Metode pembayaran dengan saham merupakan alternatif yang bisa diambil oleh pengakuisisi. Jika pengakuisisi tidak ingin membayar akuisisi secara tunai,
walaupun mungkin memiliki cukup kas, pengakuisisi bisa membayar dengan saham jika pemegang saham target menghendaki hal demikian.
Saham pengakuisisi yang belum dikeluarkan aan dipertukarkan dengan saham perusahaan target share swap dengan rasio tukar yang disepakati melalui
negosiasi kedua belah pihak. Jika ke dua perusahaan adalah perusahaan publik, maa dasar pertimbangan pertukarannya adalah harga pasar saham.
Cara pertukaran saham lebih kompleks karena masing-masing perusahaan memiliki harga saham yang berbeda. Dalam pasar modal yang efisien, dicirikan
oleh tanggapan pasar terhadap informasi, harga pasar saham yang mencerminkan nilai perusahaan. Sebaliknya dipasar modal yang belum efisien, harga saham di
pasar belum tentu mencerminkan nilai perusahaan yang sesunguhnya. Jika demikian maka hal ini berdampak pada ketidakaturan dalam menentukan harga
akuisisi antara pengakuisisi dan target.
Cara pembayaran akuisisi yang makin populer adalah dengan penerbitan saham baru right issue. Pemegang saham lama diberi opsi atau hak untuk
membeli saham-saham baruyang diterbitkan oleh perusahaan dalam rangka membiayai akuisisi. Jika perusahaan mengeluarkan saham baru yang bisa
dibelioleh investor baru, berarti akan ada pemilik baru yang masuk dalam jajaran pemegan saham lama. Apabila jumlah proporsi kepemilikan investor baru cukup
signifikan maka kemungkinan akan menyebabkan berkurangnya kontrol pemegang saham lama terhadap perusahaan. Inilah sebabnya penerbitan right
issue dimaksudkan untuk tetap menjaga pengendalian perusahaan oleh pemegang saham lama.
2.2 Kinerja
Informasi akuntansi sangat bermanfaat untuk menilai pertanggungjawaban kinerja manajer. Karena penilaian kinerja pada dasarnya merupakan penilaian
perilaku manusia dalam melaksanakan peran yang dimainkannya dalam mencapai tujuan organisasi atau erusahaan. Kemungkinan yang lain adalah digunakannya
informasi akuntansi manajer atau pimpinan perusahaan.
2.2.1 Pengertian Kinerja
Pada umumnya kinerja bertujuan untuk mengetahui bagaimana hasil dan pencapaian satu perusahan selama suatu periode waktu tertentu. Hal ini berguna
untuk melakukan evaluasi atau pekerjaan tiap-tiap bagian perusahaan, sehingga
dapat melakukan koreksi serta menemukan tindakan-tindakan strategis selanjutnya.
Menurut Sugiarso dan Winarni 2005:111-112, kinerja Perusahaan dapat diartikan sebagai berikut :
“Tingkat pencapaian hasil atau tujuan perusahaan, tingkat pencapaian misi perusahaan, tingkat pencapaian pelaksanaan tugas secara aktual dan
pencapaian misi perusahaan. Kinerja juga dapat diartikan sebagai prestasi yang dicapai perusahaan dalam suatu periode tertentu yang mencerminkan
tingkat kesehatan perusahaan tersebut.” Kinerja dapat dinyatakan baik atau sukses jika tujuan yang diinginkan dapat
dicapai dengan baik. Dari definisi yang telah disebutkan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa, kinerja merupakan prestasi yang dapat dicapai oleh suatu
organisasi, bagian organisasi dan karyawannya dalam melaksanakan tugasnya atau pekerjaannya sesuai dengan standar dan kriteria yang ditetapkan untuk
pekerjaan yang bersangkutan dalam suatu periode tertentu.
2.2.2 Penilaian Kinerja
Penilaian kinerja perusahaan merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena berdasarkan hasil penelitian tersebut ukuran keberhasilan
perusahaan selama suatu periode tertentu dapat dipergunakan sabagai pedoman bagi usaha perbaikan maupun peningkatan kinerja perusahaan selanjutnya.
Nilai perusahaan dicerminkan oleh catatan atau laporan keuangan perusahaan. Dalam neraca perusahaan misalnya akan terlihat seberapa besar nilai
buku kekayaan atau aset perusahaan misalnya akan terlihat seberapa besar nilai buku kekayaan atau aset perusahaan dan jumlah ini sama dengan nili modal
sendiri ditambah dengan huang. Acuan dalam penilaian perusahaan sebenarnya tidak hanya berasal dari data historis perusahaan, tetapi juga didasarkan pada
prospek perusahaan dimasa yang akan datang yang terkait dengan data historis yang dimilki, misalnya bagaimana kinerja keuangan, kinerja manajemen,
pertumbuhan penjualan dan pertumbuhan laba dalam kurun waktu tertentu. Menurut Mulyadi 1993 dalam Irham Fahmi 2006:63 menyatakan
penilaian kinerja sebagai berikut: “Penilaian kinerja adalah penentuan secara periodik efektivitas operasional
suatu organisasi, bagian organisasi dan karyawannya, berdasarkan sasaran standar dan kriteria yang telah ditetapkan sebelumnya”.
Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, penilaian kinerja adalah suatu usaha formal yang dilaksanakan manajemen untuk mengevaluasi
hasil-hasil dari aktivitas yang telah dilaksanakan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya.
Berikutnnya Mulyadi 1993 dalam Irham Fahmi 2006:63, juga mengemukakan tujuan dari penilaian kinerja yaitu:
“Tujuan pokok penilaian kinerja adalah untuk memotivasi karyawan dalam mencapai sasaran organisasi dan dalam memenuhi standar perilaku
yang telah ditetapkan sebelumnya, agar membuahkan tindakan hasil yang diinginkan”.
Dari keterangan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa, manfaat penilaian
kinerja sangat berkaitan dengan sumber daya manusia sebagai umpan balik dan sebagai dasar untuk memberikan penghargaan. Sehingga dengan adanya manfaat
yang begitu bear terhadap sumber daya manusia, maka karyawan lebih meningkatkan kinerja pada periode berikutnya.
2.2.3 Pengertian Kinerja Keuangan