32
badan-badan pengadilan. Terdapat berbagai sumber penghasilan suatu Negara atau public revenues, antara lain kekayaan alam; laba perusahaan negara; Royalty;
Retribusi; Kontribusi; Bea Cukai; Denda dan Pajak.
29
2. Konsepsi
Konsepsi merupakan unsur pokok dalam usaha penelitian atau untuk membuat karya ilmiah. Menurut Hilman Hadikusuma:
Sebenarnya yang dimaksud dengan konsepsi adalah suatu pengertian mengenai sesuatu fakta atau dapat berbentuk batasan atau defenisi tentang
sesuatu yang akan dikerjakan. Jadi jika teori kita berhadapan dengan sesuatu hasil kerja yang telah selesai, sedangkan konsepsi masih merupakan
permulaan dari sesuatu karya yang setelah diadakan pengolahan akan dapat menjadikan suatu teori.
30
Selanjutnya, dinyatakan Hilman Hadikusuma: Kegunaan dari adanya konsepsi agar supaya ada pegangan dalam melakukan
penelitian atau penguraian, sehingga dengan demikian memudahkan bagi orang lain untuk memahami batasan-batasan atau pengertian-pengertian yang
dikemukakan. Dalam hal ini seolah-olah ia tidak berbeda dari suatu teori, tetapi perbedaannya terletak pada latar belakangnya. Suatu teori pada
umumnya merupakan gambaran dari apa yang sudah pernah dilakukan penelitian atau diuraikan, sedangkan suatu konsepsi lebih bersifat subjektif
dari konseptornya untuk sesuatu penelitian atau penguraian yang akan dirampungkan.
31
Konsep merupakan alat yang dipakai oleh hukum di samping yang lain-lain, seperti asas dan standar. Oleh karena itu kebutuhan untuk membentuk konsep
merupakan salah satu dari hal-hal yang dirasakan pentingnya dalam hukum. Konsep adalah suatu kontruksi mental, yaitu sesuatu yang dihasilkan oleh sutu proses yang
29
Ibid., hal. 32.
30
Hilman Hadikusuma, Hukum Waris Adat, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 2005, hal. 5.
31
Ibid., hal. 5.
33
berjalan dalam penelitian untuk keperluan analistis.
32
Kerangka konseptional mengungkapkan beberapa konsepsi atau pengertian yang akan dipergunakan sebagai
dasar penelitian hukum.
33
Suatu konsep atau suatu kerangka konsepsionil pada hakikatnya merupakan suatu pengarah, atau pedoman yang lebih konkrit daripada kerangka konsepsionil
belaka, kadang-kadang dirasakan masih juga abstrak, sehingga diperlukan defenisi- defenisi operasional yang akan dapat pegangan konkrit di dalam proses penelitian.
34
Koentjoroningrat mengemukakan: Konsep atau pengertian merupakan unsur pokok dari suatu penelitian, kalau
masalahnya dan kerangka konsep teoritisnya sudah jelas, biasanya sudah diketahui pula fakta mengenai gejala-gejala yang menjadi pokok perhatian,
dan suatu konsep sebenarnya adalah defenisi secara singkat dari sekelompok fakta atau gejala itu. Maka konsep merupakan defenisi dari apa yang perlu
diamati, konsep menentukan antara variable-variabel yang ingin menentukan adanya hubungan empiris.
35
Oleh karena itu, untuk dapat menjawab permasalahan dalam penelitian tesis ini perlu didefinisikan beberapa konsep dasar dalam rangka menyamakan persepsi
untuk dapat menjawab permasalahan penelitian. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia ada dua pengertian yayasan yaitu
sebagai Foundation dan sebagai perkumpulan. Seharusnya Undang-Undang yayasan memperjelas pasal-pasalnya supaya terdapat kepastian maupun keadilan hukum,
32
Satjipto Rshardjo, Ilmu Hukum, PT. Citra Aditya Bakti, Bandung, 1996, hal. 397.
33
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, PT. Raja Grafindo Persada, Jakarta, 1995, hal. 7.
34
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Perss, Jakarta, 1986, hal. 133.
35
Koentjoroningrat, Metode-Metode Penelitian Masyarakat, Edisi ketiga, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997, hal. 21.
34
bukannya memukul rata pengertian tentang yayasan.
36
Misalnya banyak sekali yayasan pendidikan didirikan justru menggunakan dana pribadi. Di Pontianak,
yayasan Tionghoa jelas ada pemiliknya yaitu marga yang berdasarkan lineage atau garis keturunan. Mestinya dalam pembentukan undang-undang, para pembuat
Undang-Undang mengundang dan meminta pertimbangan pengurus-pengurus yayasan, ahli-ahli bahasa yang membuat Kamus Bahasa Indonesia.
Dalam Undang-Undang Yayasan, dikatakan dalam yayasan tak boleh memiliki anggota. Jika demikian, apakah yayasan Tionghoa termasuk yang tidak
diatur oleh Undang-Undang yayasan. satu lagi cara bagi pemilik atau pengurus yayasan untuk menyikapi persoalan ini adalah dengan melakukan penyesuaian.
Artinya dengan cara merubah AD atau ART dan menghapuskan keanggotaan. Ini juga menjadi masalah, karena seperti yang dikatakan sebelumnya, umur yayasan
sudah puluhan tahun. Sementara Undang-Undang tentang Yayasan baru ditetapkan pada Tahun 2001 dan direvisi pada Tahun 2004.
Pekuburan adalah sebidang tanah yang disediakan untuk kuburan. Pekuburan bisa bersifat umum atau semua orang boleh dikuburkan di sana maupun khusus,
misalnya pekuburan menurut agama, pekuburan pribadi milik keluarga, taman makam pahlawan, dan sebagainya.
