Hubungan Kondisi Lingkungan Perumahan Dengan Kejadian Diare Di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

(1)

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999

Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.

829/Menkes/SK/VII/1999 tentang persyaratan kesehatan perumahan. Parameter rumah yang dinilai melingkupi 3 kelompok komponen penilaian:

1. Kelompok komponen rumah, meliputi langit-langit, dinding, lantai, jendela kamar tidur, jendela ruang keluarga dan ruang tamu, ventilasi, sarana pembuangan asap dapur dan pencahayaan;

2. Kelompok sarana sanitasi, meliputi sarana air bersih, sarana pembuangan kotoran, saluran pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah;

3. Kelompok perilaku penghuni, meliputi membuka jendela kamar tidur, membuka jendela ruang keluarga, membersihkan rumah dan halaman, membuang tinja bayi dan balita ke jamban, membuang sampah pada tempatnya.

Persyaratan kesehatan perumahan dan lingkungan pemukiman menurut Keputusan Menteri Kesehatan No.829/Menkes/SK/VII/1999 meliputi parameter sebagai berikut:

1. Lokasi

a. Tidak terletak pada daerah rawan bencana alam seperti bantaran sungai, aliran lahar, tanah longsor, gelombang tsunami, daerah gempa, dan sebagainya; b. Tidak terletak pada daerah bekas tempat pembuangan akhir (TPA) sampah

atau bekas tambang;

c. Tidak terletak pada daerah rawan kecelakaan dan daerah kebakaran seperti jalur pendaratan penerbangan.

2. Kualitas udara

Kualitas udara ambien di lingkungan perumahan harus bebas dari gangguan gas beracun dan memenuhi syarat baku mutu lingkungan sebagai berikut :

a. Gas H2S dan NH3 secara biologis tidak terdeteksi;

b. Debu dengan diameter kurang dari 10 µg maksimum 150 µg/m3; c. Gas SO2 maksimum 0,10 ppm;


(2)

3. Kebisingan dan getaran

a. Kebisingan dianjurkan 45 dB.A, maksimum 55 dB.A; b. Tingkat getaran maksimum 10 mm/detik .

4. Kualitas tanah di daerah perumahan dan pemukiman a. Kandungan Timah hitam (Pb) maksimum 300 mg/kg; b. Kandungan Arsenik (As) total maksimum 100 mg/kg; c. Kandungan Cadmium (Cd) maksimum 20 mg/kg; d. Kandungan Benzo(a)pyrene maksimum 1 mg/kg. 5. Prasarana dan sarana lingkungan

a. Memiliki taman bermain untuk anak, sarana rekreasi keluarga dengan konstruksi yang aman dari kecelakaan;

b. Memiliki sarana drainase yang tidak menjadi tempat perindukan vektor penyakit;

c. Memiliki sarana jalan lingkungan dengan ketentuan konstruksi jalan tidak mengganggu kesehatan, konstruksi trotoar tidak membahayakan pejalan kaki dan penyandang cacat, jembatan harus memiliki pagar pengaman, lampu penerangan jalan tidak menyilaukan mata;

d. Tersedia cukup air bersih sepanjang waktu dengan kualitas air yang memenuhi persyaratan kesehatan;

e. Pengelolaan pembuangan tinja dan limbah rumah tangga harus memenuhi persyaratan kesehatan;

f. Pengelolaan pembuangan sampah rumah tangga harus memenuhi syarat kesehatan;

g. Memiliki akses terhadap sarana pelayanan kesehatan, komunikasi, tempat kerja, tempat hiburan, tempat pendidikan, kesenian, dan lain sebagainya; h. Pengaturan instalasi listrik harus menjamin keamanan penghuninya;

i. Tempat pengelolaan makanan (TPM) harus menjamin tidak terjadi kontaminasi makanan yang dapat menimbulkan keracunan.


(3)

b. Indeks jentik nyamuk dibawah 5%. 7. Penghijauan

Pepohonan untuk penghijauan lingkungan pemukiman merupakan pelindung dan juga berfungsi untuk kesejukan, keindahan dan kelestarian alam.

Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829/Menkes/SK/VII/1999 adalah sebagai berikut:

1. Bahan Bangunan

a. Tidak terbuat dari bahan yang dapat melepaskan zat-zat yang dapat membahayakan kesehatan, antara lain: debu total tidak lebih dari 150 µg m3, asbestos kurang dari 0,5 fiber/m3/jam, timah hitam tidak melebihi 300 mg/kg bahan;

b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme patogen.

2. Komponen dan penataan ruang rumah

Komponen rumah harus memenuhi persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut:

a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan;

b. Dinding rumah memiliki ventilasi, di kamar mandi dan kamar cuci kedap air dan mudah dibersihkan;

c. Langit-langit harus mudah dibersihkan dan tidak rawan kecelakaan;

d. Bumbung rumah yang memiliki tinggi 10 meter atau lebih harus dilengkapi dengan penangkal petir;

e. Ruang di dalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, ruang dapur, ruang mandi dan ruang bermain anak;

f. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan

Pencahayaan alam atau buatan langsung atau tidak langsung dapat menerangi seluruh bagian ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan.


(4)

4. Kualitas udara

Kualitas udara di dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. Suhu udara nyaman berkisar antara l8°C sampai 30°C;

b. Kelembaban udara berkisar antara 40% sampai 70%; c. Konsentrasi gas SO2 tidak melebihi 0,10 ppm/24 jam; d. Pertukaran udara;

e. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm/8 jam; f. Konsentrasi gas formaldehide tidak melebihi 120 mg/m3. 5. Ventilasi

Luas penghawaan atau ventilasi a1amiah yang permanen minimal 10% dari luas lantai.

6. Binatang penular penyakit

Tidak ada tikus bersarang di rumah. 7. Penyediaan air bersih

a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 l/orang/hari;

b. Kualitas air harus memenuhi persyaratan kesehatan air bersih dan/atau air minum sesuai dengan Permenkes 416 tahun 1990 dan Permenkes 907 tahun 2002.

8. Sarana penyimpanan makanan

Tersedianya sarana penyimpanan makanan yang aman dan hygiene. 9. Limbah

a. Limbah cair berasal dari rumah, tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah.

b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, tidak menyebabkan pencemaran terhadap permukaan tanah dan air tanah.

10. Kepadatan hunian ruang tidur

Luas ruang tidur minimal 8m2 dan tidak dianjurkan digunakan lebih dari dua orang tidur dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah umur 5 tahun.


(5)

Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN PERUMAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SIALANGBUAH KECAMATAN

TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012

I. KARAKTERISTIK RESPONDEN

No Nama

Responden

Umur (Thn)

Nama Anak

Umur Anak (Thn)

Tingkat Pendidikan

Terakhir

Pekerjaan

1.SD

2.SMP/ sederajat 3.SMA/sederajat 4.Diploma/ S1

1.IRT 2.PNS 3.Wiraswasta 4.Petani 5.Lainnya

II. DATA AWAL TENTANG DIARE

No. Pertanyaan Kategori Keterangan

1. Apakah dalam 3 bulan terakhir, anak ibu pernah menderita diare?

1. Ya 2. Tidak 2. Apakah diare mengeluarkan darah? 1. Ya


(6)

II. PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT I. PEMBERIAN ASI EKSLUSIF

No. Pertanyaan Kategori Keterangan

1. Apakah setelah anak lahir, anak langsung diberi ASI?

1. Ya 2. Tidak 2. Apakah anak diberi ASI saja

sampai berusia 6 bulan?

1. Ya 2. Tidak 3. Sejak usia berapa, anak di beri

makanan lain selain ASI (pisang, makanan tambahan, pepaya, susu formula, dll)

1. Ya 2. Tidak

4. Pada umur berapa anak ibu tidak diberi ASI lagi?

1. < 6 bulan 2.  6 bulan

II. PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT

No. Pertanyaan Kategori Keterangan

1. Apakah terdapat fasilitas buang air besar (jamban)?

1. Ya 2. Tidak 2. Apakah ibu dan anggota keluarga

menggunakan jamban sebagai fasilitas BAB dan BAK?

1. Ya 2. Tidak 3. Apakah tersedia air yang cukup

untuk aktivitas di dalam jamban?

1. Ya 2. Tidak 4. Apakah air selalu tersedia (dalam

jumlah yang cukup) untuk digunakan di dalam jamban?

1. Ya 2. Tidak 5. Apakah pada jamban tersedia

sabun?

1. Ya 2. Tidak

III. PENGGUNAAN AIR BERSIH

No. Pertanyaan Kategori Keterangan

1. Apa sumber air bersih yang ibu gunakan?

1. Sumur gali 2. Sumur bor 2. Apakah untuk keperluan sehari-hari

ibu menggunakan air bersih?

1. Ya 2. Tidak 3. Apakah sumber air minum keluarga

ibu sama dengan sumber air bersih?

1. Ya 2. Tidak 4. Apakah air dimasak sampai

mendidih terlebih dahulu sebelum

1. Ya 2. Tidak


(7)

IV. MENCUCI TANGAN DENGAN AIR BERSIH DAN SABUN

No. Pertanyaan Kategori Keterangan

1. Apakah ibu mencuci tangan pakai air dan sabun sebelum mengolah makanan?

1. Ya 2. Tidak 2. Apakah ibu mencuci tangan pakai

air dan sabun sebelum menyusui anak?

1. Ya 2. Tidak 3. Apakah ibu mencuci tangan pakai

air dan sabun sebelum menyuapi anak?

1. Ya 2. Tidak 4. Apakah ibu mencuci tangan pakai

air dan sabun setelah menceboki balita?

1. Ya 2. Tidak 5. Apakah ibu mencuci tangan pakai

air dan sabun setelah ibu BAB?

1. Ya 2. Tidak


(8)

Lampiran 3. Lembar Observasi Penelitian

LEMBAR OBSERVASI

HUBUNGAN KONDISI LINGKUNGAN PERUMAHAN DENGAN KEJADIAN DIARE DI DESA SIALANG BUAH KECAMATAN

TELUK MENGKUDU KABUPATEN SERDANG BEDAGAI TAHUN 2012

I. SANITASI DASAR

No Objek

Pengamatan

Observasi Kategori Ket.

Ya Tidak

1. Sarana Air Bersih

a.Kualitas Fisik -Tidak berbau -Tidak berasa -Tidak berwarna b.Kuantitas

-Tersedia dalam jumlah yang cukup c.Kontinuitas

-Tersedia sepanjang hari dalam jumlah yang cukup

2. Jamban a.Memiliki jamban

leher angsa

b.Memiliki septic tank c.Jarak minimal 10 m

dari sumber air bersih d.Tersedia air yang

cukup

e.Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor/hewan pengganggu


(9)

No .

Objek Pengamatan

Observasi Kategori Ket.

Ya Tidak

3. Saluran Pembuangan Air Limbah

a.Memiliki SPAL b.SPAL terbuat dari

bahan kedap air c.Tidak mencemari

sumber air bersih d.Tidak menimbulkan

genangan air

e.Tidak menimbulkan bau

f.Tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor/binatang pengganggu

4. Sarana Tempat Pembuangan Sampah

a.Memiliki tempat sampah

b.Konstruksi kuat c.Mempunyai tutup d.Mudah dibersihkan e.Mudah diangkut


(10)

II. LINGKUNGAN RUMAH

No. Objek

Pengamatan

Observasi Pengukuran Kategori Ket.

Ya Tidak 1. Lantai Rumah a. Semen, Ubin,

Keramik b.Papan/Kayu c. Tanah 2. Kepadatan

Lalat

Alat Ukur: Fly Grill a. 0-2 (rendah) b. 3-6 (sedang) c. 6-20 (padat) d. >21 (sangat padat)

3. Sarana Tempat Penyimpanan Makanan

a.Tersedia tempat

khusus untuk

menyimpan makanan

b.Tempat tersebut tertutup dengan baik

c.Terhindar dari pencemaran d. Terhindar dari jangkauan lalat dan tikus

4. Kandang Ternak

a.Memiliki ternak b.Memiliki kandang ternak b. Jarak kandang dari sumber air bersih > 10 m


(11)

Lampiran 4. Prosedur Mengukur Kepadatan Lalat dengan Fly Grill

Prosedur:

1. Setelah mengetahui sifat-sifat lalat yang suka terhadap benda-benda yang tajam dan bersudut lancip

2. Letakkan fly grill pada daerah yang mau diukur kepadatan lalatnya

3. Lakukan 10 kali pengukuran selama 30 detik, hitung berapa banyak lalat yang ada pada fly grill

4. Pilih 5 pengukuran tertinggi, kemudian hitunglah rata-ratanya 0-2 = rendah (tidak menjadi masalah)

3-6 = sedang

6-20 = tinggi/padat (perlu diperhatikan tempat perindukannya) >21 = sangat padat (dilakukan pengendalian terhadap lalat. 5. Cocokkan hasil rata-rata dengan ketentuan yang ada


(12)

Lampiran 5. Output Data

1. Tabel Frekuensi Karakteristik Responden Statistics Umur Responden Pendidikan Responden Pekerjaan Responden

N Valid 88 88 88

Missing 0 0 0

Umur Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 21-30 Tahun 38 43,2 43,2 43,2

31-40 Tahun 46 52,3 52,3 95,5

> 40 Tahun 4 4,5 4,5 100,0

Total 88 100,0 100,0

Pendidikan Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid SD, SMP 45 51,1 51,1 51,1

SMA

sederajat 40 45,5 45,5 96,6

Diploma, S1 3 3,4 3,4 100,0

Total 88 100,0 100,0

Pekerjaan Responden

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid IRT 64 72,7 72,7 72,7

PNS 2 2,3 2,3 75,0

Wiraswasta 10 11,4 11,4 86,4

Petani 8 9,1 9,1 95,5

Lainnya 4 4,5 4,5 100,0


(13)

2. Tabel Frekuensi Karakteristik Anak Statistics

Jenis Kelamin Anak Umur Anak Kejadian Diare

N Valid 88 88 88

Missing 0 0 0

Jenis Kelamin Anak

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Laki-laki 48 54,5 54,5 54,5

Perempuan 40 45,5 45,5 100,0

Total 88 100,0 100,0

Umur Anak

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 0-1 Tahun 32 36,4 36,4 36,4

2-3 Tahun 40 45,5 45,5 81,8

4-5 Tahun 16 18,2 18,2 100,0

Total 88 100,0 100,0

3. Tabel Frekuensi Kejadian Diare

Kejadian Diare

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Ya 45 51,1 51,1 51,1

Tidak 43 48,9 48,9 100,0


(14)

4. Tabel Frekuensi Sanitasi Dasar Statistics Sarana Air Bersih Ketersediaan Jamban Sarana Pembuangan Air Limbah Tempat Pembuangan Sampah

N Valid 88 88 88 88

Missing 0 0 0 0

Sarana Air Bersih

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 78 88,6 88,6 88,6

Tidak Memenuhi

Syarat 10 11,4 11,4 100,0

Total 88 100,0 100,0

Ketersediaan Jamban

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 34 38,6 38,6 38,6

Tidak Memenuhi

Syarat 54 61,4 61,4 100,0

Total 88 100,0 100,0

Sarana Pembuangan Air Limbah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 30 34,1 34,1 34,1

Tidak Memenuhi

Syarat 58 65,9 65,9 100,0

Total 88 100,0 100,0

Tempat Pembuangan Sampah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 3 3,4 3,4 3,4

Tidak Memenuhi

Syarat 85 96,6 96,6 100,0


(15)

5. Tabel Frekuensi Lingkungan Rumah Statistics Lantai Rumah Kepadatan Lalat Sarana Penyimpanan

Makanan Kandang ternak

N Valid 88 88 88 88

Missing 0 0 0 0

Lantai Rumah

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Kedap air 73 83,0 83,0 83,0

Tidak

Kedap Air 15 17,0 17,0 100,0

Total 88 100,0 100,0

Kepadatan Lalat

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Rendah 12 13,6 13,6 13,6

Sedang 36 40,9 40,9 54,5

Tinggi 40 45,5 45,5 100,0

Total 88 100,0 100,0

Sarana Penyimpanan Makanan

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Memenuhi Syarat 65 73,9 73,9 73,9

Tidak Memenuhi

Syarat 23 26,1 26,1 100,0

Total 88 100,0 100,0

Kandang ternak

Frequency Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 57 64,8 64,8 64,8

Buruk 31 35,2 35,2 100,0


(16)

6. Tabel Frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat Statistics

Pemberian Asi Ekslusif

Menggunakan Air Bersih

Menggunakan Jamban Sehat

Cuci Tangan Pakai Air dan

Sabun

N Valid 88 88 88 88

Missing 0 0 0 0

Pemberian Asi Ekslusif

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 31 35,2 35,2 35,2

Buruk 57 64,8 64,8 100,0

Total 88 100,0 100,0

Menggunakan Air Bersih

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 75 85,2 85,2 85,2

Buruk 13 14,8 14,8 100,0

Total 88 100,0 100,0

Menggunakan Jamban Sehat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 26 29,5 29,5 29,5

Buruk 62 70,5 70,5 100,0

Total 88 100,0 100,0

Cuci Tangan Pakai Air dan Sabun

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid Baik 38 43,2 43,2 43,2

Buruk 50 56,8 56,8 100,0


(17)

7. Hubungan Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare a. Hubungan Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sarana Air Bersih

* Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Sarana Air Bersih * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Sarana Air Bersih

Memenuhi Syarat

Count

40 38 78

Expected Count 39,9 38,1 78,0

% within Sarana Air Bersih

51,3% 48,7% 100,0%

% within Kejadian Diare 88,9% 88,4% 88,6%

Tidak

Memenuhi Syarat

Count

5 5 10

Expected Count 5,1 4,9 10,0

% within Sarana Air Bersih

50,0% 50,0% 100,0%

% within Kejadian Diare 11,1% 11,6% 11,4%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Sarana Air Bersih

51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,006(b) 1 ,939

Continuity

Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,006 1 ,939

Fisher's Exact Test 1,000 ,601

Linear-by-Linear

Association ,006 1 ,939

N of Valid Cases 88


(18)

b. Hubungan Jamban dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Ketersediaan Jamban *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Ketersediaan Jamban * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Ketersediaan Jamban

Memenuhi Syarat Count

11 23 34

Expected Count 17,4 16,6 34,0

% within Ketersediaan

Jamban 32,4% 67,6% 100,0%

% within Kejadian Diare 24,4% 53,5% 38,6%

Tidak Memenuhi

Syarat

Count

34 20 54

Expected Count 27,6 26,4 54,0

% within Ketersediaan

Jamban 63,0% 37,0% 100,0%

% within Kejadian Diare 75,6% 46,5% 61,4%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Ketersediaan

Jamban 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7,824(b) 1 ,005

Continuity

Correction(a) 6,646 1 ,010

Likelihood Ratio 7,954 1 ,005

Fisher's Exact Test ,008 ,005

Linear-by-Linear

Association 7,735 1 ,005

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(19)

c. Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sarana Pembuangan Air

Limbah * Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Sarana Pembuangan Air Limbah * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Sarana Pembuangan Air Limbah Memenuhi Syarat Count

19 11 30

Expected Count 15,3 14,7 30,0

% within Sarana

Pembuangan Air Limbah 63,3% 36,7% 100,0%

% within Kejadian Diare 42,2% 25,6% 34,1%

Tidak

Memenuhi Syarat

Count

26 32 58

Expected Count 29,7 28,3 58,0

% within Sarana

Pembuangan Air Limbah 44,8% 55,2% 100,0%

% within Kejadian Diare 57,8% 74,4% 65,9%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Sarana

Pembuangan Air Limbah 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 2,710(b) 1 ,100

Continuity

Correction(a) 2,020 1 ,155

Likelihood Ratio 2,736 1 ,098

Fisher's Exact Test ,119 ,077

Linear-by-Linear

Association 2,679 1 ,102

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(20)

d. Hubungan Sarana Tempat Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Tempat Pembuangan Sampah * Kejadian Diare

88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Tempat Pembuangan Sampah * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Tempat Pembuangan Sampah Memenuhi Syarat Count

2 1 3

Expected Count 1,5 1,5 3,0

% within Tempat

Pembuangan Sampah 66,7% 33,3% 100,0%

% within Kejadian Diare 4,4% 2,3% 3,4%

Tidak

Memenuhi Syarat

Count

43 42 85

Expected Count 43,5 41,5 85,0

% within Tempat

Pembuangan Sampah 50,6% 49,4% 100,0%

% within Kejadian Diare 95,6% 97,7% 96,6%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Tempat

Pembuangan Sampah 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,300(b) 1 ,584

Continuity

Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,306 1 ,580

Fisher's Exact Test 1,000 ,517

Linear-by-Linear

Association ,296 1 ,586


(21)

8. Hubungan Limgkungan Rumah dengan Kejadian Diare a. Hubungan Lantai Rumah dengan Kejadian Diare

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Lantai Rumah *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Lantai Rumah * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Lantai Rumah Kedap air Count 37 36 73

Expected Count 37,3 35,7 73,0

% within Lantai Rumah 50,7% 49,3% 100,0%

% within Kejadian

Diare 82,2% 83,7% 83,0%

Tidak Kedap Air Count 8 7 15

Expected Count 7,7 7,3 15,0

% within Lantai Rumah 53,3% 46,7% 100,0%

% within Kejadian

Diare 17,8% 16,3% 17,0%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Lantai Rumah 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian

Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,035(b) 1 ,852

Continuity

Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,035 1 ,852

Fisher's Exact Test 1,000 ,539

Linear-by-Linear

Association ,035 1 ,853

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(22)

b. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kepadatan Lalat *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Kepadatan Lalat * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Kepadatan Lalat

Rendah Count 5 7 12

% within Kepadatan Lalat 41,7% 58,3% 100,0%

% within Kejadian Diare 11,1% 16,3% 13,6%

% of Total 5,7% 8,0% 13,6%

Sedang Count 16 20 36

% within Kepadatan Lalat 44,4% 55,6% 100,0%

% within Kejadian Diare 35,6% 46,5% 40,9%

% of Total 18,2% 22,7% 40,9%

Tinggi Count 24 16 40

% within Kepadatan Lalat 60,0% 40,0% 100,0%

% within Kejadian Diare 53,3% 37,2% 45,5%

% of Total 27,3% 18,2% 45,5%

Total Count 45 43 88

% within Kepadatan Lalat 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

% of Total 51,1% 48,9% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided)

Pearson Chi-Square 2,334(a) 2 ,311

Likelihood Ratio 2,346 2 ,309

Linear-by-Linear

Association 2,013 1 ,156

N of Valid Cases

88


(23)

c. Hubungan Sarana Penyimpanan Makanan dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Sarana Penyimpanan Makanan * Kejadian

Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Sarana Penyimpanan Makanan * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Sarana Penyimpanan Makanan Memenuhi Syarat Count

33 32 65

Expected Count 33,2 31,8 65,0

% within Sarana

Penyimpanan Makanan 50,8% 49,2% 100,0%

% within Kejadian Diare 73,3% 74,4% 73,9%

Tidak

Memenuhi Syarat

Count

12 11 23

Expected Count 11,8 11,2 23,0

% within Sarana

Penyimpanan Makanan 52,2% 47,8% 100,0%

% within Kejadian Diare 26,7% 25,6% 26,1%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Sarana

Penyimpanan Makanan 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,013(b) 1 ,908

Continuity

Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,013 1 ,908

Fisher's Exact Test 1,000 ,551

Linear-by-Linear

Association ,013 1 ,908

N of Valid Cases 88


(24)

d. Hubungan Kandang Ternak dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kandang ternak *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Kandang ternak * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Kandang ternak

Baik Count 29 28 57

Expected Count 29,1 27,9 57,0

% within Kandang ternak 50,9% 49,1% 100,0%

% within Kejadian Diare 64,4% 65,1% 64,8%

Buruk Count 16 15 31

Expected Count 15,9 15,1 31,0

% within Kandang ternak 51,6% 48,4% 100,0%

% within Kejadian Diare 35,6% 34,9% 35,2%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Kandang ternak 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,004(b) 1 ,947

Continuity

Correction(a) ,000 1 1,000

Likelihood Ratio ,004 1 ,947

Fisher's Exact Test 1,000 ,563

Linear-by-Linear

Association ,004 1 ,948

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(25)

9. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare a. Hubungan Pemberian ASI Ekslusif dengan Kejadian Diare

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Pemberian Asi Ekslusif *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Pemberian Asi Ekslusif * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Pemberian Asi Ekslusif

Baik Count 10 21 31

Expected Count 15,9 15,1 31,0

% within Pemberian Asi

Ekslusif 32,3% 67,7% 100,0%

% within Kejadian Diare 22,2% 48,8% 35,2%

Buruk Count 35 22 57

Expected Count 29,1 27,9 57,0

% within Pemberian Asi

Ekslusif 61,4% 38,6% 100,0%

% within Kejadian Diare 77,8% 51,2% 64,8%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Pemberian Asi

Ekslusif 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 6,826(b) 1 ,009

Continuity

Correction(a) 5,710 1 ,017

Likelihood Ratio 6,935 1 ,008

Fisher's Exact Test ,014 ,008

Linear-by-Linear

Association 6,749 1 ,009

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(26)

b. Hubungan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Menggunakan Air Bersih *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Menggunakan Air Bersih * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak Ya

Menggunakan Air Bersih

Baik Count 39 36 75

Expected Count 38,4 36,6 75,0

% within Menggunakan

Air Bersih 52,0% 48,0% 100,0%

% within Kejadian Diare 86,7% 83,7% 85,2%

Buruk Count 6 7 13

Expected Count 6,6 6,4 13,0

% within Menggunakan

Air Bersih 46,2% 53,8% 100,0%

% within Kejadian Diare 13,3% 16,3% 14,8%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Menggunakan

Air Bersih 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square ,152(b) 1 ,697

Continuity

Correction(a) ,008 1 ,929

Likelihood Ratio ,152 1 ,697

Fisher's Exact Test ,770 ,464

Linear-by-Linear

Association ,150 1 ,699

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(27)

c. Hubungan Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Menggunakan Jamban

Sehat * Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Menggunakan Jamban Sehat * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Menggunakan Jamban Sehat

Baik Count

7 19 26

Expected Count 13,3 12,7 26,0

% within Menggunakan

Jamban Sehat 26,9% 73,1% 100,0%

% within Kejadian Diare 15,6% 44,2% 29,5%

Buruk Count 38 24 62

Expected Count 31,7 30,3 62,0

% within Menggunakan

Jamban Sehat 61,3% 38,7% 100,0%

% within Kejadian Diare 84,4% 55,8% 70,5%

Total Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Menggunakan

Jamban Sehat 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 8,659(b) 1 ,003

Continuity

Correction(a) 7,338 1 ,007

Likelihood Ratio 8,897 1 ,003

Fisher's Exact Test ,005 ,003

Linear-by-Linear

Association 8,560 1 ,003

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(28)

d. Hubungan Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabun dengan Kejadian Diare Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Cuci Tangan Pakai Air dan Sabun *

Kejadian Diare 88 100,0% 0 ,0% 88 100,0%

Cuci Tangan Pakai Air dan Sabun * Kejadian Diare Crosstabulation

Kejadian Diare Total

Ya Tidak

Count 13 25 38

Expected Count 19,4 18,6 38,0

% within Cuci Tangan

Pakai Air dan Sabun 34,2% 65,8% 100,0%

% within Kejadian Diare 28,9% 58,1% 43,2%

Count 32 18 50

Expected Count 25,6 24,4 50,0

% within Cuci Tangan

Pakai Air dan Sabun 64,0% 36,0% 100,0%

% within Kejadian Diare 71,1% 41,9% 56,8%

Count 45 43 88

Expected Count 45,0 43,0 88,0

% within Cuci Tangan

Pakai Air dan Sabun 51,1% 48,9% 100,0%

% within Kejadian Diare 100,0% 100,0% 100,0%

Chi-Square Tests

Value df

Asymp. Sig. (2-sided) Exact Sig. (2-sided) Exact Sig. (1-sided)

Pearson Chi-Square 7,668(b) 1 ,006

Continuity

Correction(a) 6,522 1 ,011

Likelihood Ratio 7,783 1 ,005

Fisher's Exact Test ,009 ,005

Linear-by-Linear

Association 7,581 1 ,006

N of Valid Cases 88

a Computed only for a 2x2 table


(29)

(30)

(31)

Lampiran 8. Surat Keterangan telah Selesai Melakukan Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai


(32)

Lampiran 9. Surat Keterangan telah Selesai Melakukan Penelitian dari Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai


(33)

Lampiran 10. Dokumentasi Penelitian

Gambar Lampiran 1. Saat melakukan wawancara dengan responden


(34)

Gambar Lampiran 3. Kondisi sumur gali yang digunakan sebagai sumber air bersih keluarga


(35)

Gambar Lampiran 5. Salah satu sumur bor yang dibangun Pemerintah Kabupaten Serdang Bedagai


(36)

DAFTAR PUSTAKA

Achmadi, U.F., 2008. Manajemen Penyakit Berbasis Wilayah. Jakarta: UIP.

Bumulo, Septian, 2012. Hubungan Sarana Penyediaan Air Bersih dan Jenis Jamban Keluarga dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Pilolodaa Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo. Skripsi. Universitas Negeri Gorontalo.

Chandra, Budiman, 2007. Pengantar Kesehatan Lingkungan. Jakarta: EGC..

Dinas Kesehatan Propinsi Sumatera Utara, 2010. Profil Kesehatan Propinsi Sumatera Utara.

Depkes, R. I., 2000. Buku Pedoman Pelaksanaan Program P2 Diare. Jakarta : Ditjen PPM dan PL.

__________, 2002. Pedoman Teknis Penilaian Rumah Sehat. Jakarta : Ditjen PPM dan PL.

__________, 2004. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

__________, 2005. Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare. Jakarta : Ditjen PPM dan PL.

Entjang, Indan, 2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Penerbit Alumni. Bandung.

http://www.depkes.go.id/downloads/Pengendalian%20Lalat.pdf

Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 829 Menkes SK/VII/1999 Tentang

Persyaratan Kesehatan Perumahan.

Kusnoputranto, H, 2000. Kesehatan Lingkungan. Edisi Revisi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Jakarta.

Marlini, Yusti, 2005. Hubungan Sanitasi Dasar dan Praktek Hygienis Keluarga dengan Kejadian Diare pada Anak Usia 1-4 Tahun di Lingkungan Sri Ratu Safiatuddin Kelurahan Peuniti Kecamatan Baiturrahman Kota Banda Aceh Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Tahun 2004. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Mulia, Ricki M. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta: EGC. Notoatmodjo, S, 2003. Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip-prinsip Dasar.


(37)

__________, 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta:Rineka Cipta. Rahmah, Siti, 2007. Hubungan Perilaku Ibu yang Memiliki Anak Balita Usia 2-5

Tahun terhadap Kejadian Diare di Kecamatan Suka Makmur Kabupaten Aceh Besar Tahun 2006. Tesis. Universitas Sumatera Utara. .

Sitinjak, Lely, 2011. Hubungan PHBS dengan kejadian diare di Desa Pardede Onan Kecamatan Balige Kabupaten Toba Samosir Tahun 2011. Skripsi. Universitas Sumatera Utara.

Slamet, Juli S, 2002. Kesehatan Lingkungan. Yogyakarta: UGM Press.

Sutrisno, C. Totok, dkk., 2006. Teknologi Penyediaan Air Bersih. Cetakan Kelima. Jakarta: Rineka Cipta.

Timmreck. CT, 2004. Epidemologi Suatu Pengantar. Jakarta. Buku Kedokteran.

Undang-Undang RI No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Pemukiman.

Jakarta : Kementerian Kesehatan R.I.

Wibowo, T., Soenarto, S., dan Pramono, D., 2004. Faktor-Faktor Risiko Kejadian Diare Berdarah pada Balita di Kabupaten Sleman. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat. Vol. 20. No.1. maret 2004 : 41-48.

Widjaja, 2002. Mengatasi Diare dan Keracunan pada Balita. Jakarta : Kawan Pustaka. Widoyono, 2008. Penyakit Tropis Epidemiologi, Penularan, Pencegahan Dan

Pemberantasannya, Erlangga, Surabaya.

Widyastuti, P., 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Edisi 2. Jakarta : EGC.

Wijayanti, Putri Dianing. 2009. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare pada Balita yang Bermukim Di Sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Bantar Gebang. Skripsi: Universitas Indonesia. Wijaya, Yulianto. 2012. Faktor Resiko Kejadian Diare Balita di Sekitar TPS

Banaran Kampus UNNES. Unnes Journal of Public Health 2 (1) (2012). Wulandari Anjar P.W., 2009. Hubungan antara Faktor Sosiodemografi dan

Faktor Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Desa Blimbing Kecamatan Sambirejo. Skripsi. Universitas Muhammadiyah Surakarta


(38)

BAB III

METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah penelitian survai yang bersifat analitik dengan rancangan studi cross sectional, yaitu suatu pendekatan yang sifatnya sesaat pada suatu waktu dan tidak diikuti dalam suatu kurun waktu tertentu, untuk mengetahui hubungan kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian diare.

3.2. Tempat dan Waktu Penelitian 3.2.1. Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai. Alasan pemilihan lokasi penelitian tersebut adalah:

1. Kondisi lingkungan perumahan terlihat kumuh yang berada di sekitar kawasan pantai dan sanitasi lingkungan yang buruk.

2. Berdasarkan data puskesmas yang diperoleh, diketahui bahwa penyakit diare termasuk 10 penyakit terbesar di desa tersebut setelah ISPA dan dermatitis. Tingginya angka kejadian diare pada anak kelompok umur 0-5 tahun.

3. Belum pernah ada yang melakukan penelitian mengenai hubungan kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian diare di desa tersebut.

3.2.2. Waktu Penelitian


(39)

3.3 Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh ibu rumah tangga yang memiliki anak 0-5 tahun yang berada di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai.

3.3.2 Sampel

Sampel dalam penelitian ini adalah sebagian dari ibu rumah tangga yang memiliki anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah. Besar sampel dihitung dengan rumus perhitungan sampel minimal di bawah ini:

2 2 ) ( ) ( Po Pa PaQa Z PoQo Z n      Keterangan:

n : Besar sampel

Po : Proporsi dari pustaka didapat 0.5

Pa : Proporsi dari clinical judgement ditetapkan Qo : 1-Po

Qa : 1-Pa

Tingkat kemaknaan (α) 0,01 maka Zα bernilai 2,575, power atau Zβ ditetapkan 1,282.

 

 

2

5 , 0 7 , 0 3 , 0 7 , 0 282 , 1 5 , 0 5 , 0 575 , 2    n =

  



04 , 0 458 , 0 282 , 1 5 , 0 575 ,

2  2


(40)

Dari perhitungan dengan menggunakan rumus di atas, diperoleh sampel sebesar 87,6 dan dibulatkan menjadi 88 ibu rumah tangga yang memiliki anak 0-5 tahun. Untuk mendapatkan proporsi yang seimbang dari setiap lingkungan maka digunakan teknik pengambilan sampel secara proportional sampling yang diperoleh melalui perbandingan antara jumlah sampel dengan populasi yang disebut sampel fraction (Nazir, 2003).

Sampel fraction = 100%

N n

= 100%

629 88

= 14 %

1. Dusun I = 164 x 14% = 22,9 ≈ 23 ibu rumah tangga 2. Dusun II = 236 x 14% = 33,04 ≈ 33 ibu rumah tangga 3. Dusun III = 51 x 14% = 7,14 ≈ 7 ibu rumah tangga 4. Dusun IV = 37 x 14% = 5,18 ≈ 5 ibu rumah tangga 5. Dusun V = 101 x 14% = 14,1 ≈ 14 ibu rumah tangga 6. Dusun VI = 40 x 14% = 5,6 ≈ 6 ibu rumah tangga

3.4. Objek Penelitian

Adapun objek penelitian adalah kondisi lingkungan pemukiman yang berpengaruh terhadap kejadian diare antara lain sanitasi dasar (sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah) dan lingkungan rumah (lantai rumah, kepadatan lalat, sarana penyimpanan makanan,


(41)

3.5. Metode Pengumpulan Data 3.5.1. Data primer

Data yang dikumpulkan langsung dengan wawancara dan observasi meliputi kejadian diare, sanitasi dasar (sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, tempat pembuangan sampah), lingkungan rumah (lantai rumah, kepadatan lalat, sarana tempat penyimpanan makanan, kandang ternak) dan perilaku hidup bersih dan sehat (pemberian ASI Eksklusif, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun) menggunakan instrumen kuesioner dan lembar observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya.

3.5.2. Data Sekunder

Data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai, Puskesmas Sialang Buah, Kantor Camat Teluk Mengkudu, Kantor Kepala Desa Sialang Buah, dan Studi Kepustakaan (literatur) serta jurnal kesehatan yang berhubungan dengan penelitian ini.

3.6. Variabel Penelitian dan Defenisi Operacional 3.6.1. Variabel Penelitian

Variabel Independen

Variabel independen dalam penelitian ini adalah sanitasi dasar (sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah), lingkungan rumah (lantai rumah, kepadatan lalat, sarana penyimpanan makanan, kandang ternak), dan perilaku hidup bersih dan sehat (pemberian ASI Eksklusif,


(42)

menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, dan mencuci tangan dengan air bersih dan sabun).

3.6.1.2. Variabel Dependen

Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kejadian diare.

3.6.2. Definisi Operasional

1. Kondisi lingkungan perumahan yang dimaksud adalah beberapa kondisi yang dapat mewakili kondisi lingkungan fisik, biologis, dan sosial di Desa Sialang Buah, meliputi: sanitasi dasar, lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat. 2. Sanitasi dasar adalah sarana kesehatan lingkungan yang meliputi sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, dan sarana tempat pembuangan sampah. a. Sarana air bersih adalah air bersih yang dipergunakan dalam kehidupan

sehari-hari seperti untuk memasak, mandi, mencuci alat-alat dapur, mencuci pakaian dan sebagainya di Desa Sialang Buah.

b. Jamban adalah tempat pembuangan tinja yang dimiliki dan digunakan oleh masyarakat di Desa Sialang Buah.

c. Sarana pembuangan air limbah adalah saluran pembuangan air limbah dari dapur, kamar mandi dan cuci yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Sialang Buah.

d. Sarana tempat pembuangan sampah adalah tempat pembuangan sampah yang dimiliki oleh masyarakat di Desa Sialang Buah.


(43)

a. Lantai rumah adalah bahan utama pembuatan lantai rumah yang ada di Desa Sialang Buah.

b. Kepadatan lalat adalah angka keberadaan lalat (melakukan pengukuran dengan fly grill) di dapur rumah masyarakat Desa Sialang Buah.

c. Sarana penyimpanan makanan adalah tempat menyimpan makanan jadi baik berupa wadah maupun lemari penyimpanan.

d. Kandang ternak adalah tempat tinggal binatang atau ternak yang ada di Desa Sialang Buah.

4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.

a. Pemberian ASI Eksklusif adalah apabila bayi umur 0 – 6 bulan yang hanya mendapat ASI saja sejak lahir sampai 24 jam terakhir

b. Menggunakan air bersih adalah apabila untuk kebutuhan sehari-hari menggunakan air bersih yang dapat meliputi air pompa, sumur terlindung, yang berjarak minimal 10 m dari tempat penampungan kotoran atau limbah. c. Menggunakan jamban sehat adalah apabila memiliki atau menggunakan

jamban dengan septiktank atau lubang penampungan kotoran sebagai pembuangan akhir.

d. Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun adalah anggota keluarga dalam rumah tangga mempunyai kebiasaan mencuci tangan dengan air bersih dan


(44)

sabun sebelum makan/menyuapi anak atau sebelum menjamah/memegang makanan, sesudah buang air besar/menceboki anak, dll.

5. Kejadian diare adalah keadaan yang dialami anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu berupa buang air besar lebih dari 3 kali dalam sehari dengan konsistensi cair dan yang diderita 3 bulan terakhir.

3.7. Aspek Pengukuran

Tabel 3.1. Aspek Pengukuran Data

No Variabel Cara Ukur Hasil Ukur

1. Sanitasi Dasar

a.Sarana Air Bersih Observasi 1. Memenuhi syarat, jika sarana air bersih yang dimiliki seluruhnya mendapat checklist Ya, memenuhi syarat kualitas fisik (tidak berbau, tidak berasa, tidak berwarna), kuantitas, dan kontinuitas).

2. Tidak memenuhi syarat, jika sarana air bersih yang dimiliki salah satunya mendapat checklist Tidak, tidak memenuhi syarat kualitas fisik (berbau, berasa, berwarna), kuantitas, dan kontinuitas.

b.Jamban Observasi 1. Memenuhi syarat, jika jamban yang digunakan seluruhnya mendapat checklist Ya (memiliki jamban leher angsa, memiliki septik tank, jarak minimal 10 m dari sumber air bersih, tersedia air yang cukup, tidak menjadi

tempat perkembangbiakan

vektor/hewan pengganggu).

2. Tidak memenuhi syarat, jamban yang dimiliki salah satunya mendapat checklist Tidak (tidak memiliki jamban leher angsa, tidak memiliki septik tank, jarak lebih kecil dari 10 m dari sumber air bersih, tidak tersedia air yang cukup, menjadi tempat perkembangbiakan vektor / hewan pengganggu.


(45)

c. Sarana

Pembuangan Air Limbah

Observasi 1. Memenuhi syarat, jika sarana pembuangan air limbah seluruhnya mendapatkan checklist Ya (memiliki SPAL, terbuat dari bahan kedap air, tidak mencemari sumber air bersih, tidak menimbulkan genangan air, tidak menimbulkan bau, tidak menjadi tempat perkembangbiakan vektor dan binatang pengganggu).

2. Tidak memenuhi syarat, jika sarana pembuangan air limbah salah satunya mendapatkan checklist Tidak (tidak memiliki SPAL, terbuat dari bahan tidak kedap air, mencemari sumber air bersih, menimbulkan genangan air, menimbulkan bau, menjadi tempat perkembangbiakan vektor dan binatang pengganggu.

.

d. Tempat Pembuangan Sampah

Observasi 1. Memenuhi syarat, jika tempat pembuangan sampah yang dimiliki seluruhnya mendapatkan checklist Ya (konstruksi kuat, mempunyai tutup, mudah dibersihkan, mudah diangkut). 2. Tidak memenuhi syarat, jika tempat pembuangan sampah yang dimiliki salah satunya mendapatkan checklist Tidak (konstruksi tidak kuat, tidak mempunyai tutup, tidak mudah dibersihkan, tidak mudah diangkut). 2. Lingkungan

Rumah

a.Lantai rumah Observasi 1. Lantai kedap air, jika terbuat dari semen, ubin, keramik

2. Lantai tidak kedap air, jika terbuat dari tanah dan kayu.

b.Keberadaan Lalat

Pengukuran dengan Fly Grill di dapur

1. Rendah, jika rata-rata lalat yang diperoleh 0-2.

2. Sedang, jika rata-rata lalat yang diperoleh 3-6.

3. Tinggi, jika rata-rata lalat yang diperoleh 6-20 atau lebih.


(46)

c.Sarana Penyimpanan Makanan

Observasi 1. 1. Memenuhi syarat, jika sarana penyimpanan makanan seluruhnya mendapatkan checklist Ya (tersedia tempat khusus untuk menyimpan makanan, tempat tertutup dengan baik, terhindar dari pencemaran, terhindar dari jangkauan lalat dan tikus.

2. Tidak memenuhi syarat, jika sarana penyimpanan makanan salah satunya mendapatkan checklist Tidak (tidak tersedia tempat khusus untuk menyimpan makanan, tempat tidak tertutup dengan baik, tidak terhindar dari pencemaran, dapat dijangkau lalat dan tikus.

d.Kandang Ternak Observasi 3. 1. Baik, jika memiliki ternak, memiliki kandang, dan jarak kandang ternak dari sumber air bersih >10 m.

4. 2. Buruk, jika memiliki ternak, tidak dikandangkan/jarak kandang ternak <10 m.

3. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat a.Pemberian ASI

Eksklusif

Wawancara 1. Baik, jika seluruh hasil wawancara mendapat checklist Ya

2. Buruk, jika ada hasil wawancara mendapat checklist Tidak.

b.Menggunakan Air Bersih

Wawancara 1. Baik, jika seluruh hasil wawancara mendapat checklist Ya

2. Buruk, jika ada hasil wawancara mendapat checklist Tidak.

c.Menggunakan Jamban Sehat

Wawancara 1. Baik, jika seluruh hasil wawancara mendapat checklist Ya

2. Buruk, jika ada hasil wawancara mendapat checklist Tidak.

d.Mencuci Tangan Dengan Air Bersih dan sabun

Wawancara 1. Baik, jika seluruh hasil wawancara mendapat checklist Ya

2. Buruk. jika ada hasil wawancara mendapat checklist Tidak.

4. Kejadian Diare Wawancara 1. Ya, jika ada anak balita menderita diare dalam 3 bulan terakhir


(47)

3.8. Metode Analisis Data 3.8.1. Analisis Univariat

Analisa data dengan mendistribusikan variabel penelitian yaitu sarana air bersih, jamban, sarana pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah, lantai rumah, kepadatan lalat, sarana penyimpanan makanan, kandang ternak, pemberian ASI Eksklusif, menggunakan air bersih, menggunakan jamban sehat, mencuci tangan dengan air bersih dan sabun, serta variabel kejadian penyakit diare yang disajikan dalam tabel distribusi frekuensi.

3.8.2. Analisis Bivariat

Variabel sanitasi dasar, lingkungan rumah, perilaku hidup bersih dan sehat dengan kejadian diare akan dianalisa dengan menggunakan uji chi-square pada taraf kepercayaan 95% (α = 0,05). Jika syarat uji chi-square tidak terpenuhi maka digunakan uji exact fisher. Uji exact fisher digunakan apabila pada hasil penelitian terdapat data yang bernilai nol sehingga uji chi-square tidak dapat digunakan.


(48)

BAB IV

HASIL PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

4.1.1. Geografi

Desa Sialang Buah berada di wilayah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai yang terdiri atas 6 dusun, yaitu Dusun I, Dusun II, Dusun III, Dusun IV, Dusun V, dan Dusun VI. Desa ini memiliki batas wilayah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Desa Sentang

b. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Pekan Sialang Buah, Pasar Baru, P.Guntung

c. Sebelah Barat berbatasan dengan Desa Pekan Sialang Buah d. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Sentang, Desa P. Guntung

Desa Sialang Buah yang berjarak ± 2 km2 dari Pusat Pemerintahan Kecamatan Teluk Mengkudu dan ± 12 km2 dari Ibukota Kabupaten Serdang Bedagai ini berada pada ketinggian tanah 2 meter dari permukaan laut dengan curah hujan 99 mm/tahun. Suhu udara rata-rata di daerah yang memiliki topografi pantai/dataran rendah ini sekitar 300C. (Data Monografi Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu 2010)


(49)

4.1.2. Demografi

Berdasarkan data yang diperoleh dari Kantor Kepala Desa Sialang Buah tercatat bahwa terdapat 776 Kepala Keluarga yang tinggal di Desa Sialang Buah. Berikut adalah data demografi yang didapat dari profil Desa Sialang Buah:

Tabel 4.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012

No Jenis Kelamin Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1 Laki-laki 1.805 51,2

2 Perempuan 1.718 48,8

Jumlah 3.523 100,0

Sumber : Profil Desa Sialang Buah, Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk Desa Sialang Buah berdasarkan jenis kelamin yang paling banyak yaitu laki-laki 1.805 jiwa (51,2%) sedangkan perempuan 1.718 jiwa (48,8%).

Tabel 4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Kelompok Umur Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu

No Kelompok Umur Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. 0-5 tahun 629 17,9

2. 6-12 tahun 564 16,0

3. 13-16 tahun 428 12,1

4. 17-59 tahun 1.730 49,1

5. > 60 tahun 172 4,9

Jumlah 3.523 100,0

Sumber : Profil Desa Sialang Buah, Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk di Desa Sialang Buah yang paling banyak adalah kelompok umur 17-59 tahun sebesar 49,1% dan yang paling sedikit adalah kelompok umur >60 tahun sebesar 4,9%.


(50)

Tabel 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. TK 85 3,2

2. SD 1.004 37,8

3. SLTP 842 31,7

4. SLTA 702 26,5

5. D1 2 0,1

6. D3 1 0,1

7. S1 16 0,6

Jumlah 2.652 100,0

Sumber : Profil Desa Sialang Buah, Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa tingkat pendidikan penduduk Desa Sialang Buah yang paling banyak adalah SD sebesar 1.004 jiwa (37,8%) dan yang paling sedikit adalah D1 dan D3 sebesar 1 jiwa (0,1%).

Tabel 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Nelayan 397 40,7

2. Petani 238 24,3

3. Wiraswasta 191 19,5

4. Buruh 96 9,8

5. Jasa 25 2,6

6. Pegawai Negeri Sipil 16 1,6

7. TNI/POLRI 8 0,8

8. Karyawan 7 0,7

Jumlah 978 100,0

Sumber : Profil Desa Sialang Buah, Tahun 2012

Berdasarkan Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa mata pencaharian penduduk Desa Sialang Buah yang paling banyak adalah nelayan sebanyak 397 jiwa (40,7%) dan yang paling sedikit adalah karyawan sebesar 7 jiwa (0,7%).


(51)

4.2. Analisis Univariat

Berdasarkan wawancara dan observasi di Desa Sialang Buah, maka hasil yang didapat dari kondisi yang ditemukan di lapangan adalah sebagai berikut:

4.2.1. Karakteristik Responden

Tabel 4.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu

No. Karakteristik Responden Jumlah Persentase (%)

1. Umur Ibu (tahun) 1. 21-30 tahun 2. 31-40 tahun 3. >40 tahun

38 46 4 43,2 52,3 4,5

Jumlah 88 100,0

2. Pendidikan Ibu 1. SD, SMP 2. SMA sederajat 3. Diploma, S1

45 40 3 51,1 45,5 3,4

Jumlah 88 100,0

3. Pekerjaan Ibu 1. IRT 2. PNS 3. Wiraswasta 4. Petani 5. Buruh 6. Karyawan 64 2 10 8 3 1 72,7 2,3 11,4 9,1 3,4 1,1

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa proporsi kelompok umur responden tertinggi adalah 31 – 40 tahun yaitu 52,3% sedangkan kelompok umur terendah >40 tahun yaitu 4,5%. Proporsi tingkat pendidikan responden tertinggi yaitu SD, SMP yaitu 51,1%, sedangkan tingkat pendidikan terendah adalah Diploma, S1 sebanyak 3,4%. Proporsi pekerjaan responden terbanyak adalah sebagai ibu rumah tangga yaitu 72,7%, sedangkan sisanya sebagai PNS, wiraswasta, petani, buruh, dan karyawan..


(52)

4.2.2. Karakteristik Anak

Tabel 4.6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Anak 0-5 Tahun di Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu

No Karakteristik Anak Jumlah Persentase (%)

1. Umur Anak (tahun) 1. 0-1 tahun 2. 2-3 tahun 3. 4-5 tahun

32 40 16

36,4 45,5 18,2

Jumlah 88 100,0

2. Jenis Kelamin Anak 1. Laki-laki

2. Perempuan

48 40

54,5 45,5

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.6 dapat dilihat bahwa kelompok umur anak terbanyak adalah 2-3 tahun yaitu 45,5% dan yang terendah adalah 4-5 tahun yaitu 18,2%. Jenis kelamin anak terbanyak adalah laki-laki sebanyak 54,5% dan terendah adalah perempuan yaitu 45,5%.

4.2.3. Kejadian Diare

Tabel 4.7. Distribusi Proporsi Kejadian Diare pada Anak 0-5 Tahun di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012

No. Kejadiaan Diare Jumlah Persentase (%)

1. Menderita 45 51,1

2. Tidak Menderita 43 48,9

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 88 anak 0-5 tahun diketahui proporsi anak yang menderita diare dalam kurun waktu 3 bulan terakhir adalah 45 anak (51,1%) lebih besar dibanding dengan anak yang tidak menderita diare adalah 43 anak (48,9%).


(53)

4.2.4. Sanitasi Dasar

Tabel 4.8. Distribusi Proporsi Sanitasi Dasar di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012

No. Sanitasi Dasar Jumlah Persentase (%)

1. Sarana Air Bersih 1.Memenuhi syarat 2.Tidak memenuhi syarat

78 10

88,6 11,4

Jumlah 88 100,0

2. Jamban

1.Memenuhi syarat 2.Tidak memenuhi syarat

34 54

38,6 61,4

Jumlah 88 100,0

3. Sarana Pembuangan Air Limbah 1.Memenuhi syarat

2.Tidak memenuhi syarat

30 58

34,1 65,9

Jumlah 88 100,0

4. Sarana Pembuangan Sampah 1.Memenuhi syarat

2.Tidak memenuhi syarat

3 85

3,4 96,6

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 88 responden diketahui proporsi sarana air bersih yang memenuhi syarat yaitu 88,6% lebih besar dibanding dengan yang tidak memenuhi syarat yaitu 11,4%. Proporsi jamban yang tidak memenuhi syarat yaitu 61,4% lebih besar dibanding dengan yang memenuhi syarat yaitu 38,6%. Proporsi sarana pembuangan air limbah yang tidak memenuhi syarat yaitu 65,9% lebih besar dibanding yang memenuhi syarat sebanyak 34,1%. Proporsi sarana pembuangan sampah yang tidak memenuhi syarat yaitu 96,6% lebih besar dibanding dengan yang memenuhi syarat yaitu 3,4%.


(54)

4.2.5. Lingkungan Rumah

Tabel 4.9. Distribusi Frekuensi Lingkungan Rumah di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012

No. Lingkungan Rumah Jumlah Persentase (%)

1. Lantai Rumah 1.Lantai kedap air 2.Lantai tidak kedap air

73 15

83,0 17,0

Jumlah 88 100,0

2. Kepadatan Lalat 1.Rendah 2.Sedang 3.Tinggi 12 36 40 13,6 40,9 45,5

Jumlah 88 100,0

3. Sarana Penyimpanan Makanan 1.Memenuhi syarat

2.Tidak memenuhi syarat

65 23

73,9 26,1

Jumlah 88 100,0

4. Kandang Ternak 1.Baik 2.Buruk 57 31 64,8 35,2

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 88 rumah responden diketahui proporsi lantai rumah yang kedap air yaitu 83,0% lebih besar dibanding dengan lantai tidak kedap air yaitu 17,0%. Proporsi kepadatan lalat tinggi yaitu 45,5% lebih besar dibanding dengan kepadatan lalat sedang yaitu 40,9%. Proporsi sarana penyimpanan makanan yang memenuhi syarat yaitu 73,9% lebih besar dibanding dengan yang tidak memenuhi syarat yaitu 26,1%. Proporsi kandang ternak yang baik yaitu 64,8% lebih besar dibanding dengan yang buruk yaitu 35,2%.


(55)

4.2.6. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Tabel 4.10. Distribusi Frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012

No. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Jumlah Persentase (%)

1. Pemberian ASI Eksklusif 1.Baik 2.Buruk 31 57 35,2 64,8

Jumlah 88 100,0

2. Menggunakan Air Bersih 1.Baik 2.Buruk 75 13 85,2 14,8

Jumlah 88 100,0

3. Menggunakan Jamban Sehat 1.Baik 2.Buruk 26 62 29,5 70,5

Jumlah 88 100,0

4. Mencuci Tangan Pakai Air Bersih dan Sabun

1.Baik 2.Buruk 38 50 43,2 56,8

Jumlah 88 100,0

Berdasarkan Tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 88 responden diketahui proporsi pemberian ASI eksklusif kategori buruk yaitu 64,8% lebih besar dibanding dengan kategori baik yaitu 35,2%. Proporsi menggunakan air bersih kategori baik yaitu 85,2% lebih besar dibanding dengan kategori buruk yaitu 14,8%. Proporsi menggunakan jamban sehat dengan kategori buruk yaitu 70,5% lebih besar dibanding dengan kategori baik yaitu 29,5%. Proporsi mencuci tangan pakai air dan sabun kategori buruk yaitu 56,8% lebih besar dibanding dengan kategori baik yaitu 43,2%.


(56)

.4.3. Analisis Bivariat

4.3.1. Hubungan antara Sanitasi Dasar dengan Kejadian Diare 4.3.1.1. Hubungan antara Sarana Air Bersih dengan Kejadian Diare

Tabel 4.11. Hubungan Sarana Air Bersih dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Sarana Air Bersih

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Memenuhi syarat 40 51,3 38 48,7 78 100,0

2. Tidak memenuhi syarat 5 50,0 5 50,0 10 100,0

p=1,000

Berdasarkan Tabel 4.11 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan sarana air bersih memenuhi syarat proporsi anak menderita diare yaitu 51,3% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 48,7%, sedangkan rumah dengan sarana air bersihnya tidak memenuhi syarat proporsi anak menderita diare sama besarnya dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 50,0%. Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka digunakan uji exact fisher. Hasil analisis dengan menggunakan uji exact fisher diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana air bersih dengan kejadian diare pada anak.


(57)

4.3.1.2. Hubungan antara Jamban dengan Kejadian Diare

Tabel 4.12. Hubungan Jamban dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Jamban

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Memenuhi syarat 11 32,4 23 67,6 34 100,0

2. Tidak memenuhi syarat 34 63,0 20 37,0 54 100,0

p=0,005

Berdasarkan Tabel 4.12 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan jamban memenuhi syarat proporsi anak tidak menderita diare yaitu 67,6% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 32,4%, sedangkan rumah dengan jamban tidak memenuhi syarat proporsi anak menderita diare yaitu 63,0% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 37,0%. Hasil uji statistik Chi-Square (χ2) diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara jamban dengan kejadian diare pada anak.

4.3.1.3. Hubungan antara Sarana Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare

Tabel 4.13. Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Sarana Pembuangan Air Limbah

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Memenuhi syarat 19 63,3 11 36,7 30 100,0

2. Tidak memenuhi syarat 26 44,8 32 55,2 58 100,0

p=0,100

Berdasarkan Tabel 4.13 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan sarana pembuangan air limbah memenuhi syarat proporsi anak menderita diare yaitu 63,3%


(58)

sedangkan rumah dengan sarana pembuangan air limbah tidak memenuhi syarat proporsi anak tidak menderita diare yaitu 55,2% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 44,8%. Hasil uji statistik Chi-Square (χ2) diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana pembuangan air limbah dengan kejadian diare pada anak.

4.3.1.4. Hubungan antara Sarana Tempat Pembuangan Sampah dengan Kejadian Diare

Tabel 4.14. Hubungan Sarana Tempat Pembuangan Sampah dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No

Sarana Tempat Pembuangan Sampah

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Memenuhi syarat 2 66,7 1 33,3 3 100,0

2. Tidak memenuhi syarat 43 50,6 42 49,4 85 100,0

p=1,000

Berdasarkan Tabel 4.14 dapat dilihat pada rumah dengan sarana tempat pembuangan sampah memenuhi syarat proporsi anak menderita diare yaitu 66,7% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 33,3%, sedangkan rumah dengan sarana tempat pembuangan sampah tidak memenuhi syarat proporsi anak menderita diare yaitu 50,6% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 49,4%.

Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka digunakan uji exact fisher. Hasil analisis dengan menggunakan uji exact fisher diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana tempat pembuangan sampah dengan kejadian diare pada anak.


(59)

4.3.2. Hubungan antara Lingkungan Rumah dengan Kejadian Diare 4.3.2.1. Hubungan antara Lantai Rumah dengan Kejadian Diare

Tabel 4.15. Hubungan Lantai Rumah dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Lantai Rumah

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Kedap air 37 50,7 36 49,3 73 100,0

2. Tidak kedap air 8 53,3 7 46,7 15 100,0

p= 0,852

Berdasarkan Tabel 4.15 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan lantai rumah kedap air proporsi anak menderita diare yaitu 50,7% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 49,3%, sedangkan rumah dengan lantai tidak kedap air proporsi anak menderita diare yaitu 53,3% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 46,7%. Hasil uji statistik Chi-Square(χ2) diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara lantai rumah dengan kejadian diare pada anak.

4.3.2.2. Hubungan antara Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare

Tabel 4.16. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Kepadatan Lalat

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Rendah 5 41,7 7 58,3 12 100,0

2. Sedang 16 44,4 20 55,6 36 100,0

3. Tinggi 24 60,0 16 40,0 40 100,0


(60)

Berdasarkan Tabel 4.16 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan kepadatan lalat kategori rendah proporsi anak tidak menderita diare yaitu 58,3% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 41,7%. Rumah dengan kepadatan lalat kategori sedang proporsi anak tidak menderita diare yaitu 55,6% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 44,4%. Rumah dengan kepadatan lalat kategori tinggi proporsi anak menderita diare yaitu 60,0% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 40,0%. Hasil uji statistik

Chi-Square (χ2) diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kepadatan lalat dengan kejadian diare pada anak.

