Penentuan Kadar Air Apriyantono, et al., 1989 Penentuan Susut Bobot Penentuan Kadar Vitamin C Apriyantono, et al., 1989 Penentuan Kadar Gula Apriyantono, et al., 1989

Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

1. Penentuan Kadar Air Apriyantono, et al., 1989

- Ditimbang contoh seberat 5 gram dalam aluminium foil yang telah diketahui beratnya - Dikeringkan dalam oven pada suhu 105 ˚C selama 3 jam. Kemudian didinginkan dalam desikator selama 15 menit, lalu ditimbang - Dipanaskan kembali dalam oven selama 30 menit, didinginkan kembali dalam desikator selama 15 menit dan ditimbang. Perlakuan ini diulangi sampai didapat berat yang konstan - Dihitung pengurangan berat yang merupakan banyaknya air dalam bahan dengan perhitungan : Kadar air = Berat awal – Berat Akhir x 100 Berat awal

2. Penentuan Susut Bobot

- Ditimbang berat awal bahan sebelum perlakuan - Ditimbang berat akhir bahan setelah perlakuan - Dihitung pengurangan berat bahan sebagai susut bobot, dengan perhitungan : Susut bobot = Wa – Wb x 100 Wa dimana Wa = berat awal bahan sebelum perlakuan Wb = berat akhir bahan setelah perlakuan Untuk susut bobot hari, angka diganti dengan cara data ditransformasikan menggunakan persamaan y + 0,5 0,5 Steel dan Torrie, 1989. Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009.

3. Penentuan Kadar Vitamin C Apriyantono, et al., 1989

- Dihancurkan 5 g sampel - Dimaserasikan dengan 25 ml larutan 3 HPO 3 - Disentrifus pada 4000 rpm selama 15 menit dan kemudian disaring - Dipipet 5 ml filtrat - Dibuat larutan pencelup dye solution dari 50 g 2,6-diklorofenol indofenol didalam aquadest panas yang mengandung 42 mg sodium bikarbonat - Dititrasi dengan larutan pencelup dye solution hingga terbentuk warna merah jambu - Dihitung kadar vitamin C Kadar Vitamin C mg100 g bahan = T x F x FP x 100 W Dimana : T = jumlah ml titrasi F = faktor dye mgml FP = faktor pengenceran W = berat sampel g

4. Penentuan Kadar Gula Apriyantono, et al., 1989

- Diambil 25 g sampel daging buah pisang barangan - Ditambahkan alkohol 80 dengan perbandingan 1 : 1 - Diblender dan disaring bubur buah dengan menggunakan kapas - Dicuci sisa padatan sampai seluruh gula terekstrak - Ditepatkan filtrat hingga 100 ml - Diambil 10 ml filtrat dan diencerkan hingga 250 ml Hotman Febrianto Siagian : Penggunaan Bahan Penjerap Etilen Pada Penyimpanan Pisang Barangan Dengan Kemasan Atmosfer Termodifikasi Aktif, 2009. - Diatur pH, jika larutan asam maka ditambahkan 2 g CaCO 3 - Dipanaskan pada penangas air 100 ˚C selama 30 menit, didinginkan dengan cepat dan disaring dengan kertas saring - Dipanaskan kembali filtrat pada suhu 85 ˚C sampai alkoholnya menguap, kemudian dipipet 10 ml dan diencerkan lagi hingga 100 ml - Dimasukkan 1 ml filtrat akhir ke dalam tabung reaksi dan ditambah dengan pereaksi Anthrone - Direndam dalam air mendidih selama 15 menit - Dipindahkan ke dalam kuvet - Dibaca absorbansinya pada = 630 nm - Ditentukan kadar gula dengan menggunakan kurva standar dengan persamaan kurva standar = 2,4625 x + 0,12 - Dihitung kadar gula pada pisang barangan dengan rumus: Total gula = A x FP x 100 W x 1000 Dimana A = Absorbansi FP = Faktor Pengencer W = berat bahan g

5. Uji Organoleptik Warna Skor Satuhu dan Supriyadi, 2000