Toluena Sifat Fisika TINJAUAN PUSTAKA

2.2 Toluena

Toluena adalah suatu senyawa tidak berwarna, cairan berbau aromatic yang khas dimana tidak setajam benzena. Asal kata toluena diambil dari sebuah resin alami, kata tolu, merupakan sebuah nama dari sebuah kota kecil di Colombia, Amerika Selatan. Toluena ditemukan antara produk degradasi dengan cara pemanasan resin tersebut. Toluena dikenal juga sebagai metilbenzena ataupun fenilmetana yaitu cairan bening tak berwarna yang tak larut dalam air dengan aroma seperti pengencer cat dan berbau harum seperti benzena. Toluena adalah hidrokarbon aromatik yang digunakan secara luas dalam stok umpan industri dan juga sebagai bahan pelarut bagi industri lainnya. Seperti pelarut-pelarut lainnya, toluena juga digunakan sebagai obat inhalan oleh karena sifatnya yang memabukkan. Toluena juga mudah sekali terbakar. Wikipedia, 2011 Sebelum perang dunia pertama, sumber utama dari toluena adalah pemanasan batu arang. Pada waktu itu, trinitrotoluena TNT menghasilkan daya ledak yang tinggi dan produksi toluena dalam jumlah besar diperlukan untuk pembuatan TNT tersebut. Toluena secara umum diproduksi bersama dengan benzene, xylene, dan senyawa aromatik C 9 dengan pembentukan katalitik dari nafta. Hasil pembentukan kasar ini diekstraksi, kebanyakan terjadi dengan sulfolane atau tetraetilena glikol dan zat terlarut, ke dalam sumur campuran dari benzene, toluena, xylena dan senyawa C 9 -aromatik dimana dipisahkan dengan cara fraksinasi. Othmer Kirk, 1989 Struktur toluena seperti pada gambar 2.2 berikut ini merupakan senyawa turunan benzena dengan gugul metana berada pada cincin benzena. CH 3 Gambar 2.2 Struktur senyawa toluena Universitas Sumatera Utara

a. Sifat Fisika

1. Massa Molar : 92,14 grmol 2. Temperatur leleh normal : 178,15 K 3. Titik didih normal : 383,15 K 4. Densitas Padat pada 93,15 K : 11,18 Lmol Cair pada 298,15 K : 9,38 Lmol 5. Tekanan kritis : 4,108 MPa 6. Temperatur kritis : 591,8 o K 7. Volume kritis : 0,316 Lmol 8. Faktor kompresibilitas kritis : 0,264 9. Viskositas : 0,548 mPa.s cPa 10. Panas pembentukan : 50,17 kJmol 11. Panas penguapan : 33,59 kJmol 12. Panas pembakaran : -3734 kJmol Kirk Othmer, 1989

b. Sifat Kimia