4.3.2.3. Hubungan antara Sarana Penyimpanan Makanan dengan Kejadian Diare

Tabel 4.17.Hubungan Sarana Penyimpanan Makanan dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Sarana Penyimpanan Makanan

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Memenuhi syarat 33 50,8 32 49,2 65 100,0

2. Tidak memenuhi syarat 12 52,2 11 47,8 23 100,0

p=0,908

Berdasarkan Tabel 4.17 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan sarana penyimpanan makanan kategori baik proporsi anak menderita diare yaitu 50,8% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 49,2%, sedangkan rumah dengan sarana penyimpanan makanan kategori buruk proporsi anak menderita diare yaitu 52,2% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 47,8%.


(61)

Hasil uji statistik Chi-Square(χ2) diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara sarana penyimpanan makanan dengan kejadian diare pada anak.

4.3.2.4. Hubungan antara Kandang Ternak dengan Kejadian Diare

Tabel 4.18. Hubungan Kandang Ternak dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Kandang Ternak

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Baik 29 50,9 28 49,1 57 100,0

2. Buruk 16 51,6 15 48,4 31 100,0

p=0,947

Berdasarkan Tabel 4.18 dapat dilihat bahwa pada rumah dengan kandang ternak kategori baik proporsi anak menderita diare yaitu 50,9% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 49,1%, sedangkan rumah dengan kandang ternak kategori buruk proporsi anak menderita diare yaitu 51,6% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 48,4%. Hasil uji statistik

Chi-Square (χ2) diperoleh nilai (p>0,05), artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara kandang ternak dengan kejadian diare pada anak.


(62)

4.3.3. Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Diare

4.3.3.1. Hubungan antara Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare Tabel 4.19. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadiaan Diare di

Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Pemberian ASI Ekskusif

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Baik 10 32,3 21 67,7 31 100,0

2. Buruk 35 61,4 22 38,6 57 100,0

p=0,009

Berdasarkan Tabel 4.19 dapat dilihat bahwa pada variabel pemberian ASI Eksklusif kategori baik proporsi anak tidak menderita diare yaitu 67,7% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 32,3%, sedangkan pada variabel pemberian ASI eksklusif kategori buruk proporsi anak menderita diare yaitu 61,4% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 38,6%. Hasil uji statistik Chi-Square(χ2) diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara pemberian ASI eksklusif dengan kejadian diare pada anak.

4.3.3.2. Hubungan antara Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare Tabel 4.20. Hubungan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadiaan Diare di

Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Menggunakan Air Bersih

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Baik 39 52,0 36 48,0 75 100,0

2. Buruk 6 46,2 7 53,8 13 100,0


(63)

Berdasarkan Tabel 4.20 dapat dilihat bahwa pada variabel menggunakan air bersih kategori baik proporsi anak menderita diare yaitu 52,0% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 48,0%, sedangkan pada variabel menggunakan air bersih kategori buruk proporsi anak tidak menderita diare yaitu 53,8% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 46,2%. Karena syarat uji chi square tidak terpenuhi, maka digunakan uji exact fisher. Hasil analisis dengan menggunakan uji exact fisher diperoleh nilai p>0,05, artinya tidak ada hubungan yang signifikan antara menggunakan air bersih dengan kejadian diare pada anak.

4.3.3.3. Hubungan antara Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare Tabel 4.21. Hubungan Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadiaan Diare di

Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Menggunakan

Jamban Sehat

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Baik 7 26,9 19 73,1 26 100,0

2. Buruk 38 61,3 24 38,7 62 100,0

p=0,003

Berdasarkan Tabel 4.21 dapat dilihat bahwa pada variabel menggunakan jamban sehat kategori baik proporsi anak tidak menderita diare yaitu 73,1% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 26,9%, sedangkan pada variabel menggunakan jamban sehat kategori buruk proporsi anak menderita diare yaitu 61,3% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 38,7%.


(64)

Hasil uji statistik Chi-Square(χ2) diperoleh nilai p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara menggunakan jamban sehat dengan kejadian diare pada anak.

4.3.3.4. Hubungan antara Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabun dengan Kejadian Diare

Tabel 4.22.Hubungan Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabundengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai Tahun 2012

No Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabun

Kejadian Diare

Total

Ya Tidak

n % n % n %

1. Baik 13 34,2 25 65,8 38 100,0

2. Buruk 32 64,0 18 36,0 50 100,0

p=0,006

Berdasarkan Tabel 4.22 dapat dilihat bahwa pada variabel mencuci tangan pakai air dan sabun kategori baik proporsi anak tidak menderita diare yaitu 65,8% lebih besar dibanding dengan proporsi anak menderita diare yaitu 34,2%, sedangkan pada variabel mencuci tangan pakai air dan sabun kategori buruk proporsi anak menderita diare yaitu 64,0% lebih besar dibanding dengan proporsi anak tidak menderita diare yaitu 36,0%. Hasil uji statistik Chi-Square (χ2) diperoleh nilai

p<0,05, artinya ada hubungan yang signifikan antara mencuci tangan pakai air dan sabun dengan kejadian diare pada anak.


(1)

5.3. Hubungan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan

Kejadiaan Diare ... 75

5.3.1. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare ... 75

5.3.2. Hubungan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare ... 76

5.3.3. Hubungan Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare ... 77

5.3.4. Hubungan Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabun dengan Kejadian Diare ... 78

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN... 79

6.1 Kesimpulan ... 79

6.2 Saran ... 80

DAFTAR PUSTAKA ... 81 LAMPIRAN


(2)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Aspek Pengukuran Data ... 46 4.1. Distribusi Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Desa Sialang

Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012 ... 52 4.2. Distribusi Penduduk Berdasarkan Umur Desa Sialang Buah

Kecamatan Teluk Mengkudu ... 52 4.3. Distribusi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 53 4.4. Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ... 53 4.5. Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden di Desa Sialang Buah

Kecamatan Teluk Mengkudu ... 54 4.6. Distribusi Frekuensi Karakteristik Anak 0-5 Tahun di Desa Sialang

Buah Kecamatan Teluk Mengkudu ... 55 4.7. Distribusi Proporsi Kejadian Diare pada Anak 0-5 Tahun di Desa

Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012 ... 55 4.8. Distribusi Proporsi Sanitasi Dasar di Desa Sialang Buah

Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012 ... 56 4.9. Distribusi Frekuensi Lingkungan Rumah di Desa Sialang

Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Tahun 2012 ... 57 4.10. Distribusi Frekuensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Desa


(3)

4.11. Hubungan Sarana Air Bersih dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang

Bedagai Tahun 2012 ... 59 4.12. Hubungan Jamban dengan Kejadiaan Diare di Desa Sialang Buah

Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2012 ... 60 4.13. Hubungan Sarana Pembuangan Air Limbah dengan Kejadian Diare

di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2012 ... 60 4.14. Hubungan Sarana Tempat Pembuangan Sampah dengan Kejadian

Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2012 ... 61 4.15. Hubungan Lantai Rumah dengan Kejadian Diare di Desa Sialang

Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2012 ... 62 4.16. Hubungan Kepadatan Lalat dengan Kejadian Diare di Desa Sialang

Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2012 ... 62 4.17. Hubungan Sarana Penyimpanan Makanan dengan Kejadian Diare

di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten


(4)

4.18. Hubungan Kandang Ternak dengan Kejadian Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai

Tahun 2012 ... 64 4.19. Hubungan Pemberian ASI Eksklusif dengan Kejadian Diare di Desa

Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang

Bedagai Tahun 2012 ... 65 4.20. Hubungan Menggunakan Air Bersih dengan Kejadian Diare di Desa

Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang

Bedagai Tahun 2012 ... 65 4.21. Hubungan Menggunakan Jamban Sehat dengan Kejadian Diare

di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten

Serdang Bedagai Tahun 2012 ... 66 4.22. Hubungan Mencuci Tangan Pakai Air dan Sabun dengan Kejadian

Diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk Mengkudu


(5)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1. Kerangka Konsep ... 39


(6)

DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Kepmenkes RI No. 829/Menkes/SK/VII/1999 Lampiran 2. Kuesioner Penelitian

Lampiran 3. Lembar Observasi Penelitian

Lampiran 4. Prosedur Mengukur Kepadatan Lalat dengan Fly Grill Lampiran 5. Output Data

Lampiran 6. Surat Permohonan Izin Survei Pendahuluan Lampiran 7. Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 8. Surat Keterangan telah Selesai Melakukan Penelitian dari Dinas Kesehatan Kabupaten Serdang Bedagai Lampiran 9. Surat Keterangan telah Selesai Melakukan Penelitian

dari Kecamatan Teluk Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai