legal.
f. Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS.
g. Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala di lingkungan Direktorat
Perencanaan dan Pengembangan Usaha untuk mengevaluasi pelaksanaan
program kegiatan.
h. Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator
Kinerja Kunci IKK atau Key Performance Indicator KPI yang
berkaitan dengan aspek operasional.
i. Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate
Govermance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang Perencanaan
termasuk IT Pengembangan Usaha dan PKBL.
j. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran dan Tahunan di
Bidang Perencanaan termasuk IT Pengembangan Usaha dan PKBL.
k. Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan eksternal auditor yang
berkaitan dengan tugas operasionalnya.
l. Menyiapkan rancangan RKAP, RJPP dan rencana lainnya di bidang
Perencanaan termasuk IT, Pengembangan Usaha dan program
Kemitraan dan Bina Lingkungan.
m. Merumuskan dan menetapkan program kegiatan bagian Perencanaan
termasuk IT, Pengembangan Usaha dan Program Kemitraan dan Bina Lingkungan yang didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah
disahkan.
n. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yag digunakan di
lingkungan Direktorat Pengembangan Usaha dan selanjutnya
disampaikan kepada Direktur Utama untuk ditetapkan. Wewenang Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan di bidang Perencanaan,
Pengembangan Usaha dan PKBL.
b. Mewakili Perusahaan baik dialam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat
kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-
tugas Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha dengan
btasan nilai sesuai ketentuan yang berlaku.
f. Mengusulkan kepada Direktur Utama untuk promosi, demosi, mutasi dan
memberhentikan karyawan di lingkungan Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Usaha sesuai peraturan kepegawaian dan peraturan
perundang-undangan yang berlaku. 7.
Tugas Direktur SDM dan Umum
a. Memimpin dan mengkoordinasikan tugas-tugas di bawah Direktorat
SDM dan Umum. b.
Menyusun struktur organisasi Perusahaan beserta uraian tugasnya. c.
Menyusun Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan di bawah Direktorat SDM dan Umum.
d. Melaksanakan dan mengendalikan program kegiatan dibidang SDM,
Hukum, dan Pertahanan serta Pengadaan.
e. Melaksanakan pengelolaan SDM, termasuk rekrutmen, penempatan,
penilaian kinerja, karir, remunerasi dan purna tugas. f.
Menyusun Perjanjian Kerja Bersama PKB untuk dibahas bersama dengan Serikat Pekerja dan peraturan kepegawaian.
g. Mengurus permasalahan hukum yang dihadapi Perusahaan dan
pengurusan hak atas tanah sesuai ketentuan yang berlaku. h.
Menjalankan arahan dari Direktur Utama, Dewan Komisaris dan RUPS. i.
Mengadakan rapat-rapat internal secara berkala diingkungan SDM, Umum, Hukum dan Pertanahan serta Pengadaan untuk mengevaluasi
pelaksanaan kegiatannya. j.
Melakukan evaluasi secara berkala terhadap pencapaian target Indikator Kinerja Kunci IKK atau Key performance Indicator KPI yang
berkaitan dengan aspek operasional. k.
Melaksanakan dan memantau penerapan prinsip-prinsip Good Corporate Governance dan Manajemen Risiko di lingkungan Bidang SDM, Umum,
Hukum, dan Pertahanan serta Pengadaan. l.
Menindaklanjuti temuan hasil audit SPI dan audit eksternal yang berkaitan dengan tugas operasionalnya.
m. Menyiapkan Laporan Manajemen Triwulan, Semesteran, dan Tahunan di
bidang SDM, Umum, Hukum, dan Pertanahan, dan Pengadaan. n.
Merumuskan dan menetapkan program kegiatan Bagian SDM, Bagian Umum, Bagian Hukum dan Pertanahan serta Bagian Pengadaan yang
didasarkan kepada RKAP dan RJPP yang telah disahkan.
o. Merumuskan kebijakan dan menyusun pedoman kerja yang digunakan
dilingkungan Direktorat SDM dan Umum dan selanjutnya disampaikan kepada Direktur Utama yang ditetapkan.
Wewenang Direktur SDM dan Umum
a. Menetapkan kebijakan pengurusan Perusahaan pada Direktorat SDM dan
Umum.
b. Mewakili Perusahaan baik didalam maupun diluar pengadilan sesuai
ketentuan yang berlaku.
c. Bertindak untuk dan atas nama Direksi berdasarkan surat kuasa dari
Direktur Utama.
d. Mengangkat seorang atau lebih sebagai wakil atau kuasanya dengan surat
kuasa untuk melakukan perbuatan tertentu yang berkaitan dengan tugas-
tugas Direktur SDM dan Umum.
e. Memberikan persetujuan pengeluaran anggaran dalam rangka
operasional Direktorat SDM dan Umum dengan batasan nilai sesuai
ketentuan yang berlaku. 8.
Anak Perusahaan dan Penyertaan Saham
PTPN IV memiliki tiga anak perusahaan yaitu, PT. Sarana Agro Nusantara PT. SAN yang bergerak dalam bidang jasa tangki timbun dan pemompaan
CPO, PT. Agro Sinergi Nusantara dan PT Sinergi Perkebunan Nusantara yang bergerak dalam bidang Perkebunan Kelapa Sawit. Selain memiliki
anak perusahaan, PTPN IV juga memiliki perusahaan asosiasi, yaitu: 1.
PT. EWS Nusantara Tiga
2. PT. Pupuk Agro Nusantara
3. PT. Nusantara Mas
Serta penyertaan saham pada : 1.
PT. Padasa Enam Utama 2.
PT. Karisma Pemasaran Bersama Nusantara 3.
PT. Riset Perkebunan Nusantara 4.
Hamburg – Indonesische Import dalam likuidasi
D. Jaringan Usaha
PTPN IV adalah Badan Usaha Milik Negara BUMN yang bergerak pada bidang usaha agroindustri. Mengusahakan perkebunan dan pengolahan
komoditas kelapa sawit dan teh yang mencakup pengolahan areal dan tanaman, kebun bibit dan pemeliharaan tanaman menghasilkan, pengolahan komoditas
menjadi bahan baku berbagai industri, pemasaran komoditas yang dihasilkan
dan kegiatan pendukung lainnya.
PTPN IV memiliki 30 Unit Kebun yang mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1
unit Proyek Pengembangan Kebun Plasma Kelapa Sawit, yang menyebar di 9 Kabupaten, yaitu Kabupaten Langkat, Deli Serdang, Serdang Bedagai,
Simalungun, Asahan, Labuhan Batu, Padang Lawas, Batubara dan Mandailing Natal. Dalam proses pengolahan, PTPN IV memiliki 15 Unit Pabrik Kelapa
Sawit PKS0 dengan kapasitas total 575 ton Tandan Buah Segar TBS per jam, 2 unit Pabrik Teh dengan kapasitas total 154 ton Daun Teh Basah DTB
per hari, dan 1 unit Pabrik Pengolahan Inti Sawit dengan kapasitas 450 ton per
hari. PTPN IV juga didukung oleh 1 Unit Usaha Engineering Manufacturing and Construction yaitu Pabrik Mesin Tenera PMT dan 3 Unit Usaha Rumah
Sakit yaitu RS. Laras, RS. Balimbingan dan RS.Pabatu. Seluruh Unit Usaha dan Proyek Pengembangan PTPN IV dikelompokkan kedalam 5 lima Grup
Unit Usaha GUU. E.
Kinerja Usaha Terkini
Capaian produksi TBS Kebun Sendiri Triwulan I2014 berada diatas RKAP sebesar 9.698 ton atau 2,19 dan pembelian TBS dibawah RKAP
sebesar 72.786 ton atau 30,99. Secara gabungan produksi TBS dibawah RKAP sebesar 63.088 ton atau 9,31. Realisasi produksi TBS Kebun Sendiri
dan Pembelian TBS Triwulan I2014 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu masing-masing mengalami kenaikan sebesar 6.673 ton atau 1,50
dan 25.722 atau 18,86. Realisasi produksi Daun Teh Basah kebun sendiri Triwulan I2014 dibawah RKAP sebesar 339 ton atau 5,61 dan dibandingkan
dengan periode yang sama tahun lalu diatas sebesar 740 ton atau 14,90. Capaian penjualan setelah pungutan ekspor Triwulan I2014 sebesar
Rp. 1.474,97 milyar jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp. 1.318,00 milyar maka berada diatas RKAP sebesar Rp. 156,97 milyar atau 11,91.
Realisasi biaya secara keseluruhan Triwulan I2014 sebesar Rp. 1.202,05 milyar. Jika dibandingkan dengan RKAP sebesar Rp. 1.331,55 milyar maka
realisasi biaya berada dibawah RKAP sebesar Rp. 129,50 milyar atau 9,73. Capaian laba sebelum PPh Triwulan I2014 sebesar Rp. 272,91 milyar jika
dibandingkan dengan kerugian RKAP sebesar Rp. 13,55 milyar, berada diatas RKAP sebesar Rp. 286,46 milyar atau 2,114,56.
F.
Rencana Usaha
Secara umum rencana kerja Perseroan akan diarahkan pada bidang-
bidang sebagai berikut :
1. Melakukan pengembangan industri hilir Bio Diesel, Biomassa, Oleokimia
dan lain-lain. 2.
Ekspansi pengembangan areal perkebunan kelapa sawit ke Kalimantan dan Sulawesi.
3. Peningkatan kapasitas oleh pabrik kelapa sawit.
4. Peningkatan produktivitas TBS dan efisiensi biaya.
5. Pengembangan perbengkelan PMT Dolok Ilir.
6. Spin off Rumah Sakit Sekolah.
PTPN IV merupakan BUMN yang berkomitmen menerapkan GCG Good Corporate Governance secara konsisten dan berkelanjutan.Penerapan
GCG sebagai budaya perusahaan mencakup kalangan internal dan kalangan eksternal perusahaan seperti mitra bisnis, pelanggan dan pemangku
kepentingan lainnya. Penerapan GCG berlandaskan pada lima prinsip dasar yaitu :
1. Transparansi transparency: yaitu keterbukaan dalam melakukan proses
pengambilan keputusan dan dalam mengungkapkan informasi material dan relevan mengenai perusahaan.
2. Akuntabilitas accountability: yaitu kejelasan fungsi, pelaksanaan dan
pertanggungjawaban organik sehingga pengelolaan perusahaan terlaksana secara efektif.
3. Pertanggungjawaban responsibility: yaitu kesesuaian didalam
pengelolaan perusahaan terhadap peraturan perundangan dan prinsip- prinsip korporasi yang sehat.
4. Kemandirian independency: yaitu pengelolaan perusahaan yang
dilakukan secara profesional tanpa benturan kepentingan, pengaruh dan tekanan dari pihak manapun serta taat asas terhadap peraturan
perundangan yang berlaku serta prinsip-prinsip korporasi yang sehat. 5.
Kewajaran fairness: yaitu keadilan dan kesetaraan didalam memenuhi hak-hak pemangku kepentingan yang timbul berdasarkan perjanjian dan
ketentuan yang berlaku. Untuk memastikan penerapan GCG di perusahaan, Direksi telah
membentuk Bagian Manajemen Risiko dan GCG serta menunjuk Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha sebagai penanggung jawab dalam
penerapan dan pemantauan GCG di PTPN IV. Perseroan menuangkan penerapan tata kelola ini sebagai salah satu pilar dalam strategi bisnis yang
ditetapkan oleh manajemen setiap tahunnya untuk meningkatkan komitmen dalam penerapan tata kelola.
BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN PENGELUARAN
KAS PADA PT. PERKEBUNAN NUSANTARA IV MEDAN A.
Sistem
Istilah sistem paling sering digunakan untuk menunjukkan pengertian metode atau cara dan sesuatu himpunan unsur atau komponen yang saling
berhubungan satu sama lain menjadi satu kesatuan yang utuh. Jadi dengan kata lain sistem adalah sekelompok elemen – elemen lain yang terintegrasi
dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan organisasi. Sistem menurut Mulyadi 2001 : 5 mendefinisikan tentang sistem
adalah Suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. Dari pengertian diatas
menunjukkan susudt pandang yang berbeda. Penegertian sistem itu sendiri terdiri dari subsistem yang secara keseluruhan bertujuan untuk mencapai
tujuan-tujuan tertentu dan lebih ditekankan lagi pada sistem yang melaksanakan aktivitasnya dalam suatu perusahaan. Sebuah sistem harus
melayani setidaknya satu tujuan, tetapi dapat juga melayani beberapa tujuan. Sementara itu, sistem berkaitan erat dengan prosedur dalam sistem akuntansi.
Untuk itu perlu dibedakan antara sistem dan prosedur. Menururt Mulyadi 2001 : 5 merumuskan bahwa : “prosedur adalah urutan kegiatan kleriskal,
biasanya melibatkan orang dalam suatu departemen atau lebih yang dibuat untuk menjamin penanganan secara transaksi perusahaan yang terjadi
berulang – ulang”. Maka intinya, sistem adalah sekelompok elemen – elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai sebuah tujuan.
30
B. Sistem Informasi