Pajak adalah iuran wajib yang dipungut oleh pemerintah dari masyarakat atau wajib pajak untuk menutupi pengeluaran rutin Negara dan biaya pembangunan tanpa
balas jasa yang dapat ditunjuk secara langsung atau dapat juga berarti pajak adalah
36
W.J.S. Poerwadarminta, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Balai Pustaka, Jakarta, 1976, hal. 20.
35
iuran rakyat kepada kas negara berdasarkan Undang-Undang sehingga dapat dipaksakan dengan tiada mendapat balas jasa secara langsung. Pajak dipungut
penguasa berdasarkan norma-norma hukum guna menutup biaya produksi barang- barang dan jasa kolektif untuk mencapai kesejahteraan umum.
Pajak dalam istilah asing disebu tax atau Import Contribution, Taxe, Droit atau Prancis; Steuer, Abgabe, Gebuhr atau Jerman; Impuesto Contribution, Tribute,
Gravamen, Tasa atau Spanyol dan Belasting atau Belanda. Dalam literature Amerika selain istilah Tax dikenal pula istilah tarif. .
P.J.A.Andriani merumuskan: Pajak adalah iuran masyarakat kepada Negara atau yang dapat dipaksakan
yang terutang oleh yang wajib membayarnya menurut peraturan-peraturan umum atau undang-undang dengan tidak mendapat prestasi kembali yang
langsung dapat ditunjuk dan yang gunanya adalah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubung tugas Negara untuk
menyelenggarakan pemerintahan.
37
Kemudian, menurut Rochmat Soemitro, ”Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai pengeluaran rutin dan
surplusnya digunakan untuk public saving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment”.
38
Di dalam Literatur Ilmu Keuangan Negara terdapat dua pendekatan yang merupakan dasar bagi fiskus untuk memungut pajak yakni Benefit Principle dan
Ability To Pay Principle. Secara sederhana kedua prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut. Benefit Principle pada intinya menjelaskan, bahwa fiskus berwenang
37
P.J.A. Adriani, dalam Bohari, Pengantar Perpajakan, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1985, hal. 31.
38
Rochmat Soemitro, Pajak dan Pembangunan, Eresco, Bandung-Jakarta, 1974, hal. 8.
36
memungut pajak karena penduduk menerima mamfaat dari adanya Negara. Terutangnya suatu pajak sekurang-kurangnya harus memenuhi unsur-unsur rumus
pajak, yakni adanya tax base atau dasar pengenaan pajak, tax rate atau tarif pajak dan adanya tax payer atau wajib pajak. tarif dikalikan dasar pengenaan pajak akan
menghasilkan utang pajak atau tax liability.
39
Retribusi adalah pungutan yang dilakukan pemerintah kepada sejumlah penduduk yang menggunakan fasilitas yang disediakan pemerintah. Dalam
menyediakan fasilitas tersebut pemerintah telah mengeluarkan sejumlah biaya. Retribusi yang dipungut adalah mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh
pemerintah. Pemerintah berwenang untuk memungut bea pada waktu ada barang- barang masuk atau keluar daerah pabean.
Pemerintah juga berwenang untuk memungut cukai pada waktu pembuatan rokok, gula, alkohol dan hasil sulingan lainnya. Pemerintah berwenang untuk
mengenakan denda kepada penduduk yang melanggar ketentuan yang ditetapkan pemerintah, misalnya denda karena melanggar rambu-rambu lalu lintas. Pemerintah
pusat atau daerah maupun lembaga pemerintah lainnya berwenang untuk mengadakan pungutan-pungutan tertentu seperti uang tambang, leges, uang nikah,
talak, rujuk NTR dan sebagainya. Lembaga Pemerintah yang mengelola perpajakan Negara Indonesia adalah
Direktorat Jenderal Pajak DJP yang merupakan salah satu Direktorat Jenderal yang ada dibawah naungan Departemen Keuangan Republik Indonesia.
39
Ibid., hal. 58.
37
Retribusi Daerah yang selanjutnya disebut retribusi adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan
dan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.
Jasa adalah kegiatan Pemerintah Daerah berupa usaha dan pelayanan yang menyebabkan barang, fasilitas atau kemamfaatan lainnya yang dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan. Jasa umum adalah jasa yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah
Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemamfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan.
Jasa usaha adalah jasa yang disediakan oleh Pemerintah Daerah dengan menganut prinsip-prinsip komersil karena pada dasarnya dapat pula disediakan oleh
sektor swasta. Perizinan tertentu adalah kegiatan tertentu Pemerintah Daerah dalam rangka
pemberian izin kepada orang pribadi atau badan yang dimaksudkan untuk pembinaan, pengaturan, pengendalian dan pengawasan atau kegiatan, pemamfaatan ruang,
penggunaan sumber daya alam, barang, prasarana, sarana atau fasilitas tertentu guna melindungi kepentingan umum dan menjaga kelestarian lingkungan. Penerimaan
lain-lain adalah penerimaan yang sah sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku diluar pajak daerah dan retribusi daerah.
Pajak Luas dan KemewahanPenghiasan Kuburan adalah pungutan daerah setiap kuburan yang melebihi ukuran: Panjang 2 m, dan Lebar 1,75 m, dan juga
pungutan daerah setiap bangunan diatas kuburan yang melebihi ukuran: Panjang 2 m, Lebar 1,75 m dan Tinggi 0,50 m.
38
G. Metode Penelitian
1. Spesifikasi Penelitian