Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Penglihatan

Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana Gambar 4.2. Gra Dari gambar 4.2. di atas, anak dengan hambatan umum 76.80, SLB hambatan penglihatan sebesar 1.6, SLB 95.2, di Kabupaten Kuningan mendidik anak dengan tempat mendidik anak dengan hambatan penglihatan “buta”. c. Pilihan pendidikan bagi dengan gambar 4.3. di bawah ini: 20 40 60 80 100 P E R S E N T A S E 20 40 60 80 100 RINGAN 57,6 41,6 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te

4.2. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Penglihatan

4.2. di atas, dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan hambatan penglihatan “low vision” adalah sebagai 76.80, SLB 23.2, dan lainnya 0. Sedangkan bagi penglihatan “buta”, persentase pilihan pendidikan SLB 95.2, dan lainnya 1.6. Artinya, sebagian Kabupaten Kuningan Jawa Barat memilih SD umum sebagai anak dengan hambatan penglihatan “low vision” dan tempat mendidik anak dengan hambatan penglihatan “buta”. pendidikan bagi anak dengan hambatan pendengaran dapat gambar 4.3. di bawah ini: LOW VISION BUTA 76,8 3,2 23,2 94,4 SD UMUM SLB LAINNYA RINGAN SEDANG BERAT 13,6 1,6 41,6 76,8 95,2 1,6 1,6 1,6 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis k dengan persentase pilihan pendidikan bagi sebagai berikut: SD Sedangkan bagi anak dengan pendidikan di SD umum sebagian besar guru SD umum sebagai tempat dan SLB sebagai pendengaran dapat ditunjukkan SD UMUM LAINNYA SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana Gambar 4.3. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Dari gambar 4.3 di atas anak dengan hambatan 57.6, SLB 41.6, dan dengan hambatan pendengaran dan lainnya 1.6. Sedangkan persentase pilihan pendidikannya 95.2, dan lainnya Kuningan Jawa Barat memilih hambatan pendengaran dengan hambatan pendengaran ringan maupun berat. d. Pilihan pendidikan bagi dengan gambar 4.4. di bawah ini: Gambar 4.4. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Dari gambar 4.3. di atas anak dengan hambatan 50 100 SLOW LEARNER 61,6 39,2 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te Gambar 4.3. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Pendengaran 4.3 di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan hambatan pendengaran ringan adalah sebagai berikut: LB 41.6, dan lainnya 1.6. Persentase pilihan pendidikan bagi pendengaran sedang adalah: SD umum 13.6, 1.6. Sedangkan bagi anak dengan hambatan penglihatan pilihan pendidikannya adalah sebagai berikut: SD umum lainnya 1.6. Artinya, sebagian besar guru SD Kuningan Jawa Barat memilih SD umum sebagai tempat mendidik anak pendengaran ringan dan memilih SLB sebagai tempat dengan hambatan pendengaran ringan maupun berat. pendidikan bagi anak dengan hambatan intelektual dapat . di bawah ini: Gambar 4.4. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan intelektual 4.3. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan hambatan intelektual “slow learner” adalah sebagai SLOW LEARNER TG RINGAN TG SEDANG TG BERAT 33,6 8,8 39,2 68,8 87,2 91,2 1,6 1,6 4 6,4 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis Gambar 4.3. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi sebagai berikut: SD umum pendidikan bagi anak 13.6, SLB 76.8, hambatan penglihatan berat, SD umum 1.6. SLB SD di Kabupaten endidik anak dengan tempat mendidik anak dapat ditunjukkan Gambar 4.4. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi adalah sebagai berikut: SD SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana umum 61.6, SLB umum 33.6, SLB umum 8.8, SLB 87.2, SD umum 0, SLB di Kabupaten Kuningan mendidik anak dengan memilih SLB sebagai tergolong tunagrahita ringan, sedang, dan berat. e. Pilihan pendidikan bagi gambar 4.5. di bawah ini Gambar 4.5. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak Dari gambar 4.5. di atas anak dengan hambatan 11.2, SLB 73.6, “cacat fisik”: SD umum sebagian besar guru 20 40 60 80 CEREBRAL PALSY P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te 61.6, SLB 39.2, lainnya 1.6; bagi anak tunagrahita 33.6, SLB 68.8, lainnya 1.6; bagi anak tunagrahita SLB 87.2, lainnya 4; sedangkan bagi anak tunagrahita 0, SLB 91.2, dan lainnya 6.4. Artinya, sebagian Kabupaten Kuningan Jawa Barat memilih SD umum sebagai anak dengan hambatan intelektual yang tergolong “slow sebagai tempat mendidik anak dengan hambatan intelektual tergolong tunagrahita ringan, sedang, dan berat. pendidikan bagi anak dengan hambatan fisik dapat ditunjukkan gambar 4.5. di bawah ini: Gambar 4.5. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Fisik 4.5. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan gan hambatan fisik “cerebral palsy” adalah sebagai berikut: 73.6, lainnya 10.4. Sedangkan bagi anak dengan SD umum 31.2, SLB 56.8, dan lainnya 7.2. besar guru SD di Kabupaten Kuningan Jawa Barat CEREBRAL PALSY CACAT FISIK 11,2 31,2 73,6 56,8 10,4 7,2 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis tunagrahita ringan: SD tunagrahita sedang: SD anak tunagrahita berat: sebagian besar guru SD umum sebagai tempat tergolong “slow leraner”, dan hambatan intelektual yang dapat ditunjukkan dengan Gambar 4.5. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak pilihan pendidikan bagi ebagai berikut: SD umum anak dengan hambatan lainnya 7.2. Artinya, Barat memilih SLB SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana sebagai tempat mendidik fisik. f. Pilihan pendidikan bagi anak dengan hambatan fisik da gambar 4.6. di bawah ini: Gambar 4.6. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Dari gambar 4.6. di anak dengan hambatan umum 26.4, SLB antisosial: SD umum dan perilaku cemas: SD sebagian besar guru sebagai tempat mendidik antisosial, maupun cema g. Pilihan pendidikan dengan gambar 4.7. di bawah ini: 10 20 30 40 50 60 AGRESIF 26,4 59,2 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te tempat mendidik anak dengan hambatan cerebral palsy Pilihan pendidikan bagi anak dengan hambatan fisik dapat ditunjukkan dengan gambar 4.6. di bawah ini: Gambar 4.6. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Hambatan Emosi dan Perilaku 4.6. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan hambatan emosi dan perilaku agresif adalah sebagai 26.4, SLB 59.2, lainnya 12; hambatan emosi umum 20.8, SLB 56.8, lainnya 18.4; dan hambatan dan perilaku cemas: SD umum 32.8, SLB 49.6, dan lainnya 17.6. besar guru SD di Kabupaten Kuningan Jawa Barat tempat mendidik anak dengan hambatan emosi dan perilaku antisosial, maupun cemas. pendidikan bagi anak dengan ADD dan ADHD dapat dengan gambar 4.7. di bawah ini: AGRESIF ANTISOSIAL CEMAS 20,8 32,8 59,2 56,8 49,6 12 18,4 17,6 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis cerebral palsy maupun cacat pat ditunjukkan dengan Gambar 4.6. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi adalah sebagai berikut: SD emosi dan perilaku n hambatan emosi ainnya 17.6. Artinya, Barat memilih SLB dan perilaku agresif, ADHD dapat ditunjukkan SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana Gambar 4.7. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Dari gambar 4.7. di anak dengan ADD adalah sebagai berikut: SD um 8.8; sedangkan bagi 32.8, SLB 58.4, Kuningan Jawa Barat memilih SLB sebagai tempat mendidik anak maupun ADHD. h. Pilihan pendidikan ditunjukkan dengan gambar 4.8. di bawah ini: 10 20 30 40 50 60 43,2 P E R S E N T A S E 20 40 60 80 DISLEKSIA 70,4 24,8 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te Gambar 4.7. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan ADD ADHD 4.7. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan anak dengan ADD adalah sebagai berikut: SD umum 43.2, SLB 48, lainn sedangkan bagi anak dengan ADHD adalah sebagai berikut: , lainnya 8. Artinya, sebagian besar guru SD Kuningan Jawa Barat memilih SLB sebagai tempat mendidik anak pendidikan bagi anak dengan kesulitan belajar spesifik ditunjukkan dengan gambar 4.8. di bawah ini: ADD ADHD 43,2 32,8 48 58,4 8,8 8 SD UMUM SLB LAINNYA DISLEKSIA DISGRAFIA DISKALKULIA 70,4 72 68 24,8 26,4 28 4 1,6 4,8 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis Gambar 4.7. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi um 43.2, SLB 48, lainnya sebagai berikut: SD umum guru SD di Kabupaten Kuningan Jawa Barat memilih SLB sebagai tempat mendidik anak dengan ADD belajar spesifik dapat SD UMUM LAINNYA SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana Gambar 4.8. Grafik Pilihan Pend Dari gambar 4.8. di anak dengan kesulitan umum 70.4, SLB SD umum 72, SLB diskalkulia: SD umum besar guru SD di Kabupaten tempat mendidik anak maupun diskalkulia. i. Pilihan pendidikan bagi 4.9. di bawah ini: Gambar 4.9. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Dari gambar 4.9. di anak dengan autisme lainnya 9.6. Artinya, Barat memilih SLB sebagai tempat mendidik anak dengan 20 40 60 80 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te Gambar 4.8. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Kesulitan Belajar Spesifik 4.8. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan kesulitan belajar membaca disleksia adalah sebagai 70.4, SLB 24.8, lainnya 4; kesulitan belajar menulis 72, SLB 26.4, lainnya 1.6; dan kesulitan belajar SD umum 68, SLB 28, dan lainnya 4.8. Artinya, SD di Kabupaten Kuningan Jawa Barat memilih SD mendidik anak dengan kesulitan belajar spesifik disleksia, diskalkulia. pendidikan bagi anak dengan autisme dapat ditunjukkan dengan Gambar 4.9. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan Autisme 4.9. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan pendidikan autisme adalah sebagai berikut: SD umum 12.8, Artinya, sebagian besar guru SD di Kabupaten Kuningan Barat memilih SLB sebagai tempat mendidik anak dengan autisme. AUTISME 12,8 76 9,6 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis idikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi adalah sebagai berikut: SD belajar menulis disgrafia: kesulitan belajar berhitung 4.8. Artinya, sebagian memilih SD umum sebagai spesifik disleksia, disgrafia, ditunjukkan dengan gambar Gambar 4.9. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak dengan pilihan pendidikan bagi umum 12.8, SLB 76, Kabupaten Kuningan Jawa autisme. SD UMUM LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana j. Pilihan pendidikan bagi anak berbakat dapat ditunjukkan dengan gambar 4.10. di bawah ini: Gambar 4.10. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak Berbakat Dari gambar 4.10. di bagi anak berbakat 19.2, lainnya 7.2. sebagai berikut: SD umum besar guru SD di Kabupaten tempat mendidik anak berbakat intelektual maupun berbakat khusus lainnya. Adapun alasan pemilihan dalam tabel 4.11 di bawah ini: 10 20 30 40 50 60 70 80 BERBAKAT INTELEKTUAL 74,4 P E R S E N T A S E tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelen ng: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Te Pilihan pendidikan bagi anak berbakat dapat ditunjukkan dengan gambar 4.10. Gambar 4.10. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak Berbakat 4.10. di atas dapat dilihat bahwa persentase pilihan berbakat intelektual adalah sebagai berikut: SD umum lainnya 7.2. Sedangkan bagi anak berbakat khusus lainnya berikut: SD umum 68, SLB 12.8, lainnya 16.8. Artinya, SD di Kabupaten Kuningan Jawa Barat memilih SD tempat mendidik anak berbakat intelektual maupun berbakat khusus lainnya. pemilihan tempat mendidik anak berkebutuhan khusus di bawah ini: BERBAKAT INTELEKTUAL BERBAKAT KHUSUS LAINNYA 74,4 68 19,2 12,8 7,2 16,8 SD UMUM SLB LAINNYA ap Penyelenggaraan Indonesia. Tesis Pilihan pendidikan bagi anak berbakat dapat ditunjukkan dengan gambar 4.10. Gambar 4.10. Grafik Pilihan Pendidikan untuk Anak Berbakat persentase pilihan pendidikan SD umum 74.4, SLB khusus lainnya adalah .8. Artinya, sebagian memilih SD umum sebagai tempat mendidik anak berbakat intelektual maupun berbakat khusus lainnya. berkebutuhan khusus dituangkan SD UMUM SLB LAINNYA Untuk sitasi citation, tuliskan: Herlina. 2010. Sikap Guru SD terhadap Penyelenggaraan Pendidikan Inklusif. Bandung: Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Tesis Tabel 4.11. Klasifikasi Alasan Pemilihan Penempatan Pendidikan Anak Berkebutuhan Khusus NO JENIS KEBUTUHAN KHUSUS ALASAN SD UMUM SLB LAINNYA 1. HAMBATAN PENGLIHATAN: a. Low Vision

1. Input: a. Raw Input: