Efikasi Vaksin Dna Khv Terhadap Infeksi Koi Herpesvirus Pada Budidaya Ikan Mas (Cyprinus Carpio) Skala Lapang Dengan Kepadatan Berbeda

EFIKASI VAKSIN DNA KHV TERHADAP INFEKSI KOI
HERPESVIRUS PADA BUDIDAYA IKAN MAS (Cyprinus carpio)
SKALA LAPANG DENGAN KEPADATAN BERBEDA

ASEP AKMAL AONULLAH

SEKOLAH PASCASARJANA
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2016

PERNYATAAN MENGENAI TESIS DAN
SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA
Dengan ini saya menyatakan bahwa tesis berjudul Efikasi Vaksin DNA KHV
Terhadap Infeksi Koi Herpesvirus Pada Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) Skala
Lapang Dengan Kepadatan Berbeda adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi
pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi
manapun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan dan
tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam
Daftar Pustaka di bagian akhir tesis ini.
Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut

Pertanian Bogor.
Bogor, Januari 2016

Asep Akmal Aonullah
NIM C151130341

RINGKASAN
ASEP AKMAL AONULLAH. Efikasi Vaksin DNA KHV Terhadap Infeksi Koi
Herpesvirus Pada Budidaya Ikan Mas (Cyprinus carpio) Skala Lapang Dengan
Kepadatan Berbeda. Dibawah bimbingan SRI NURYATI, ALIMUDDIN dan SRI
MURTINI.
Ikan mas merupakan komoditas budidaya yang menghadapi epidemi serius dari
kemunculan koi herpesvirus. Penyakit ini disebabkan oleh cyprinid herpesvirus-3
(CyHV-3) atau dikenal sebagai carp interstitial nephritis and gill necrosis virus
(CNGV). KHV pertama kali dilaporkan pada 1998 di Israel, kemudian menyebar ke
berbagai belahan dunia dan menjadi masalah global. Penyakit ini bersifat sangat virulen
dengan ciri penyebaran yang cepat dan mortalitas tinggi. Uji skala laboratorium pada
ikan yang diinfeksi dengan KHV menunjukkan hasil lebih dari 80% mengalami
kematian. Wabah KHV di Indonesia terjadi pada awal Maret 2002 kemudian dengan
cepat menyebar dan menimbulkan kerugian ekonomi yang besar pada industri budidaya.

Sampai saat ini langkah pencegahan KHV masih dilakukan mengingat sifat virus yang
mampu bertahan dalam jangka waktu lama. Vaksinasi menjadi langkah strategis dalam
upaya pecegahan KHV, mengingat tidak adanya terapi/pengobatan yang efektif dan
spesifik terhadap virus ini. Vaksin DNA dapat dijadikan sebagai alternatif solusi karena
mampu memperbaiki beberapa kelemahan vaksin konvensional (vaksin hidup dan
vaksin mati). Oleh karena itu penelitian mengenai aplikasi vaksin DNA melalui metode
perendaman dengan pendekatan skala produksi (berbagai kepadatan ikan) perlu
dilakukan untuk memperoleh informasi kepadatan optimal vaksinasi dan sejauh mana
vaksin tersebut efektif terhadap infeksi KHV.
Ikan uji yang digunakan dalam penelitian ini adalah benih ikan mas varietas
Majalaya (rerata bobot tubuh 0.19±0.01 g) berumur 20 hari pascatetas (hpt) yang
diperoleh dari Balai Besar Perikanan Budidaya Air Tawar (BBPBAT) Sukabumi, Jawa
Barat. Screening status kesehatan ikan uji dilakukan selama masa aklimatisasi, dan
konfirmasi ikan terbebas dari KHV dilakukan menggunakan metode polymerase chain
reaction (PCR). Perlakuan kepadatan yang digunakan adalah 800 ekor/L (V8) dan 1200
ekor/L (V12). Dosis vaksin DNA anti-KHV yang digunakan adalah 1.3×109 CFU/L
sebanyak 10 mL/L air selama 30 menit, dan sebagai kontrol (K8 dan K12) tidak
dilakukan vaksinasi. Parameter uji yang diamati meliputi kelangsungan hidup (SR),
kelangsungan hidup relatif (RPS), laju pertumbuhan harian (LPH), aktivitas fagositik
(AF) dan titer antibodi (ELISA).

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kelangsungan hidup benih ikan mas yang
divaksin pada masa uji tantang perlakuan 800 ekor/L menghasilkan nilai tertinggi
(P0.05), kemudian terjadi peningkatan secara signifikan pada 28
hpv (P