3 Keseimbangan dinamik anak laki-laki dengan anak perempuan mengalami peningkatan yang berbeda besarnya. Mulai usia 8 tahun anak laki-laki
cenderung lebih baik keseimbangan dinamiknya. 4 Dalam hal keseimbangan statik ada peningkatan yang konstan pada masa
anak besar. Anak laki-laki dan anak perempuan tidak ada perbedaannya dalam hal keseimbangan statik ini.
2.5 Hakekat Modifikasi Pembelajaran Pendidikan Jasmani
Penyelenggaraan program
pendidikan jasmani
hendaknya mencerminkan karakteristik program pendidikan jasmani itu sendiri, yaitu
“Developmentally Appropriate Practice” DAP. Artinya tugas ajar yang diberikan harus memperhatikan perubahan kemampuan anak dan dapat membantu
mendorong perubahan tersebut. Dengan demikian tugas ajar tersebut harus sesuai tingkat perkembangan anak didik yang sedang belajarnya.
Tugas ajar yang sesuai harus mampu mengakomodasi setiap perubahan dan perbedaan karakteristik setiap individu serta mendorongnya ke arah
perubahan yang lebih baik. Modifikasi merupakan salah satu usaha yang dapat dilakukan oleh para guru agar pembelajaran mencerminkan DAP Yoyo Bahagia
dan Adang Suherman, 2000:1. Oleh karena itu, DAP termasuk didalamnya ukuran tubuh siswa, harus selalu dijadikan prinsip utama dalam memodifikasi
pembelajaran pendidikan jasmani. Inti modifikasi adalah menganalisa sekaligus mengembangkan materi
pelajaran dengan cara meruntunkannya dalam bentuk aktivitas belajar yang potensial dan memperlancar siswa dalam belajarnya. Cara ini dimaksudkan untuk
menuntun, mengarahkan, dan membelajarkan siswa dari yang tadinya tidak bisa
menjadi bisa, dari tingkat yang tadinya lebih rendah menjadi memiliki tingkat yang lebih tinggi.
Menurut Yoyo Bahagia dan Adang Suherman 2000:2-3, modifikasi pembelajaran dapat dikaitkan dengan tujuan pembelajaran dari yang rendah
sampai yang tinggi. Tujuan modifikasi dibagi menjadi tiga komponen, yaitu : 1. Tujuan Perluasan
Tujuan perluasan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan bentuk atau wujud
keterampilan yang dipelajarinya tanpa memperhatikan aspek efisiensi dan efektivitas.
2. Tujuan Penghalusan Tujuan penghalusan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan
pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efisiensi gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.
3. Tujuan Penerapan Tujuan penerapan adalah tujuan pembelajaran yang lebih menekankan
pada perolehan pengetahuan dan kemampuan melakukan efektivitas gerak atau keterampilan yang dipelajarinya.
2.6 Hakekat Bermain dan Permainan 2.6.1 Makna Bermain Dalam Pendidikan