Etiologi ISPA Klasifikasi ISPA Manifestasi Klinis ISPA

beserta organ adneksanya seperti sinus – sinus , rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah termasuk jaringan paru–paru dan organ adneksa saluran pernafasan.Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan respiratory tract c Infeksi akut : infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA, Proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.

2.3.2 Etiologi ISPA

Ada 4 penyebab utama ISPA pada anak yaitu: Haemophilus influenzae, S. pneumoniae, Klebsiella, dan E. Coli yang terutama menyerang anak golongan 0-11 bulan dan golongan 1-4 tahun. Semakin bertambah umur anak, maka jumlah patogen bakteri yang diisoolasi semakin menurun, mungkin karena etiologi ISPA bergeser ke penyebab virus. Etiologi ISPA karena golongan virus pada anak umur 0-4 tahun tidak tinggi yaitu 20-30 dari seluruh jumlah spesimen Lubis, 2004.

2.3.3. Klasifikasi ISPA

Menurut Depkes 2008, didalam MTBS Manajemen Terpadu Balita Sakit, ISPA pada golongan umur 2 bulan – 5 tahun dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Pneumonia berat, yang ditandai secara klinis oleh adanya tanda bahaya umum tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan semuanya, kejang, letargis atau tidak sadar, atau danya tarikan dinding dada ke dalam, atau stridor. 2. Pneumonia, yang ditandai secara klinis oleh adanya nafas cepat 50x atau lebih per menit untuk usia 6-12 bulan, 40x atau lebih per menit untuk usia 12 bulan – 5 tahun. Universitas Sumatera Utara 3. Batuk Bukan pneumonia yang ditandai secara klinis oleh batuk pilek, bisa dengan demam,tanpa tanda-tanda pneumonia berat dan pneumonia.

2.3.4. Manifestasi Klinis ISPA

Menurut Rasmaliah 2004, tanda-tanda bahaya dapat dilihat berdasarkan tanda – tanda klinis dan laboratorium. Tanda – tanda klinis ISPA antara lain pada sistem respirasi dapat berupa tachypnea 50xmenit, nafas tidak teratur, retraksi dinding thoraks, pernafasan cuping hidung, sianosis, suara nafas melemah atau hilang, grunting expiratoir dan wheezing. Pada sistem kardiovaskuler biasanya berupa tachycardia atau bradycardia, hipertensi, hipotensi, dan cardiac arrest. Pada sistem saraf pusat adalah: gelisah, mudah terangsang, sakit kepala, bingung, edema papil , kejang, bahkan koma. Tanda-tanda laboratorium dapat berupa hipoksemia, hypercapnia dan acidosis. Tanda – tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan – 5 tahun adalah tidak bisa minum, kejang, kesadaran menurun, stridor dan gizi buruk. Tanda bahaya pada anak golongan umur 2 bulan adalah : kurang bisa minum kemampuan minumnya menurun sampai kurang dari setengah volume yang biasa diminumnya, kejang, kesadaran menurun, stridor, whezing, demam dan dingin. Universitas Sumatera Utara

BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN DEFINISI OPERASONAL

3.1 Kerangka Konsep

Berdasarkan tujuan penelitian yaitu mengetahui riwayat ASI Eksklusif pada balita ISPA, maka kerangka konsep dalam penelitian ini adalah: Gambar 3.1. Kerangka Konsep Penelitian

3.2 Variabel dan Definisi Operasional

Variabel – variabel yang akan diteliti mencakup: 1. ASI Eksklusif ialah pemberian ASI pada 6 bulan pertama tanpa disertai pemberian makanan atau minuman apapun WHO, 2001 . Penilaian yang diambil mencakup:, mengetahui tentang ASI Eksklusif, pernah diajari tentang ASI Eksklusif, anak memperoleh atau tidak memperoleh ASI Eksklusif. 2. ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih dari saluran nafas mulai dari hidung saluran atas hingga alveoli saluran bawah termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA umumnya berlangsung selama 14 hari Depkes,2002. Penilaian yang diambil mencakup: keluhan – keluhan penyakit, lamanya penyakit. Menurut Depkes 2008, ISPA diklasifikasikan: a Pneumonia berat, yang ditandai secara klinis oleh adanya tanda bahaya umum tidak bisa minum atau menyusui, memuntahkan ASI Eksklusif ISPA Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Hubungan ASI Eksklusif terhadapKejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

5 83 76

Determinan Pemberian ASI Eksklusif di Wilayah Kerja Puskesmas Woyla Barat Kabupaten Aceh Barat

13 77 118

Hubungan Pemberian ASI Eksklusif Terhadap Kejadian ISPA pada Bayi Usia 0-12 Bulan

0 62 71

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN PNEUMONIA PADA BALITA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS Hubungan Pemberian Asi Eksklusif Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Pedan Klaten.

1 5 15

Hubungan ASI Eksklusif terhadapKejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 0 20

Hubungan ASI Eksklusif terhadapKejadian Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Bayi di Puskesmas Padang Bulan, Medan

0 1 15

HUBUNGAN HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN KEJADIAN ISPA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI PUSKESMAS NGAMPILAN YOGYAKARTA TAHUN 2009

0 0 9

HUBUNGAN RIWAYAT ASI EKSKLUSIF DENGAN STATUS GIZI BALITA USIA 7-36 BULAN DI WILAYAH PUSKESMAS GONDOKUSUMAN I TAHUN 2015 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Riwayat Asi Eklusif dengan Status Gizi Balita Usia 7-36 Bulan di Wilayah Puskesmas Gondokusuman 1 Tahun 201

0 0 13

HUBUNGAN RIWAYAT PEMBERIAN ASI TIDAK EKSKLUSIF DAN KETIDAKLENGKAPAN IMUNISASI DIFTERI PERTUSIS TETANUS (DPT) DENGAN PNEUMONIA PADA ANAK BALITA DI PUSKESMAS WIROBRAJAN YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Riwayat Pemberian ASI Tidak Eksklusif dan Ketikle

0 0 13

HUBUNGAN PEMBERIAN ASI EKSKLUSIF DENGAN TERJADINYA ISPA BERULANG PADA ANAK BALITA DI RUMAH SAKIT GOTONG ROYONG SURABAYA SKRIPSI

0 0 29