sebaliknya, produk yang diberikan brand akan memiliki nilai lebih penting dimata konsumen.
2.2.2 Pengertian Brand Image
Brand image adalah persepsi tentang brand yang merupakan refleksi memori konsumen akan asosiasinya pada brand tersebut Keller, 1993. Dapat juga
dikatakan bahwa brand image merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subyektif dan emosi pribadinya. Oleh karena itu dalam konsep ini
persepsi konsumen menjadi lebih penting dari pada keadaan sesungguhnya Dobni Zinkhan, 1990 Ferrinnadewi, 2008:165.
Brand image terdiri dari dua komponen yaitu brand association atau asosiasi brand dan favorability, strength uniqueness of brand association atau
sikap positif, kekuatan dan keunikan brand. Konsumen dapat membuat asosiasi brand berdasarkan atribut produk,
manfaat produk dan keseluruhan evaluasinya atau sikapnya terhadap brand. Konsumen dapat membuat asosiasi berdasarkan atribut yang berkaitan dengan
produk. Sikap positif favorability dan keunikan asosiasi brand terdiri dari tiga hal
dalam benak konsumen yaitu adanya keinginan, kemudahan keyakinan bahwa brand tertentu dapat memenuhi keinginannya dan yang terpenting adalah
keyakinan konsumen bahwa brand tersebut memiliki nperbedaan yang signifikan dibandingkan brand lainnya.
Kekuatan asosiasi brand ditentukan dari pengalaman langsung konsumen dengan brand, pesan-pesan yang sifatnya non-komersial maupun yang sifatnya
komersial. Pada awalnya, asosiasi brand dibentuk dari kombinasi antara kuantitas perhatian konsumen pada brand dan ketika konsumen menemukan relevansi juga
konsisten antara konsep dirinya dengan brand. Sebuah biro riset
www.benchmarkresearch.co.uk berpendapat bahwa
konsep brand image, terdapat tiga komponen penting yaitu brand association, brand values dan brand positioning. Komponen pertama, brand association,
merupakan tindakan konsumen untuk membuat asosiasi berdasarkan pengetahuan mereka akan brand baik itu pengetahuan yang sifatnya faktual maupun yang
bersumber dari pengalaman dan emosi. Komponen kedua, brand value, adalah tindakan konsumen dalam memilih brand. Seringkali tindakan konsumen ini lebih
karena persepsi mereka pada karakteristik brand dikaitkan dengan nilai-nilai yang mereka yakini. Komponen yang ketiga, brand positioning, merupakan persepsi
konsumen akan kualitas brand yang nantinya persepsi ini akan digunakan oleh konsumen dalam evaluasi alternatif brand yang akan dipilih.
Berdasarkan uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa brand image adalah persepsi tentang brand yang merupakan refleksi memori konsumen akan
asosiasinya pada brand tertentu. Brand image juga merupakan konsep yang diciptakan oleh konsumen karena alasan subjektif dan emosi pribadi yang dimiliki
oleh konsumen.
2.2.3 Aspek-aspek Brand Image