Fungsi Bermain Permainan dan Pendidikan Jasmani

2. Bermain dengan rasa senang, menumbuhkan aktivitas yang dilakukan secara spontan. 3. Bermain dengan rasa senang, untuk memperoleh kesenangan, menimbulkan kesadaran agar bermain dengan baik perlu berlatih, kadang-kadang memerlukan kerjasama dengan teman, menghormati lawan, mengetahui kemampuan teman, patuh pada peraturan, dan mengetahui kemampuan dirinya sendiri.

2.6.2 Fungsi Bermain

Menurut Bigo, Kohnstam, dan Palland dalam buku Sukintaka 1992:5-6, berpendapat bahwa fungsi bermain dalam pendidikan sebagai berikut: 1 Permainan merupakan salah satu dari banyak wahana untuk membawa anak kepada hidup bersama atau bermasyarakat. Anak akan memahami dan menghargai dirinya atau temannya. Pada anak yang bermain, akan tumbuh rasa kebersamaan, yang sangat baik bagi pembentukan rasa sosialnya. 2 Dalam permainan anak akan mengetahui kekuatannya, menguasai alat bermain, dan mengetahui sifat alat. 3 Dalam permainan, anak akan mempunyai suasana, yang tidak hanya mengungkapkan fantasinya saja, tetapi juga akan mengungkapkan semua sifat aslinya, dan pengungkapan itu dilakukan secara patuh dan spontan. Anak laki- laki dan perempuan yang berumur sama akan berbuat yang berbeda terhadap permainan yang sama misalnya bermain dengan kubus, atau boneka. 4 Dalam permainan, anak mengungkapkan macam-macam emosinya, dan sesuai dengan yang diperolehnya saat itu jenis emosi itu diungkapkannya, serta tidak mengarah pada prestasi. 5 Dalam bermain anak akan dibawa kepada kesenangan, kegembiraan, dan kebahagiaan dalam dunia kehidupan anak. Semua situasi ini mempunyai makna wahana pendidikan. 6 Permainan akan mendasari kerjasama, taat kepada peraturan permainan, pembinaan watak jujur dalam bermain, dan semuanya ini akan membentuk sifat “fairplay” jujur, sifat kesatria, atau baik dalam bermain. 7 Bahaya dalam bermain dapat saja timbul, dan keadaan ini akan banyak gunanya dalam hidup yang sesungguhnya.

2.6.3 Permainan dan Pendidikan Jasmani

Menurut Sukintaka 1992:11, Permainan merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam pendidikan jasmani. Oleh sebab itu, permainan atau bermain mempunyai tugas dan tujuan yang sama dengan tujuan pendidikan jasmani. Tujuan pendidikan jasmani ialah meningkatkan kualitas manusia, atau membentuk manusia indonesia seutuhnya, yang mempunyai sasaran keseluruhan aspek pribadi manusia. Anak bermain atau diberi permainan dalam rangka pelajaran pendidikan jasmani, maka anak akan melakukan permainan itu dengan rasa senang, pada umumnya anak merasa lebih senang melakukan permainan, daripada melakukan cabang olahraga yang lain. Karena rasa senang inilah, maka anak akan mengungkap keadaan pribadinya yang asli pada saat mereka bermain, baik itu berupa watak asli, maupun kebiasaan yang telah membentuk kepribadiannya. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa dengan bermain orang dapat mengaktualisasikan potensi aktivitas manusia dalam bentuk gerak, sikap, dan perilaku. Dari situasi yang timbul ini maka seorang guru pendidikan jasmani dapat melaksanakan kewajibannya. Sebab dari situasi itu, bilamana perlu, guru dapat memberi pengarahan, koreksi, saran, latihan, atau dorongan yang tepat agar anak didiknya berkembang lebih baik, dan dapat mencapai kedewasaan yang diharapkan. Dengan demikian dapat pula dikatakan bahwa dengan bermain dapat meningkatkan kualitas anak sesuai dengan aspek pribadi manusia.

2.7 PAIKEM

Dokumen yang terkait

PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN KASTI MELALUI BERMAIN KASTUL BAGI SISWA KELAS V SD NEGERI NGIJO 01 SEMARANG

2 72 157

PEMBELAJARAN PENJASORKES MELALUI MODIFIKASI PERMAINAN BOLA VOLI MINI BAGI SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR NEGERI SUSUKAN 01 KECAMATAN UNGARAN TIMUR KABUPATEN SEMARANG

0 7 139

PENGEMBANGAN MODEL PERMAINAN BOLA INJAK DALAM PEMBELAJARAN PENJASORKES PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 1 PLADEN KECAMATAN JEKULO KABUPATEN KUDUS TAHUN 2012

0 6 130

Minat terhadap Modifikasi Pembelajaran Permainan Bola Voli Pada Siswa SD Kelas IV, V, dan VI SD Negeri 01 Sedan Kecamatan Sedan Kabupaten Rembang 2010 2011

0 4 90

MODEL PEMBELAJARAN MODIFIKASI PERMAINAN KASTI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS III SEKOLAH DASAR NEGERI MEDONO 07 KOTA PEKALONGAN

0 17 104

MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4

0 164 138

Model Pembelajaran Penjasorkes Melalui Modifikasi Permaian Bola Basket Pada Siswa Kelas V Di SD Negeri 1 Kutawuluh Kecamatan Purwanegara Kabupaten Banjarnegara.

0 1 1

Permainan kasti Dalam Pembelajaran Penjasorkes Untuk Siswa Kelas V SDN Kandri 01 Kecamatan Gunungpati Kota semarang.

0 1 1

(ABSTRAK) MODEL PEMBELAJARAN PERMAINAN BOLA BASKET MODIFIKASI DALAM PENJASORKES MELALUI PENDEKATAN LINGKUNGAN LUAR SEKOLAH PADA SISWA KELAS V SD NEGERI 4 BAKALAN KECAMATAN KALINYAMATAN KABUPATEN JEPARA.

0 0 2

OPTIMALISASI PEMBELAJARAN LEMPAR TANGKAP BOLA PADA PERMAINAN KASTI MELALUI MODIFIKASI BOLKAPSAR BAGI SISWA KELAS IV SD NEGERI 01 KAMPIL KECAMATAN WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN AJARAN 2015 2016 -

0 0 43