4. Segi aturan agar anak lebih aktif lagi setiap tiang tidak boleh ada anak lebih dari satu, sehingga anak terpaksa lari ke tiang berikutnya agar lawan tidak
mendapat poin. 5. Cara mendapatkan poin bola dilemparkan ke bagian tubuh kecuali bagian
kepala dan wajah. 6. Sebelum melakukan permainan bola kasti pada pemanasan dilakukan drill
memukul, melempar, dan menangkap bola lebih lama sehingga siswa terbiasa melakukannya.
7. Guru memberikan penjelasan terhadap siswa tentang bagaimana bekerjasama saling mendukung antar anggota untuk mencapai satu tujuan.
Berdasarkan hasil persentase ketuntasan klasikal hasil pengamatan pembelajaran modifikasi permainan bola kasti pada siklus I belum mencapai
ketuntasan lebih dari 80 , maka dilanjutkan pada siklus berikutnya.
4.1.3 Deskripsi Siklus II
Tindakan pada siklus II sama terdiri atas perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dengan data analisis dari siklus I, adapun penjabarannya
yaitu :
4.1.3.1 Perencanaan Planning
Tahap perencanaan ini merupakan perencanaan dari hasil analisis yang ada dari siklus I yaitu :
1. Pembelajaran pada siklus I dianalisis bersama guru kolaborator untuk mempersiapkan rencana siklus II yang lebih baik dari hasil analisis
kekurangan pada siklus I.
2. Membuat rencana proses pembelajaran dengan materi pembelajaran bola kasti.
3. Mempersiapkan media pembelajaran untuk penerapan modifikasi permainan bola kasti.
4. Menilai hasil belajar siswa yaitu pada aspek psikomotor dan afektif melalui lembar pengamatan dan aspek kognitif dengan cara memberikan soal dengan
materi permainan bola kasti.
4.1.3.2 Tindakan Acting
Pelaksanaan tindakan pada siklus II dilakukan pada hari sabtu tanggal 23 mei 2015. Alokasi waktu yang digunakan adalah 2 jam pelajaran 2x35 menit yaitu
pukul 07.00 sampai 08.30 pada jam pelajaran ke 1 dan 2. Uraian kegiatan pembelajaran pada siklus II meliputi pemanasan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup. Garis besar dan rencana pembelajaran yang dilaksanakan pada siklus II antara lain :
1. Pemanasan Melakukan doa untuk memulai pembelajaran. Tahap pemanasan
pembelajaran dibuat ke dalam bentuk permainan yang sederhana, menyenangkan dan mengandung unsur-unsur materi yang akan diajarkan. Sehingga peserta didik
tidak mengalami cedera. Permainan yang diberikan itu tertuju pada nilai-nilai yang mengandung pada kekuatan tangan yaitu estafet bola dari satu teman ke teman
lain dengan berlari. Lalu melakukan drill memukul, melempar, dan menangkap bola.
2. Kegiatan Inti Kegiatan ini materi yang diberikan yaitu permainan bola kasti dengan
aturan yang dimodifikasi yaitu setiap tiang bebas tidak boleh di tempati lebih dari
satu siswa. Setiap tiang harus terisi anak, sehingga anak terpaksa untuk berlari agar lawan tidak mendapatkan poin. Cara mendapatkan poin yaitu melemparkan
bola ke tubuh kecuali bagian kepala dan wajah. Bola yang digunakan aman karena berisi angin dan ringan, sehingga jika terkena badan tidak mersa sakit. Dalam
modifikasi permainan bola kasti ini tidak ada mati untuk pertukaran bermain. Poin didapatkan sebanyak-banyaknya dalam waktu 2x10 menit. Setiap babak tim
bergantian menjadi regu pemukul dan regu penjaga. Regu pemukul bisa mendapatkan poin jika aman sampai tiang bebas. Sedangkan regu penjaga juga
bisa mendapatkan poin jika lemparan berhasil mengenai tubuh lawan. Selain itu, guru memberikan penjelasan terhadap siswa tentang bagaimana cara
bekerjasama saling mendukung antar anggota untuk mencapai satu tujuan. 3. Kegiatan Penutup
Kegiatan penutup setelah pendinginan dilanjutkan evaluasi sekaligus pemberian motivasi pada peserta didik yang masih belum maksimal dalam
pembelajaran. Setelah itu siswa mengerjakan soal dengan materi bola kasti lalu diakhiri dengan berdoa.
4.1.3.3 Pengamatan Observing