sakit dengan tujuan mengembalikan sikap mental yang benar dalam merawat penderita.
Transmisi penyakit melalui tangan dapat diminimalisasi dengan hygiene dari tangan.Tetapi pada kenyataan, hal ini
sangat sulit untuk dilakukan dengan benar. Hal ini karena banyaknya alasan seperti kurangnya peralatan, alergenik
pencuci tangan, sedikitnya pengetahuan tentang pentingnya hal ini, selain itu penggunaan sarung tangan sangat
dianjurkan apabila melakukan tindakan atau pemeriksaan pada pasien yang menderita penyakit-penyakit infeksi. Hal
ini diingatkan kepada perawat memakai sarung tangan saat menyentuh darah, cairan tubuh, atau keringat, tinja, urin,
membrane mukosa, dan bahan yang kita aggap telah terkontaminasi, dan segera mencuci tangan setelah melepas
sarung tangan, untuk mencegah penyebaran melalui jarum suntik maka diperlukan : 1 pengurangan penyuntikan yang
kurang diperlukan, 2 pergunakan jarum steril 3 penggunaan alat suntik yang disposable. Numed, 2012
1.11. Kegiatan di ruangan ICU dengan kepatuhan mencuci tangan
Selain darah secara kontak langsung tertusuknya bagian dari tubuh oleh benda tajam, merupakan kecelakaan yang harus
dicegah.Oleh karena itu instumen yang tajam jangan diberikan secara langsung ke operator atau dari operator oleh asisten atau
instrumentator.Untuk memudahkan hal ini menggunakan nampan
Universitas Sumatera Utara
untuk menyerahkan instrument tajam tersebut ataupun mengembalikannya. Operator bertanggung jawab untuk
menempatkan benda tajam secara aman dalam pemasangan infus, intubasi.
1.12. Tindakan invasif
Tindakan invasif sederhana adalah suatu tindakan memasukkan alat kesehatan ke dalam tubuh, dan menyebar ke
jaringan.Contoh : suntikan, pemasangan kateter, dan lain-lain.
Tindakan invasif di ruangan ICU dalam perawatan luka, perawat tidak memperhatikan hygiene perorangan, tidak mencuci
tangan, bekerja tanpa memperhatikan tehnik aseptic, dan antiseptic, tidak memahami cara penularanpenyebaran kuman
pathogen Menderita penyakit menularinfeksikarier. Tidak mematuhi tata tertib tentang peraturan yang dibuat oleh manager
Rumah Sakit tentang protap dalam perawatan di ruangan ICU, bekerja ceroboh, dan masa bodoh terhadap lingkungan. Petugas
khusus tidak memperhatikan kebersihan perorangan, mempunyai penyakit infeksimenularkarier,t idak memperhatikan tehnik
asepticantiseptic, ceroboh dalam bekerja, kuku panjang, mencuci
tangan dengan cara yang tidak benar.
1.13. Tindakan prosedur keperawatan di ruangan ICU
Menurut Nursalam 2007 misi manajemen keperawatan adalah menyediakan asuhan keperawatan yang efektif dan efisien
dalam membantu kesehatan pasien yang optimal setelah pulang
Universitas Sumatera Utara
dari rumah sakit, membantu mengembangkan dan mendorong suasana yang kondusif bagi pasien dan staf keperawatan
mengajarkan, mengarahkan dan membantu dalam kegiatan professional keperawatan, turut serta dan bekerja sama dengan
semua anggota tim kesehatan yang ada di rumah sakit dan tempat
kerja.
Tindakan invasif adalah suatu tindakan medis dengan menggunakan alat kesehatan tanpa memasukkan ke dalam tubuh
pasien yang memungkinkan mikroorganisme masuk ke dalam jaringan contoh: prosedur tindakan keperawatan di ruangan ICU
seperti memasang infus, mengganti balutan infus, memasang kateter, memasang NGT, pemberian jalan napas dengan suction,
perawatan luka decubitus, mencuci tangan di ruangan sebelum dan sesudah melakukan tindakan keperawatan. Sumber infeksi
pada tindakan keperawatan baik dari perawat maupun dari pasien tersebut.Pasien yang menderita penyakit infeksimenularkarier
dapat menularkan penyakit yang diderita kepada pasien lain. Akibat kurangnya personal hagiene tangan petugas saat
melakukan asuhan keperawatan.Dan menularkan secara tidak langsung bagi klien lainnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IIII KERANGKA KONSEP
1. Kerangka penelitian
Yang menjadi focus penelitian ini adalah bagaimana pelaksanaan cuci tangan perawat terhadap tindakan prosedur
keperawatan di ruangan ICU sesuai dengan 7 langkah benar prosedur pelaksaan cuci tangan. Adapun variable yang yang
digunakan pada penelitian ini untuk menilai pelaksanaan cuci tangan menurut arikunto 2010 adalah: perawat yang melaksanakan cuci
tangan dengan baik dengan rentang nilai 76-100 dikatakan cukup 65-75, rentang nilai 65 dikatakan kurang baik. Adapun
variable pelaksanaan cuci tangan perawat di ruangan ICU RS St.Elisabeth medan adalah sebagai berikut :
Keterangan : = yang mau diteliti
Baik = 48-52 Cukup = 40-44
Kurang = 40 Pelaksanaaan cuci
tangan perawat di ruangan ICU
Universitas Sumatera Utara