Kerangka Pemikiran KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

Salah satu faktor yaitu lingkungan kerja berperan penting terhadap kepuasan kerja karyawan, hal tersebut dikemukakan oleh Hani Handoko 2000:194, “iklim organisasional memberikan suatu lingkungan kerja yang menyenangkan atau tidak menyenangkan bagi orang-orang dalam organisasi, dimana hal ini selanjutnya akan mempengaruhi kepuasan kerja karyawan”. Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas jelas kiranya bahwa lingkungan kerja memiliki pengaruh terhadap kepuasan kerja karyawan. Dengan lingkungan kerja yang baik maka kepuasan akan tinggi, sebaliknya bila lingkungan kerja tidak terjaga dan buruk maka kepuasan karyawan tidak akan tercipta dengan baik.

2.2.2 Keterkaitan Insentif terhadap Kepuasan Kerja

Pemberian insentif merupakan salah satu cara perusahaan dalam membuat karyawannya merasa puasa bekerja di suatu perusahaan. berikut merupakan teori yang menyatakan hubungan insentif dengan kepuasan kerja karyawan. Menurut Trianto Safaria 2004:175, “incentive is an important actuating tool. Human being tend to strive more itensely when the reward for accomplishing satisfies their personal demand” menyatakan bahwa insentif kerja adalah suatu alat penggerak yang penting. Manusia cenderung untuk berusaha lebih giat apabila balas jasa yang diterima memberikan kepuasan terhadap apa yang diminta.

2.2.3 Keterkaitan Lingkungan Kerja dan Insentif terhadap Kepuasan

Kerja Karyawan Menurut Hasibuan 2003:203, menyatakan kepuasan kerja karyawan dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut: 1. Balas jasa yang adil dan layak Kompensasi yang diberikan kepada karyawan sangat berpengaruh pada tingkat kepuasan kerja. Perusahaan yang menentukan tingkat upah dengan mempertimbangkan standar kehidupan normal, akan memungkinkan karyawan bekerja dengan tingkat kepuasan yang tinggi. Hal ini karena kepuasan kerja yang tinggi banyak dipengaruhi oleh terpenuhi tidaknya kebutuhan minimal kehidupan karyawan dan keluargannya. 2. Penempatan yang tepat sesuai dengan keahlian 3. Berat ringannya pekerjaan 4. Suasana dan lingkungan pekerjaan Suasana dan lingkungan kerja dapat mempengaruhi kepuasan kerja karyawan. Semakin menyenangkan kondisi lingkungan kerja biasanya semakin tinggi tingkat kepuasan seorang karyawan, begitu juga sebaliknya. 5. Peralatan yang menunjang pelaksanaan pekerjaan 6. Sikapa pimpinan dalam kepemimpinannya 7. Sifat pekerjaan monoton atau tidak Berdasarkan teori-teori diatas, maka penulis menghubungkan ketiga variabel tersebut menjadi kerangka pemikiran yang dijadikan pedoman dalam penelitian. Berikut ini bagan kerangka pemikiran: Gambar 2.1 Paradigma Penelitian Pengaruh Lingkungan Kerja dan Insentif terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Lingkungan Kerja Variabel X1 Suara Ruangan Suhu Jam kerja Waktu istirahat Kebosanan Schultz dalam Mangkunegara 2005:105 Insentif Variabel X2 Kinerja Lama Kerja Senioritas Kebutuhan Keadilan dan kelayakan Evaluasi jabatan Gary Dessler 2001:413 Kepuasan Kerja Variabel Y Pekerjaan itu sendiri Pengawasan Rekan kerja Promosi Upah Kondisi kerja Fred Luthans 2006:244 Trianto Safaria 2004:175 Handoko 2000:194 Marihot 2005:290

2.3 Hipotesis

Hipotesis merupakan kesimpulan semenrara terhadap permasalahan yang diteliti. Hipotesis yang diuji dengan penelitian ini berkaitan dengan ada atau tidaknya pengaruh X1 lingkungan kerja dan variabel X2 insentif dengan variabel Y kepuasan kerja. Menurut Sugiyono 2009:64 dalam bukunya yang berjudul “Metode Penelitian Bisnis”. Hipotesis adalah: “jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat dan pertanyaan”. Berdasarkan perumusan masalah dan kerangka pemikiran diatas, maka hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Lingkungan Kerja di PT. Pos Indonesia Persero Bandung kurang kondisif. 2. Insentif di PT. Pos Indonesia Persero Bandung sudah baik. 3. Kepuasan kerja di PT. Pos Indonesia Persero Bandung sudah tinggi. 4. Lingkungan Kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja Karyawan di PT. Pos Indonesia Persero Bandung. 5. Insentif memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Kepuasan Kerja di PT. Pos Indonesia Persero Bandung. 74

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Gambaran Umum Perusahaan 4.1.1. Sejarah Perusahaan Salah satu kebutuhan hidup yang cukup penting di era globalisasi ini adalah kebutuhan akan jasa pengiriman barang. Banyaknya penduduj yang saling mengirim barang dari tempat yang jauh membuat jasa ini menjadi sangat penting. Berdasarkan kenyataan tersebut banyak kemudian bermunculan jasa pengiriman barang swasta, sedangkan jasa pengiriman pemerintah dari dulu sampai sekarang hanya satu, yaitu PT. Pos Indonesia Persero. Pada dasarnya keberadaan PT. Pos Indonesia Persero merupakan bagian integral dari pembangunan nasional, yaitu mempercepat pembangunan melalui pembangunan jaringan komunikasi antar daerah. Oleh karena itu penyelenggaraan Pos dijalankan oleh Negara demi kepentingan umum dan bertujuan menunjang pembangunan nasional pertimbangan pembentukan UU No.6 Tahun 1984 tentang Pos. dalam melaksanakan pelayanan jasa melalui Pos, pihak PT. Pos Indonesia Persero berkewajiban meneriman, menyelenggarakan pengiriman dan pengantaran surat pos dan paket pos dari suatu tempat ke tempat lain atau dari tempat asal ke tempat tujuan tertentu dengan selamat. PT. Pos Indonesia melayani komunikasi bagi semua penduduk diseluruh wilayah nusantara dengan luas wilayah 5.000.000 km yang terdiri dari 17.508 pulau dengan luas dataran kurang lebih 2.000.000 km yang menjangkau kurang lebih 35.000 titik antar. Selain itu pelayanan yang diberikan PT. Pos Indonesia mampu memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa serta mempercepat hubungan antar bangsa. Misi dan Tujuan PT. Pos Indonesia Persero Dalam GBHN TAP MPR No. IIMPR’93BabIVEkonomi 10b, ditetapkan bahwa pembangunan Pos dan Telekomunikasi diarahkan untuk mendukung peningkatan pembangunan nasional dengan makin mempelancar arus surat, barang, dan informasi serta makin luas jangkauan jasa ke seluruh pelosok tananh air dan keluar negeri, serta ditunjukan untuk meningkatkan kemampuan, efisiensi, dan keandalannya dalam pemberian jasa komunikasi, informasi, pos dan giro kepada masyarakat dengan memanfaatkan kemajuan teknologi. Pembangunan pos terus ditingkatkan agar jangkauan jasa pos dan giro makin luas dan makin memasyarakat serta dapat menjangkau desa dan daerah terpencil, termasuk daerah pemukiman transmigrasi, sehingga masyarakat luas memperoleh pelayanan yang mampu menjamin terselenggarannya arus surat, barang, dan jasa giro yang lancer, cepat dan aman. Arahan tersebut dimaksudkan untuk memberikan penegasan adanya misi ganda yang diemban PT. Pos Indonesia, yaitu : 1. Misi Agen Pembangunan, dengan sasaran tersedianya pelayanan kepada masyarakat samapo ke daerah-daerah terpencil dengan biaya yang terjangkau. 2. Misi Usaha, dengan sasaran memupuk keuntukngan yang wajar guna dapat mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan.