secara tangguh sedangkan pembayaran dilakukan secara tunai. Bank bertindak sebagai pembeli, sementara nasabah sebagai penjual.
Sekilas transaksi ini mirip dengan jual beli ijon, namun dalam transaksi ini kuantitas, kualitas, harga dan waktu penyerahan barang
harus ditentukan secara pasti. Dalam praktik perbankan, ketika barang telah diserahkan kepada
bank, maka bank akan menjualnya kepada rekan nasabah itu sendiri secara tunai atau secara cicilan. Harga jual yang ditetapkan oleh
bank adalah
harga beli
dari nasabah
ditambah dengan
keuntungannya. Dalam hal ini menjualnya secara tunai biasanya disebut pembiayaan talangan.
32
c. Pembiayaan Istishna’
Pembiayaan istishna ’ menyerupai pembiayaan salam, tetapi
dalam istishna ’ pembayarannya dapat dilakukan melalui cicilan atau
ditangguhkan. Praktik istishna ’ dalam bank syariah umumnya
diaplikasikan pada pembiayaan manufaktur dan kontruksi. Ketentuan umum pembiayaan istishna
’ adalah spesifikasi barang pesanan harus jelas seperti jenis, macam ukuran, mutu dan jumlah. Harga jual yang
telah disepakati dicantumkan dalam akad tidak boleh berubah selama berlakunya akad, jika terjadi perubahan dari kriteria pesanan dan
perubahan harga setelah akad ditandatangani, seluruh biaya ditambah tetap akan ditanggung oleh nasabah.
33
32
Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, h.125
33
Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, h.137
d. Pembiayaan Ijarah
Adalah sebagai hak untuk memanfaatkan barang atau jasa dengan membayar imbalan terhadap sesuatu yang dibolehkan dalam
waktu tertentu. Pada akhir masa sewa, bank dapat saja menjual barang yang disewakannya kepada nasabah. Karena itu dalam
perbankan syariah dikenal ijarah muntahiyyah bittamlik sewa yang diikuti dengan berpindahnya kepemilikan. Harga sewa dan harga
jual disepakati di awal perjanjian. e.
Pembiayaan Mudharabah Adalah akad kerja sama suatu usaha antara dua pihak, dimana
pihak pertama menyediakan seluruh modal, sedangkan pihak kedua bertindak sebagai selaku pengelola dan keuntungan usaha dibagi
diantara mereka sesuai kesepakatan yang dituangkan dalam kontrak. f.
Pembiayaan Musyarakah Adalah akad kerja sama antara dua pihak atau lebih untuk suatu
usaha tertentu, dimana masing-masing pihak memberikan kontribusi dana dengan ketentuan bahwa keuntungan dan risiko ditanggung
bersama sesuai dengan kesepakatan. Secara spesifik, bentuk kontribusi dari bank yang bekerja sama dapat berupa dana, barang
dagangan, kewiraswastaan, kepandaian, kepemilikan, peralatan, kepercayaan dan barang-barang lainnya yang dapat dinilai dengan
uang.
34
34
Azharuddin Lathif, Fiqh Muamalat, h.134
42
BAB III GAMBARAN UMUM BRI SYARIAH KANTOR CABANG PEMBANTU
CIPULIR
A. Sejarah Bank BRI Syariah
Berawal dari akuisisi PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., terhadap Bank Jasa Arta pada 19 Desember 2007 dan setelah mendapatkan
izin dari Bank Indonesia pada 16 Oktober 2008 melalui suratnya 0.1067KEP.GBIDPG2008, maka pada tanggal 17 November 2008 PT.
Bank BRI Syariah secara resmi beroperasi. Kemudian PT. Bank BRI Syariah merubah kegiatan usaha yang semula beroperasional secara konvensional,
kemudian diubah menjadi kegiatan perbankan berdasarkan prinsip syariah Islam.
1
Empat tahun lebih PT. Bank BRI Syariah hadir mempersembahkan sebuah bank ritel modern terkemuka dengan layanan finansial sesuai
kebutuhan nasabah dengan jangkauan termudah untuk kehidupan lebih bermakna. Melayani nasabah dengan pelayanan prima service excellence dan
menawarkan beragam produk yang sesuai harapan nasabah dengan prinsip syariah.
Aktivitas PT. Bank BRI Syariah semakin kokoh setelah pada 19 Desember 2008 ditandatangani akta pemisahan Unit Usaha Syariah PT. Bank
1
http:www.brisyariah.co.id?q=sejarah , Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul
12.30 WIB
Rakyat Indonesia Persero, Tbk., untuk melebur ke dalam PT. Bank BRI Syariah yang berlaku efektif pada tanggal 1 Januari 2009. Penandatanganan
dilakukan oleh Bapak Sofyan Basir selaku Direktur Utama PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., dan Bapak Ventje Rahardjo selaku Direktur Utama
PT. Bank BRI Syariah.
2
Tahun 2009 merupakan tahun penyiapan infrastruktur, pemenuhan sumber daya manusia serta penyiapan perangkat operasional seperti kebijakan,
SOP Standar Operasional Prosedur dan lain-lain. BRI Syariah telah menyiapkan infrastruktur kantor pusat, renovasi dan relokasi beberapa kantor
cabang dan cabang pembantu. Sesuai dengan visinya, saat ini PT. Bank BRI Syariah merintis sinergi
dengan PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., dengan memanfaatkan jaringan kerja PT. Bank Rakyat Indonesia Persero, Tbk., sebagai Kantor
Layanan Syariah dalam mengembangkan bisnis yang berfokus kepada kegiatan penghimpun dana masyarakat dan kegiatan konsumer berdasarkan prinsip
Syariah. Salah satu Kantor Cabang Pembantu PT. BRI Syariah adalah Cabang
Pembantu Cipulir yang berdiri dan beroperasi pada tanggal 17 November 2008 dan beralamat di Jalan Ciledug Raya No. 25, Petukangan Selatan,
Pesanggrahan, Jakarta-Selatan. BRI Syariah KCP Cipulir sudah memiliki badan hukum sendiri yaitu No. 1067 Kep. GBI DPG 2008 dan dengan izin
2
http:www.brisyariah.co.id?q=sejarah ,
Diakses pada tanggal 19 April 2014 pukul 12.30 WIB
domisili No. 821.824.02IV2010. Alasan penulis melakukan penelitian di BRI Syariah KCP Cipulir karena penulis melihat lokasi kantor bank yang
strategis yakni berdekatan dengan ITC dan pasar Cipulir, tempat berlangsungnya usaha mikro. Dengan demikian, BRI Syariah KCP Cipulir
dapat dengan mudah memasarkan produk pembiayaan mikro kepada para pengusaha yang berada di pasar tersebut.
BRI Syariah KCP Cipulir didirikan dan mulai beroperasi pada tahun 2008 merupakan wujud dari BRI Syariah dalam hal Unit Usaha Syariah UUS
dengan tujuan mengembangkan pelayanan untuk usaha nasabah. Unit ini ditetapkan sebagai bagian dari kegiatan bisnis yang mandiri dan berada di
bawah pimpinan langsung direktur bisnis mikro dan ritel. Adapun tugas utama dari unit tersebut adalah merencanakan, mengoperasikan dan mengembangkan
usaha perbankan berdasarkan prinsip syariah. BRI Syariah Kantor Cabang Pembantu Cipulir memiliki 17 orang
karyawan yang terdiri dari Pemimpin Cabang Pembantu, Account Officer, Supervisor Branch Operational, Penaksir Gadai, Teller, Customer Service,
Unit Mikro Syariah Head, Sales Officer, Relationship Officer, Unit Financing Officer, Office Boy, dan Security. Berikut adalah tugas dari masing-masing
karyawan yang ada di BRI Syariah KCP Cipulir:
3
3
Wawancara pribadi dengan Bapak Alfian Faizir, sebagai Unit Head Mikro BRI Syariah KCP Cipulir, 21 April 2014
1. Pimpinan Cabang Pembantu Pincapem
Adalah karyawan bank yang diberi tanggung jawab dan wewenang untuk memimpin atau mengelola BRI Unit Syariah Kantor Cabang
Pembantu. 2.
Account Officer Adalah karyawan bank BRI Syariah yang bertugas menganalisa
laporan keuangan dan semua kegiatan dan transaksi yang terjadi pada BRI Syariah KCP Cipulir.
3. Supervisor Branch Operational
Adalah karyawan BRI Syariah yang membawahi Teller, Customer Service, Office Boy, dan Security yang bertugas mengkoordinir
pelaksanaan operasional bank di Kantor Cabang Pembantu Cipulir dengan cara memberikan layanan operasional bank yang akurat dan tepat waktu,
sehingga seluruh transaksi dari nasabah dapat ditangani dan diselesaikan dengan baik.
4. Penaksir Gadai
Sebagai komite pembiayaan gadai dengan melakukan penaksiran quality emas untuk memberikan kepastian kadar emas murni 24 karat dan
atau emas perhiasan kadar 16 karat sampai dengan kadar 23 karat sesuai prosedur dan ketentuan penaksir logam mulia, dalam rangka membantu
proses pencapaian target pembiayaan gadai di kantor cabang pembantu Cipulir dengan tahap memperhatikan prinsip kehati-hatian.