BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1. Kesimpulan
Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan mengenai hubungan kondisi lingkungan perumahan dengan kejadian diare di Desa Sialang Buah Kecamatan Teluk
Mengkudu Kabupaten Serdang Bedagai , maka dapat disimpulkan sebagai berikut : 1.
Ada hubungan yang bermakna antara jamban dengan kejadiaan diare pada anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah.
2. Ada hubungan yang bermakna antara pemberian ASI Eksklusif dengan
kejadiaan diare pada anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah. 3.
Ada hubungan yang bermakna antara menggunakan jamban sehat dengan kejadian diare pada anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah.
4. Ada hubungan yang bermakna antara mencuci tangan pakai air bersih dan
sabun dengan kejadiaan diare pada anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah. 5.
Tidak ada hubungan yang bermakna antara sarana air bersih, sarana pembuangan air limbah, sarana tempat pembuangan sampah, lantai rumah,
kepadatan lalat, sarana penyimpanan makanan, kadang ternak, menggunakan air bersih dengan kejadian diare pada anak 0-5 tahun di Desa Sialang Buah.
Universitas Sumatera Utara
6.2. Saran
1. Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar dapat mengadakan penyuluhan
mengenai diare yang berhubungan dengan sanitasi dasar, kebersihan lingkungan perumahan, serta perilaku hidup bersih dan sehat kepada
masyarakat di Desa Sialang Buah untuk mengurangi angka kejadian diare dan mencegah tejadinya penularan diare.
2. Dinas Kesehatan dan Puskesmas agar melakukan pemberdayaan masyarakat
untuk peningkatan akses sanitasi dasar masyarakat. 3.
Para Ibu memiliki anak 0-5 tahun agar memberikan ASI Ekslusif selama 6 bulan dan lebih menjaga kebersihan diri, kebersihan keluarga dan kebersihan
lingkungan serta lebih meningkatkan perilaku hidup bersih dan sehat dalam tatanan rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Lingkungan Perumahan 2.1.1. Pengertian Lingkungan Perumahan
Lingkungan adalah segala sesuatu yang ada disekitarnya baik berupa benda hidup, benda mati, benda nyata ataupun abstrak, termasuk manusia lain, serta suasana
yang terbentuk karena terjadinya interaksi diantara elemen-elemen di alam tersebut lingkungan itu sangat luas oleh karenanya seringkali dikelompokkan untuk
mempermudah pemahaman. Di dalam program kesehatan lingkungan, suatu pemukimanperumahan sangat berhubungan dengan kondisi ekonomi, sosial,
pendidikan, tradisikebiasaan, suku, geografi, dan kondisi lokal. Selain itu lingkungan perumahanpemukiman dipengaruhi oleh beberapa faktor yang dapat menentukan
kualitas lingkungan perumahan tersebut, antara lain fasilitas pelayanan, perlengkapan, peralatan yang dapat menunjang terselenggaranya kesehatan fisik, kesehatan mental,
kesejahteraan sosial bagi individu dan keluarganya Mukono, 2005. Perumahan adalah kumpulan rumah sebagai bagian dari permukiman, baik
perkotaan maupun perdesaan, yang dilengkapi dengan prasarana, sarana, dan utilitas umum sebagai hasil upaya pemenuhan rumah yang layak huni UU RI No. 1 tahun
2011. Perumahan merupakan wadah, sedangkan pemukiman merupakan paduan
antara wadah fisik. Bagian pemukiman yang disebut sebagai wadah merupakan paduan unsur, yaitu alam tanah, air, dan udara, lindungan bangunan rumah,
pelayanan sosial, industri dan transportasi, jaringan sistem air bersih, listrik,
Universitas Sumatera Utara
komunikasi, saluran air, tata letak fisik sedang isinya adalah manusia dan masyarakat Kusnoputranto, 2000.
2.1.2. Persyaratan Kesehatan Perumahan
Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 829MenkesSKVII1999 terlampir.
Menurut syarat rumah yang sehat, jenis lantai yang tidak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah pada musim penghujan. Lantai rumah dapat terbuat dari:
ubin atau semen, kayu, dan tanah yang disiram kemudian dipadatkan. Lantai yang basah dan berdebu dapat menimbulkan sarang penyakit Notoatmodjo, 2003.
Lantai yang baik adalah lantai yang dalam keadaan kering dan tidak lembab. Bahan lantai harus kedap air dan mudah dibersihkan, paling tidak perlu diplester dan
akan lebih baik kalau dilapisi ubin atau keramik yang mudah dibersihkan Depkes, 2002.
2.2. Sanitasi Dasar 2.2.1. Sarana Air Bersih